Analisis proses keperawatan jiwa, prinsip legaletis dan budaya dalam asuhan keperawatan
jiwa
DISUSUN OLEH : II
Aurelia Rahmadila
Euporia Rizki Amelia
Elmi Rahmadania
Istianingsih
Mareza Oktavia
Okta Pitriani
DOSEN PEMBIMBING
NS. Ervan.,S.Kep.,M.Kep, Sp,Kep.J
Diiringi rasa syukur yang luar biasa kepada Tuhan Yang Maha Esa, penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan membahas “Analisis proses keperawatan jiwa, prinsip
legaletis dan lintas budaya dalam asuhan keperawatan jiwa” Kami sangat berharap makalah
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita dalam materi
pembelajaran tingkat awal di mata kuliah ini.
Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kebaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perawat merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan langsung baik kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Sebagai salah satu tenaga profesional, keperawatan menjalankan dan melaksanakan
kegiatan praktek keperawatan dengan mengunakan ilmu pengetahuan dan teori
keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan. Dimana ciri sebagai profesi
adalah mempunyai body of knowledge yang dapat diuji kebenarannya serta
ilmunya dapat diimplementasikan kepada masyarakat langsung(Ahillah et al.,
2019)..
Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang dimaksud adalah bentuk
implementasi praktek keperawatan yang ditujukan kepada pasien/klien baik kepada
individu, keluarga dan masyarakat dengan tujuan upaya peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan guna mempertahankan dan memelihara kesehatan serta
menyembuhkan dari sakit, dengan kata lain upaya praktek keperawatan berupa
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi. Dalam melakukan praktek
keperawatan, perawat secara langsung berhubungan dan berinteraksi kepada
penerima jasa pelayanan, dan pada saat interaksi inilah sering timbul beberapa hal
yang tidak diinginkan baik disengaja maupun tidak disengaja, kondisi demikian
inilah sering menimbulkan konflik baik pada diri pelaku dan penerima praktek
keperawatan(Ahillah et al., 2019).
Etika merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban
moral. Etika merupakan metode penyelidikan yang membantu orang memahami
moralitas perilaku manusia (yaitu ilmu yang mempelajari moralitas), praktik atau
keyakinan kelompok tertentu (misalnya, kedokteran, keperawatan, dan
sebagainya), dan standar perilaku moral yang diharapkan dari kelompok tertentu
sesuai dalam kode etik profesi kelompok tersebut. Pelayanan kepada umat manusia
merupakan fungsi utama perawat dan dasar adanya profesi keperawatan. "ebutuhan
pelayanan keperawatan adalah universal. Pelayanan profesional berdasarkan
kebutuhan manusia) karena itu tidak membedakan kebangsaan, warna kulit, politik,
status sosial dan lain-lain. Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia
yang menggunakan manusia juga, yaitu perawat. Pelayanan ini berdasarkan
kepercayaan bahwa perawat akan berbuat hal yang benar, hal yang diperlukan, dan
hal yang menguntungkan pasien dan kesehatannya. Oleh karena manusia dalam
interaksi bertingkah laku berbeda-beda maka diperlukan pedoman untuk
mengarahkan bagaimana harus bertindak.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memahami mengenai aspek
proses keperawatan jiwa, Konteks sosial budaya, legal dan etik keperawatan jiwa
serta trend issue yang sedang marak di kalangan masyarakat yaitu seklusi pada
pasien dengan gangguan jiwa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses keperawatan jiwa?
2. Bagaimana konteks sosial budaya dalam keperawatan jiwa?
3. Bagaimana legal etik keperawatan jiwa?
C. Tujuan
Diharapkan para pembaca dapat mengetahui bagaimana proses dari
keperawatan jiwa, kontek sosial dari keperawatan jiwa dan legal etik keperawatan
jiwa.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Proses keperawatan jiwa
Proses keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa
merupakan tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa mungkin
tidak dapat dilihat langsung seperti pada masalah kesehatan fisik,
memperlihatkan gejela yang berbeda, dan muncul oleh berbagai
penyebab. Kejadian masa lalu yang sama dengan kejadian saat ini,
tetapi mungkin muncul gejala yang berbeda.banyak klien dengan masalah
kesehatan jiwa tidak dapat menceritakan masalahnya bahkan mungkin
menceritakan hal yang berbeda dan kontradiksi. Kemampuan mereka
untuk berperan dalam menyelesaikan masalah juga bervariasi.
Hubungan saling percaya antara perawat dan klien merupakan
dasar utama dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien gangguan
jiwa. Hal ini penting karena pera perawat dalam asuhan keperawatan jiwa
adalah membantu klien untuk dapat menyelesaikan masalah sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki. Klien mungkin menghindar atau
menolak berperan serta dan perawat mungkin cenderung membiarkan,
khususnya pada klien yang tidak menimbulkan keributan dan yang
tidak membahayakan. Prosen keperawatan jiwa antara lain:
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses
keperawatan. Pengkajian adalah komunikasi efektif secara linguistik dan
kultural, wawancara, observasi, perilaku dan tinjauan catatan - catatan
data dasar. Pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan
kebutuhan atau masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data
biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pengelompokkan data pada
pengkajian kesehatan jiwa dapat pula berupa faktor predisposisi, faktor
presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping dan kemampuan
koping yang dimiliki klien. Pengkajian keperawatan jiwa meliputi :
Identitas klien, Keluhan utama dan alasan masuk, Faktor predisposisi,
Aspek fisik dan biologi, Aspek psikosoisal, Status mental, Kebutuhan
persiapan pulang, Mekanisme koping, Masalah psikososial dan
lingkungan, Pengetahuan dan Aspek medik.
Data yang di dapat, dapat dikelompokan menjadi :
Akibat (effect) adalah salah satu dari beberapa akibat dari masalah
utama. Efek ini dapat menyebabkan efek yang lain dan demikian
selanjutnya.
4. Intervensi
Rencana tindakan keperawatan terdiri atas empat komponen yaitu
tujuan umum, tujuan khusus, rencana tindakan keperawatan, dan rasional.
Tujuan umum yang berfokus pada penyelesaian masalah (P), tujuan ini
dapat dicapai setelah tujuan khusus tercapai. Sedangkan tujuan khusus
berfokus pada penyelesaian etiologi (E), yang merupakan rumusan
kemampuan pasien yang harus dicapai. Umumnya kemampuan yang ingin
pasien capai ini terdiri atas tiga aspek yaitu :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawat merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan langsung baik kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Sebagai salah satu tenaga profesional, keperawatan menjalankan dan
melaksanakan kegiatan praktek keperawatan dengan mengunakan ilmu
pengetahuan dan teori keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Etika merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan
kewajiban moral. Etika merupakan metode penyelidikan yang membantu orang
memahami moralitas perilaku manusia (yaitu ilmu yang mempelajari moralitas),
praktik atau keyakinan kelompok tertentu (misalnya, kedokteran, keperawatan,
dan sebagainya), dan standar perilaku moral yang diharapkan dari kelompok
tertentu sesuai dalam kode etik profesi kelompok tersebut.
Asuhan keperawatan jiwa ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan klien
dan kemandirian klien serta membantu dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapinya baik fisik maupun psikologis, baik pada individu, keluarga maupun
kelompok masyarakat (komunitas). Dalam upaya penanganan masalah
kesehatan jiwa salah satu terapi spesialis yang dapat diberikan pada klien
dengan gangguan jiwa adalah berupa terapi kelompok atau therapeutic
community.
B. Saran
Diharapkan mahasiswa mengetahui terkait proses keperawatan jiwa, prinsip
legaletis dan budaya dalam asuhan keperawatan jiwa. agar mahasiswa mengetahui
proses dari keperawatan jiwa dan agar nantinya mereka dapat melakukan intervensi
yang sesuai dengan tahap perkembangan keperawatan jiwa saat ini. Selain itu,
mahaiswa juga diharapkan selalu update mengenai informasi keperawatatan jiwa
agar selalu dapat memberikan intervensi kepada pasien sesuai dengan kondisi yang
berkembang dimasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahillah, A., Yuliantika, A., Alviyansyah, D. I., Maufiroh, G. R., Hilalia, H., & Nafisah, M.
(2019). Aspek Legal Etik dalam Keperawatan Jiwa dan Lintas Budaya dalam Asuhan
Keperawatan Jiwa.
Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, Hanik Endang Nihayati, Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa, Penerbit Salemba Medika, 2015
Panggabean, N. S. (2019). Proses keperawatan dan asuhan keperawatan untuk pasien jiwa. In
INA-Rxiv Papers (pp. 1–5). https://osf.io/6vaex/download/?format=pdf