BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Urin
2. Jumlah Urin
dan sekresi oleh tubulus. Hasil akhir yang dikeluarkan dari tubuh adalah
7
yaitu:
1. Glomerolus
onkotik,
Flow/GPF)
8
2. Tubulus
1) Tubulus proksimal
Di tubuli proksimal terjadi reabsorbsi 2/3 filtrat berupa air, Na+, sebagian
besar HCO3-, asam amino, dan glukosa secara isoosmotik, reabsorbsi dapat
lebih kecil daripada tekanan onkotik. Sehingga kadar Cl- didalam tubuli
meningkat.
2) Lengkung henle
3) Tubulus distal
Urin yang sampai ke tubuli distal bersifat hipoosmotik, terjadi reabsorbsi Na+
secara aktif. Aldosteron berperan disini menahan Na (dan air) dan sebaliknya
dibagian akhir tubuli distal dan Tubulus pengumpul (collecting duct) sehingga
4) Tubulus kolektivus
3. Pelvis Ginjal
10
melalui ureter menuju kantong kemih. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin,
dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul ras ingin buang air kecil.
Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra
adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang
memberikan hasil yang hampir sama dengan urin 24 jam berikutnya. Namun
meskipun pada hari yang sama, hasil pemeriksaan pada saat-saat tertentu akan
memberikan hasil yang berbeda, sebagai contoh, urin pagi berbeda dengan urin
siang atau malam. Berbagai jenis sampel urin antara lain urin sewaktu, urin pagi,
urin postprandial, urin 24 jam serta urin 3 gelas dan urin 2 gelas pada pria dan
a. Urin sewaktu
Urin sewaktu adalah urin yang dikeluarkan pada suatu waktu yang tak
ditentukan secara khusus. Urin ini dapat digunakan untuk berbagai macam
b. Urin pagi
Urin pagi adalah urin yang dikeluarkan paling pagi setelah bangun tidur.
Urin pagi lebih pekat dari pada urin siang sehingga cocok untuk pemeriksaan
sedimen, berat jenis, protein dll. Bagi kalangan kebidanan, urin pagi baik
c. Timed specimen
1) Urin 24 jam
Urin yang dikeluarkan jam 7 pagi dibuang. Seluruh urin yang dikeluarkan
kemudian termasuk juga urin jam 7 pagi esok harinya ditampung. Urin 24
Urin yang dikumpulkan dari jam 7 malam hingga jam 7 pagi besok
(Arianda, 2015).
d. Urin postprandial
Urin postprandial adalah urin yang pertama kali dilepaskan 1,5-3 jam
1) Urin 24 jam
Urin 24 jam adalah urin yang dikumpulkan selama 24 jam, Urin 24 jam
cara : Siapkan botol besar bersih bertutup (minimal 1,5 L) umumnya dilengkapi
pengawet, Jam 7 pagi urin dibuang, Urin selanjutnya (termasuk jam 7 esok hari)
Urin 3 gelas adalah urin yang ditampung sejumlah 3 gelas, dengan cara
tanpa henti.
Gelas I diisi 20-30 ml pertama (berisi sel-sel uretra pars anterior dan
kemih) Gelas III diisi volume terakhir (berisi unsur-unsur khusus dari uretra
Urin 2 gelas diperoleh dengan cara sama dengan urin 3 gelas, dengan 2
gelas saja, gelas pertama diisi 50-75 ml.Urin ini digunakan untuk menentukan
letak radang atau lesi yang menghasilkan darah atau nanah pada urin seorang
pria.
B. Paparan panas
Panas merupakan kombinasi atau interaksi dari suhu udara, kelembaban udara,
kecepatan, gerakan udara, dan suhu udara yang di hubungkan dengan produksi panas
oleh tubuh yang di dapat dari metabolisme. Produksi panas didalam tubuh tergantung
dari kegiatan fisik tubuh, makan, pengaruh darih berbagai bahan kimiawi dan gangguan
dari sistem pengaturan nafas. Bila suhu udara lebih tinggi daripada suhu permukaan
tubuh, dan konduksi tidak dapat menghilangkan panas dari tubuh. Dalam keadaan ini
hanya cara penguapan yang bermanfaat yaitu mengkonversi air dari cairan menjadi gas
(seperti uap air). Proses ini memerlukan energi. Efektif karena panas diperlukan untuk
mengkonversi keringat menjadi uap air. Pengeluaran panas dipengaruhi oleh luas
permukaan badan, perbedaan suhu tubuh dan suhu lingkungan, kelembaban udara (Dewi
Meningkatnya panas harus seimbang dengan hilangnya panas agar suhu tetap
stabil. Panas dapat meningkat yang berasl dari lingkungan eksternal maupun dari
tergangguan oleh:
1) Terjadi perubahan produksi panas internal untuk tujuan-tujuan yang tidak berkaitan
dengan pengaturan suhu tubuh, terutama pada saat kita melakukan pekerja yang
yang dioksidasi. Sehingga dibutuhkan bahan bakar yang cukup. Ketika panas berlebihan,
itu disebabkan karena kombinasi suhu dari luar, aktifitas fisik, dan keluarnya keringat.
Panas dapat hilang akibat aktifitas kulit, aktifitas penguapan organ ekskresi (Wiarto,
2013).
1. Akibat panas
Pengeluaran kringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan suhu yang
panas tubuh yang dihasilkan dari mekanisme tubuh ketika suhu meningkat melampaui
ambang krisis. Pengeluaran keringat dirangsang oleh pengeluaran impuls di area prea
preoptik anterior hipotalamus melalui jaringan saraf simpatis keseluruh kulit tubuh
melakukan proses konveksi, radiasi, dan penguapan jika terjadinya kekurangan atau
kelebihan panas. Apabila temperatur udara lebih rendah daripada 17ºC, berarti
temperatur udara ini ada di bawah kemampuan tubuh menyesuaikan diri, maka tubuh
akan mengalami kedinginan karena hilangnya panas tubuh akibat proses konveksi,
radiasi dan penguapan. Pengeluaran keringat tubuh yang berlebihan dan elektrolit
yang masuk tidak cukup, produksi urin akan menurun dan kepekatan urin akan
a. Konduksi panas
dalam pemulihan material untuk keperluan perancangan alat dan ruang kerja,
b. Evaporasi panas
keringatan di bagian kulit tersebut menguap atau evaporasi. Pada radiasi yang
normal setiap orang akan menguapkan sebanyak 1 liter/ hari, akan tetapi
temperatur sekeliling melebihi batas ambang kenyamanan kulit, maka kuliat akan
c. Radiasi panas
15
magnetic. Proses pertukaran panas melalui radiasi terjadi antara tubuh manusia
dan sekelilingnya (dinding, benda mati, manusia) dalam dua arah sepanjang
dan medium yang berdekatan dengan kulit. Jumlah panas radian yang hilang
Rata-rata panas yang hilang sebesar 1000-1500 kcal/hari atau 40-60% dari total
a. Air minum
dan pengeluaran urin. Pada pengeluaran berkeringat tiap orang memerlukan 0,5
liter atau lebih tiap jam. Air tersebut sebaiknya di berikan dalam jumlah kecil
tetapi frekuensinya lebih sering, dengan interval 20-30 menit (Wiarto, 2013).
b. Garam
garam akan tetapi tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan haus dan
mual. Penambahan dapat diberikan melalui makanan atau lebih mudah dari air
c. Pakaian
Pakaian juga dapat melindungi permukaan tubuh dan dapat pula sebagai
efek yang menguntungkan, baju yang dipakai harus cukup longgar, terutama
bagian leher, ujung lengan, ujung celana dan lain-lain (Wiarto, 2013).
pirofosfat dan berbagai proten enzim seperti glikopeptida zinc, ribonuceleid acid dan
menghambat pembentukan batu dengan berbagai cara, misalnya memecah kristal yang
sudah terbentuk ataupun membungkus kristal, sehinggah tidak melekat. Bahan ini
juga membuat garam-garam urin yang berfungsi menghambat terjadinya kristal urin.
Pada paparan panas, kadar zat proteksi menjadi rendah. Hal ini disebabkan karena
papa paparan panas sering muncul kondisi dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan urin
menjadi pekat daaan sedikit. Hal ini beraktibat hilangnya faktor proteksi dalam urin.
terdapatnya urin yang melebihi batas kemampuan cairan urin untuk melarutkannya.
kristal urin positif. Mekanisme terbentuknya kristal urin ialah lingkungan panas
mempengaruhi jumlah cairan dan elektolit tubuh, jika jumlah cairan dan elektrolit yang
masuk tidak cukup, produksi urin akan menurun dan kepekatan urin akan bertambah,
dimulai terjadinya hambatan aliran urin yang biasanya terjadi di tempat-tempat yang
ureter yang masuk ke kandung kemih. Hal ini dinamakan dengan kondisi hipersaturasi.
17
Jika kondisi hipersaturasi tidak ditangan dan berlangsung cukup lama dapat mendorong
terbentuknya kristal urin dan batu di saluran kemih yang menyebabkan di saluran kemih.
Pada efek yang lebih lanjut dat terjadi gangguan fungsi ginjal (Syaifuddin, 2013).
Di samping faktor tekanan panas adapun faktor lain yan berperan dalam
a. Lama kerja
ini terjadi karena paparan panas akan berlangsung selama pekerja berkerja setiap
penyakit akibat kerja. Lamanya seseorang bekerja secara baik pada umumnya 6-8
jam per hari dan sisanya untuk beristirahat atau berkumpul dengan keluarga.
efisiensi kerja.
b. Lama paparan
Lama paparan di tempat kerja yang mengandung tekanan panas, panas akan
c. Masa kerja
18
pembentukan Kristal urin akan semakin besar karena pekerja terpapar panas setiap
d. Usia
lingkungan panas masih normal atau belum melemah. Ketahanan tubuh untuk
beradaptasi dengan lingkungan panas akan melambat dan menurun pada usia 40
karena kemampuan tubuh dalam usia lanjut mengembalikan suhu tubuh menjadi
Hal ini akan menyebabkan pembentukan Kristal asam urat. Adapun jenis
minuman yang mengandung Kristal asam oksalat, kopi, teh. Susu dan air minum
meningkatkan resiko kristalisasi urin karena banyak mengandung asam amino yang
mengandung sulfur.
Semakin banyak minum maka akan lebih sering dieresis, tetapi jika air yang
dikonsumsi kurang, maka produksi urin akan menurun oleh pengeluaran keringat
j. Jenis kelamin
k. Iklim panas
Banyaknya keringat yang dikeluarkan akan mengurangi produksi pada urin dan
terbesar bentuk kalsium oksalat dan terkecil kalsium fosfat. Adapun macam-macam
kristal dalam ginjal atau kandung kemih dan proses terbentuknya (Arianda, 2015).
Asam oksalat dalam tubuh berasal dari metabolisme asam amino dan asam
oskorbat. Asam askorbat merupakan prekursor oksalat yang cukup besar 30%-
50% dikeluarkan sebagai oksalat urin. Terjadinya gangguan fungsi ginjal dan
2. Kristal struvit
4. Kristal sistin
Kristal sistin merupakan salah satu asam amino yang kelarutannya paling
kecil. Kelarutannya semakin kecil jika PH urin turun atau asam. Bila sistin tak
larut akan mengendap dalam bentuk kristal yang tumbuh dalam sel ginjal atau
dan berlebihan asupan kalsium misalnya susu dan keju ke dalam tubuh.
Ada beberapa factor yang menyebabkan terbentuknya batu pada ginjal, yaitu :
c. Selain faktor genetik dan biologi adapun faktor lainnya yg memicu terjadinya
1) Jenis kelamin
Pria memiliki resiko yang lebih tinggi dibanding dengan wanita yakni 3:1.
Lebih sering ditemukan dan diderita oleh orang Asia dan Afrika.
3) Faktor keturunan
Sesorang yang rajin atau rutin mengkonsumsi air putih minimal 8-10 gelas
per hari atau dengan takaran 1-2 Liter/ hari akan meningkatkan diuresis
untuk mencegah terjadinya batu. Seseorang yang banyak bergerak atau rajin
Umumnya penyakit kencing batu pada saluran kantung kemih bagian atas
yang lebih tinggi dalam arti mereka yang memiliki tingkat sosial ekonomi
karbohidrat. Hal ini terjadi sebaliknya kepada mereka yang memiliki tingkat
6) Letak geografis
Masyarakat yang tinggal di daerah dengan cuaca iklim yang cukup panas
(tropis) memiliki resiko lebih besar terserang penyakit kencing batu karena