KEPERAWATAN JIWA
“PERSPEKTIF KEPERAWATAN JIWA”
DISUSUN OLEH :
NAMA : EVI NOVIANA NINGSI
NIM : BT 2001009
KELAS :2A
Penulis
DAFTAR ISI
C. Tujuan ……………………………………………………………………
A.Kesimpulan ………………………………………………………………
B.Saran …………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab,
azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun
mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta. Falsafah keperawatan
adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan
kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan
kegiatan keperawatan yang dilakukan.. Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap
manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psikososial-spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan
dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia,
memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia,
warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi. Keperawatan
adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas,
serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis
daripada metoda empiris. Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston,1995) Roy
memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat
berdasarkan prinsip falsafah veritivity. falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali
manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan
rasa menghargai”. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu pada falsafah
atau paradigma keperawatan secara umum yaitu manusia yang merupakan titik sentral dari
setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan & bertolak
dari pandangan ini disusunlah paradigma keperawatan komunitas yang terdiri 4 komponen
dasar manusia,kesehatan,lingkungan,keperawatan.
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan perspektif dan falsafah mengenai keperawatan jiwa ?
2. Jelaskan perspektif mengenai keperawatan keluarga ?
3. Jelaskan perspektif mengenai keperawatan komunitas ?
C. Tujuan
1. Mampu memahami perspektif dan falsafat mengenai keperawatan jiwa
2. Mampu memahami perspektif mengenai keperawatan keluarga
3. Mampu memahami perspektif mengenai keperawatan komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
Falsafah Keperawatan Jiwa Individu memiliki harkat dan martabat sehingga masing-masing
individu perlu dihargai. Tujuan individu meliputi tumbuh,sehat,otonomi dan aktualisasi diri.
Masing-masing individu tersebut berpotensi untuk berubah, karena kita tahu bahwa manusia
adalah mahkluk holistik yang mempunyai kebutuhan dasar yang sama. Semua individu
perilakunya bermakna, perilaku individu tersebut meliputi : persepsi,pikiran,perasaan dan
tindakan.
Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu perilaku &
ilmu keperawatan jiwa, sepanjang siklus kehidupan dengan respon psikososial yang
maladaptif, yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial-spiritual dan mengunakan diri
sendiri secara terapeutik dan terapi modalitas keperawatan jiwa, melalui pendekatan proses
keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan & memulihkan masalah
kesehatan jiwa klien. Menurut Dorothy , Cecilia : keperawatan kesehatan jiwa merupakan
“proses dimana perawat membantu individu atau kelompok dalam mengembangkan konsep
diri yang positif , meningkatkan pola hubungan antar pribadi yang lebih harmonis serta agar
lebih berproduktif di masyarakat.” Menurut Stuart Sundeen : keperawatan mental adalah “
proses interpersonal dal am meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang berpengaruh
pada fungsi integrasi. Pasien tersebut bisa individu, keluarga,kelompok,organisasi atu
masyarakat. Tiga area praktik keperawatan mental yaitu perawatan langsung , komunikasi ,
management.”
Perspektif keperawatan jiwa adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam praktik keperawatan jiwa. Setiap individu
memiliki harkat dan martabat, sehingga masing masing individu perlu dihargai .
Tujuan individu meliputi: tumbuh, sehat, otonomi dan aktualisasi diri. Masing masing
individu berpotensi untuk berubah, karena kita tahu bahwa manusia adalah makhluk holistik
yang kebutuhannya berbeda. Semua prilaku individu itu bermakna meliputi: pikiran, persepsi,
perasaan dan tindakan. Beberapa keyakinan mendasar yang digunakan dalam keperawatan
jiwa antara lain sebagai berikut (Depkes RI, 1998).
a. Individu memiliki harkat dan martabat, sehingga setiap individu perlu dihargai.
b. Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi, dan aktualisasi diri.
c. Setiap individu mempunyai potensi untuk berubah.
d. Manusia adalah makhluk holistik yang berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungan
sebagai manusia yang utuh.
e. Setiap orang memiliki kebutuhan dasar yang sama.
f. Semua perilaku individu adalah bermakna.
g. Perilaku individu meliputi persepsi, pikiran, perasaan, dan tindakan.
h. Individu memiliki kapasitas koping yang bervariasi, yang dipengaruhi oleh kondisi
genetik, lingkungan, kondisi stres, dan sumber yang tersedia.
i. Sakit dapat menumbuhkan dan mengembangkan psikologis bagi individu.
j. Setiap orang mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama
k. Kesehatan mental adalah komponen kritis dan penting dari pelayanan kesehatan yang
komprehensif.
l. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan untuk
kesehatan fisik dan mentalnya.
m. Tujuan keperawatan adalah meningkatkan kesejahteraan,memaksimalkan(meminimalkan
kecacatan/ketidakmampuan), dan meningkatkan aktualisasi diri.
n. Hubungan interpersonal dapat menghasilkan perubahan dan pertumbuhan pada individu.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan dibidang kesehatan yang didasari ilmu dan kiat
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sakit maupun
yang sehat sejak lahir sampai meninggal.Perawatan kesehatan keluarga (family Health
Nursing) adalah perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan kepada
keluarga sebagai unit kesatuan dengan sehat sebagai tujuan dan melalui perawatan sebagai
sasarannya. (Salvino, 2005)
Banyak perspektif teoritis pada keluarga yang tersedia untuk membimbing masyarakat
praktik keperawatan keluarga dan komunitas. Tidak mengejutkan, model keperawatan bagi
keluarga mencerminkan dua pemikiran dalam komunitas/keperawatan (kesehatan)
masyarakathariini.Beberapa pandangan mendukung bahwa keluarga adalah unit perawatan,
dan masyarakat adalah konteks,sedangkan yang lain fokus pada komunitas sebagai klien dan
melihat keluarga sebagai subunit. Zerwekh (1991) Model Keluarga sebagai pemberi
perawatan merupakan Perawatan Kesehatan yang menguraikan kerangka kerja yang
mendukung untuk menyediakan perawatan keluarga dalam sebuah masyarakat.Sedangkan
Model kesehatan masyarakat sebagai fungsi yaitu memberikan panduan dalam penyediaan
perawatan bagi keluarga dan pandangan keluarga sebagai klien dalam masyarakat dan
keluarga sebagai bagian dari masyarakat klien.
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara trus menerus dan
terjadi interaksi satu sama lain, baik secara perorangan maupun secara bersama – sama, di
dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Ada beberapa
alasan yang menyebabkankeluarga merupakan salah satu focus pelayanan keperawatan
yaitu:
keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga menyangkut
kehidupan masyarakat.
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,memperbaiki atau
mengabaikan masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri.
Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan penyakit pada salah satu anggota
keluarga akan mempengaruhi seluruh keluarga tersebut.
Dalam merawat pasien sebagai individu,keluarga tetap berperan sebagai pengambil
keputusan dalam perawatannya.
Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha – usaha
kesehatan masyarakat.
c. Masyarakatsebagaiklien
Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena interaksi anatara anusia dan budaya
dalam lingkungannya, bersifat dinamis dan terdiri dari individu, keluarga ,kelompok dan
komunitas yang mempunyai tujuan dan norma sebagai system niai. Konsep Holism Manusia
adalah Suatu bentuk pendekatan yang digunakan perawat untuk memecahan masalah –
masalah kesehatan dengan cara memerhatikan dan mempertimbangkan unsur – unsur
biologis, psikologis, dan sosial.
d. Lingkungan
Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan internal, lingkungan internal (dalam)
terdiri dari:
Lingkungan fisik (physical enviroment).Merupakan lingkungan dasar/alami yang
berhubungan dengan ventilasi dan udara.
Lingkungan psikologi (psychologi enviroment).Nightingale melihat bahwa
kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fsiik dan berpengaruh buruk
terhadap emosi pasien.
Lingkungan sosial (social environment).Observasi dari lingkungan sosial terutama
hubungan yang spesifik, kumpulan data-data yangs pesifik dihubungkan dengan keadaan
penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit
Sedangkan Lingkungan Eksternal (Luar) meliputi kultur, adat, struktur masyarakat, status
sosial, udara, suara, pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi budaya.
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat
dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan
komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan(bio-psikososio-
kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.Falsafah yang melandasi keperawatan
komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu:
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Manusia
Komunitas sebagai klien berarti B sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi
atau B batas geografi tertentu yang memiliki nilai-nilai,keyakinan dan minat yang
relatif sama serta adanya interaksi satusama lain untuk mencapai tujuan. Komunitas
merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas, Komunitas sebagai klien
yang dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain: daerah terpencil, daerah
rawan, daerah kumuh.
b. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
klien / komunitas.Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
c. Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, social, cultural dan spiritual.
d. Keperawatan
Intervensi/tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer,
sekunder dan tersier.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan jiwa telah mengalami perkembangan secara terus menerus hingga saat ini.
Dimana awalnya gangguan jiwa dianggap perbuatan dari roh jahat dan adanya perlakuan
kasar terhadap penderitanya. Namun, hal itu tidak terjadi lagi sekarang karna banyaknya
rumah sakit jiwa yang telah didirikan dan penderitanya pun mendapat perlakuan yang
manusiawi melalui proses rehabilitasi. Kemudian dengan adanya perubahan sudut pandang
yang membuat penyakit gangguan jiwa bukan suatu hal yang dianggap aib, karena hakikat
manusia adalah bermartabat dan dihargai. Manusia sendiri merupakan makhluk unik, tentu
saja koping terhadap sesuatu seperti stressor akan berbeda setiap individu.
B. Saran
Setelah kami membahas tentang perspektif dan falsafat keperawatan jiwa, dan demi
kemajuan keperawatan jiwa khususnya diindonesia serta untuk mengurangi penderita
gangguan jiwa. Ada baiknya dibentuklah kompetensi soft skill yang kompleks buat
mahasiswa perawat supaya mampu mengembangkan, merubah dan memperbaiki
penanganan terhadap penyakit gangguan mental.
DAFTAR PUSTAKA
Ah, Yusuf. dkk. 2015. Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta : Salemba Medika. Yosep,
iyus. 2011. Kepetawatan jiwa (edisi revisi). Bandung : Refika Aditama Stuart, Gail W.
2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
http://pendidikans1-keperawatan.blogspot.com/2013/01/trend-dan-issue-tentang-keperawatan-
jiwa.html
1. Pada kenyataan hidup sehari-hari kita menemukan ada orang yang dapat berpikir dan
bertindak secara terarah, ada pula yang tidak. Apakah yang menjadi pembeda pada hal
tersebut?...
a. motivasi
b. intelegensi
c. Ckebutuhan
d. kreativitas
2. Faktor utama yang memengaruhi intelegensi seseorang adalah …
a. herediter
b. lingkungan
c. kematangan
d. pembentukan
3. Hasil suatu tes IQ didapatkan skor 110 dengan klasifikasi IQ rata-rata. Bagaimana
prediksi tingkat kemampuan akademik anak tersebut?....
a. tidak bisa mengikuti pendidikan .
b. dapat menyelesaikan TK
c. dapat menyelesaikan SD
d. dapat menyelesaikan SLTP
4. Kelainan jasmani yang khas pada seorang anak retardasi mental adalah?
a. kepala sangat besar dan mata sipit
b. kepala besar dan rambut jarang
c. lidah panjang dan air liur menetes
d. badan tampak gemuk dan pendek
5. Berdasarkan hasil pengkajian pada orang tua anak retardasi mental (RM) didapatkan
data, saat mengandung anak tersebut si ibu mengalami penyakit infeksi berat. RM yang
dialami anak tersebut berdasarkan faktor penyebabnya tergolong RM...
a. primer
b. tersier.
c. sekunder
d. idiopati
6. Karakteristik individu yang mendukung kreativitas antara lain disiplin dan keteguhan
diri.
Hal ini tampak dari sifat yang ditampilkannya, yaitu ...
a. memiliki ingatan jangka panjang yang baik
b. bekerja keras dan teguh mengembangkannya
c. dapat membuat sesuatu yang berbeda dari orang lain
d. selalu datang tepat waktu dan loyal terhadap pimpinan
7. Seorang individu yang kreatif memiliki dorongan yang berbeda, yaitu, berani mengambil
resiko atas kegagalan. Karakteristik yang dimaksud adalah...
a. sensitif
b. inovatif
c. nonkonformitas
d. fleksibilitas
8. Kemampuan mengembangkan ide-ide dan memvisualisasikan, merupakan fungsi dari
otak...
a. kanan
b. kiri
c. belakang
d. depan
9. Salah satu penghambat terhadap kreativitas adalah takut membuat kesalahan atau
mengambil resiko. Halangan tersebut bersumber dari...
a. perceptual
b. intelektual
c. Cemosional
d. Dlingkungan
10. Kemampuan individu dalam memecahkan masalah terganggu, karena individu tersebut
menerima informasi yang tidak jelas. Hal ini termasuk hambatan kreativitas dari
aspek...
a. perseptual
b. emosional
c. intelektual
d. budaya dan lingkungan