KEPERAWATAN JIWA
DISUSUN OLEH :
NIM : BT 2001009
KELAS : 2 A
WATAMPONE
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan Jiwa
dengan judul “ KONSEPTUAL KEPERAWATAN MODEL KOMUNIKASI “.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Keperawatan Jiwa. Kami
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah yang akan kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakan
Komunikasi pada zaman ini merupakan sebuah fenomena yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat awam di seluruh dunia. Komunikasi sudah seperti sebuah kebutuhan dalam
kehidupan sehari-hari. Tiap orang di dunia saat ini, memerlukan komunikasi, baik itu dengan
teman, rekan kerja, kantor, kelompok, dan lain sebagainya. Mereka seakan tidak bias
dipisahkan dari yang namanya komunikasi. Dewasa ini, komunikasi sudah semakin
berkembang seiring dengan kemajuanteknologi yang ada didunia ini. Sehingga dalam
mempelajarinya, timbulah beberapa model yang menggambarkan tentang sekema
komunikasi-komunikasi yang ada di dunia ini. Baik itu merupakan komunikasi antar
individu, maupun individu dengan kelompok, dansebagainya. Dalam paper ini, saya selaku
penulis akan menguraikan tentang penjelasanmasing-masing model komunikasi, diiringi
dengan tokoh-tokoh pengusung modelnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Model Komunikasi ?
2. Apa saja pembagian Model-model Komunikasi ?
3. Siapa saja yang menjadi tokoh pada model komunikasi ?
C. TUJUAN
1. Memahami apa itu model dan model komunikasi
2. Memahami berbagai berbagai macam bentuk model
BAB II
PEMBAHASAN
Ada orang yang gemar membuat model pesawat tiruan, mobil-mobilan, dan benda-
bendalainnya.model ini membantu mereka melihat model mereka dengan cara yang
berbeda.Insinyur industri dan ilmuan melakukan hal yang serupa. Menarik pelajaran dari
sebuah model sebelum mereka membangun sesuatu yang sebenarnya.
Model Komunikasi berperan seperti itu, dengan membuat tiruan proses. Tetapi model tidak
lah sempurna. Kenyataan ini terutama berlaku ketika subjek yang dibuatkan model nya
adalah subjek yang kompleks.Sebuah arsitektur misalnya, mungkin punya model yang bias
dilihat oleh pengunjung. Namun, ada juga model system pemanas, pola lalulintas, kelistrikan,
saluran air, danventilasi. Tak satupun model-model ini yang komplit atau akurat dalam setiap
detail nya,namun tetap ada gunanya.Model komunikasi adalah merupakan gambaran
sederhana dari proses komunikasiyang memperlihatkan kaitan antara satu komponen
komunikasi dengan komponen lainnya.Menurut Sereno dan Mortensen, suatu model
komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya
komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan
menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perludalam “dunia nyata”.
B. Model-model Komunikasi
1. Model Komunikasi Linear
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa jugadisebut
sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang
pertama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak
dengan tujuan mengubah perilaku mereka. Yang memiliki sifat komunikasi dalam satu arah.
Yaitu, dari sumber kearah penerima pesan.
Model linear ini didukung oleh teori model Harold Laswell, Aristoteles, dan Berlo serta
dikembangkan oleh Claude Shannon dan Waren Weaver (1949) yang menidentifikasi
elemen-elemen utama proses komunikasi : Sumber, pesan, saluran, penerima,dan efek. Oleh
karena itu, riset pada waktu itu sangat memperhatikan persuasi dan propaganda, seakan
memberikan kesan. Karena model ini bersifat satu arah.
Media massa dianggap sangat perkasa (power ful) dalam memberikan efek
langsung.Komunikator menggunakan media massa ini sebagai cara untuk dapat
mempengaruhikhalayak dalam jumlah yang banyak. Sehingga beberapa dalam periode ini
tampak membentuk citra media massa yang sangat kuat. Seperti contoh, siaran Radio Orson
Wellesdi tahun 1938 tentang invasi makhluk dari Planet Mars yang menyebabkan ribuan
orang menjadi panik diseluruh Amerika Serikat.
Selanjutnnya, pada zaman sekarang. Peneliti komunikasi tidak lagi menemukan khalayak
yang pasif tentang suatu informasi, yang membiarkan begitu saja percaya dan mengikuti
setiap pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa. Tetapi, para peneliti menemukan
khalayak yang sangat aktif memilih apa yang hendak dilihat, diintervensi, dan diingat dari
media-media yang ada.
Model komunikasi ini memiliki aliran pesan yang dipengaruhi kearah yang lain. Yang
berawal dari pernerima pesan lalu ke arah pengirim pesan. Seakan seperti memberikan
sebuah feedback kepada komunikator/pemberi pesan. Akan tetapi, meskipun berlawanan
dengan model yang sebelumnya yaitu model komunikasi yang linear. Model komunikasi
tersebut tetap bertahan. Model ini didukung dengan model komunikasi yang diungkapkan
oleh Defleur.
Titik pemusatan komunikasi konvergen (sirkuler) yang ada dalam definisi komunikasisecara
luas adalah bahwa komunikasi merupakan sebuah proses. Orientasi pengertiankomunikasi
sebagai suatu proses adalah bahwa komunikasi itu proses yang kompleks, berlajut/kontinu
dan tidak bisa berubah dengan sendirinya. Itulah yang menyebabkan bahwa komunikasi
selalu berkembang dari waktu ke waktu.
“Jika kita menerima konsep dari suatu proses, kita memandang bahwa peristiwa
danhubungan adalah suatu proses yang dinamis, terus-menerus, berubah secara terus-
menerus, berlanjut. Ketika kita menyatakan komunikasi sebagai suatu proses, itu juga berarti
bahwa komunikasi tersebut tidak mempunyai suatu permulaan, suatu akhir, suatu urutan
peristiwayang telah ditetapkan. Komunikasi tidaklah statis/diam/tetap, tetapi komunikasi itu
bergerak.Unsur-unsur didalam suatu proses saling berhubungan; masing-masing
mempengaruhi satusama lain.
”Model ini searah dengan definisi model yang diungkapkan oleh Tubbs, Schramm,
Newcomb,Westley dan Maclean, serta Gudykunst dan Kim. Model ini menganggap
komunikasi sebagai suatu transaksi diantara partisipan komunikasi(dalam konvergen istilah
komunikator dan komunikan, diganti menjadi satu nama saja, yaitu partisipan atau peserta
komunikasi), yang setiap orang memberikan kontribusi pada transaksiitu, meskipun dalam
derajat yang berbeda. Terlebih lagi model ini berlaku untuk situasi komunikasi antar personal
(Interpersonal Communocations) maupun komunikasi massa (Mass Communications).
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model
inimenunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan
bahwakata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan
merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Kita dapat juga
mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan informasi ataupun gagasan. Proses ini
dapat berupa timbal balik dan mempunyai efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah
perilaku dari komunikasi berikutnya. Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah
proses. Dengan kata lain, komunikasi dianggap sebagai hal yang statis.
B. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut
sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang
petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak
dengan tujuan mengubah perilaku mereka. Model ini mempunyai 3 bagian dasar dari
komunikasi. pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Model ini lebih
berorientasi pada pidato. Terutama pidato untuk mempengaruhi orang lain.
Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya oleh publik,
alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik.
Tapi model ini juga memiliki banyak kelemahan. Kelamahan yang pertama
adalah,komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis. Kelemahan yang kedua adalah,
model initidak memperhitungkan komunikasi non verbal dalam mempengaruhi orang lain.
Meskipun model ini mempunyai banyak kelemahan, tapi model ini nantinya akan menjadi
inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.
C. Model Lasswell
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who says what in whichchannel to
whom with what effect. atau dalam bahasa Indonesia adalah, siapa mengatakan apa dengan
medium apa kepada siapa dengan pengaruh apa ?
Who dapat diartikan sebagai sumber atau komunikator yaitu, pelaku utama atau pihak
yangmempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dan yang memulai suatu komunikasi.Says
what (pesan)Says menjelaskan apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada
komunikan (penerima), dari komunikator (sumber) atau isi informasi.In which channel
(saluran/media)Saluran/media adalah suatu alat untuk menyampaikan pesan dari
komunikator (sumber)kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka).To
whom (siapa/penerima)Sesorang yang menerima siapa bisa berupa suatu kelompok, individu,
organisasi atau suatu Negara yang menerima pesan dari sumber. With what effect
(dampak/efek).
Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) seteleh menerima pesan dari
sumber seperti perubahan sikap dan bertambahnya pengetahuan.Sama seperti model
komunikasi lainnya, model ini juga mendapat kritik. Hal itu dikarenakan model ini terkesan
seperti menganggap bahwa komunikator dan pesan itu selalu mempunyai tujuan. Model ini
juga dianggap terlalu sederhana. Tapi, sama seperti model komunikasi yang baik lainnya,
model ini hanya fokus pada aspek-aspek penting dalam komunikasi.
E. Model Schramm
F. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi.Model ini
juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A)
mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan
bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing. Dan ketiganya
memiliki sistem yang berisi empat orientasi :
1.Orientasi A ke X
2.Orientasi A ke B
3.Orientasi B ke X
4.Orientasi B ke A
Dalam model ini, komunikasi adalah suatu hal yang lumrah dan efektif yang membuat orang-
orang dapat mengorientasikan diri mereka kepada lingkungannya. Ini adalah model
tindakankomunikasi yang disengaja oleh dua orang.
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interpersonal dan massa. Dan perbedaan
yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah padaumpan balik
(feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung,sedang di
komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.
Dalam komunikasi interpersonal model ini, terdapat lima bagian : orientasi objek (object
orientation), pesan (messages), sumber (source), penerima (receiver), dan umpan balik
(feedback). Sumber (A) melihat objek atau aktivitas lainnya di lingkungannya (X).Yang lalu
membuat pesan tentang hal itu (X’) dan kemudian dikirimkan kepada penerima(B). Pada
kesempatan itu, penerima akan memberikan umpan balik kepada sumber. Sedangkomunikasi
massa pada model ini mempunyai bagian tambahan, yaitu penjaga gerbang (gatekeeper) atau
opinion leader (C) yang akan menerima pesan (X’) dari sumber (A)atau dengan melihat
kejadian disekitarnya (X1, X2. Lalu opinion leader membuat pesannya sendiri (X”)yang akan
dikirim kepada penerima (B). Sehingga proses penyaringan telah terbentuk.
Ada beberapa konsep yang penting dari model ini: umpan balik, perbedaan dan persamaan
antara komunikasi interpersonal dan massa dan opinion leader yang menjadi hal penting di
komunikasi massa. Model ini juga membedakan antara pesan yang bertujuan dan tidak
bertujuan.
H. Model Berlo
Model ini juga dikenal sbg model SMCR. Sumber (Source), pesan (Message),
saluran(Channel), dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan. Pesan adalah
gagasanyang diterjemahkan atau kode yang berupa simbol-simbol. Saluran adalah media
yangmembawa pesan. Dan penerima adalah target dari komunikasi itu sendiri.Menurut
model ini, sumber dan penerima dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:m: kemampuan
berkomunikasi, perilaku, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesanmerupakan perluasan
yang berdasarkan elemen, struktur, isi, pemeliharaan, dan kode. Dansaluran adalah panca
indera manusia. Hal yang positif dari model ini adalah, model ini dapatmencakup perlakuan
dari komunikasi massa, publik, interpersonal, dan komunikasi tertulis.Model ini juga bersifat
heuristic. Tapi, model ini juga memiliki kelemahan. Model ini menganggap komunikasi
sebagai fenomena yang statis tidak ada umpan balik.dan komunikasi non verbal dianggap
sebagai hal yang tidak penting.
I. Model Defleur
Model ini sepenuhnya berbicara tentang komunikasi antara 2 orang. Model ini sesuaidengan
konsep komunikasi sebagai transaksi. Yang mengasumsikan bahwa 2 orangkomunikator
sebagai pengirim pesan (sender) dan sekaligus sebagai penerima pesan(receiver). Saat kita
berbicara (mengirim pesan), sebenarnya kita sekaligus mengamatitingkah laku lawan bicara
kita dan kita bereaksi terhadap itu. Proses itu bersifat timbal balik dan juga spontan dan
serentak. Pesan di dalam model ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Dapat disengaja
maupun tidak. Salurannya berupa panca indera. Ada dua jenisgangguan di model ini : teknis
dan semantik. Gangguan teknis adalah faktor yang membuat penerima merasakan perubahan
di dalam sebuah informasi. Gangguan semantik adalah pemberian makna yang berbeda
tentang representasi yang dikirim oleh sumber.
Model ini sebetulnya adalah model komunikasi antar budaya. Model ini pada dasarnya sesuai
untuk komunikasi langsung, khususnya untuk dua orang. Karena, tidak ada dua orang di
dunia ini yang memiliki budaya, budaya sosial, dan budaya psikologi yang sama persis.
Model ini mengasumsikan dua orang yang sejajar dalam berkomunikasi, masing-masing dari
mereka sebagai pengirim sekaligus penerima, atau keduanya sebagai penyandi (encoding)
dan penyandi balik (decoding). Karena hal itulah, kita dapat melihat bahwa pesan dari
seseorang merupakan umpan balik untuk yang lainnya. Pesan / umpan balik diantara mereka
diwakilkan oleh sebuah garis dari sandi seseorang kepada sandi balik dari yang lainnya. Dua
garis itu menunjukan bahwa setiap orang dari kita itu berkomunikasi. Kita menjandi dan
menjandi balik pesan dalam satu waktu. Dengan kata lain, komunikasi bukanlah hal yang
statis, kita tidak akan menjandi sebuah pesan dan melakukan apapun sampai kita mendapat
umpan balik. Aspek yang melengkapi model ini adalah lingkungan.Lingkungan
mempengaruhi kita dalam menjandi dan menjandi balik suatu pesan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang mampu memberikan manfaat positif baik
itu terhadap komunikan, maupun komunikator. Komunikasi yang sukses tidak luput dari
kelancaran proses komunikasi tersebut, sehingga dapat diterima baik olehkomunikan
meskipun tetap ada noise didalam tahap prosesnya.Meskipun banyak model-model
komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli komunikasi. Model utama dari suatu
komunikasi dibagi menjadi tiga bagian. Model Linear, Model Jarum (Arus balik), dan Model
Sirkuler. Dari ketiga model utama tersebut. Komunikasi bisa memiliki cabang-cabang
model,yang banyak diungkapkan oleh para ahli di bidang komunikasi. Sehingga menjadikan
teori dalam komunikasi ini lebih kompleks dan beragam model didalamnya. Pada
hakikatnya,setiap model yang para ahli ungkapkan adalah suatu pengembangan dari ketiga
konsep model dasar komunikasi ini. Tinggal cara kita saja menjadi masyarakat agar lebih
selektif dan memahami peristiwa atau kejadian yang terjadi di sekitar kita. Dan lebih
memahami konsep-konsep model dalam komunikasi. Serta mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Semoga Makalah yang penulis susun ini, dapat memberikan manfaat terhadap pembaca. Baik
itu secara langsung maupun tidak langsung. Agar kehidupan kita dalam bermasyarakat
khususnya dalam berkomunikasi dengan siapa saja dapat lebih baik lagi.Karena, manusia
tidak akan dapat hidup tanpa adanya komunikasi terhadap sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Deddy Mulyana, M.A. (2010), Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.
Rosda:Jakarta.Vivian, John (2008). Teori Komunikasi Massa (Hal:454-457), edisi kedelapan.
Jakarta:Kencana.Ardianto, Elvinaro (2011). Filsafat Ilmu Komunikasi (Hal:25-32), edisi
ketiga. Bandung:Simbiosa Rekatama Media.http://komunikasiwongsolo.blogspot.co.id
RANGKUMAN
Model Komunikasi
Model perilaku mengatakan bahwa, penyimpangan perilaku terjadi jika pesan yang
disampaikan tidak jelas. Penyimpangan komunikasi menyangkut verbal dan non verbal,
posisi tubuh, kecepatan dan volume suara atau bicara. Proses terapi dalam model ini
meliputi: