Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

Model – Model Komunikasi

Dosen Pengampu:

Dr. Elva Ronaning Roem, M.Si.

Disusun oleh

Kelompok 2

1. Charlie Doma Putra : 23xxxxxxxx

2. Sadam Husein : 23xxxxxxxy

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kami memulai
makalah ini. Kami mengucapkan puji dan syukur kepada-Nya atas Nikmat dan
Rahmat-Nya yang telah memberikan kami kesempatan untuk membuat makalah
ini dengan baik.

Makalah ini disusun dengan merujuk pada beberapa sumber referensi, termasuk
buku dan jurnal. Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan tentang Model –
Model Komunikas, Kami mengakui bahwa terdapat kekurangan dalam
penyusunan dan tata bahasa makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran konstruktif agar kami dapat meningkatkan kualitas makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Padang 09 Agustus 2023

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................6
1.3 Tujuan........................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
2.1 Jenis Utama Model Komunikasi...............................................................7
2.1.1 Model Komunikasi Linier......................................................................7
2.1.2 Model Komunikasi Interaksional..........................................................8
2.1.3 Model Komunikasi Transaksional.........................................................8
BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................10
3.1 Contoh Model Komunikasi Linier..........................................................10
3.1.1 Model Komunikasi Aristoteles............................................................10
3.1.2 Model Komunikasi Lasswell...............................................................10
3.1.3 Model Komunikasi SMCR Berlo........................................................11
3.1.5 Model Komunikasi Shannom Dan Weaver.........................................11
3.2 Contoh Model Komunikasi Interaksional...............................................12
3.2.1 Model Komunikasi Schramm Dan Osgood.........................................12
3.2.2 Model Komunikasi Barnlund..............................................................13
3.2.3 Model Komunikasi Watzlawick, Beavin Dan Jackson........................14
3.3 Contoh Model Komunikasi Transaksional..............................................15
3.3.1 Model Komunikasi Schramm..............................................................15
3.3.2 Model Komunikasi Scramm Dan Kincaid (Kovergensi).....................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Model Komunikasi Linier (sumber dictio.id).....................................7
Gambar 2. 2 Model Komunikasi Interaksional (sumber dictio.id)..........................8
Gambar 2. 3 Model Komunikasi Transaksional (sumber dictio.id).........................9
Gambar 3. 1 Model Komunikasi Aristoteles.........................................................10
Gambar 3. 2 Model Komunikasi Lasswell.............................................................11
Gambar 3. 3 Model Komunikasi Berlo..................................................................11
Gambar 3. 4 Model Komunikasi Shannom Dan Weaver (sumber SKPM IPB TV)
................................................................................................................................12
Gambar 3. 5 Model Komunikasi Schramm dan Osgood.......................................12
Gambar 3. 6 Model Komunikasi Barnlund (sumber dictio.id)..............................13
Gambar 3. 7 Model Watzlawick-Beavin-Jackson. Sumber: Ruben & Stewart,
2006........................................................................................................................14
Gambar 3. 8 Model Komunikasi Schramm...........................................................15
Gambar 3. 9 Model Komunikasi Schram dan Kincaid (sumber SKPM IPB TV). 16

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses dalam komunikasi merupakan sebuah proses yang sangat rumit,


sehingga menjadi tantangan yang besar untuk mengidentifikasi inisiasi
komunikasi, tujuan komunikasi, serta titik awal dan akhirnya. Model komunikasi
berguna untuk mengungkapkan proses komunikasi yang rumit ini dan merupakan
alat bantu yang dapat menjelaskannya tentang proses komunikasi.
Littlejohn (1983) “In a broad sense the term model can apply to any
symbolic representation of a thing, process, or idea”, Dalam konteks yang lebih
luas, istilah "model" mengacu pada segala bentuk representasi simbolis dari suatu
objek, proses, atau gagasan. Pada tingkat konseptual, model digunakan untuk
menguraikan ide-ide dan proses tersebut. Oleh karena itu, model dapat berupa
gambar grafis, deskripsi verbal, atau ekspresi matematika. Secara umum, model
dianggap sebagai sarana untuk membuat perbandingan analogi dengan berbagai
fenomena.
Model komunikasi merupakan suatu kerangka konseptual yang digunakan
untuk menggambarkan dan memahami proses komunikasi manusia. Melalui
penggunaan berbagai simbol, model komunikasi membantu dalam menjelaskan
serta mengilustrasikan proses komunikasi yang kompleks. Fungsinya adalah
mereduksi kompleksitas komunikasi tersebut menjadi bentuk yang lebih
sederhana, tetapi tetap mempertahankan komponen-komponen yang ada dalam
proses tersebut.
Model komunikasi juga memberikan banyak manfaat bagi para peneliti
dalam menjelaskan teori-teori yang mereka kembangkan. Dalam hal ini, model
komunikasi membantu mengilustrasikan susunan dan hubungan fungsional antara
berbagai elemen atau faktor yang ada dalam suatu sistem. Ini mempermudah
pemahaman terhadap struktur dan fungsi konteks individu atau organisasi, serta
cara hubungannya dengan komunikasi dalam skala yang lebih besar, seperti dalam

5
masyarakat umum. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji berbagai model
komunikasi dalam bidang ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat di rumuskan masalah yaitu:
1. Apa itu Pengertian konsep, fungsi dan topologi Model Komunikasi ?
2. Apa saja contoh yang ada pada Model – Model Komunikasi dalam
kehidupan

1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini untuk mengetahui tentang Model – Model dalam
Ilmu Komunikasi dan apa saja contoh dari setiap model tersebut.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis Utama Model Komunikasi

Terdapat berbagai model-model dalam komunikasi yang telah


dikembangkan oleh pakar, dapat diidentifikasi tiga jenis utama model komunikasi,
sesuai dengan penjelasan Mulyana (2019) secara garis besar terdapat model
komunikasi meliputi model komunikasi linear, model komunikasi transaksional,
dan model komunikasi interaksional.

2.1.1 Model Komunikasi Linier

Komunilkasi Linier mendeskripsikan komunikasi sebagai proses dimulai


oleh sumber yang mengirim pesan agar menimbulkan pengaruh pada penerima,
komunikasi ini bersifat searah dan penerima pesan yang dipengaruhi oleh sumber.

Gambar 2. 1 Model Komunikasi Linier (sumber dictio.id)

Menurut (Ruliana & Lestari, 2019) beberapa contoh model komunikasi yang
termasuk dalam kategori model komunikasi linear yaitu model komunikasi
Aristoteles, model komunikasi Shannom dan Weaver , model komunikasi SMCR
Berlo, serta model komunikasi Lasswell.

7
2.1.2 Model Komunikasi Interaksional

Komunikasi Interaksional menggambarkan komunikasi dua arah, di mana


baik pembicara/pengirim pesan maupun pendengar/penerima pesan memiliki
peran ganda dalam menerima dan mengirim pesan. Selain itu, dalam proses
komunikasi ini, ada mekanisme umpan balik yang memungkinkan informasi
mengalir dari penerima pesan kembali kepada sumber komunikasi.

Gambar 2. 2 Model Komunikasi Interaksional (sumber dictio.id)


yang termasuk dalam kategori model komunikasi interaksional yaitu model
komunikasi Barnlund, model komunikasi Schramm dan Osgood, dan Model
Watzlawick, Beavin, dan Jackson..

2.1.3 Model Komunikasi Transaksional

Komunikasi transaksional memperkenalkan suatu kerangka kerja


komunikasi yang mencerminkan proses mengirim dan menerima pesan yang
terjadi secara bersamaan/simultan antara partisipan komunikasi. Model ini
menekankan penting peran penerima pesan dan pengirim pesan dalam situasi

8
komunikasi yang melibatkan interaksi dua arah atau lebih. Model komunikasi
transaksional juga memberikan penekanan dalam konteks sosial, hubungan
interpersonal, serta aspek budaya dalam komunikasi. Dalam model ini,
komunikasi dipandang sebagai alat untuk membangun hubungan yang melibatkan
pengaruh timbal balik antara semua pihak yang terlibat dalam komunikasi.

Gambar 2. 3 Model Komunikasi Transaksional (sumber dictio.id)


Model-model komunikasi yang masuk dalam kelompok model komunikasi
interaksional melibatkan model komunikasi Schramm serta model komunikasi
Schramm dan Kincaid (Konvergensi).

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Contoh Model Komunikasi Linier


3.1.1 Model Komunikasi Aristoteles
Model Komunikasi linier Aristoteles yang diciptakan untuk menjelaskan
proses Public Speaking. Ini adalah model komunikasi pertama yang dikenal secara
luas dan menyoroti peran sentral komunikator. supaya berkomunikasi secara
efektif, Komunikan wajib memiliki tiga elemen yang dikenal sebagai ethos
(kredibilitas/kepercayaan), logos (logika argumen), dan pathos (emosi
pendengar).
Dengan sudut pandang saat ini, Model komunikasi Aristoteles dianggap
sebagai model yang terlalu simpel karena tidak memasukkan unsur tambahan
yang ada dalam proses komunikasi modern, seperti saluran komunikasi,
feedback/umpan balik, efek komunikasi, dan noise atau hambatan/gangguan
komunikasi. (Mulyana, 2019).

Speaker Argument Speech Audience

Gambar 3. 1 Model Komunikasi Aristoteles

3.1.2 Model Komunikasi Lasswell


Harold D. Lasswell pada tahun 1948 memperkenalkan model komunikasi
yang disebut Model Komunikasi Lasswell, model ini mengilustrasikan proses
komunikasi serta perannya dalam masyarakat, model ini memiliki tiga elemen
verbal yang harus diidentifikasi, yaitu "who" (siapa), "say what" (apa yang
dikatakan), "In Which Channel" (melalui saluran komunikasi apa), "To Whom"
(kepada siapa), dan "With What Effect?" (hasil atau pengaruh). Model ini
memberikan gambaran tentang proses terjadinya komunikasi dan peran-peran
yang dimainkannya dalam konteks masyarakat. Meskipun merupakan salah satu

10
model komunikasi tertua, model ini masih digunakan dalam konteks tertentu
hingga saat ini (Fahrudin Yusuf, 2021).

With what
Who Says What Channel Whom
effect
(Sender) (Message) (medium) (receiver)
(feedback)

Gambar 3. 2 Model Komunikasi Lasswell

3.1.3 Model Komunikasi SMCR Berlo


Pada tahun 1960, David K. Berlo memperkenalkan model ini dengan
singkatan SCMR, yang mengacu pada S (source/sumber), M (message/pesan), C
(channel/saluran), dan R (receiver/penerima). Model ini menekankan betapa
pentingnya bagi sumber pesan untuk memiliki keterampilan komunikasi, sikap
yang sesuai, pengetahuan, pemahaman tentang sistem sosial, dan juga kesadaran
terhadap aspek budaya dalam pelaksanaan komunikasinya. Walaupun demikian,
model ini telah dikritik karena tidak mengakomodasi konsep umpan balik dan
karena pandangannya yang menganggap komunikasi sebagai proses yang statis.
Akan tetapi, model ini tetap dapat diterapkan secara fleksibel dalam berbagai jenis
komunikasi, termasuk komunikasi publik, komunikasi massa, komunikasi
antarpribadi, dan komunikasi tertulis. (Mulyana, 2019).

Gambar 3. 3 Model Komunikasi Berlo

11
3.1.4 Model Komunikasi Shannom Dan Weaver
Model Shannon dan Weaver mengfokuskan perhatian pada isu ketepatan
dalam pengiriman pesan. Model ini mencakup komunikasi elektronik dan dapat
diterapkan untuk menjelaskan komunikasi antarpribadi.

Pandangan dari Model Shannon dan Weaver adalah bahwa sumber


informasi menciptakan pesan dari berbagai pesan yang tersedia. Kemudian,
pemancar (transmitter) mengubah pesan tersebut menjadi sinyal yang cocok
dengan saluran yang sedang digunakan. Saluran (channel) merupakan sarana yang
digunakan untuk menghantarkan sinyal atau tanda dari pemancar ke penerima
(receiver). Contoh yang sangat baik dari konsep ini dapat ditemukan dalam situasi
seperti penggunaan radar di kapal laut atau saat menggunakan telepon.
Salah satu ide utama/penekanan dalam model Shannon dan Weaver adalah
konsep gangguan (noise), yang mengacu pada segala bentuk gangguan atau
interferensi yang tidak diinginkan yang dapat memengaruhi akurasi pesan yang
sedang dikomunikasikan.

Gambar 3. 4 Model Komunikasi Shannom Dan Weaver (sumber SKPM IPB TV)

12
3.2 Contoh Model Komunikasi Interaksional
3.2.1 Model Komunikasi Schramm Dan Osgood

Gambar 3. 5 Model Komunikasi Schramm dan Osgood


Schramm mengenalkan ide "field of experience" (lingkup pengalaman) yang
menekankan pentingnya latar belakang individu atau backgroud yang terlibat
dalam komunikasi. Dapat diakui bahwa setiap individu membawa pengetahuan,
pengalaman, dan warisan budaya yang beragam. Keragaman latar belakang ini
memiliki pengaruh yang besar pada cara individu-individu tersebut
menginterpretasikan pesan yang mereka terima.

3.2.2 Model Komunikasi Barnlund


Dean C. Barnlund Pada tahun 1970 memperkenalkan model komunikasi
transaksional yang digunakan sebagai landasan untuk komunikasi antarpribadi.
Model komunikasi ini mendeskripsikan proses penerimaan pesan dan pengiriman
yang terjadi pada saat yang sama antara peserta dalam komunikasi. Model
komunikasi transaksional Barnlund dikenal sebagai Model Komunikasi
Transaksional Barnlund. Model ini merupakan tanggapan terhadap model
komunikasi linier yang cenderung statis, mengubahnya menjadi model yang lebih
dinamis dengan fokus pada komunikasi dua arah.
Model komunikasi Barnlund mengilustrasikan komunikasi sebagai suatu
proses berlanjut di mana baik penerima pesan dan pengirim saling menukar peran
dan posisi secara seimbang. Pesan bergerak maju dengan adanya umpan balik
yang terus-menerus dari semua peserta dalam komunikasi. Dalam konteks ini,

13
feedback yang diberikan oleh pihak pertama dianggap sebagai pesan bagi pihak
lain dalam proses komunikasi ini.

Gambar 3. 6 Model Komunikasi Barnlund (sumber dictio.id)


3.2.3 Model Komunikasi Watzlawick, Beavin Dan Jackson
Model Komunikasi Watzlawick, Beavin Dan Jackson mendeskripsikan
suatu model komunikasi yang berasal dari penelitian dalam bidang psikiatri dan
terapi. Model ini menggambarkan komunikasi sebagai suatu proses di mana
individu saling bertukar pesan. Model ini menekankan bahwa komunikasi tidak
hanya terjadi ketika pengirim pesan ingin menyampaikan pesan, tetapi adalah
bagian konstan dari setiap interaksi kita. Karena itu, model ini menyatakan bahwa
"tidak mungkin untuk tidak melakukan komunikasi."
Terdapat beberapa perbedaan antara proses komunikasi dalam model awal
dan model yang lebih terbaru. Model komunikasi awal menyoroti sumber dan
pesan dengan fokus pada arah komunikasi satu arah. Dalam model ini, perhatian
utamanya terletak pada public speaking dan pengiriman informasi. Di sisi lain,
model komunikasi yang lebih modern lebih mengutamakan peran penerima pesan
dan makna yang terkandung dalam proses komunikasi. Proses komunikasi
dijelaskan sebagai dialog yang bersifat berputar atau berkelanjutan, bukan hanya
sekadar penyampaian informasi. Komunikasi tidak sekadar menghantarkan
informasi, tetapi juga melibatkan tahap Penafsiran informasi. Selain itu,
konteksnya lebih beraneka ragam, tidak hanya terbatas pada berbicara di depan
umum, tetapi juga mencakup interaksi individu, kelompok, dalam konteks
organisasi, masyarakat, dan melalui berbagai media komunikasi.

14
Gambar 3. 7 Model Watzlawick-Beavin-Jackson. Sumber: Ruben & Stewart,
2006

3.3 Contoh Model Komunikasi Transaksional


3.3.1 Model Komunikasi Schramm
Schramm memberikan penekanan pada pentingnya umpan balik dalam
Model Schramm. Menurutnya, Umpan balik memegang peranan yang sangat
signifikan dalam mengatasi gangguan atau noise dalam proses komunikasi.
Dengan memahami bagaimana lawan bicara menginterpretasikan pesan yang kita
sampaikan, komunikasi dapat berlangsung dengan lebih efektif. Model ini
menggambarkan aliran komunikasi sebagai suatu proses yang berputar atau
bersirkulasi.

Gambar 3. 8 Model Komunikasi Schramm

15
3.3.2 Model Komunikasi Scramm Dan Kincaid (Kovergensi)

Model komunikasi Scramm dan Kincaid menggambarkan komunikasi


sebagai sebuah proses di mana peserta berupaya menciptakan dan berbagi
informasi satu sama lain dengan tujuan mencapai pemahaman timbal-balik.
Dalam proses komunikasi yang berbentuk siklus ini, pentingnya memberikan
makna pada informasi yang ditukar antara dua individu atau lebih menjadi jelas
saat mereka bergerak menuju konvergensi. Konvergensi merujuk pada
kecenderungan dua individu atau lebih untuk bergerak menuju titik yang sama
atau ketika seorang individu bergerak menuju individu lainnya, membentuk suatu
kesatuan dalam fokus atau minat yang bersama.
.

Gambar 3. 9 Model Komunikasi Schram dan Kincaid (sumber SKPM IPB TV)

16
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Suriati, S.Ag., M. S. I., Dr. Samsinar S, M. H., & A. Nur Aisyah Rusnali,
S.Sos., M. I. K. (2009). Pengantan Ilmu Komunikasi.
Efendi, E., Ayubi, M., & Aulia, N. (2023). Model-Model Komunikasi Linear.
Pendidikan Dan Konseling, 5(1), 3899–3906.
Fahrudin Yusuf, M. (2021). Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi.
Kenre, I. (2022). Bahan Ajar MODEL - MODEL KOMUNIKASI.
Mulyana, D. (2019). Ilmu Komunikasi. Garuda Press.
Nia Desriva, & S.S.T. (2021). Model-Model Komunikasi. Komunikasi &
Konseling Dalam Praktik Kebidanan, 36–51.
Ruliana, P., & Lestari, P. (2019). Teori Komunikasi. RajaGrafindo Persada.
Sumartono. (2022). Model dan Teori Komunikasi. Pengantar Ilmu Komunikasi,
Bagian 1.

(Dr. Suriati, S.Ag. et al., 2009; Efendi et al., 2023; Kenre, 2022; Mulyana, 2019; Nia Desriva & S.S.T, 2021; Sumartono, 2022)(Dr. Suriati, S.Ag. et al., 2009)(Fahrudin Yusuf, 2021)

17

Anda mungkin juga menyukai