Anda di halaman 1dari 19

MODEL DAN JENIS KOMUNIKASI

Dosen Pengampu:
Dian Safitri, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 7

M. Refqy Efrianda Putra Mandala (2010203012)


M. Riski Oktariansyah (2030203047)
Rina Falensia Zulfa (2030203118)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat iman dan nikmat sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Model dan Jenis Komunikasi tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada setiap
pihak yang mendukung dan membantu dalam penyelesaian penulisan makalah ini.
Terkhusus kepada dosen pengampu mata kuliah Etika dan Komunikasi Organisasi
yakni Ibu Dian Safitri, M.Pd
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan-kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca agar kedepannya dapat lebih baik.
Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Palembang, 30 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
A. Model Komunikasi ..................................................................................... 2
B. Jenis-Jenis Model Komunikasi ................................................................. 2
C. Jenis-Jenis Komunikasi ............................................................................. 9
BAB III ................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................ 15
Kesimpulan ...................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial,


memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu
sarannya adalah komunikasi. Karenanya komunikasi adalah kebutuhan
yang mutlak. Lebih lanjut terdapat model dalam komunikasi.
Komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna
yang merupakan hal utama dari suatu system social atau organisasi. Jadi,
Komunikasi sebagai suatu proses penyampaian informasi dan pengertian
dari satu orang ke orang lain.
Model dibangun agar dapat mengidentifikasi, menggambarkan, atau
mengategorisasikan komponen-komponen yang relavan dari suatu proses.
Sebuah model dapat dikatakan model jika, ia mampu memperlihatkan
aspek-aspek yang mendukung terjadinya sebuah proses.
Pada hakikatnya model dapat menggambarkan fenomena yang
terjadi pada dunia nyata. Model merupakan simplifikasi dari suatu
fenomena yang terjadi. Sejatinya model-model yang dibuat tidak akan
selalu tepat untuk menggambarkan suatu kejadian karena mengsimplikasi
sesuatu fenomena akan melewatkan suatu detail tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah model komunikasi ?
2. Apakah jeni-jenis model komunikasi ?
3. Apasaja jenis-jenis komunikasi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui model komunikasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis model komunikasi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis komunikasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Komunikasi
Model di sini dapat dikatakan sebagai gambaran yang sistematis dan
abstrak. Model adalah cara untuk menunjukkan sebuah objek yang
mengandung kompleksitas proses di dalamnya dan hubungan antara unsur-
unsur pendukungnya. Model komunikasi adalaah gambaran sederhana dari
proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satukomponen
komunikasi dengan komponen lainnya.1
Fungsinya untuk menerangkan potensi-potensi tertentu yang berkaitan
dengan beragam aspek dari suatu proses. 2 Adapun fungsi model menurut
Gardon Wiseman dan barker yakni, melukiskan proses komunikasi,
menunjukkan hubungan visual, dan membantu dalam menemukan dan
memperbaiki kemacetan komunikasi.3
Hakikatnya model dapat mengambarkan fenomena yang terjadi pada
dunia nyata, model merupakan simplifikasi dari suatu fenomena yang
terjadi. Sejatinya model yang dibuat tidak akan selalu tepat untuk
menggambarkan suatu kejadian karena mensimplikasi sesuatu fenomena
akan melewatkan suatu detail tertentu. Proses komunikasi mempunyai tiga
fungsi utama: melukiskan proses komunikasi, menunjukan hubungan
visual, dan membantu dalam menemukan dan memperbaiki proses
komunikasi.4
Manfaat model sebagai kerangka rujukan dari suatu masalah, jika
model terdahulu tidak berhasil memprediksi secara akurat. Suatu model bisa
terlalu usang untuk menjelaskan fenomena terjadi setelah dilakukan
penelitian lanjutan, terkadang dapat memberikan petunjuk sebagai
kekurangan model tersebut. Selain itu keuntungan dari suatu model adalah
memberi penglihatan lain dari suatu fenomena secara berbeda dan lebih
dekat.
B. Jenis-Jenis Model Komunikasi
Adapun model-model komunikasi sebagai berikut :

1
Model Komunikasi : Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya. 2021. Seni Komunikasi.
Dalam https://senikomunikasi.com/model-komunikasi-pengertian-fungsi-dan-jenis-
jenisnya/ (diakses pada 2 November 2022 pukul 08.28)
2
Wiryanto,Pengantar Ilmu Komunikasi, (Indonesia,Grasindo,2004).hal 9.
3
Model Komunikasi. Loc.Cit
4
Mulyana, D. (2016). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2
1. Model S-R
Model stimulus - respons (S-R) model ini dikategorikan sebagai
model komunikasi dasar, model yang menunjukan komunikasi aksi dan
reaksi. Model komunikasi stimulus respon ini erat kaitannya dengan
disiplin ilmu psikologi yaitu aliran behavioristik (proses perubahan
tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus
respon).

Model komunikasi S-R ini digunakan untuk melihat bagaimana


seorang memberikan stimulus dan akan diberikan respon oleh penerima
pesan. Pengaplikasiannya dapat digunakan dalam komunikasi
interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi massa dan lain-lain.
Kritik untuk model S-R pada komunikasi adalah model ini menggap
prilaku respons manusia dianggap statis tidak berdasarkan dengan
keinginan, kehendak, dan kemauan bebasnya. Fungi dari model
komunikasi S-R ini sebagai pengetahuan dasar elemen-elemen
komunikasi dan mengetahui jejak awal suatu model komunikasi.
2. Model Aristoteles
Model klasik yang dikemukakan oleh Aristoteles
mengungkapkan tiga unsur dasar proses komunikasi yaitu pembicara,
pesan, dan pendengar. Fokus dari model yang dikemukakan oleh
Aristoteles adalah retoris yang digolongkan ke dalam komunikasi pidato
(public speaking). Menurut Aristoteles persuasi akan didapat ketika
orang lain tau siapa anda, bagaimana argumen anda, dan cara anda
memainkan emosi dari khalayak.5
Model ini menggambarkan bagaimana pembicara dapat
mempersuasi khalayak dengan isi pesan yang dibawakan dan
menekankan bagaimana pembicara memainkan emosi tertentu agar
suatu pesan dapat tersampaikan kepada khalayak. Dari model sederhana
ini menimbulkan pengembangan dalam ilmu komunikasi dengan dasar
pertanyaan. Apakah reputasi seorang pembicara dapat meningkatkan
daya persuasi? Apakah gaya tertentu dalam berpidato dapat
mempengaruhi emosi khalayak? Adakah unsur-unsur tertentu dalam
teks pidato yang dapat berpengaruh dalam mempengaruhi khalayak?
Fungsi model Aristoteles adalah mengetahui aspek komunikasi
yang terjadi pada komunikasi pidato dan pengetahuan pada
pengembangan awal model komunikasi massa. Kritik pada model ini

5
Esser, F. (2008). Stimulus-Response Model. THE INTERNATIONAL
ENCYCLOPEDIA OF

3
adalah khalayak dianggap pasif dan statis pasalnya yang dilihat
pesannya berjalan dari pembicara kepada khalayak saja, tetapi model ini
telah melahirkan pemikiran model-model komunikasi massa yang ada
ditahun-tahun setelahnya dan sampai saat ini. Selain itu model
Aristoteles memiliki kekurangan yang lain yaitu ketidak adaanya aspek
nonverbal dari seorang pembicara.
3. Model Lasswell
Model Lasswell pertama kali ditemukan pada tahun 1948 model
ini berupa kata-kata yaitu "who say what in which channel to whoam
with what effect" yang artinya siapa? Berkata apa? Melalui saluran apa?
Kepada siapa? Dan apa dampaknya? Model ini merangsang kita untuk
menggali lebih dalam suatu pesan yang disampaikan melalui
pertanyaan-pertanyaan.
Fungsi model Lasswell untuk mengetahui suatu fenomena dari
pertanyaan "who say what in which channel to whoam with what effect".
Manfaat dari model Lasswell adalah dapat dengan mudah membedah
suatu informasi melalui ransangaan pertanyaan-pertanyaan, selain itu
model lasswell dapat dipakai dalam komunikasi interpersonal,
komunikasi kelompok, maupun komunikasi massa.6
4. Model Shanno dan Weaver
Model Shannon dan Weaver dikenal sebagai model matematis
ditemukan oleh seorang pengembang telepon (Shannon) dan (Weaver)
sebagai pembuat model komunikasi. Gambaran dari model ini adalah
seseorang memberikan pesan lalu pesan melewati saluran untuk sampai
kepada penerima pesan.
Tambahan dari model-model sebelumnya adalah gangguan
(noise). Ganguan yang terjadi bisa terjadi dari luar diri seperti klakson
yang berisik, sinyal yang jelek dan lain-lain adapun gangguan dari
dalam diri seperti gangguan psikologis contohnya melamun. Model
Shannon dan Weaver sudah dapat menggambarkan proses komunikasi
secara runtut namun masih melihat proses pertukaran pesan secara
statis, model yang dikembangkan dari latar belakang pesawat telepon ini
sudah mampu menambah elemen baru yaitu noise dan elemen ini
menjadi pertimbangan model-model penelitian komunikasi yang
selanjutnya.
Fungsi Model Shannon dan Weaver adalah mengetahui
fenomena komunikasi melalui pengamatan dari pesawat telepon dan
mengetahui adanya tambahan aspek yang dapat menggangu jalannya

6
COMMUNICATION. Fiske, J. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers.

4
komunikasi. Manfaatnya model ini dapat digunakan dalam penelitian
yang akan meneliti fitur telepon, tidak terbatas dari telepon saja namun
bisa menjadi bahan bacaan untuk penelitian komunikasi yang memakai
saluran.
5. Model Scramm

Wilbur Scramm mengembangan tiga model komunikasi yang


pertama Scramm mengembangkan model komunikasi statis sederhana
yang mirip dengan model Shanonn Weaver, model keduanya melihat
bagaimana pengalaman membentuk komunikasi, model ini
mengasumsikan bahwa semakin besar pengalaman antar inividu yang
bertukar pesan maka pertukaran pesan akan semakin mudah, sebaliknya
jika tidak ada pengalaman antar individu maka tidak akan ada interaksi
komunikasi. Model ketiga Wilbur Scramm mengatakan bahwa setiap
orang yang berkomunikasi akan berperan sebagai komunikator
sekaligus komunikan.7
Model-model Scramm dapat melukiskan bagaimana
komunikasi yang statis berubah menjadi komunikasi bersifat dua arah.
Pada model ketiganya Scramm mengatakan bahwa komunikator
sekaligus sebagai komunikan. Dari Model Scramm model komunikasi
sudah mulai berkembang dari model yang statis menjadi model yang
dinamis.
Fungsi dari Model Scramm mengetahui serangkaian model yang
pada awalnya model komunikasi yang statis lalu berubah menjadi
dinamis. Manfaat dari model ini adalah menjadi referensi dasar tentang
komunikasi dua arah yang menyatakan bahwa komunikator juga
berperan sebagai komunikan.
6. Model Newcomb
Model Newcomb merupakan model komunikasi yang
berkembang dari perspektif psikologi sosial. Model komunikasi
Newcomb menekankan pada bagaimana keseimbangan komunikasi
yang terjadi jika seseorang mempunyai pandangan perspektif atas
sesuatu hal akan mencari seseorang yang sama pula pandangannya
untuk menciptakan keseimbangan yang simetri, jika salah seorang tidak
setuju akan suatu hal tersebut maka akan terjadi ketimpangan.
Model Newcomb melihat dukungan sosial dan psikologis
mempengaruhi bagaimana komunikasi dapat berjalan. Model ini sangat

7
Fleur, M. L. (1956). A Mass Communication Model of Stimulus Response
Relationships: An Experiment in Leaflet. Sociometry, 12-25.

5
cocok untuk digunakan dalam komunikasi interpersonal yang di
dalamnya terdapat komunikasi antar dua orang yang disengaja.
Fungsi Model Newcomb mengetahui bahwa dalam pandangan
psikologi, suatu kegiatan pertukaran informasi (proses komunikasi)
harus setara agar tidak terjadi ketimpangan, sebagaimana mewujudkan
komunikasi yang ideal. Manfaat dari model komunikasi ini adalah
sebagai bahan bacaan dalam penelitian komunikasi antar pribadi.8
7. Model Westley dan Maclean.
Model yang dikemukakan oleh Westley dan MacLean
merupakan model antar pribadi dan model komunikasi massa. Model
Westley dan MacLean merupakan model lanjutan dari model
komunikasi yang sebelumnya dirumuskan Newcomb, Lasswell dan
Shanon Weaver.

Variable umpan balik adalah fokus dari model Westley dan


MacLean, yang menyatakan bahwa jika melalui komunikasi
interpersonal umpan balik anak lebih cepat diterima pemberi pesan tidak
terpatok waktu dan jangkauan, namun pada komunikasi massa seperti
televisi umpan balik akan membutukan waktu yang lama sehingga
umpan balik dapat diterima oleh pengirim pesan. Tambahan lain pada
pengaplikasiannya dalam komunikasi massa ada unsur tambahan yaitu
gatekeeper yang berperan sebagai opinion leader yang berfungsi sebagai
pengelola pesan setelah itu baru pesan disampaikan kepada khalayak
sang opinion leader. Dengan adanya opinion leader sebagai gatekeeper
ini umpan balik terbagi ke dalam tiga proses yaitu yang pertama dari
penerima ke penjaga gerbang, dari penerima ke pembuat pesan/ sumber
media massa, dan yang terakhir dari penjaga gerbang kepada sumber
media massa.
Fungsi dari model Wesley dan MacLean adalah mengetahui
perbendaan antara proses umpan balik yang terjadi pada komunikasi
interpersonal dengan komunikasi massa, selain itu kita dapat memahami
bagaimana peranan opinion leader sebagai gatekeeper. Manfaatnya
adalah memahami bahwa konsep umpan balik pada komunikasi massa
memiliki proses yang cukup lama untuk diterima pembuat pesan karena
media televisi tidak memungkinkan khalayaknya memberikan umpan
balik langsung, karena media massa terutama televisi memiliki sifat satu
arah. Dan pada masanya salah satu alasan mengapa gatekeeper sangat
berpengaruh sekali dalam penyampaian pesan karena keterbatasan

8
Khagendra, A. 2012. Why Gerbner's Communication Model in Trauma Studies?
Multi-lingual, Multi disciplinary & Multi-media eJurnal.

6
kepemilikan televisi oleh khalayak. Hanya beberapa orang saja yang
memiliki televisi.
8. Model Gerbner
Model Gerbner pertamakali dicetuskan pada tahun 1956, model
ini mempunyai model verbal dan model diagramatikal. Tidak jauh
berbeda dengan model komunikasi statis yang pernah dikemukaan
sebelumnya, model yang dikemukakan oleh Gerbner menyatakan
bahwa seseorang akan memberi presepsi tentang suatu kejadian dan
dikirimkan pada transmitter melalui sinyal (yang memungkinkan
mengalami gangguan) dan setelah itu diterima oleh penerima pesan.9
Fungsi dari model Gerbner adalah model ini dapat digunakan
sebagi penelitian dalam bidang komunikasi interpersonal. Manfaat yang
diperoleh dari model Gerbner adalah mengetahui salah-satu
pengembangan model komunikasi yang menggabarkan model dari
perspektif model visual. Namun sayangnya model ini bersifat statis,
yang melihat proses komunikasi searah.
9. Modeel Berlo
Model komunikasi Berlo lebih sering dikenal sebagai model
SMCR yaitu kepanjangan dari Source (sumber), Massage (pesan),
Chanel (saluran), dan Reciver (penerima) model ini dikemukakan pada
tahun 1960 oleh David K. Berlo. Model komunikasi Berlo memiliki
perbedaan dari model-model yang sudah dikemukakan sebelumnya
Berlo mengatakan bahwa Chanel/Saluran berupa ransangan. dari alat
indra kita melihat, mendengan, memegang, mencium, dan merasakan.
Serta unsur yang berpengarus dalam berkomunikasi yaitu pengetahuan,
sikap, keterampilan berkomunikasi, sistem sosial, lingkungan budaya
sumber.
Fungsi dari model Berlo adalah model ini dapat digunakan
dalam komunikasi publik (pidato), komunikasi massa dan komunikasi
interpersonal. Besifat heuristik karena model ini memuat unsur penting
pada proses komunikasi. Beberapa ransangan pertanyaan untuk meneliti
dari model ini adalah apakah bagaimana lingkungan budaya sumber
membengaruhi cara berbicara yang berdampak pada keterbukaan
khalayak; bagaimana keterampilan berkomunikasi dapat mempengaruhi
tingat informasi yang diterima khalayak; apakah sistem sosial budaya
tertentu dapat mengunakan pendekatan tertentu.
10. Model Defleur
Model DeFleur menitik beratkan pada komunikasi massa. Model
ini merupakan pengembangan dari model komunikasi Shanon Weaver

9
Mulyana, Op.Cit, hlm 55

7
dan model komunikasi Scramm, karena rancangan model menggunakan
pendekatan komunikasi massa dan umpan balik seperti model
komunikasi Shanon Weaver. Serta unsur-unsur yang digunakan seperti
model ketiga Scramm source, encoder, signal, decoder dan destination.
Model ini menggambarkan bagaimana komunikasi diberikan oleh
pemberi pesan menggunakan transmitter dialirkan menggunakan
channel diterima menggunakan alat indra (transmitter) dan setelah itu
pesan diterima oleh penerima pesan. Karena proses komunikasi dua arah
maka pesan disampaikan dari pemberi pesan kepada penerima pesan dan
dari penerima pesan kepada pemberi pesan sebagai umpan balik. Pada
setiap tahap komunikasi yang berjalan memungkinkan adanya ganguan
yang dapat mereduksi pesan.
Fungsi dari model DeFleur adalah mengetahui penggambaran
dari bagaimana proses komunikasi Westley dan MacLean dan model
ketiga Scramm digabungkan. Manfaat model ini adalah sebagai
landasan dasar penelitian komunikasi massa yang melihat terjadinya
komunikasi sebagai seperangkat komponen dengan sistem teoritis.
11. Modeel Tubbs
Model komunikasi Tubbs menggambarkan proses komunikasi
antar dua orang atau proses komunikasi diadik. Tubbs menggambarkan
bahwa proses komunikasi sebagai pengirim sekaligus penerima pesan,
proses komunikasinya bersifat timbal balik dan spontan. Model Tubbs
melihat komunikasi sebagai komunikasi yang berkesinambungan tanpa
awal dan akhir serta sulit menemukan siapa yang memulai komunikasi
terlebih dahulu. Model Tubbs melihat bagaimana sebuah komunikasi
dinamis yang tidak terbatas oleh waktu. Tubbs menerangkan gangguan
pada komunikasi terbagi menjadi dua gangguan teknis dan ganguan
semantik. Gangguan teknis adalah ganguan yang dapat merubah arah
pembicaraan secara tiba-tiba seperti klakson mobil dan lain sebagainya,
ganguan semantik adalah ganguan yang terjadi karena perbedaan atas
pemahaman yang disampaikan pengirim.
Fungsi dari model Tubbs adalah melihat suatu fenomena
komunikasi yang ternyata komunikasi itu memiliki lapisan dimensi
yang banyak dan bersifat dinamis karena komunikasi selalu berjalan
setiap waktu. Manfaat dari mengetahui Model Tubbs ini adalah
menambah referensi mengenai suatu fenomena komunikasi dinamis dan
dapat menjadi sebuah rujukan pada penelitian komunikasi interpersonal.
12. Model Guykunst dan Kim.
Model William B. Gudykunst dan Young Yun Kim merupakan
model komunikasi antarbudaya. Seperti halnya Model komunikasi yang
dikemukakan oleh Tubbs model Gyukunst dan Kim merupakan model
komunikasi antar dua orang yang dinamis. Tambahan dari model ini

8
adalah filter-filter konseptual budaya, sosiobudaya dan psikobudaya.
Fiter-filter konseptual ini dapat membatasi bagaimana sikap orang lain
menanggapi prilaku komunikasi kita. Usur lingkungan (lokasi
geografis, iklim, lingkungan fisik) dapat mempengaruhi bagaimana
prediksi prilaku yang dibuat mengenai prilaku dari orang lain.
Fungsi dari model Gyukunst dan Kim dalam perpektif ilmu
komunikasi adalah menambah pengetahuan tentang model komunikasi
antarbudaya. Manfaat mengetahui model ini sebagai salah satu acuan
dalam penelitian komunikasi antarbudaya, dengan mengankat unsur
unsur budaya, sosiobudaya dan psikobudaya.
13. Model Interaksional
Model Interaksional tidak menganggap komunikasi bersifat
linier dan matematis. Model ini tidak mengklasifikasikan unsur-unsur
yang terkandung di dalam sebuah komunikasi, model interaksional
mengatakan bahwa sebuah proses komunikasi adalah sebuah upaya
individu untuk bentuk makna. Model interaksional merupakan
pengembangan dari ilmuan sosial menggunakan perspektif interaksi
simbolik. Interaksi simbolik melihat seseorang sebagai peserta
komunikasi besifat aktif, reflektif, kreatif, menafsirkan prilaku yang
rumit dan sulit diramalkan. Jadi dari pandangan model Interaksional
sebuah proses komunikasi merupakan suatu proses yang kompleks dan
bersifat dinamis.
Fungsi dari model Interaksional adalah mengenalkan kita pada
model komunikasi dari perspektif ilmu sosial. Manfaatnya adalah untuk
memaham konsep dinamis dalam komunikasi yang terjadi di dalam
kehidupan kita sehari-hari dan sebagi bahan bacaan dan rujukan
penelitian komunikasi antarpribadi yang berdasarkan perspektif
interaksi simbolik.10

C. Jenis-Jenis Komunikasi
Secara garis besar komunikasi dapat dibagi menjadi dua kategori,
yakni Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non-Verbal11. Komunikasi
verbal adalah jenis komunikasi yang dilakukan menyampaikan pesan
dengan menggunakan kata-kata baik lisan (spoken) maupun tulisan,
sedangkan komunikasi non verbal adalah jenis komunikasi yang
dipergunakan oleh manusia menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata-
kata. Penggunaan kedua jenis komunikasi perlu dikaji efektifitas
penggunaannya sebab belajar komunikasi menurut Profesor Hafied Cangara

10
Sapienza, Z. S., Iyer, N., & Veenstra, A. S. 2015. Reading Lasswell's Model of
Communication Backward: Three Scholarly Misconceptions. Mass.
11
Bonaraja Purba,Sherly Gaspersz. 2020. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar.
Indonesia: Yayasan Kita Menulis. hlm 7-8.

9
agar setiap orang bisa tahu diri, tahu membawa diri, dan tahu menempatkan
diri. Individu yang memiliki kecerdasan berkomunikasi bukanlah semata-
mata orang yang selalu dapat melontarkan opini, kritik, dan saran, atau
pendapat, namun tahu diri kapan bicara dan kapan diam, tahu membawa diri
pada setiap lingkungan atau kondisi yang berbeda-beda, kapan berbicara
sebagai pimpinan, sebagai pasangan, sebagai anak, sebagai sahabat dan
sebagainya, sebab setiap orang akan memiliki relasi yang bervariasi dalam
berhubungan dengan orang-orang disekitarnya. Tahu kapan tersenyum,
berjabat tangan, menyentuh, menepuk pundak. menampilkan diri dengan
busana, memakai riasan wajah, memakai wewangian dan sebagainya.12
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal diartikan sebagai bicara atau lisan atau
tulisan yang merupakan perwujudan bahasa sebagai medium pertukaran
pesan. Kemampuan komunikasi verbal sangat dibutuhkan dan
menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan baik dalam
hubungan formal maupun informal. Ada pepatah bugis yang
mengatakan "pasiceppe'l lilamu nabatelamu", selaraskan kata katamu
dan perbuatanmu. Artinya, komunikasi verbal dan nonverbal saling
terkait penggunaannya. Satu kata dan perbuatan sebagai pesan yang
disampaikan dalam petuah ini sebab para ahli komunikasi memandang
bahwa komunikasi verbal lebih mudah dilakukan sehingga terkadang
tidak selaras dengan apa yang dilakukan.13
2. komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal memiliki beberapa karakteristik penting,
berbeda dengan komunikasi verbal. Komunikasi selalu hadir ketika
orang bertemu satu sama lain dan dalam banyak situasi di mana mereka
tidak hadir secara fisik. Komunikasi nonverbal juga memiliki nilai
dalam menyampaikan informasi tentang orang lain dan sebagian besar
informasi itu bukanlah sesuatu yang sengaja ingin diungkapkan orang
lain, meskipun pesan nonverbal jauh lebih ambigu daripada pesan
verbal. Meskipun banyak komunikasi nonverbal bersifat universal,
beberapa faktor memang membentuk cara kita mengekspresikan diri
dan memahami orang lain. Budaya juga mampu membentuk pesan
nonverbal, gender juga memainkan peran dalam cara kita
berkomunikasi. Ada banyak jenis komunikasi nonverbal termasuk
postur dan gesture, wajah dan mata, suara, sentuhan, penampilan fisik
dan daya tarik, jarak dan wilayah, dan waktu. Ada kalanya pesan orang
lain datang meskipun tidak ada kata-kata sama sekali dengan ekspresi
kesal, senyum, dan desahan. Tanda-tanda tersebut bisa mengatakan

12
M.Quraish Shihab, 2003. Tafsir Al-Misbah, Jakarta,Lentera Hati. Hlm 495
13
Ellys Lestari Pambayun. 2012. Communication Questiont. Bandung: PT
Remaja 72 Bandung. hlm. 41

10
lebih dari sekadar kata-kata. Situasi tersebut memiliki satu kesamaan
yaitu pesan dikirim secara nonverbal.
Komunikasi verbal dan nonverbal sesungguhnya bersifat saling
melengkapi satu sama lain. Meskipun berbeda cara maupun bentuk. Namun,
tetap tujuan utama dari komunikasi verbal dan nonverbal itu sama untuk
menyampaikan pesan untuk mendapatkan respon dan imbal balik maupun
efek. Komunikasi nonverbal lebih kepada melukiskan peristiwa komunikasi
yang terjadi di luar kata-kata yang terucap dan tertulis. Secara teoritis
komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun,
dalam kenyataannya kedua jenis komunikasi ini saling melengkapi dalam
komunikasi yang dilakukan sehari-hari. Komunikas nonverbal merupakan
komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau bahasa diam. Maka oleh
karena itu, semua isyarat yang bukan kata-kata dikatakan komunikasi
nonverbal. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya
dikemas dalam bentuk nonverbal tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata
komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi
verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi
nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan
selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau
diungkapkan karena spontan.14
Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal15
a. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh adalah gerakan berbagai bagian tubuh dan hal ini
paling sering ditemui, sebagai berikut:
1) Kontak mata (eye contact) mengacu penyampaian makna yang
beragam dengan orang, situasi, dan budaya, tetapi sering berkaitan
dengan perhatian, respons emosional, dan dominasi. Di sebagian
besar beberapa masyarakat kontak mata dianggap sebagai ekspresi
kejujuran dan keterusterangan, ada juga yang dianggap sebagai
kurangnya rasa hormat. Di berbagai banyak budaya kontak mata
langsung menandakan kesetaraan tertentu, kualitas tatapan mata
saat berinteraksi juga mengkomunikasikan makna, terutama tingkat
minat dan emosi, seperti terkejut, takut, dan menjijikkan.
2) Ekspresi wajah (expression) merupakan susunan otot-otot wajah
yang dapat menyampaikan keadaan atau reaksi emosional. Ekspresi
wajah sangat penting dalam menyampaikan enam emosi dasar,
yaitu kebahagiaan, kesedihan, kejutan, ketakutan, kemarahan, dan
jijik. Ekspresi wajah juga sering memberikan umpan balik

14
Rahmadita Ginting, Nadia Abidin,dkk. 2022. Pengantar Ilmu
Komunikasi. Jawa Barat : Media Sains Indonesia. Hlm 73-74.
15
Ibid., hlm. 75

11
nonverbal kepada pembicara. Misalnya, menyipitkan mata mereka
menjadi tatapan bingung ketika mereka tidak mengerti apa yang
orang katakan atau mereka mengerutkan bibir dan mengangkat satu
alis untuk menyampaikan keraguan. Ekspresi wajah akan berbeda
tergantung pada konteks yang terjadi. Secara umum, tidak
mengherankan, orang yang tersenyum dinilai lebih disukai dan
lebih mudah didekati daripada orang yang tidak tersenyum atau
orang yang berpura-pura tersenyum.
3) Gesture adalah gerakan tangan, lengan, dan jari untuk
menggantikan, melengkapi, dan menambah pesan verbal. Misalnya,
untuk orang Amerika gerakan jempol menunjuk ke atas yang
digunakan oleh seseorang di sisi jalan menunjukkan bahwa mereka
berharap untuk tumpangan. Jari ditempatkan secara vertikal di bibir
berarti "diam". Di Fiji melipat tangan di dada akan dianggap
menantang dan tidak sopan. Di Nigeria dan Yunani melambaikan
tangan akan menghina. Memberi isyarat dengan jempol ke atas
tidak sopan di Australia. Menunjuk dengan jari telunjuk akan
menjadi tidak sopan dibanyak negara Timur Tengah. Membungkuk
ke tingkat yang lebih rendah dari tuan rumah anda akan dianggap
sebagai pernyataan superioritas di Jepang. Mengistirahatkan kaki di
atas meja atau kursi akan menghina dan tidak sopan di beberapa
budaya Timur Tengah.
4) Postur adalah posisi dan gerakan seluruh tubuh. Misalnya,
bagaimana ketika duduk dalam wawancara kerja, posisi tubuh akan
cenderung duduk tegak dan menghadap pewawancara secara
langsung karena ingin mengkomunikasikan minat, rasa hormat, dan
percaya diri, sementara pewawancara juga dapat duduk tegak,
menghadap secara langsung, dan mungkin condong ke depan untuk
memberi sinyal dominasi. Jika pewawancara duduk dengan postur
membungkuk dan orientasi tubuh tidak langsung seperti kurangnya
minat, rasa tidak hormat, dan kurang percaya diri, sementara orang
yang diwawancarai dapat menafsirkan pewawancara yang
membungkuk, berorientasi tidak langsung dan condong ke belakang
sebagai tidak hanya tidak tertarik dan tidak hormat. Perbedaan
makna berdasarkan berbagai situasi ini menunjukkan sifat ambigu
dari komunikasi nonverbal.
5) Sentuhan adalah menempatkan bagian tubuh dengan seseorang atau
sesuatu. Menggunakan tangan, lengan, dan bagian tubuh lainnya
dengan menepuk, memeluk, menampar, mencium, mencubit,
membelai, memegang, merangkul, dan menggelitik dengan
berbagai emosi dan pesan. Sentuhan bisa lembut atau tegas. Ada
tiga jenis sentuhan, yaitu spontan, ritual, dan terkait tugas. Sentuhan

12
spontan adalah sentuhan yang tanpa sadar. Menepuk punggung
seseorang ketika mendengar bahwa ia memenangkan penghargaan,
Selain itu, ada bentuk sentuhan ritual, sentuhan dengan jabat tangan
atau tamparan tangan adalah bentuk sentuhan ritual yang memiliki
makna sebagai ritual salam dan diharapkan dalam situasi tertentu.
Terkait tugas sentuhan adalah sentuhan yang digunakan untuk
melakukan fungsi tanpa emosi tertentu. Misalnya, seorang dokter
dapat menyentuh pasien selama pemeriksaan fisik, sentuhan terkait
tugas sebagai bagian dari layanan. Banyak jenis dan jumlah perilaku
menyentuh dalam masyarakat kita sangat bervariasi.
b. Parabahasa (paralanguage)
Parabahasa adalah variasi dalam suara. Ada lima vokal
karakteristik yang membentuk parabahasa, yaitu:
1) Nada (pitch) adalah getaran pita suara. Semakin cepat pita suara
bergetar, semakin tinggi nada suara, semakin lambat mereka
bergetar, semakin rendah nada suara. Menaikkan dan menurunkan
nada suara untuk menekankan ide, menunjukkan pertanyaan, dan
menunjukkan kegugupan.
2) Volume adalah kerasnya suara seseorang. Beberapa orang memiliki
suara keras alami dan beberapa orang memiliki suara lembut.
Terlepas dari level volume normal, dan kebanyakan variasi volume
vokal tergantung pada situasi atau topik pembicaraan. Misalnya,
orang mungkin berbicara dengan keras ketika mereka ingin
didengar dalam suasana bising, meninggikan volume suara mereka
ketika marah, dan berbicara lebih lembut ketika sedang merayu.
3) Laju atau kecepatan (rate) adalah laju atau kecepatan seseorang
berbicara. Bagi beberapa orang cenderung berbicara lebih cepat
ketika mereka senang, takut, gugup, dan bersemangat, mereka
cenderung berbicara lebih lambat ketika mereka memecahkan
masalah atau mencoba untuk menekankan suatu hal.
4) Kualitas (quality) adalah kualitas atau ciri dari suara seseorang.
Setiap suara manusia memiliki perbedaan nada. Suara serak atau
parau dan suara berat. Namun, terlepas dari kualitas suara, masing-
masing dari kita terkadang menggunakan kualitas suara yang sedikit
berbeda untuk mengkomunikasikan keadaan pikiran tertentu.
Seperti, menyampaikan keluhan dengan kualitas suara sengau,
bujukan dengan kualitas yang lembut, dan kemarahan dengan
kualitas yang keras.
5) Intonasi adalah variasi melodi suara seseorang. Beberapa suara
memiliki sedikit intonasi yang terdengar monoton, ada juga suara
lain sangat merdu dan bahkan mungkin memiliki kualitas nyanyian

13
kekanak-kanakan. Orang lebih suka mendengarkan suara dengan
intonasi sedang.16
c. Proksemik (jarak)
Saat berinteraksi dengan orang lain, kita menggunakan ruang dengan
cara menyampaikan makna bahwa kita memilih jarak tertentu
tergantung pada bagaimana perasaan kita terhadap orang lain pada
waktu tertentu, konteks percakapan dan tujuan pribadi kita.
d. Wilayah (territory)
Wilayah adalah ruang di mana kita mengklaim kepemilikan, baik secara
permanen atau sementara. Teritorial sering kali melibatkan klaim dan
dominasi. Status lebih tinggi orang umumnya mengklaim lebih besar,
lebih bergengsi, dan lebih terlindungi wilayah. Seorang direktur tingkat
atas mungkin memiliki kantor lantai atas yang besar dan didekorasi
secara mahal dengan pemandangan yang menakjubkan. Namun, pada
level karyawan di organisasi yang sama mungkin memiliki bilik kecil
yang tidak pribadi.
e. Lingkungan
Lingkungan diciptakan untuk dapat mencerminkan dan membentuk
interaksi. Misalnya, saja kesan yang dikomunikasikan pada desain
rumah, dekorasi mengkomunikasikan informasi akurat tentang
intelektualisme pemilik rumah, kesopanan, kedewasaan, optimis,
ketegangan, keinginan untuk bertualang, dan orientasi keluarga.
Eksterior rumah juga memberi persepsi kepada artistik pemilik,
keanggunan, privasi, dan ketenangan. Selain mengkomunikasikan
informasi tentang desainer, lingkungan dapat membentuk jenis interaksi
yang terjadi di dalamnya. Desain seluruh bangunan secara tidak
langsung dapat membentuk komunikasi di antara penggunanya.17

16
Ibid,. hlm 76-79
17
Ibid,.hlm 80

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Model merupakan cara untuk menunjukkan sebuah objek yang mengandung
kompleksitas proses di dalamnya dan hubungan antara unsur-unsur pendukungnya.
Model dibangun agar dapat mengidentifikasi, menggambarkan, atau
mengategorisasikan komponen-komponen yang relavan dari suatu proses.
Model memiliki berbagai macam jenis yang beberapa adiantaranya adalah
model S-R, model Aristoteles, model Lasswell, dsb. Dari berbagai jenis model
tentunya memiliki fungsinya masing-masing seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Begitu juga dengan jenis komunikasi, terdapat dua jenis komunikai yaitu
komunikasi verbal dan nonverbal.
Komunikasi verbal diartikan sebagai bicara atau lisan atau tulisan yang
merupakan perwujudan bahasa sebagai medium pertukaran pesan. Sedangkan
komunikasi nonverbal juga memiliki nilai dalam menyampaikan informasi tentang
orang lain dan sebagian besar informasi itu bukanlah sesuatu yang sengaja ingin
diungkapkan orang lain, meskipun pesan nonverbal jauh lebih ambigu daripada
pesan verbal.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bonaraja Purba,Sherly Gaspersz. 2020. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar.


Indonesia: Yayasan Kita Menulis.

COMMUNICATION. Fiske, J. 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:


Rajawali Pers.

Esser, F. 2008. Stimulus-Response Model. THE INTERNATIONAL


ENCYCLOPEDIA OF

Fleur, M. L. 1956. A Mass Communication Model of Stimulus Response


Relationships: An Experiment in Leaflet. Sociometry

Ginting Rahmadita, Nadia Abidin,dkk. 2022. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jawa


Barat : Media Sains Indonesia

Khagendra, A. 2012. Why Gerbner's Communication Model in Trauma Studies?


Multi-lingual, Multi disciplinary & Multi-media eJurnal.

Mulyana, D. (2016). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Lestari Ellys Pambayun. 2012. Communication Questiont. Bandung: PT Remaja


72 Bandung.

Sapienza, Z. S., Iyer, N., & Veenstra, A. S. 2015 . Reading Lasswell's Model of
Communication Backward: Three Scholarly Misconceptions. Mass.

Shihab M. Quraish. 2003. Tafsir Al-Misbah, Jakarta,Lentera Hati

16

Anda mungkin juga menyukai