“Model-model Komunikasi
Interpersonal”
Dosen Pengampu :
Dr. Baidarus, MM., M.Ag
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Kelompok II
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami (kelompok II) dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Model-model Komunikasi Interpersonal” di mata kuliah
Komunikasi Interpersonal.
Dalam penulisan makalah ini, kami merasa memiliki banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak- pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Pekanbaru, 2019
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
ii
2.4 Model Westley dan Maclean .............................................................................................. 20
2.4.1 Contoh Kasus Model Komunikasi Wastley dan Maclean...................................... 21
2.4.2 Unsur – unsur Model Komunikasi Massa .............................................................. 21
2.4.3 Kelebihan Model Komunikasi Wastley dan Maclean ............................................ 21
2.4.4 Kekurangan Model Komunikasi Wastley dan Maclean ........................................ 22
2.4.5 Kesimpulan Model Komunikasi Wastley dan Maclean ......................................... 22
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 24
3.2 Saran ................................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 25
iii
DAFTAR GAMBAR/TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan memiliki manfaat untuk pembaca agar
memahami mengenai konsepsi komunikasi interpersonal sehingga dapat
menggunakan komunikasi interpersonal secara efektif dalam berbagai aktivitas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
10. Model Tubbs
11. Model Gudykunst
12. Model Interaksional
Sesuai materi yang telah dibagi perkelompok, disini kami hanya akan menjelaskan 3
(tiga) model Komunikasi Interpersonal, yaitu :
4
2.2.1 Model Komunikasi Schramm Pertama
5
Pada model kedua ini Schramm memperkenalkan konsep baru komunikasi,
field experience. Field experience ini merajuk pada kesamaan latar belakang dan
pengalaman (seperti kesamaan bahasa dan kultur) antara pengirim dan penerima
pesan. Bila kedua lingkaran memiliki wilayah bersama yang besar, maka komunikasi
mudah dilakukan. Itulah sebabnya pada modelnya yang kedua ia mulai menyataukan
sumber dengan alat penyandi yang semula terpisah. Demikianpula halnya dengan alat
penyandi balik yang di tempelkan dengan melihat tujuan, selain itu ia menambah
unsur bidang pengalaman yang memiliki kedua pelaku komunikasi. Sumber sandi
dan tujuan sandi balik, pesan berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing –
masing, semakin besar luas bidang pengalaman source/sumber yang berhimpitan
dengan tujuan/destination semakin mudah komunikasi dilakukan. Bila kedua bidang
itu tidak bertautan atau sangat sedikit pertautannya yang sama. Maka komunikasi
akan sulit berlangsung.
6
dua arah dimana baik pengirim pesan dan penerima pesan saling bergantian mengirim
dan menerima pesan. Model komunikasi Schramm diadaptasi dari berbagai teori dari
teoris lainnya yaitu Osgood dan dikenal sebagai model komunikasi Osgood dan
Schramm atau model komunikasi encode-decode.
7
lingkungan sosial mempengaruhi bidang referensi, penggunaan metafora, serta model
mental.
Bidang pengalaman
Konteks hubungan
Mereka yang terlibat dalam komunikasi, pada umumnya memiliki banyak hal
untuk dibicarakan dengan orang lain. Pesan yang disampaikan oleh pengirim
pesan kepada penerima pesan tentunya sangat penting bagi keduanya.
Komunikasi yang terjalin akan menjadi lebih mudah jika sebuah pengirim pesan
dan penerima pesan memiliki hubungan yang dekat. Contohnya saja, masing-
masing dari kita pasti memiliki sahabat. Dengan sahabat, kita dapat berbagai
cerita dan pengalaman masing-masing. Kita dapat bercerita banyak kepada
sahabat kita karena memiliki kedekatan hubungan yang sangat erat.
Kita menjadi lebih mudah untuk mengungkapkan siapa sebenarnya diri kita
kepada sahabat kita. Hal inilah yang dikupas dalam teori penetrasi sosial.
8
Terkadang, kita akan berperilaku secara berbeda ketika kita dihadapkan pada
berbagai tujuan.
Menggunakan metafora
Model-model mental
9
2.2.5 Komponen-komponen Model Komunikasi Schramm
10
2.2.6 Cara Kerja Model Komunikasi Schramm
11
Umpan balik merupakan salah satu komponen model komunikasi yang sangat
penting karena umpan balik membiarkan pengirim pesan mengetahui jika penerima
pesan telah menafsirkan pesan dengan sesuai atau tidak. Pesan akan menjadi tidak
berguna jika penerima pesan tidak memahami pesan sehingga menyebabkan
perbedaan umpan balik dengan apa yang diharapkan sebelumnya oleh pengirim
pesan.
12
Konsep konteks membuat berbagai faktor lingkungan dapat dimasukkan ke
dalam penafsiran pesan dan membawa perubahan dalam nilai pesan.
13
komunikasi Newcomb adalah untuk mengenalkan peran komunikasi dalam sebuah
hubungan sosial dan untuk memelihara keseimbangan sosial di dalam sistem sosial.
B - Receiver (penerima)
14
Hubungan antara A dan B seperti siswa dan guru, pemerintah dan masyarakat atau
koran dan pembaca. Sender dan Receiver dapat bekerja dalam aliran yang sama
namun waktu yang sama beberapa faktor seperti "X" dapat mempengaruhi aliran
mereka hubungan. "X" mungkin orang ketiga,masalah, topik atau kebijakan.
Dalam teorinya, Heider menyatakan bahwa dalam kasus dimana dua orang yang
memiliki sikap suka atau tidak suka terhadap satu sama lain dan terhadap sesuatu
obyek eksternal, beberapa pola hubungan akan menemui keseimbangan dan beberapa
lainnya akan mengalami ketidakseimbangan. Lebih lanjut Heider menyatakan bahwa
dimana terjadi keseimbangan, maka masing-masing partisipan akan menolak berubah
dan dimana terjadi ketidakseimbangan, maka upaya akan dilakukan untuk
mengembalikan keseimbangan kognitif.
Proposisi utama yang dapat diturunkan dari model komunikasi Newcomb adalah
bahwa diskrepansi antara A dan B dalam orientasi mereka terhadap X akan
menstimulasi komunikasi. Efek komunikasi akan cenderung untuk mengembalikan
keseimbangan dimana didalilkan sebagai keadaan normal dari sistem hubungan.
15
Kemudian, Newcomb menambahkan beberapa kualifikasi terhadap dalil sebelumnya
dengan memberi catatan bahwa komunikasi tampaknya hanya akan diaktifkan dalam
kondisi tertentu, misalnya :
Bentuk model komunikasi menurut para ahli berbeda-beda sesuai dengan makna
penting yang terkandung di dalamnya yang ingin ditekankan oleh si pembuat model.
Misalnya, model komunikasi transmisi atau linear yang umumnya berbentuk garis
lurus karena menggambarkan proses komunikasi yang berjalan satu arah. Kemudian,
model komunikasi interaksi yang menggambarkan proses komunikasi yang berjalan
dua arah atau komunikasi dua arah, contohnya adalah model komunikasi Schramm.
Selanjutnya, model komunikasi transaksional yang menggambarkan proses
komunikasi yang berjalan secara terus menerus atau berkesinambungan, contohnya
adalah model komunikasi Barnlund.
16
Newcomb adalah bentuk pengakuan terhadap pentingnya harmoni, ketetapan, dan
konsistensi dalam berbagai tujuan komunikasi.
Terdapat beberapa perubahan yang dapat terjadi di dalam sistem A-B-X yang
dapat mengarah pada pengurangan dalam regangan sistem. Newcomb telah
merangkum beberapa kemungkinan perubahan tersebut, diantaranya adalah :
A dan B bersikap baik satu sama lain dan terhadap obyek orientasi X. Dalam
hal ini, segala sesuatu simetris atau seimbang. A dan B sama-sama
berpandangan bahwa isu X maupun isu-isu lain adalah positif.
A dan B tidak menyukai satu sama lain, dan B bersikap negatif terhadap isu
X. Menurut teori keseimbangan yang menjadi dasar bagi teori disonansi
kognitif, keadaan ini masih simetris.
Hubungan A-B-X tidak simetris. A dan B bersikap positif satu sama lain
tetapi A bersikap positif terhadap isu X. Menurut teori keseimbangan, terdapat
suatu hambatan menuju kesimetrisan atau menuju kesepakatan untuk
17
memecahkan hal ini, yang bila tidak dilakukan akan menumbuhkan situasi
psikologis yang tidak tertanggungkan.
Hubungan A-B-X tidak simetris, baik A maupun B bersikap negatif satu sama
lain, tetapi keduanya bersikap positif terhadap isu X. Menurut teori
keseimbangan, situasi ini juga membutuhkan resolusi. Hambatan yang ada
akan menimbulkan perubahan sikap terhadap X atau diantara A dan B
(Gonzales, 1981 : 30 -31).
A: Guru
B: Siswa
Situasasi pertama
a) Simetri (saling meyukai dan setuju)
18
Guru dan siswa saling menyukai, dan mereka setuju dengan
pengadaanUjian Nasional.
Guru dan siswa saling membenci. Guru setuju dengan pengadaan Ujian
Nasional tetapi siswa tidak setuju dengan pengadaan Ujian Nasional.
Situasi kedua
a) Asimetri (saling menyukai dan tidak setuju) Guru dan siswa saling
menyukai tetapi mereka tidak setuju dengan pengadaan Ujian Nasional.
b) Asimetri (saling membenci dan setuju) Guru dan siswa saling membenci
tetapi mereka setuju dengan pengadaan Ujian Nasional.
Dari setiap bentuk situasi tersebut pasti akan menimbulkan masalah. Namun
jika guru merubah sikapnya dan mensosialisasikan Ujian Nasional dengan baik
kepada siswa, agar siswa setuju dengan pengadaan Ujian Nasional maka terjadilah
kesepakatan antara guru dan murid.
19
2.4 Model Komunikasi Westley dan Maclean
Tahun 1957 Westley dan MacLean merumuskan model komunikasi antarpribadi dan
komunikasi masa yang mendapatkan pengaruh dari model Newcomb, Laswell,
Shanon dan Weaver.
Namun Westley dan MacLean menambahkan peristiwa gagasan, objek, dan orang
yang tak terbatas (x1 - X∞) sebagai “objek orientasi” yang menempatkan C sebagai
perantara A dan B, dan menyediakan feed back (umpan balik).
Komunikasi Massa
20
2.4.1 Contoh Kasus Model Komunikasi Westley dan Maclean
Amel melihat pengumuman yang berada di KPS dan membacanya. Isi dari
pengumumantersebut adalah UAS PIK tidak jadi dibagi satu kelompok satu bab.
Tetapi harusmenghafalkan semua materi dari setelah UAS sampai efective listening.
PIK A dan PIK Bujian pada hari yang sama yaitu tanggal 7 Januari 2013 dan dibagi
menjadi 2 ruang.Untuk pembagian waktu akan dijelaskan lebih lanjut."Waduuuh...
Kok gak jadi dibagi gitu sih" gumam Amel. Lalu Amel mengumumkan kepada
mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2012 mengenaiinfo yang dia lihat.
"Woy temen-temen, PIK gak jadi dibagi 1 kelompok 1 bab, tapi kitaharus
ngapalin semuanya! Terus PIK A sama B digabung 1 hari tanggal 7 Januari."Tri
berbicara pada Amel "Loh kok gak jadi dibagi sih? Alamak hafalannya banyak
sekale!"Livia bergumam "Bu Mur kok ganti-ganti peraturan terus sih. Katanya 1
kelompok 1 bab.Eh sekarang malah harus ngapalin semuanya. Kan repot ini ".
21
Model ini mencakup Model antarpribadi dan antar massa.
Pesan ini juga membedakan pesan yang bertujuan dan pesan yang tidak
bertujuan.
Memasukan umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi.
Membedakan pesan yang bertujuan (purposive) dan yang tidak bertujuan
(nonpurposif).
22
Umpan balik (feedback) dapat mengalir tiga arah yaitu dari penerima (B)
ke penjaga gerbang (C), dari penerima (B) ke sumber media massa (A),
dan dari pemimpin pendapat atau penjaga gerbang (C) ke sumber media
massa (A).
Mencakup beberapa unsur penting yaitu umpan balik (feedback) ,
perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi
massa, dan adanya pemimpin pendapat atau penjaga gerbang yang penting
sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa.
Terdapat pesan yang terdiri dari pesan bertujuan dan pesan tidak bertujuan
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-schramm
https://anggikristda.blogspot.com/2013/12/model-komunikasi-newcomb.html
https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-newcomb
https://siti-oktiya.blogspot.com/2012/01/westley-dan-maclean-teori.html
https://www.academia.edu/37190253/MODEL_KOMUNIKASI_WESTLEY_DAN_MACLEAN
25