Anda di halaman 1dari 30

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

“Model-model Komunikasi
Interpersonal”

Dosen Pengampu :
Dr. Baidarus, MM., M.Ag

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
Kelompok II

M. Ilham Pratama (180401016)


Febrija Izaty Siallagan (180401163)
Fadel Muhammad (180401039)
Mahardi Prihantosa (180401001)
Gholi Asyraf (180401067)
Muhammad Safri (180401086)

Universitas Muhammadiyah Riau


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami (kelompok II) dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Model-model Komunikasi Interpersonal” di mata kuliah
Komunikasi Interpersonal.

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa memiliki banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak- pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Pekanbaru, 2019

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR/TABEL ....................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .............................................................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Model Komunikasi ..................................................................................... 3
2.2 Model Scharamn ................................................................................................................ 4
2.2.1 Model Komunikasi Scharamm Pertama................................................................. 5
2.2.2 Model Komunikasi Scharamm Kedua ................................................................... 5
2.2.3 Model Komunikasi Scharamm Ketiga ................................................................... 6
2.2.4 Model Komunikasi Scharamm Ketiga atau Model Komunikasi Relasional ......... 9
2.2.5 Komponen – Komponen Model Komunikasi Scharamm ...................................... 10
2.2.6 Cara Kerja Model Komunikasi Scharamm ............................................................ 11
2.2.7 Kelebihan dan Kekurangan Model Komunikasi Scharamm .................................. 12
2.2.7.1 Kelebihan Model Komunikasi Scharamm ................................................ 12
2.2.7.2 Kekurangan Model Komunikasi Scharamm ............................................. 13
2.3 Model Newcomb ................................................................................................................ 13
2.3.1 Asumsi Newcomb .................................................................................................. 15
2.3.2 Konsep Model Komunikasi Newcomb .................................................................. 16
2.3.3 Contoh Model Komunikasi Newcomb................................................................... 18
2.3.4 Manfaat Mempelajari Model Komunikasi Newcomb............................................ 19

ii
2.4 Model Westley dan Maclean .............................................................................................. 20
2.4.1 Contoh Kasus Model Komunikasi Wastley dan Maclean...................................... 21
2.4.2 Unsur – unsur Model Komunikasi Massa .............................................................. 21
2.4.3 Kelebihan Model Komunikasi Wastley dan Maclean ............................................ 21
2.4.4 Kekurangan Model Komunikasi Wastley dan Maclean ........................................ 22
2.4.5 Kesimpulan Model Komunikasi Wastley dan Maclean ......................................... 22
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 24
3.2 Saran ................................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 25

iii
DAFTAR GAMBAR/TABEL

Gambar 2.1 Model Komunikasi Schramm Pertama ................................................................ 5


Gambar 2.2 Model Komunikasi Schramm Kedua ................................................................... 5
Gambar 2.3 Model Komunikasi Osgood dan Schramm .......................................................... 6
Gambar 2.4 Model Komunikasi Schramm............................................................................... 7
Gambar 2.5 Model ABX .......................................................................................................... 14
Gambar 2.6 Komunikasi Antar Pribadi .................................................................................... 20
Gambar 2.7 Komunikasi Massa ............................................................................................... 20

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi sangat dibutuhkan untuk interaksi sesama manusia, oleh karena


itu komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari, sehingga
tanpa adanya komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan sempurna.
Karena komunikasi itu memiliki peranan sangat penting, dibuatlah suatu model
komunikasi.
Komunikasi memiliki beberapa model, dan setiap modelnya memiliki definisi
yang berbeda pula. Model komunikasi dibuat supaya mempermudah dalam
memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu ada dalam
suatu komunikasi. Komunikasi juga merupakan suatu proses. Hal ini terlihat dari
setiap gejala atau peristiwa yang tidak luput dari adanya suatu komunikasi yang
terjalin antarmanusia.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja definisi Model Komunikasi ?


2. Apa saja model-model komunikasi ?
3. Bagaimana komunikasi sebagai proses ?

1
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa itu model komunikasi ?


2. Untuk mengetahui Apa saja model-model komunikasi?
3. Untuk mengetahui lebih lanjut model komunikasi Scharamm?
4. Untuk mengetahui lebih lanjut model komunikasi Newcomb?
5. Untuk mengetahui lebih lanjut model komunikasi Westley dan Maclean?
6. Untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi interpersonal?

1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan memiliki manfaat untuk pembaca agar
memahami mengenai konsepsi komunikasi interpersonal sehingga dapat
menggunakan komunikasi interpersonal secara efektif dalam berbagai aktivitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Model Komunikasi


Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi
yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen
lainnya.Menurut Sereno dan Mortensen, suatu Model komunikasi merupakan
deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu
model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian
komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia nyata”.

Aubrey Fisher mengatakan, Model adalah analogi yang mengabstraksikan dan


memilih bagian dari fenomena yang dijadikan model.

Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa Model


membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena
hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampur dengan teori.
Adapun Model-model Komunikasi Interpersonal adalah :
1. Model S-R
2. Model Aristoteles
3. Model Lasswell
4. Model Shannon dan Weaver
5. Model Scharamn
6. Model Newcomb
7. Model Westley dan Maclean
8. Model Garbner
9. Model Berlo

3
10. Model Tubbs
11. Model Gudykunst
12. Model Interaksional

Sesuai materi yang telah dibagi perkelompok, disini kami hanya akan menjelaskan 3
(tiga) model Komunikasi Interpersonal, yaitu :

2.2 Model Komunikasi Schramm

Wilbur Schramm adalah seorang ahli komunikasi yang memberikan pengaruh


yang sangat besar dalam memfasilitasi penggunaan model komunikasi linear pada
tahun 1950an dan kemudian bergerak untuk mengembangkan model komunikasi
relasional di tahun 1973. Berbagai penelitian komunikasi dan empiris dipengaruhi
oleh model komunikasi Schramm.

Jenis-jenis Model Komunikasi Schramm :

1. Model komunikasi Schramm pertama yaitu : Pengirim pesan – penerima pesan di


awal tahun 1940an yang didasarkan pada teori peluru atau teori jarum hipodermik
dan merupakan salah satu teori komunikasi massa khususnya teori efek media
massa.
2. Model komunikasi Schramm kedua yaitu : Pengirim pesan – pesan – penerima
pesan
3. Model komunikasi Schramm ketiga yaitu : Pengirim pesan – pesan –
saluran/media – penerima pesan. Model komunikasi ini kemudian dikembangkan
menjadi pengirim pesan – pesan – saluran – penerima pesan – efek.

4
2.2.1 Model Komunikasi Schramm Pertama

Gambar 2.1 Model Komunikasi Scharamm Pertama

Model komunikasi Schramm sejatinya berakar dari model komunikasi


Shannon dan Weaver. Perbedaannya adalah bahwa model komunikasi Shannon dan
Weaver bersifat matematis dan teknologis sedangkan model komunikasi Schramm
bersifat psikologis.

Model ini merupakan pengembangan dari model Shannon-Weaver.


Schramm menekankan komunikasi sebagai proses yang memiliki tujuan untuk
membangun kesamaan antara sumber dan penerima pesan.

Model ini didasari paradigma stimulus-respons. Menurut paradigma ini,


komunikan akan memberikan respons sesuai stimulus yang diterimanya. Komunikan
adalah makhluk pasif, menerima apapun yang disampaikan komunikator kepadanya.
Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pasif menerima pesan, pesan
berlangsung searah dan relatif tanpa umpan balik, karena itu disebut linear.

2.2.2 Model Komunikasi Schramm Kedua

Gambar 2.2 Model Komunikasi Scharamm Kedua

5
Pada model kedua ini Schramm memperkenalkan konsep baru komunikasi,
field experience. Field experience ini merajuk pada kesamaan latar belakang dan
pengalaman (seperti kesamaan bahasa dan kultur) antara pengirim dan penerima
pesan. Bila kedua lingkaran memiliki wilayah bersama yang besar, maka komunikasi
mudah dilakukan. Itulah sebabnya pada modelnya yang kedua ia mulai menyataukan
sumber dengan alat penyandi yang semula terpisah. Demikianpula halnya dengan alat
penyandi balik yang di tempelkan dengan melihat tujuan, selain itu ia menambah
unsur bidang pengalaman yang memiliki kedua pelaku komunikasi. Sumber sandi
dan tujuan sandi balik, pesan berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing –
masing, semakin besar luas bidang pengalaman source/sumber yang berhimpitan
dengan tujuan/destination semakin mudah komunikasi dilakukan. Bila kedua bidang
itu tidak bertautan atau sangat sedikit pertautannya yang sama. Maka komunikasi
akan sulit berlangsung.

2.2.3 Model Komunikasi Schramm Ketiga

Gambar 2.3 Model Komunikasi Osgood dan Schramm

Pada tahun 1954, Wilbur Schramm merumuskan sebuah model komunikasi


sebagai gambaran yang menunjukkan bahwa komunikasi merupakan sebuah proses

6
dua arah dimana baik pengirim pesan dan penerima pesan saling bergantian mengirim
dan menerima pesan. Model komunikasi Schramm diadaptasi dari berbagai teori dari
teoris lainnya yaitu Osgood dan dikenal sebagai model komunikasi Osgood dan
Schramm atau model komunikasi encode-decode.

Osgood mengganti model komunikasi linear dengan proses komunikasi


sirkuler dan Schramm menambahkan dengan konsep bidang pengalaman di
dalamnya. Schramm meyakini bahwa latar belakang individu yang terlibat dalam
komunikasi memiliki peranan yang sangat penting. Masing-masing individu memiliki
pengetahuan, pengalaman, serta memperaktekkan penafsiran pesan dalam cara yang
berbeda.

Gambar 2.4 Model Komunikasi Schramm

Dalam model komunikasi Schramm dijelaskan bahwa pengirim pesan


mengirimkan informasi kepada penerima pesan.

Penerima pesan kemudian menafsirkan pesan berdasarkan pengetahuan,


pengalaman, dan umpan balik yang diberikan kepada pengirim pesan.

Konsep utama dalam model komunikasi Schramm adalah bidang pengalaman


(field of experience), konteks hubungan (context of the relationship), konteks

7
lingkungan sosial mempengaruhi bidang referensi, penggunaan metafora, serta model
mental.

 Bidang pengalaman

Bidang pengalaman adalah hal-hal yang mempengaruhi pemahaman dan


penafsiran pesan seperti budaya, latar belakang sosial, kepercayaan, pengalaman,
nilai, dan aturan. Pesan yang sama dapat ditafsirkan secara berbeda oleh orang
yang berbeda. Jika kata-kata dan tanda yang digunakan oleh partisipan
komunikasi sangat umum maka dapat dikatakan mereka berkomunikasi secara
lebih efektif.

 Konteks hubungan

Mereka yang terlibat dalam komunikasi, pada umumnya memiliki banyak hal
untuk dibicarakan dengan orang lain. Pesan yang disampaikan oleh pengirim
pesan kepada penerima pesan tentunya sangat penting bagi keduanya.
Komunikasi yang terjalin akan menjadi lebih mudah jika sebuah pengirim pesan
dan penerima pesan memiliki hubungan yang dekat. Contohnya saja, masing-
masing dari kita pasti memiliki sahabat. Dengan sahabat, kita dapat berbagai
cerita dan pengalaman masing-masing. Kita dapat bercerita banyak kepada
sahabat kita karena memiliki kedekatan hubungan yang sangat erat.

Kita menjadi lebih mudah untuk mengungkapkan siapa sebenarnya diri kita
kepada sahabat kita. Hal inilah yang dikupas dalam teori penetrasi sosial.

 Konteks lingkungan sosial mempengaruhi bidang pengalaman

Ketika kita memasuki situasi tertentu, maka kita akan berkomunikasi


berdasarkan situasi yang ada. Kita akan berperilaku dan berkomunikasi
berdasarkan tempat, waktu, alasan, serta latar belakang situasi yang kita hadapi.

8
Terkadang, kita akan berperilaku secara berbeda ketika kita dihadapkan pada
berbagai tujuan.

 Menggunakan metafora

Seringkali metafora digunakan guna mempermudah kita berkomunikasi


dengan orang lain. Ketika seseorang menghubungan dengan satu hal dengan yang
lain maka akan menjadi lebih mudah dalam menjelaskan dan menafsirkannya.

 Model-model mental

Bidang pengalaman seringkali tumpang tindih dengan kondisi mental dan


kondisi sosial seseorang.

2.2.4 Model Komunikasi Schramm Ketiga atau Model Komunikasi Relasional


Dalam model komunikasi relasional yang dirumuskan pada tahun 1973,
Schramm menekankan pada efek komunikasi terhadap penerima pesan. Schramm
menggunakan komponen efek dan analisis efek dari model komunikasi Berlo (1960).

Secara implisit Schramm menyarankan sebuah komponen yaitu komponen


interaksi ketika ia berbicara tentang khalayak yang aktif, selektif dan manipulatif
dalam model komunikasi relasional. Lebih lanjut ia berpendapat bahwa sebagian
besar perubahan dramatis dalam teori komunikasi umum dalam kurun waktu lebih
dari empat dekade telah mengesampingkan gagasan khalayak yang pasif karena
sejatinya dalam proses komunikasi, khalayak adalah mitra seutuhnya bagi
komunikator.

9
2.2.5 Komponen-komponen Model Komunikasi Schramm

Dalam model komunikasi Schramm terdapat beberapa elemen-elemen


komunikasi atau komponen-komponen komunikasi atau unsur komunikasi, yaitu :

 Pengirim pesan (sender/transmitter), adalah orang yang mengirim pesan.


 Encoder adalah orang yang mengkonversi pesan agar dapat dikirim dalam
bentuk kode-kode.
 Decoder adalah orang yang menerima pesan yang telah di-encode yang
dikirimkan oleh encoder dan mengkonversinya ke dalam bahasa yang dapat
dipahami oleh orang itu.
 Interpreter adalah orang yang mencoba untuk memahami dan menganalisa
pesan. Pesan diterima setelah interpretasi. Interpreter dan penerima pesan
adalah orang yang sama.
 Penerima pesan (receiver) adalah orang yang menerima pesan. Ia meng-
decode dan menginterpretasikan pesan aktual.
 Pesan (message) adalah data yang dikirim oleh pengirim pesan dan informasi
yang diterima oleh penerima pesan.
 Umpan balik (feedback) adalah proses memberi respon atau tanggapan
terhadap pesan yang diterima oleh penerima
 Media (medium) adalah saluran yang digunakan untuk mengirim pesan.
 Gangguan (noise) adalah interferensi dan interupsi yang terjadi selama
proses komunikasi berlangsung. Gangguan juga dapat terjadi karena adanya
perbedaan makna pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan makna
pesan yang diinterpretasikan oleh penerima pesan yang dikenal dengan
gangguan semantik.

10
2.2.6 Cara Kerja Model Komunikasi Schramm

Model komunikasi Schramm menyarankan bahwa encoding dan decoding


merupakan dua bagian penting dalam proses komunikasi. Berikut adalah cara kerja
model komunikasi Schramm :

 Encoding mengasumsikan sebuah bagian kritis dalam memulai prosedur


koresponden dengan mengkonversi informasi data. Encoding dilakukan oleh
pengirim pesan atau transmiter dan mengirimkannya kepada penerima pesan.
 Ketika data menjangkau penerima pesan, penerima pesan kemudian
melakukan decoding dan menafsirkan data yang disebut dengan pesan dan
disalurkan melalui media komunikasi.

Model komunikasi Schramm memperlihatkan bahwa makna dikirimkan dari satu


orang atau satu kelompok kepada orang atau kelompok yang lain. Model komunikasi
Schramm umumnya digunakan baik dalam konteks komunikasi intrapersonal maupun
komunikasi interpersonal.

Model komunikasi Schramm memandang komunikasi sebagai sebuah proses yang


tiada berakhir dan mengandung berbagai macam pesan dan umpan balik. Masing-
masing partisipan komunikasi berperan sebagai pengirim pesan dan penerima pesan
oleh karena itu masing-masing partisipan komunikasi memperoleh giliran dalam
menafsirkan pesan yang diterima. Proses penafsiran data inilah yang disebut dengan
informasi. Hal ini membuat komunikasi yang efektif terwujud namun bukan berarti
tanpa menimbulkan masalah. Pesan yang dikirimkan setelah proses encoding bisa
jadi tidak sama dengan pesan yang di-decode oleh penerima pesan. Model
komunikasi Schramm tidak seperti model komunikasi dasar lainnya yang hanya fokus
pada pengirim pesan dan penerima pesan.

11
Umpan balik merupakan salah satu komponen model komunikasi yang sangat
penting karena umpan balik membiarkan pengirim pesan mengetahui jika penerima
pesan telah menafsirkan pesan dengan sesuai atau tidak. Pesan akan menjadi tidak
berguna jika penerima pesan tidak memahami pesan sehingga menyebabkan
perbedaan umpan balik dengan apa yang diharapkan sebelumnya oleh pengirim
pesan.

2.2.7 Kelebihan dan Kekurangan Model Komunikasi Schramm

Model komunikasi Schramm juga memiliki kelebihan dan kekurangan


sebagaimana model komunikasi lainnya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan
kekurangan model komunikasi Schramm sebagaimana yang diungkapkan oleh para
ahli :

2.2.7.1 Kelebihan Model Komunikasi Schramm


Model komunikasi Schramm memiliki beberapa kelebihan, yaitu :

 Komunikasi sirkuler memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk


memberikan pendapat mereka.
 Model komunikasi Schramm bersifat dinamis dan selalu berubah sehingga
sangat membantu dalam berbagai praktek komunikasi secara umum.
 Pengirim pesan dan penerima pesan saling bertukar pesan dalam tingkatan
yang sama aktifnya.
 Gangguan semantik merupakan konsep yang membantu pemahaman berbagai
permasalahan yang dapat terjadi selama penafsiran pesan.
 Umpan balik memberikan kemudahan untuk mengetahui apakah pesan yang
ditafsirkan oleh penerima pesan sesuai dengan tujuan atau tidak.
 Konsep interpretasi membuat komunikasi menjadi efektif.
 Bidang pengalaman atau efek psikologis membantu pemahaman proses
komunikasi dalam beberapa cara dibandingkan dengan cara tradisional.

12
 Konsep konteks membuat berbagai faktor lingkungan dapat dimasukkan ke
dalam penafsiran pesan dan membawa perubahan dalam nilai pesan.

2.2.7.2 Kekurangan Model Komunikasi Schramm


Model komunikasi Schramm juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu :

 Model komunikasi Schramm tidak dapat digunakan dalam berbagai tingkatan


komunikasi dan proses komunikasi yang kompleks.
 Pesan yang dikirimkan dan diterima mungkin saja ditafsirkan secara berbeda.
 Hanya ada dua sumber yang berkomunikasi, beberapa sumber membuat
proses menjadi lebih kompleks dan model tidak dapat diimplementasikan.
 Manfaat Mempelajari Model Komunikasi Schramm

 Mempelajari model komunikasi Schramm memberikan beberapa manfaat


kepada kita, diantaranya adalah :

 Kita memahami berbagai macam model komunikasi Schramm.


 Kita memahami berbagai komponen dalam model komunikasi Schramm dan
konteks yang menyertainya.
 Kita memahami kelebihan dan kekurangan model komunikasi Schramm.

2.3 Model Komunikasi Newcomb

Model komunikasi Newcomb merupakan salah satu model komunikasi


linear sebagaimana halnya model komunikasi Aristoteles, model komunikasi
Lasswell, model komunikasi Berlo, dan model komunikasi Shannon dan Weaver.
Model komunikasi Newcomb adalah model komunikasi yang dikenalkan
oleh Theodore M. Newcomb pada tahun 1953. Melalui model komunikasinya,
Newcomb memberikan pendekatan yang berbeda terhadap proses komunikasi
utamanya proses komunikasi interpersonal. Adapun yang menjadi tujuan dari model

13
komunikasi Newcomb adalah untuk mengenalkan peran komunikasi dalam sebuah
hubungan sosial dan untuk memelihara keseimbangan sosial di dalam sistem sosial.

Dalam modelnya, Newcomb tidak menyertakan pesan karena memandang pesan


sebagai sebuah entitas yang terpisah. Karena itu, dalam model komunikasi Newcomb,
kita tidak akan menemui berbagai unsur komunikasi atau elemen-elemen
komunikasi atau komponen-komponen komunikasi yang mendukung jalannya proses
komunikasi yang berlangsung melalui berbagai tahap-tahap komunikasi pada
umumnya.

Newcomb memfokuskan pada tujuan sosial komunikasi dan memperlihatkan


bahwa semua konteks komunikasi adalah wahana untuk memelihara hubungan antar
manusia. Model komunikasi Newcomb juga dikenal dengan sebutan model
komunikasi ABX.

Gambar 2.5 Model ABX


Model Newcomb ini bekerja dalam format segitiga atau sistem ABX
A - Sender (pengirim)

B - Receiver (penerima)

X - Matter of Concern (Masalah Kepedulian)

14
Hubungan antara A dan B seperti siswa dan guru, pemerintah dan masyarakat atau
koran dan pembaca. Sender dan Receiver dapat bekerja dalam aliran yang sama
namun waktu yang sama beberapa faktor seperti "X" dapat mempengaruhi aliran
mereka hubungan. "X" mungkin orang ketiga,masalah, topik atau kebijakan.

Model komunikasi Newcomb merupakan hasil pengembangan dari model


komunikasi sebelumnya yang dirumuskan oleh Heider pada tahun 1946. Heider
menekankan pada tingkat konsistensi atau inkonsistensi yang mungkin saja ada antara
dua orang dalam hubungannya dengan orang ketiga atau sebuah obyek.

Dalam teorinya, Heider menyatakan bahwa dalam kasus dimana dua orang yang
memiliki sikap suka atau tidak suka terhadap satu sama lain dan terhadap sesuatu
obyek eksternal, beberapa pola hubungan akan menemui keseimbangan dan beberapa
lainnya akan mengalami ketidakseimbangan. Lebih lanjut Heider menyatakan bahwa
dimana terjadi keseimbangan, maka masing-masing partisipan akan menolak berubah
dan dimana terjadi ketidakseimbangan, maka upaya akan dilakukan untuk
mengembalikan keseimbangan kognitif.

2.3.1 Asumsi Newcomb

Newcomb mengasumsikan bahwa komunikasi menampilkan berbagai fungsi


penting yang memungkinkan dua orang atau lebih memelihara orientasi satu sama
lain secara simultan dan terhadap obyek yang berasal dari lingkungan eksternal
mereka. Adapun asumsi dasar model komunikasi Newcomb adalah regangan
terhadap konsistensi sikap dan hubungan akan menghasut komunikasi jika kondisi
memungkinkan.

Proposisi utama yang dapat diturunkan dari model komunikasi Newcomb adalah
bahwa diskrepansi antara A dan B dalam orientasi mereka terhadap X akan
menstimulasi komunikasi. Efek komunikasi akan cenderung untuk mengembalikan
keseimbangan dimana didalilkan sebagai keadaan normal dari sistem hubungan.

15
Kemudian, Newcomb menambahkan beberapa kualifikasi terhadap dalil sebelumnya
dengan memberi catatan bahwa komunikasi tampaknya hanya akan diaktifkan dalam
kondisi tertentu, misalnya :

 terdapat atraksi yang kuat antara partisipan


 obyek dianggap penting paling tidak oleh satu partisipan
 obyek X memiliki relevansi bersama untuk keduanya (McQuail dan Windahl,
1993 : 27-31).

2.3.2 Konsep Model Komunikasi Newcomb

Bentuk model komunikasi menurut para ahli berbeda-beda sesuai dengan makna
penting yang terkandung di dalamnya yang ingin ditekankan oleh si pembuat model.
Misalnya, model komunikasi transmisi atau linear yang umumnya berbentuk garis
lurus karena menggambarkan proses komunikasi yang berjalan satu arah. Kemudian,
model komunikasi interaksi yang menggambarkan proses komunikasi yang berjalan
dua arah atau komunikasi dua arah, contohnya adalah model komunikasi Schramm.
Selanjutnya, model komunikasi transaksional yang menggambarkan proses
komunikasi yang berjalan secara terus menerus atau berkesinambungan, contohnya
adalah model komunikasi Barnlund.

Begitupun halnya dengan model komunikasi Newcomb. Tidak seperti model-


model komunikasi lainnya, model komunikasi Newcomb berbentuk segitiga. Alasan
Newcomb memilih bentuk segitiga ketika mengusulkan model komunikasinya adalah
karena mudah untuk menggambarkan dua faktor penting yaitu koneksi dan dinamika.

Lebih jelasnya, model komunikasi yang dikenalkan oleh Theodore M. Newcomb


ini menggambarkan atau memvisualisasikan arus atau arah komunikasi menjadi
berbentuk segitiga dan ia meyakini bahwa komunikasi terjadi sebagai hasil dari reaksi
bersama masing-masing individu terhadap satu sama lain dan topik atau tema
permasalahan. Sebagai salah satu model komunikasi antar pribadi, model komunikasi

16
Newcomb adalah bentuk pengakuan terhadap pentingnya harmoni, ketetapan, dan
konsistensi dalam berbagai tujuan komunikasi.

Dalam model komunikasi Newcomb terdapat tiga elemen penting yaitu :

 A – sender atau pengirim


 B – receiver atau penerima
 X – topik atau tema permasalahan, orang ketiga, atau kebijakan

Di sini, A, B, dan X saling berhubungan dalam situasi yang dinamis. Fokusnya


adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi antara A dan B. Baik
A maupun B merujuk pada pengirim dan penerima. Keduanya dapat berupa individu,
manajemen dan serikat pekerja, atau pemerintah dan masyarakat. Sementara itu, X
adalah bagian dari lingkungan sosial mereka. Dengan demikian, A-B-X adalah
sebuah sistem yang mengandung arti bahwa hubungan internalnya saling bergantung.

Terdapat beberapa perubahan yang dapat terjadi di dalam sistem A-B-X yang
dapat mengarah pada pengurangan dalam regangan sistem. Newcomb telah
merangkum beberapa kemungkinan perubahan tersebut, diantaranya adalah :

 A dan B bersikap baik satu sama lain dan terhadap obyek orientasi X. Dalam
hal ini, segala sesuatu simetris atau seimbang. A dan B sama-sama
berpandangan bahwa isu X maupun isu-isu lain adalah positif.
 A dan B tidak menyukai satu sama lain, dan B bersikap negatif terhadap isu
X. Menurut teori keseimbangan yang menjadi dasar bagi teori disonansi
kognitif, keadaan ini masih simetris.
 Hubungan A-B-X tidak simetris. A dan B bersikap positif satu sama lain
tetapi A bersikap positif terhadap isu X. Menurut teori keseimbangan, terdapat
suatu hambatan menuju kesimetrisan atau menuju kesepakatan untuk

17
memecahkan hal ini, yang bila tidak dilakukan akan menumbuhkan situasi
psikologis yang tidak tertanggungkan.
 Hubungan A-B-X tidak simetris, baik A maupun B bersikap negatif satu sama
lain, tetapi keduanya bersikap positif terhadap isu X. Menurut teori
keseimbangan, situasi ini juga membutuhkan resolusi. Hambatan yang ada
akan menimbulkan perubahan sikap terhadap X atau diantara A dan B
(Gonzales, 1981 : 30 -31).

2.3.3 Contoh Model Komunikasi Newcomb

Contohnya, seorang dosen mengenalkan kebijakan baru untuk meningkatkan waktu


perkuliahan dari enam jam menjadi delapan jam. Di sini, A adalah dosen, B adalah
mahasiswa, dan X adalah kebijakan atau topik permasalahan. Jika mahasiswa dan
dosen puas dengan kebijakan tersebut maka komunikasi menjaga status
keseimbangan antara mereka. Sebaliknya, arus komunikasi antara A dan B akan
menemui masalah dalam sistem sosial jika A atau B tidak siap untuk menerima
kebijakan tersebut hingga menyebabkan dampak langsung terhadap sistem sosial dan
komunikasi tidak dapat menjaga status keseimbangan.

Dengan demikian, dosen A sedapat mungkin meyakinkan mahasiswa B.


Sebaliknya, mereka harus melakukan beberapa penyesuaian dalam kebijakan X dan
meyakinkan mereka terhadap kebijakan tersebut.

A: Guru

B: Siswa

X: pengadaan Ujian Nasional

 Situasasi pertama
a) Simetri (saling meyukai dan setuju)

18
Guru dan siswa saling menyukai, dan mereka setuju dengan
pengadaanUjian Nasional.

b) Simetri (saling membenci dan salah satu setuju)

Guru dan siswa saling membenci. Guru setuju dengan pengadaan Ujian
Nasional tetapi siswa tidak setuju dengan pengadaan Ujian Nasional.

 Situasi kedua
a) Asimetri (saling menyukai dan tidak setuju) Guru dan siswa saling
menyukai tetapi mereka tidak setuju dengan pengadaan Ujian Nasional.
b) Asimetri (saling membenci dan setuju) Guru dan siswa saling membenci
tetapi mereka setuju dengan pengadaan Ujian Nasional.

Dari setiap bentuk situasi tersebut pasti akan menimbulkan masalah. Namun
jika guru merubah sikapnya dan mensosialisasikan Ujian Nasional dengan baik
kepada siswa, agar siswa setuju dengan pengadaan Ujian Nasional maka terjadilah
kesepakatan antara guru dan murid.

2.3.4 Manfaat Mempelajari Model Komunikasi Newcomb

Mempelajari model komunikasi Newcomb dapat memberikan beberapa manfaat,


diantaranya adalah :

 Kita dapat mengetahui dan memahami akar model komunikasi Newcomb,


 Kita dapat mengetahui dan memahami asumsi model komunikasi Newcomb.
 Kita dapat mengetahui dan memahami konsep model komunikasi Newcomb
beserta contoh.

19
2.4 Model Komunikasi Westley dan Maclean

Tahun 1957 Westley dan MacLean merumuskan model komunikasi antarpribadi dan
komunikasi masa yang mendapatkan pengaruh dari model Newcomb, Laswell,
Shanon dan Weaver.

Namun Westley dan MacLean menambahkan peristiwa gagasan, objek, dan orang
yang tak terbatas (x1 - X∞) sebagai “objek orientasi” yang menempatkan C sebagai
perantara A dan B, dan menyediakan feed back (umpan balik).

 Komunikasi Antar Pribadi

Gambar 2.6 Komunikasi Antar Pribadi

 Komunikasi Massa

Gambar 2.7 Komunikasi Massa

20
2.4.1 Contoh Kasus Model Komunikasi Westley dan Maclean

Amel melihat pengumuman yang berada di KPS dan membacanya. Isi dari
pengumumantersebut adalah UAS PIK tidak jadi dibagi satu kelompok satu bab.
Tetapi harusmenghafalkan semua materi dari setelah UAS sampai efective listening.
PIK A dan PIK Bujian pada hari yang sama yaitu tanggal 7 Januari 2013 dan dibagi
menjadi 2 ruang.Untuk pembagian waktu akan dijelaskan lebih lanjut."Waduuuh...
Kok gak jadi dibagi gitu sih" gumam Amel. Lalu Amel mengumumkan kepada
mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2012 mengenaiinfo yang dia lihat.
"Woy temen-temen, PIK gak jadi dibagi 1 kelompok 1 bab, tapi kitaharus
ngapalin semuanya! Terus PIK A sama B digabung 1 hari tanggal 7 Januari."Tri
berbicara pada Amel "Loh kok gak jadi dibagi sih? Alamak hafalannya banyak
sekale!"Livia bergumam "Bu Mur kok ganti-ganti peraturan terus sih. Katanya 1
kelompok 1 bab.Eh sekarang malah harus ngapalin semuanya. Kan repot ini ".

2.4.2 Unsur-Unsur Komunikasi Massa

Adapun unsur-unsur Komunikasi Massa, yaitu :


 Peraturan-peraturan UAS PIK = X1, X2, X3... dst
 Pengumuman di KPS = A (Media massa)
 Isi pengumuman = X' (berita) Amel = C (Opinion leader/gate keeper)
 Isi gumaman Amel = Fca
 Kata-kata / pengumuman dari Amel = X''
 Mahasiswa Ilkom 2012 = B
 Kata-kata Tri = fBC
 Isi gumaman Livia = fBA

2.4.3 Kelebihan Model Komunikasi Westley Dan Maclean

Adapun kelebihan model komunikasi Wastle dan Maclea diantaranya :

21
 Model ini mencakup Model antarpribadi dan antar massa.
 Pesan ini juga membedakan pesan yang bertujuan dan pesan yang tidak
bertujuan.
 Memasukan umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi.
 Membedakan pesan yang bertujuan (purposive) dan yang tidak bertujuan
(nonpurposif).

2.4.4 Kekurangan Model Komunikasi Westley Dan Maclean

Adapun kelebihan model komunikasi Wastle dan Maclean:


 Menambahkan “penjaga gerbang” dalam model ini, sehingga terjadi
sistem penyaringan karena penerima tidak memperoleh informasi
langsung dari sumbernya melainkan dari orang yang memilih informasi
dari berbagai sumber.

2.4.5 Kesimpulan Dari Model Komunikasi Wastley Dan Maclean

Adapun kesimpulan dari model komunikasi Wastley dan Maclean adalah :


 Komunikasi Westley dan MacLean mencakup dua konteks komunikasi,
yaitu Komunikasi Antarpribadi dan Komunikasi Massa.
 Konseptualisasi model komunikasi ini merupakan komunikasi sebagai
interaksi.

 Adanya umpan balik (feedback) sebagai bagian integral dari proses


komunikasi.
 Adanya jumlah peristiwa, gagasan, objek, dan orang yang tidak terbatas
(X1 - X∞) yang kesemuanya merupakan “objek orientasi”, menempatkan
suatu peran C diantara A dan B, dan menyediakan umpan balik
(feedback).

22
 Umpan balik (feedback) dapat mengalir tiga arah yaitu dari penerima (B)
ke penjaga gerbang (C), dari penerima (B) ke sumber media massa (A),
dan dari pemimpin pendapat atau penjaga gerbang (C) ke sumber media
massa (A).
 Mencakup beberapa unsur penting yaitu umpan balik (feedback) ,
perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi
massa, dan adanya pemimpin pendapat atau penjaga gerbang yang penting
sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa.
 Terdapat pesan yang terdiri dari pesan bertujuan dan pesan tidak bertujuan

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang


multidisipliner. Ilmu komunikasi adalah pengetahuan tentang peristiwa komunikasi
yang diperoleh melalui suatu penelitian tentang sistem, proses, dan pengaruhnya yang
dilakukan secara rasional dan sistematik serta kebenarannya dapat diuji dan
digeneralisasikan. Sementara itu teori komunikasi menunjuk pada konseptualisasi
atau penjelasan logis mengenai fenomena peristiwa komunikasi dalam kehidupan
manusia.

Komunikasi yang efektif adalah bagian utama dalam mencapai tujuan


pendidikan. Komunikasi yang sukses dan efektif berasal dari pelaksanaan proses
komunikasi. Orang–orang yang terlibat akan meningkatkan keterampilan komunikasi
mereka jika mereka mengikuti proses komunikasi, dan tinggal jauh dari hambatan
yang berbeda. Telah terbukti bahwa individu yang memahami proses komunikasi
akan berkembang menjadi komunikator yang lebih efektif, dan komunikator yang
efektif memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi sukses. Oleh karena itu kita
harus menggunakan model-model komunikasi yang pas dalam berkomunikasi.

3.2 Saran

Bagi para pembaca dalam berkomunikasi harus menggunakan komunikasi


dengan model yang pas dalam komunikasi. Dimana komunikasi yang baik antara satu
yang lain harus saling berhubungan.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-schramm

https://anggikristda.blogspot.com/2013/12/model-komunikasi-newcomb.html

https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-newcomb

https://siti-oktiya.blogspot.com/2012/01/westley-dan-maclean-teori.html

https://www.academia.edu/37190253/MODEL_KOMUNIKASI_WESTLEY_DAN_MACLEAN

25

Anda mungkin juga menyukai