DAN PEMBIAYAAN
KESEHATAN GIGI
SARIATUN TAWAINELLA
J012211014
Pengelolaan Biaya
Kurangnya Penyebaran Pemanfaata
dana yang kesehatan
dana yang dana yang n dana yang
belum yang makin
tersedia tidak sesuai tidak tepat
sempurna meningkat
Ery Setiawan, Sihaloho ED, Yuliawati F, dkk. (2022). Pembiayaan Kesehatan. PPJK Kementrian Kesehatan RI. Available From:
https://ppjk.kemkes.go.id/libftp/uploads/trs_local_nposth/129/Modul%20Ekonomi%20Kesehatan%20Seri%202_FINAL.pdf
PENDAHULUAN
EKONOMI MANAJERIAL
Ery Setiawan, Sihaloho ED, Yuliawati F, dkk. (2022). Pembiayaan Kesehatan. PPJK Kementrian Kesehatan RI. Available From:
https://ppjk.kemkes.go.id/libftp/uploads/trs_local_nposth/129/Modul%20Ekonomi%20Kesehatan%20Seri%202_FINAL.pdf
PENGERTIAN
Ekonomi managerial adalah ilmu
dan seni tentang bagaimana
mengorganisir dan mengalokasikan
sumber daya perusahaan yang
terbatas untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
I Made Adnyana. Ekonomi Manajerial. (2021). Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS). Jakarta Selatan. Available from:
http://repository.unas.ac.id/4276/1/EKONOMI%20MANAJERIAL.pdf
Ekonomi managerial adalah alat
analisis yang sangat penting bagi
manajer dalam mengambil keputusan
bisnis. Sesuai dengan namanya,
ekonomi manajerial merupakan
gabungan dari ilmu ekonomi dan ilmu
manajemen.
2 Membantu
Membantu
Manajer Dalam
4 Mengetahui
evaluasi
Dalam bisnis, evaluasi tidak hanya bisa menjadi instrumen
dalam menentukan keberhasilan bisnis saja, tapi juga
sebagai proses recheck kebijakan. Apakah kebijakan lama
bisa kembali diberlakukan dan sesuai dengan kondisi
perusahaan saat ini, atau mungkin perusahaan
Membantu manajer dalam
membutuhkan kebijakan yang baru. Fungsi ini umumnya 02 menyelesaikan masalah
kerap diberlakukan pada level tingkat manajerial. Jika hasil evaluasi membutuhkan kebijakan atau keputusan
baru, tentunya perubahan tersebut tidak mungkin datang
tanpa adanya alasan yang kuat atau mungkin masalah
baru. Fungsi lain dari ekonomi manajerial tidak lain untuk
Menganalisis lingkungan membantu menyelesaikan masalah tersebut.
industri 03
I Made Adnyana. Ekonomi Manajerial. (2021). Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS). Jakarta Selatan. Available from:
http://repository.unas.ac.id/4276/1/EKONOMI%20MANAJERIAL.pdf
Layanan kesehatan bisa dilaksanakan oleh
pihak pemerintah dan swasta. Adapun
dana yang disiapkan oleh penyedia
layanan kesehatan berupa biaya investasi
(investment cost) dan biaya operasional
(operasional cost). Dana tersebut
digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan. Dari perspektif pengguna jasa,
biaya kesehatan merupakan sejumlah
dana yang harus disiapkan ketika
menggunakan layanan kesehatan. Besaran
dana yang digunakan oleh pemakai jasa
pelayanan kesehatan berasal dari kantong
pribadi individu (out of pocket).
01 PEMBIYAAN 02
I Made Adnyana. Ekonomi Manajerial. (2021). Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS). Jakarta Selatan. Available from:
http://repository.unas.ac.id/4276/1/EKONOMI%20MANAJERIAL.pdf
Biaya kesehatan dianggap baik jika
memenuhi empat komponen:
01 02 03 04
I Made Adnyana. Ekonomi Manajerial. (2021). Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS). Jakarta Selatan. Available from:
http://repository.unas.ac.id/4276/1/EKONOMI%20MANAJERIAL.pdf
SUMBER PEMBIAYAAN
KESEHATAN
02 03
Facebook Twitter Linkedin
01 Pembiayaan asuransi
Pembiayaan swasta, dapat kesehatan. Ada tiga jenis
Pembiayaan pemerintah dilakukan secara langsung asuransi utama, yaitu
ataupun tidak langsung. asuransi pemerintah atau
untuk pelayanan Pembayaran langsung merupakan sosial, asuransi swasta, dan
kesehatan meliputi pembayaran pribadi yang asuransi berbasis pengusaha
pengeluaran kesehatan dilakukan langsung kepada atau pekerja.
di semua tingkat berbagai penyedia, termasuk
praktik swasta, tabib tradisional,
pemerintah (pusat dan dan apoteker. Pembayaran tidak Pembiayaan sumber eksternal.
daerah), termasuk langsung merupakan pembayaran Pembiayaan ini bersumber dari
pengeluaran perusahaan layanan kesehatan oleh bantuan organisasi luar dalam
pengusaha sebagai cakupan dan
publik. pembiayaan kesehatan oleh
membantu program kesehatan,
badan non-pemerintah lainnya, seperti dari WHO, World bank,
dan organisasi
Fusce a convallis lain varius
velit. Vestibulum dalam
04
tellus id faucibus
seperti pengumpulan dana amal.
tempor. membiayai
Aenean vitae dapibus
program sem. prioritas
Pellentesque nec elit
purus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus
kesehatan suatu negara, et ultrices seperti
posuere cubilia
HIV, TB, Malaria, dan imunisasi.
ALL RIGHT RESERVED © 20008-2020.
Privacy Policy protected
“
EFISIENSI BIAYA
PELAYANAN KESEHATAN ”
GIGI
Usaha efisiensi biaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut dimaksudkan untuk meningkatkan
produktifitas, yaitu dengar menggunakan input pada tingkat tertentu menghasilkan output
maksimal. Seringkali untuk meningkatkan produktivitas diperlukan tambahan input atau
biaya namun tetap mempertimbangkan manfaatnya, konsep efisiensi biaya mengandung
arti usaha yang secara sadar dilakukan terus menerus unfuk mengontrol meroketnya biaya
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Sulistiadi W. (2000). Manajemen Efisiensi Biaya Pelayanan Kesehatan Gigi. JKGUI. 2000:7:353-360. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/307753936_MANAJEMEN_EFISIENSI_BIAYA_PELAYANAN_KESEHATAN_GIGI_TINJAUAN_PUSTAKA/fulltext/57d
8167208ae0c0081edeea8/MANAJEMEN-EFISIENSI-BIAYA-PELAYANAN-KESEHATAN-GIGI-TINJAUAN-PUSTAKA.pdf?origin=publication_detail
Pengendalian Biaya Pelayanan
Kesehatan Gigi
Pangendalian biaya (cost containment) adalah membatasi penambahan biaya
ymg berlebihan sampai tingkat terbaik yang dapat diterima. Ini akar menjadi
misi yang jelas tiap departemen untuk memfokuskan pada setiap elemen
biaya dan untuk rnerencanakan bagaimana biaya pada tiap unit dapat dicegah
dari penggunaan yang berlebihan atau ditahan pada tingkat minimum.
Sedangkan upaya pengendalian blaya dapat dilakukan dengan 4 (empat)
macam cara yaitu:
mengurangi operasional cost .
mengurangi biaya pekerja
mengurangi biaya per-unit produksi atau sedikit biaya pemeliharaan,
memberikan banyak pelayanan dengan biaya vang sama.
Sulistiadi W. (2000). Manajemen Efisiensi Biaya Pelayanan Kesehatan Gigi. JKGUI. 2000:7:353-360. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/307753936_MANAJEMEN_EFISIENSI_BIAYA_PELAYANAN_KESEHATAN_GIGI_TINJAUAN_PUSTAKA/fulltext/57d
8167208ae0c0081edeea8/MANAJEMEN-EFISIENSI-BIAYA-PELAYANAN-KESEHATAN-GIGI-TINJAUAN-PUSTAKA.pdf?origin=publication_detail
Teknik Pengendalian Cost Management
Biaya Pelayanan (pengelolaan biaya)
Kesehatan C
M
Facebook Twitter Linkedin
Cost Awareness
(awas biaya)
C
A C C
M
I
Cost Monitoring
(pengawasan biaya) Cost Incentive
Sulistiadi W. (2000). Manajemen Efisiensi Biaya Pelayanan Kesehatan Gigi. JKGUI. 2000:7:353-360. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/307753936_MANAJEMEN_EFISIENSI_BIAYA_PELAYANAN_KESEHATAN_GIGI_TINJAUAN_PUSTAKA/fulltext/57d
8167208ae0c0081edeea8/MANAJEMEN-EFISIENSI-BIAYA-PELAYANAN-KESEHATAN-GIGI-TINJAUAN-PUSTAKA.pdf?origin=publication_detail
Sistem Pembiayaan Kesehatan Gigi
Oleh JKN
Konsep pelayanan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia saat ini membagi pelayanan
menjadi 3 (tiga) struktur layanan, yaitu pelayanan primer, pelayanan sekunder dan pelayanan
tersier. PDGI sebagai organisasi profesi bidang kedokteran gigi telah menetapkan bahwa
pelayanan kedokteran gigi berada dalam strata pelayanan primer dan sekunder pada sistem
Jaminan Kesehatan Nasional.
Sistem pembiayaan yang digunakan dalam system JKN untuk pelayanan primer adalah sistem
kapitasi, sedangkan untuk pelayanan sekunder dan tersier dengan menggunakan sistem DRG
(Diagnosis Related Group), dimana besaran tarif ditentukan berdasarkan kelompok diagnosa, yang
di Indonesia digunakan istilah Indonesia Case Based Group (INA CBG`s). Pola pembiayaan yang
berlaku selama ini menggunakan sistem out of pocket atau yang dikenal fee for service, sehingga
timbul permasalahan dalam persepsi pola pembiayaan di kalangan Dokter Gigi. Hal ini
dikarenakan paradigma yang dilakukan dengan sistem out of pocket adalah paradigma sakit, yaitu
semakin banyak orang yang sakit, maka meningkat juga pendapatan yang diterima oleh Dokter
Gigi.
Iwan Dewanto, Naniek Isnaini Lestari. (2014). Panduan Pelaksanaan Pelayanan Kedokteran Gigi Dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional.
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Available from:
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/34208/BUKU%20PANDUAN%20JKN%20PDGI.pdf?sequence=1&isAllowed=y
PENUTUP
Ilmu Ekonomi Manajerial memang menitikberatkan pada penerapan-penerapan konsep-
konsep ekonomi di dunia bisnis. Meskipun demikian, perlu pula diketahui bahwa konsep-
konsep ekonomi manajerial bisa juga diterapkan pada tipe-tipe organisasi lainnya.
Prinsip-prinsip ekonomi manajerial tersebut antara lain berkenaan dengan bagaimana
mengalokasikan sumber daya sumber daya yang langka secara efisien.