Oleh :
Medica Selvia Maharani (10821014)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
kami mampu menyelesaikan Makalah Manajemen Stratejik Rumah Sakit dengan
judul ”Model dan implementasi Analisa Lingkungan Internal dan Eksternal Rumah
Sakit” ini dengan tepat waktu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang......................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3. Tujuan.....................................................................................................................5
1.4. Manfaat...................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................6
2. 1 Lingkungan Organisasi Rumah Sakit.............................................................6
2. 2 Analisis Lingkungan Internal Rumah Sakit....................................................7
2. 3 Analisis Lingkungan Eksternal Rumah Sakit................................................8
2. 4 Metode Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Rumah Sakit........10
2. 5 Model Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Rumah Sakit.........13
BAB III PENUTUP...............................................................................................................20
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................20
3.2. Saran.....................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Institusi
3. Bagi Masyarakat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
risiko dari tindakan dari rumah sakit, untuk menganalisis faktor politik, sosial,
ekonomi.
Pemilik rumah sakit, adalah orang yang memiliki hak kepemilikan yang sah
atas rumah sakit tersebut. Dampak implikasi manajerial Pemimpin Pemilik dapat
berupa seseorang yang mendirikan dan menjalankan usaha kecil, mitra yang
bersama-sama memiliki usaha, atau investor yang memiliki saham (pemegang
saham).
1. Tim manajemen, yaitu mereka yang dipilih oleh pemegang saham dan
bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya rumah sakit secara
umum, untuk memastikan bahwa rumah sakit dijalankan dengan cara
yang paling memuaskan pasien.
2. Tenaga medis dan non medis, yaitu individu yang dipekerjakan oleh
rumah sakit. Tim manajer perlu membina hubungan baik dengan
Tenaga medis maupun non medis agar rumah sakit dapat
memberikan pelayanan terbaiknya
3. Lingkungan Kerja Fisik, yaitu berupa fasilitas fisik yang disediakan
oleh rumah sakit untuk mendukung operasional rumah sakit tersebut.
Aspek lingkungan kerja fisik rumah sakit terdiri dari:
a) Sumber daya manusia.
b) Aspek keuangan.
c) Aspek produksi dan operasional.
d) Aspek pemasaran.
7
e) Aspek organisasi.
f) Aspek rekam medis dan pengelolaannya
8
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang
berhubungan langsung dengan pencapaian tujuan organisasi.
Lingkungan khusus mencakup orang-orang yang memiliki
kepentingan dalam organisasi rumah sakit (stakeholder), seperti
pasien, pemasok, pesaing, dan kreditor.
9
rendah. Karena berbagai kekuatan di lingkungan umum,
manajer dan organisasi individu harus tanggap terhadap
perubahan dan perbedaan di antara struktur sosial dan budaya
nasional di semua negara tempat mereka beroperasi. Ada
kerumitan dan ketidakmungkinan untuk diprediksi.
Kompleksitas mengacu pada kekuatan yang mempengaruhi
organisasi, misalnya jumlah pesaing. Ketidakpastian adalah
tingkat ketidakpastian tentang kekuatan yang dapat
mempengaruhi organisasi. Ada empat jenis lingkungan yaitu
lingkungan tenang, lingkungan variabel, lingkungan badai lokal
dan lingkungan bergolak.
10
analisis SWOT, analisis Matriks EFE dapat dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut :
11
critical success factor yang dapat diidentifikasi dari enam aspek di
lingkungan internal.
2. Memberi rating setiap critical success factor berdasarkan efektivitas
strategi rumah sakit dan kondisi rumah sakit. Nilai 4 (empat) untuk faktor
yang mempunyai kondisi baik atau superior sampai dengan nilai I (satu)
untuk kondisi yang tidak menguntungkan atau poor. Untuk masing-
masing critical success factor ditentukan rating terbanyak (TR)
3. Memberikan bobot pada masing-masing faktor (TFE) didasarkan pada
pengaruhnya pada kesuksesan perusahaan, Nilai 0 (nol) untuk sangat
tidak penting dan 100 (seratus) untuk sangat penting. Ditentukan pula
bobot untuk masing-masing critical success factor, kemudian ditentukan
rata-ratanya (TB) Ditentukan prosentase TB setiap critical success factor
dibanding dengan total TB untuk seluruh faktor.
4. Mencari bobot tertimbang (BBT) dengan mengalikan prosentase bobot
(TB) dengan rating (TFE) untuk masing-masing faktor. Kemudian
ditentukan prosentase BBT masing-masing critical success factor
dibanding dengan total BBT dari seluruh faktor
5. 5. Menentukan besar pengaruh critical success factors dengan
mengalikan prosentase BBT dengan total rating (TR). Dengan menjumlah
seluruh nilai, diketahui besar nilai faktor internal Rumah Sakit
6. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan IFE Matrix, untuk
faktor-faktor internal diperoleh total skor 3,52. Nilai yang diperoleh
tersebut menunjukkan bahwa kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan
lebih besar (major strength) daripada kelemahan yang ada.
3. Matriks IE (Matriks Faktor Internal dan Faktor Eksternal)
12
menggunakan strategi pertumbuhan (Growth and Build) yang terdiri dari strategy
intensive.
13
Langkah kedua, lakukan apa yang disebut tindakan pemantauan. Tahap
pemantauan dilakukan dengan mengumpulkan data sesuai dengan hal-hal yang
ditemukan pada masing-masing kategori. Data yang diperoleh kemudian disusun
dalam bentuk informasi sehingga dapat dianalisis kecenderungan data yang ada,
termasuk perkembangan, dilema, dan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa.
Tahap monitoring ini juga melakukan penilaian terhadap laju perubahan isu-isu yang
diamati.
14
Dalam membahas sistem kesehatan sebagai lingkungan rumah sakit, perlu
diidentifikasi berbagai aktor kunci dalam pelayanan kesehatan yaitu pemerintah,
masyarakat, pihak ketiga yang menjadi sumber pembiayaan. Pendidikan bagi
petugas kesehatan, serta berbagai institusi. kreditur dan menganugerahkan untuk
pelayanan kesehatan
a) Pemerintah
b) Masyarakat
15
c) Penyedia Layanan Kesehatan
16
Model analisis ini menggunakan pendekatan persaingan dalam industri
kesehatan. Model ini mengasumsikan bahwa sektor perawatan kesehatan telah
berkembang menjadi industri dengan mekanisme pasar sebagai basis operasinya.
Akibatnya, terjadi persaingan antar rumah sakit dalam mendapatkan pengguna dan
pemasok. Untuk bertahan dan berkembang dalam persaingan, pimpinan rumah sakit
harus memahami konsep bisnis yang tepat untuk diterapkan. Salah satu konsep
manajemen yang dapat digunakan adalah konsep persaingan industri dari Porter
(1985). Menurut Porter (1985) karakteristik persaingan dalam industri adalah
akumulasi dari berbagai faktor persaingan sebagai berikut, ancaman munculnya
pesaing baru, daya tawar pelanggan, daya tawar pemasok, ancaman produk
pengganti, dan perilaku penyedia layanan saat ini untuk mencari posisi terbaik. .
Diagram di bawah menggambarkan iklim persaingan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya (Porter 1979)
17
rumah sakit di Indonesia memiliki berbagai ancaman dari pesaing baru
yang bermunculan. Pesaing baru tersebut dapat berasal dari rumah sakit
internasional berupa dokter asing atau dari sektor non-kesehatan dan
kesehatan (misalnya industri farmasi) yang melakukan diversifikasi usaha
ke rumah sakit. Fakta menunjukkan bahwa pada tahun 1995-an
pertumbuhan rumah sakit baru sangat pesat dan muncul fakta bahwa
berbagai jaringan rumah sakit swasta berkembang pesat. Selama periode
1995 hingga 2000, terdapat 73 rumah sakit swasta baru di seluruh
Indonesia. Angka ini mewakili pertumbuhan sebesar 15%. Namun
pertumbuhan kapasitas tempat tidur pasien relatif kecil yaitu sekitar 6113
unit (sekitar 3,5%). Dengan demikian, pertumbuhan rumah Rumah sakit
baru ini cenderung berukuran kecil yang mencerminkan kelincahan upaya
tersebut.
c) Pemasok
18
pasien sebagai pembeli akan kuat jika pembelinya banyak dan bergabung
dalam organisasi yang kuat. Jika pembayaran dari pooled buyers ini
menguntungkan rumah sakit, maka posisi pasien yang dikelompokkan
tersebut menjadi kuat. Daya tawar pembeli jasa kesehatan diperkuat
dengan didirikannya Yayasan Konsumen, termasuk yang berkonsentrasi
pada bidang kesehatan, seperti Yayasan Konsumen Kesehatan di
Jakarta. Apalagi saat ini sudah ada Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan
yang memberikan pelayanan tindakan hukum bagi pasien yang
membutuhkan. Faktor lain yang memperkuat daya tawar pasien sebagai
pembeli adalah jika jasa yang dibeli standar atau tidak dibedakan.
Dengan demikian, pasien memiliki da banyak pilihan untuk mendapatkan
layanan. Contohnya adalah layanan dokter umum, laboratorium, atau
layanan obat.
e) Produk pengganti
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lingkungan organisasi rumah sakit adalah semua unsur di dalam dan di luar
rumah sakit yang dapat mempengaruhi sebagian atau seluruh rumah sakit. Ada dua
jenis klasifikasi lingkungan, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan internal yang secara langsung mempengaruhi rumah sakit meliputi
tenaga medis dan non medis di dalam organisasi, serta kepemimpinan manajer.
Lingkungan eksternal terbagi menjadi dua yaitu yang mempengaruhi secara
langsung dan tidak langsung.
20
3.2. Saran
Setiap rumah sakit harus memiliki analisis lingkungan ini baik secara internal
maupun eksternal. Dengan penerapan analisis lingkungan yang baik maka rumah
sakit akan dapat membuat strategi yang baik bagi perusahaan untuk mencapai
tujuannya dan dapat berbaur dengan lingkungan tempat rumah sakit berada
sehingga tidak terjadi konflik yang dapat merugikan rumah sakit.
21
DAFTAR PUSTAKA
22