Anda di halaman 1dari 19

PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS RUMAH SAKIT

MAKALAH
Dalam Mata Kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan

DOSEN PENGAJAR
Prof. Dr. dr. Starry Rampengan, MARS, SpJP(K)
Dr. dr. Wulan P. J. Kaunang, GradDip, M.Kes
dr. Grace E. C. Korompis, MHSM, DrPH

OLEH
Prisilia Karina Wurangian
222021110062

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
pertolongan-Nya sehingga makalah ini bisa tersusun hingga selesai, sebagai tugas
dalam Mata Kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan tentang “Penyusunan
Rencana Strategis Rumah Sakit” dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Sayai mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
saya selama proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Makalah ini masih terdapat beberapa kesalahan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar kedepannya
kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.

Manado, Agustus 2022

Prisilia Karina Wurangian

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1. Rumah Sakit................................................................................................ 3
2.2. Perencanaan Strategi .................................................................................. 5
2.3.Manajemen Strategi .................................................................................... 6
2.4. Perumusan Strategi Rumah Sakit .............................................................. 7
2.4.1. Formulasi Strategi ............................................................................. 7
2.4.1.1. Tahap Input (Input Stage)............................................................... 7
2.4.1.2. Tahap Pencocokan (Matching Stage) ............................................ 9
2.4.1.3. Tahap Keputusan ........................................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perencanaan adalah cara berpikir kedepan tentang persoalan-persoalan sosial
ataupun ekonomi, terutama yang mengarah ke masa yang akan datang, membangun
hubungan dan tujuan serta membuat keputusan– keputusan bersama-sama dan
selalu menjalankan peraturan dan rencana. Perencanaan merupakan suatu proses
untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia (Undang-Undang No 25 Tahun2004).

Perencanaan sangat diperlukan oleh setiap organisasi dalam menjalankan


sesuatu program yang ada. Perencanaan tersebut menjadi acuan suatu organisasi
untuk mencapai tiap tujuan. Selain itu guna membantu dalam melakukan evaluasi
secara berkala untuk menjamin keberhasilan dari tujuan organisasi (Dadang, 2005)

Rumah sakit sebuah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang


mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau bagi
masyarakat. Rumah Sakit sebagai produsen pelayanan kesehatan harus mampu
mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal maupun internal dan mengetahui
posisinya untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan menjauhi
ancaman yang akan dating (Undang-Undang No. 44 Tahun 2009).

Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan memimpin dalam


pengelolaan Rumah Sakit dan sesuatu yang diharapkan di masa depan dapat
terwujud. Perencanaan strategis mempunyai peranan yang penting untuk dapat
menjawab tuntutan lingkungan eksternal dan internal di sekitar Rumah Sakit.
Rumah Sakit harus mempunyai rencana strategis bisnis yang baik agar tujuan
efisiensi, kemandirian dan pengembangan dalam organisasi dapat tercapai.
Otonomi yang diberikan pada Rumah Sakit memberikan kesempatan untuk
menyusun rencana bisnis yang visibel dalam bentuk rencana bisnis strategis.

1
Perencanaan strategis membuat organisasi lebih proaktif dalam menentukan masa
depan organisasi (David, 2009).

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud dengan rumah sakit ?
1.2.2. Apa yang diamaksud perencanaan strategi ?
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan manajemen strategi ?
1.2.4. Bagaimana perumusan strategi rumah sakit ?

1.3. Tujuan
1.3.1. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan rumah sakit
1.3.2. Untuk mengetahui apa perencanaan strategi.
1.3.3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen strategi.
1.3.4. Untuk mengetahui bagaimana perumusan strategi rumah sakit.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rumah Sakit


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. bahwa Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi,
dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Undang-Undang No. 44 Tahun 2009)

Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada


nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan
anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta
mempunyai fungsi sosial. Pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan:

1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan


kesehatan.
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah
sakit; dan
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya
manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit.

Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan


perorangan secara paripurna. Untuk itu Rumah sakit mempunyai fungsi sebagai
berikut :

3
1. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis.
3. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
dan
4. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.

Rumah Sakit sebagai produsen pelayanan kesehatan harus mampu


mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal maupun internal dan mengetahui
posisinya untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan menjauhi
ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan
memimpin dalam pengelolaan Rumah Sakit dan sesuatu yang diharapkan di masa
depan dapat terwujud. Perencanaan strategis mempunyai peranan yang penting
untuk dapat menjawab tuntutan lingkungan eksternal dan internal di sekitar Rumah
Sakit (Trisnantoro, 2008)

Rumah Sakit sebagai produsen pelayanan kesehatan harus mampu mengantisipasi


perubahan lingkungan eksternal maupun internal dan mengetahui posisinya untuk
mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan menjauhi ancaman yang akan
datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan memimpin dalam
pengelolaan Rumah Sakit dan sesuatu yang diharapkan di masa depan dapat
terwujud. Perencanaan strategis mempunyai peranan yang penting untuk dapat
menjawab tuntutan lingkungan eksternal dan internal di sekitar Rumah Sakit
(Trisnantoro, 2008)

4
2.2 Perencanaan Strategi
Perencanaan yaitu cara berpikir kedepan tentang persoalanpersoalan sosial ataupun
ekonomi, terutama yang mengarah ke masa yang akan datang, membangun
hubungan dan tujuan serta membuat keputusan– keputusan bersama-sama dan
selalu menjalankan peraturandan rencana. (Undang-Undang No 25 Tahun 2004)

Perencanaan strategi merupakan kesepakatan kerangka kerja untuk


keputusan saat ini yang mempunyai implikasi jangka panjang, sedangkan
perencanaan operasional merupakan kerangka kerja yang menghasilkan keputusan
berdampak jangka pendek. Sistem strategi mempunyai pengaruh yang nyata dalam
operasional, dan secara khusus memberikan dasar untuk dan allternatif kebijakan
bagi manajemen untuk membuat keputusan. Beberapa isu dalam perencanaan
strategi rumah sakit adalah :

1. Strategi perawatan pasien (tingkat perawatan, occupancy dan persyaratan


pelayanan).
2. Strategi staf medis (persyaratan, kebutuhan masyarakat).
3. Perencanaan fasilitas.
4. Model anggaran dan pengaturan tarif.
5. Kebijakan personel.

Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang


dibuat pada masa sekarang. Hal ini berarti perencanaan strategik memperhitungkan
langkah-langkah yang akan diambil oleh seseorang manajer sebagai reaksi terhadap
berbagai sebab dan akibat sepanjang masa tersebut. Perancanaan strategik juga
menyajikan langkah alternatif yang lebih sesuai dengan perkembangan yang
mungkin akan dihadapi di masa datang. Jika pilihan telah dilakukan, merupakan
pegangan untuk mengambil keputusan dalam kegiatan yang sedang berjalan.

Suatu perencanaan strategik ialah kemungkinan untuk pengenalan


sistematis dari peluang-peluang dan ancaman-ancaman di masa depan, yang dengan
pilihan langkah-langkah yang lebih tepat, akan lebih menguntungkan bagi
perusahaan yang bersangkutan. Merencanakan atau perencanaan sebenarnya
dimaksudkan untuk membuat konsep sesuai keadaan yang lebih cocok dengan apa

5
yang diinginkan, serta menemukan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai keadaan tersebut (Burhan N, 1994)

2.3. Manajemen Strategik


Didalam menjalankan strategi tentunya dibutuhkan pengelolaan strategi
(manajemen strategi), manajemen yang mendasarkan semua tindakan, kegiatan,
dan keputusan pada apa yang paling mungkin dalam suatu kerangka etik guna
memastikan kinerja yang berhasil di pasar. Dari perspektif manajer strategik,
sumber daya terbuang jika sumber daya tersebut tidak menyumbang kepada
keberhasilan di pasar, dan semakin langsung menghasilkan sumbangan, justru
malah semakin baik.
Menurut Amin (2004) manajemen strategis terdiri atas 9 (Sembilan) tugas kritikal
sebagai berikut :
1. Memformulasi misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai
maksud, falsafah, dan sasaran.
2. Mengembangkan suatu profil perusahaan yang merefleksi kondisi internalnya
dan kemampuan.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik faktor kompetitif
maupun faktor yang berhubungan dengan konteks umum.
4. Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya perusahaan
dengan lingkungan eksternalnya.
5. Mengidentifikasi opsi yang paling diinginkan dengan menilai setiap opsi
dipandang dari sudut misi perusahaan.
6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total yang akan
mencapai opsi yang paling diinginkan.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan stratgei jangka pendek yang sesuai dengan
kumpulan tujuan jangka panjang yang dipilih dari strategi secara keseluruhan.
8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber daya yang
dianggarkan yaitu memadani tugas-tugas, manusia, struktur, teknologi, dan
menekankan sistem ganjaran.
9. Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk pengambilan
keputusan masa yang akan datang.

6
Mulyadi (2001) menuliskan, dalam rangka mengambil keputusan maka suatu
keputusan dikategorikan sebagai keputusan strategi apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Keputusan mencakup beberapa bagian organisasi keseluruhan komponen
organisasi.
2. Keputusan tersebut memerlukan pemerolehan dan pengalokasian sumber daya
cukup besar (baik sumber daya manusia, keuangan, informasi dan fisik).
3. Keputusan tersebut berdampak ke masa depan.
Sedangkan menurut J. David (2003) keputusan strategis berhubungan dengan
manusia yang akan datang dan mempunyai 3 (tiga) karakteristik yaitu :
a. Rare: Keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang tidak dapat
ditiru.
b. Consequential: Keputusan – keputusan strategis yang memasukkan sumber
daya penting dan menuntut banyak komitmen.
c. Directive: Keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan
yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan
dimasa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.
Tujuan utama dari manajemen strategis adalah untuk mengidentifikasi mengapa
dalam persaingan bisnis ada yang sukses ada yang mengalami kegagalan.
Menurut J. David (2003) proses manajemen strategis meliputi empat eleme dasar,
meliputi :
1. Pengamatan lingkungan.
2. Perumusan strategi.
3. Implementasi strategi.
4. Evaluasi dan pengendalian.

2.4. Perumusan Strategi Rumah Sakit


2.4.1. Formulasi Strategi
Menurut Boekitwetan (1997), ”Rumah sakit adalah suatu organisasi yang unik dan
komplek karena ia merupakan institusi yang padat karya, mempunyai sifat–sifat dan
ciri–ciri serta fungsi yang khusus dalam proses menghasilkan jasa medik dan
mempunyai berbagai kelompok profesi dalam pelayanan penderita disamping

7
melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat, rumah sakit juga
mempunyai fungsi pendidikan dan penelitian”. Untuk itu perlu dirumuskan strategi
rumah sakit secara lebih terintegrasi agar fungsi-fungsinya terlaksana dengan baik.
Proses formulasi atau perumusan strategis berdasarkan konsep Fred R. David
melalui tiga tahap analisis yaitu:
(1) Tahap input,
(2) Tahap pencocokan dan
(3) Tahap keputusan.

2.4.1.1. Tahap Input (Input stage/Pengamatan lingkungan)


Pengamatan lingkungan menurut J. David (2003) adalah pemantauan,
pengevaluasian dan penyebaran informasi dari lingkungan eksternal kepada orang-
orang kunci di perusahaan, dalam melakukan pengamatan lingkungan adalah
adanya berbagai variabel yang ada dalam lingkungan sosial dan lingkungan kerja.
Lingkungan sosial termasuk kekuatan umum antara lain :
a. Kekuatan ekonomi yang mengatur pertukaran material, uang, energi, dan
informasi.
b. Kekuatan teknologi yang menghasilkan penemuan pemecahan masalah.
c. Kekuatan hukum – politik yang mengalokasikan kekuasaan dan menyediakan
pemaksaan dan perlindungan hukum dan aturan-aturan.
d. Kekuatan sosiokultural yang mengatur nilai-nilai, adat istiadat dan kebiasaan
lingkungan.
Sedangkan menurut Mulyadi (2007) hasil dari analisa lingkungan adalah dapat
mengindentifikasi trend perubahan lingkungan makro, industri, dan persaingan.
Analisis lingkungan makro merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan menganalisa kekuatan-kekuatan makro yang terdiri dari
kekuatan politik dan hukum, kekuatan ekonomi, kekuatan teknologi dan
kekuatan sosial yang berdampak terhadap nilai yang dihasilkan oleh perusahaan
bagi pelanggan.

a. Matriks evaluasi faktor eksternal (EFE)


Matrik external factor evaluation (EFE) merupakan matriks yang digunakan untuk
mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan atau organisasi. Data eksternal

8
dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi,
sosial budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi,
persaingan pasar dimana perusahaan atau organisasi itu berada, serta data relevan
lainnya.

b. Matriks evaluasi faktor internal (IFE)


Matriks internal factor evaluation (IFE) digunakan untuk mengetahui factor-faktor
internal perusahaan atau organisasi berkaiatan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan atau
organisasi dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya aspek
manajemen, keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, system informasi, dan
produksi/ operasi.

c. Matriks profil persaingan (CP)


Matriks competitive profile (CP) digunakan untuk mengidentifikasi para pesaing
utama perusahaan atau organisasi mengenai kekuatan dan kelemahan utama mereka
dalah hubungannya dengan posisi strategis perusahaan.
Bobot, rating dan skor baik pada matriks CP maupuan pada matriks IFE memiliki
maksud yang sama. Akan tetapi bagaimanapun juga pasti ada beberapa perbedaan
penting antara matriks CP dan IFE. Pertama critical success factors yang ada pada
matriks CP lebih luas, tetapi akibanya data menjadi kurang spesifik dan kurang
actual, serta berfokus pada pengeluaran-pengeluaran internal. Kedua critical
success factors yang ada dalam matriks CP tidak dikelompokan dalam kekuatan
atau kelemahan seperti pada matriks IFE. Dalam matriks CP, rating dan skor untuk
perusahaan-perusahaan pesaing dapat dibandingkan dengan perusahaan yang
sedang diteliti. Perbandingan ini dapat memberikan informasi tentang strategi
internal yang penting.

2.4.1.2. Tahap Pencocokan (Matching Stage)


Tahapan ini juga disebut matching stage. Ada beberapa model atau teknik yang
dapat digunakan yaitu; matrik TOWS, matriks SPACE, matriks BCG, matriks IE,
dan matriks Grand Strategy. Mencocokkan critical success factor (factor penentu
kesuksesan) eksternal dan internal merupakan kunci agar dapat tersusun secara
efektif strategi-strategi alternatif yang layak diimplementasikan. Namun dalam

9
penulisan tinjauan pustaka ini, hanya dituliskan dua teknik saja, yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu, matriks TOWS dan matriks IE.

a. Matriks Threats-Opportunities Weakness-strengths (TOWS) / SWOT


Matriks TOWS merupakan maching tool yang penting untuk membantu para
manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi tersebut adalah:

a) strategi SO (strengths – opportunities). Strategi ini menggunakan kekuatan


internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.
Pada umumnya perusahaan atau organisasi berusaha melaksanakan strategi
WO, ST atau WT untuk menerapkan strategi SO. Oleh karena itu, jika
perusahaan memiliki banyak kelemahan, mau tidak mau perusahan atau
organisasi harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat. Sedangkan jika
perusahan atau organisasi menghadapi banyak ancaman, perusahan atau
organisasi harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada
peluang-peluang yang ada.
b) Strategi WO (weakness – opportunities). Strategi ini bertujuan untuk
memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahan atau organisasi dengan
memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang kala perusahan atau
organisasi menghadapi kesulitan untuk memanfaatkan peluang-peluang karena
adanya kelemahan-kelemahan internal. Misalnya, disuatu rumah sakit banyak
kasus kecelakaan dan banyak yang mengalami perdarahan intracranial yang
memerlukan pemeriksaan MRI (opportunities), tetapi rumah sakit tidak
mempunyai alat dengan teknologi canggih ini (weakness). Salah satu alternative
untuk mengatasi masalah kesenjangan alat dengan teknologi tinggi ini adalah
dengan strategi WO, yakni dengan mengadakan suatu kerjasama (join venture)
dengan rumah sakit lain yang memiliki alat ini.
c) Strategi ST (strengths – Threats). Melalui strategi ini, perusahan atau organisasi
berusaha menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman
eksternal (Umar, 2003), atau dengan kata lain strategi dalam menggunakan
kekuatan yang dimiliki oleh perusahan atau organisasi untuk mengatasi
ancaman (Rangkuti, 2000).

10
d) Strategi WT (weakness – threats). Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan
(defensive) dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari
ancaman. Suatu perusahan atau organisasi yang dihadapkan pada sejumlah
kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada pada posisi
yang berbahaya. Perusahan harus berjuang untuk tetap bertahan dengan cara
melakukan strategi dengan seperti merger, declared bankruptcy, retrench atau
liquidation.

b. Matriks Internal-Eksternal (IE)


Matrik IE serupa dengan BCG terutama pada kedua alat yang berperan dalam
memetakan SBU perusahaan dalam sebuah diagram skematis, dimana ukuran dari
lingkaran memperlihatkan prosentase konstribusi pendapat (sales), dan pie slice,
memperlihatkan prosenstase kontribusi keuntungan.

2.4.1.3. Tahap Keputusan (Decision Stage)


Pada tahapan pengambilan keputusan, maka digunakan matriks perencanaan
strategis kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matriks- QSPM). Teknik ini
secara obyektif mengidentifikasikan alternatif strategi mana yang terbaik
berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang
dikenali sebelumnya. (David, 2006).

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Rumah
Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.
Perencanaan strategi merupakan kesepakatan kerangka kerja untuk
keputusan saat ini yang mempunyai implikasi jangka panjang, sedangkan
perencanaan operasional merupakan kerangka kerja yang menghasilkan keputusan
berdampak jangka pendek. Sistem strategi mempunyai pengaruh yang nyata dalam
operasional, dan secara khusus memberikan dasar untuk dan allternatif kebijakan
bagi manajemen untuk membuat keputusan. Perencanaan menyangkut jangkauan
masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat pada masa sekarang. Hal ini
berarti perencanaan strategik memperhitungkan langkah-langkah yang akan
diambil oleh seseorang manajer sebagai reaksi terhadap berbagai sebab dan akibat
sepanjang masa tersebut.
manajemen strategis terdiri atas 9 (Sembilan) tugas kritikal sebagai berikut :
1. Memformulasi misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai
maksud, falsafah, dan sasaran.
2. Mengembangkan suatu profil perusahaan yang merefleksi kondisi internalnya
dan kemampuan.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik faktor kompetitif
maupun faktor yang berhubungan dengan konteks umum.

12
4. Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya perusahaan
dengan lingkungan eksternalnya.
5. Mengidentifikasi opsi yang paling diinginkan dengan menilai setiap opsi
dipandang dari sudut misi perusahaan.
6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total yang akan
mencapai opsi yang paling diinginkan.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan stratgei jangka pendek yang sesuai dengan
kumpulan tujuan jangka panjang yang dipilih dari strategi secara keseluruhan.
8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber daya yang
dianggarkan yaitu memadani tugas-tugas, manusia, struktur, teknologi, dan
menekankan sistem ganjaran.
9. Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk pengambilan
keputusan masa yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. 2008. Perencanaan Strategis Rumah Sakit Port Medical Center. (Online)
Diakses 22 Agustus 2022.

David Hunger J, Thomas L. Wheelen. 1996, Manajemen Strategis. Andi,


Yogyakarta.

Fred R. David. 2004, Manajemen Strategi: Konsep-konsep. Prentice Hall, New


Jersey.

Laksono, Trisnantoro. 2005, Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit, antara misi
social dan tekanan pasar. Andi Yogyakarta.

Mulyadi. 2001, Balanced Scorecard, Salemba Empat, Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2000, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Rangkuti, Freddy. 2005, Business Plan Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan
Analisis Kasus. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Trisnantoro, 2006, Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam Manajemen


Rumah Sakit. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional

14
LAMPIRAN

Pertanyaan dan jawaban diskusi “Penyusunan Rencana Strategis Rumah


Sakit”

1. Mengapa perlu adanya perencanaan strategi rumah sakit? (dari Melisa)


➢ Perlunya perencanaan strategik untuk mengetahui tiap peluang-peluang dan ancaman-
ancaman di masa depan, nantinya akan menentukan pilihan langkah-langkah yang
lebih tepat untuk mengatasi ancaman yang ada, akan lebih menguntungkan lagi bagi
organisasi atau instansi yang bersangkutan. Merencanakan atau perencanaan
sebenarnya dimaksudkan untuk membuat konsep sesuai keadaan yang lebih cocok
dengan apa yang diinginkan, serta menemukan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai keadaan tersebut. Untuk itu Mengapa perlu adanya perencanaan strategi
apalagi dalam rumah sakit untuk memberikan pelayanan Kesehatan yang terdepan.
2. Tadi dikatakan manajemen strategi ada 9 tugas dalam manajemen strategis apakah dapat
menyebutkan apa saja 9 tugas tersebut? (dari Christy Tumbelaka)
➢ 9 tugas dalam manajemen strategi yaitu;
1) Memformulasi misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai maksud,
falsafah, dan sasaran.
2) Mengembangkan suatu profil perusahaan yang merefleksi kondisi internalnya.
3) Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik faktor kompetitif maupun
faktor yang berhubungan dengan konteks umum.
4) Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya perusahaan dengan
lingkungan eksternalnya.
5) Mengidentifikasi opsi yang paling diinginkan dengan menilai setiap opsi
dipandang dari sudut misi perusahaan.
6) Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total yang akan mencapai
opsi yang paling diinginkan.
7) Mengembangkan tujuan tahunan dan stratgei jangka pendek yang sesuai dengan
kumpulan tujuan jangka panjang yang dipilih dari strategi secara keseluruhan.
8) Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber daya yang
dianggarkan yaitu memadani tugas-tugas, manusia, struktur, teknologi, dan
menekankan sistem ganjaran.
9) Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk pengambilan
15
keputusan masa yang akan datang.
3. Seberapa penting perencanaan strategi di rumah sakit? (dari Intania Dalending)
➢ Perencanaan strategis mempunyai peranan yang penting untuk dapat menjawab
tuntutan lingkungan eksternal dan internal di sekitar Rumah Sakit. Rumah Sakit harus
mempunyai rencana strategis bisnis yang baik agar tujuan efisiensi, kemandirian dan
pengembangan dalam organisasi dapat tercapai. Persaingan pada rumah sakit di
Indonesia dalam era globalisasi saat ini menunjukkan perlu adanya perencanaan
strategis pada manajemen rumah sakit, sehingga model perencanaan strategis
menekankan pada persoalan visi dan misi serta analisis faktor internal dan eksternal
yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan dari rumah sakit dan dalam perencanaan
strategis dibutuhkan suatu metode atau instrumen agar suatu perencanaan strategis
dapat berjalan dengan baik.

16

Anda mungkin juga menyukai