Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS SWOT SEBAGAI ALAT BANTU DALAM MENETAPKAN

STRATEGI PEMASARAN UD. RIZKY BAROKAH SURABAYA

Nanda Rizky Baadila


Endro Tjahjono
Awin Mulyati

ABSTRAK

Produk madu telah lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai food supplement
yang berkhasiat menjaga kesehatan, namun produksi madu Indonesia belum mampu
memenuhi permintaan nasional.. Untuk itu dibutuhkan peran Analisis SWOT (strengh,
weakness, opportunity, and threat) sebagai alat bantu dalam menetapkan strategi
pemasaran. Hasil penelitian. Analisis Internal Factor Evaluation (IFE) menghasilkan
kekuatan utama kegiatan promosi iklan melalui media cetak dan brosur yang di edarkan
secara berkala, sedangkan untuk kelemahan utama yang dimiliki adalah peralatan
pengolahan yang masih sederhana. Analisis External Factor Evaluation (EFE)
menghasilkan peluang utama yang dapat dimanfaatkan yaitu program pemerintah bagi
UMKM dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), sedangkan ancaman utama adalah
berkurangnya jumlah areal pakan lebah akibat konversi lahan. Analisis matriks Internal-
Eksternal (IE) menetapkan posisi dalam kuadaran V (Jaga dan Pertahankan). Analisis
SWOT menghasilkan beberapa strategi yang dapat diterapkan: (1) Inovasi kemasan
ekonomis, (2) Meningkatkan kegiatan promosi, (3) Membina hubungan baik dengan
peternak binaan, (4) Menambah modal kerja melalui pinjaman Kredit Usaha Rakyat, (5)
Meningkatkan kapasitas produksi, (6) Memperbaiki kinerja dan Meningkatkan teknologi
produksi, (7) Memperbaiki sistem manajemen perusahaan, (8) Meningkatkan mutu
pelayanan kepada konsumen, (9) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk,
(10) Memperluas pangsa pasar. Hasil dari pengolahan QSPM (quantitative strategic
planning matrix), menghasilkan prioritas utama inovasi kemasan ekonomis.

Kata kunci: analisis swot, strategi pemasaran, madu

PENDAHULUAN penebangan hutan dan konversi lahan


Saat ini, kesadaran masyarakat akan hutan. Tingginya tingkat konsumsi madu
madu sebagai salah satu food supplement yang tidak dapat terpenuhi, menyebabkan
memicu terjadinya peningkatan terhadap madu impor masuk ke Indonesia dan
kebutuhan madu. Total produksi madu menjadi salah satu pilihan konsumen.
Indonesia pada tahun 2010 mencapai UD. Rizky Barokah merupakan salah satu
3,300 ton dan belum mampu memenuhi produsen madu hutan yang berkantor
konsumsi yang mencapai 4,000 ton. pusat di Surabaya. perusahaan ini
Jumlah madu impor sebesar 2,050 ton berkonsentrasi memproduksi madu secara
dan ekspor sebesar 1,200 ton. Sedangkan, alami atau sering disebut semi budidaya
pada tahun 2011 terjadi penurunan lebah madu dengan nama brand Wild
produksi madu mencapai 3,100 ton Bee. Persaingan yang semakin ketat
dengan tingkat konsumsi sebesar 4,400 antara para produsen madu, berdampak
ton. Penurunan produksi ini disebakan pada terhambatnya perkembangan bisnis.
mulai maraknya konversi lahan tanaman Suatu perusahaan dapat mengembangkan
pakan lebah oleh masyarakat dan strategi pemasaran dengan cara mencari
pengusaha, dan akibat adanya kesesuaian antara kekuatan eksternal

1
perusahaan dan kekuatan internal. biasa), (4) kalikan bobot nilai dengan
Analisis SWOT (Strength, Weakness, nilai peringkat untuk mendapatkan skor
Opportunity, Threat) merupakan analisis semua critical success factors, (5)
dari kekuatan dan kelemahan internal dari jumlahkan semua skor untuk
suatu perusahaan serta peluang dan mendapatkan skor total. Skor total 4,0
ancaman di lingkungan eksternal. mengidentifikasi bahwa organisasi
Analisis SWOT bertujuan agar merespon dengan cara yang luar biasa
perusahaan dapat melihat posisinya terhadap peluang-peluang dan ancaman-
sekarang terhadap perusahaan yang lain ancaman di pasar industinya. Sementara,
atau pesaing di industri yang sama. skor total 1,0 menunjukkan bahwa
Dengan analisis ini, dapat di rumuskan organisasi tidak memanfaatkan peluag-
grand strategy. Pentingnya perusahaan peluang dan ancaman-ancaman ekternal.
mengetahui Analisis SWOT merupakan Matriks IFE digunakan untuk mengetahui
nilai lebih untuk daya saing perusahaan. faktor-faktor internal perusahaan
berkaitan dengan kekuataan dan
Tujuan Penelitian kelemahan yang dianggap penting,
1. Untuk merumuskan strategi khususnya dalam bidang fungsional.
pemasaran yang tepat. Tahapan kerja yang harus dilakukan
2. Untuk mengetahui kekuatan dan adalah: (1) membuat daftar faktor-faktor
kelemahan perusahaan. internal kekuatan dan kelemahan, (2)
3. Untuk mengetahui peranan analisis menentukan bobot pada setiap faktor dari
SWOT sebagai alat bantu dalam 0,0 (tidak penting) sampai 1,0
menetapkan strategi pemasaran (terpenting). Jumlah seluruh bobot harus
perusahaan. sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan
dihitung berdasarkan rata-rata
Landasan Teori industrinya, (3) menentukan rating setiap
Penetapan strategi didahului oleh 3 critical success factor antara 1
tahapan proses sebelumnya yaitu: (1) (kelemahan besar) sampai 4 (kekuatan
evaluasi faktor eksternal dan internal, (2) besar), (4) kalikan bobot nilai dengan
analisis SWOT, dan (3) perencanaan nilai rating untuk menentukan nilai yang
strategis. Setiap tahapan menggunakan dibobotkan untuk setiap variabel, (5)
matriks sebagai metode perhitungan. jumlahkan semua skor untuk
Berikut langkah-langkah penetapan mendapatkan skor total. Nilai rata-rata
strategi tersebut. adalah 2,5. Jika nilai di bawah 2,5
menandakan bahwa secara internal,
Matriks External Factor Evaluation perusahaan adalah lemah, dan sebaliknya.
(EFE) dan Internal Factor Evaluation Penentuan bobot untuk matriks IFE dan
(IFE). matriks EFE dilakukan dengan
Matriks EFE merupakan daftar menggunakan metode Paired
serangkaian faktor strategis eksternal Comparison Scales. Nilai-nilai IFE
yang terdiri atas peluang dan ancaman. dikelompokkan ke dalam Tinggi (3,0-
Langkah-langkah dalam pengembangan 4,0). Sedang (2,0-2,99) dan Rendah
matriks EFE adalah: (1) mengidentifikasi (1,00-1,99). Adapun nilai-nilai EFE
faktor faktor peluang dan ancaman yang dikelompokkan dalam Kuat (3,0-4,0),
mempengaruhi perusahaan dan Rata-rata (2,0-2,99) dan Lemah (1,0-
industrinya (2) menentukan bobot pada 1,99)
setiap faktor dari 0,0 (tidak penting)
sampai 1,0 (amat penting), (3) tentukan Matriks External Internal (IE).
rating setiap critical success factor antara Gabungan matriks IFE dan EFE
1 (respon jelek) sampai 4 (respon luar menghasilkan matriks eksternal-internal

2
yang berisikan sembilan macam sel yang Quantitative Strategic Planning Matrix
memperlihatkan kombinasi total nilai (QSPM).
terboboti dari matriks-matriks IFE dan Teknik QSPM dirancang untuk
EFE. Tujuan penggunaan matriks ini menentukan kemenarikan relatif dan
adalah untuk memperoleh strategi bisnis mengevaluasi pilihan-pilihan strategi
di tingkat korporat yang lebih detail. Ke alternatif yang dapat dilaksanakan secara
sembilan sel itu dapat dikelompokkan objektif, berdasarkan faktor-faktor sukses
menjadi tiga strategi utama: (1) Sel I, II internal dan ekternal yang telah
dan IV disebut strategi Tumbuh dan diidentifikasikan pada matriks EFE dan
Membangun. Strategi yang cocok adalah IFE sebelumnya. QSPM merupakan
Strategi Intensif (penetrasi pasar, matriks tahap akhir dalam kerangkan
pengembangan pasar dan pengembangan kerja analisis formulasi strategi. Teknik
produk) atau strategi integratif (integrasi ini secara jelas menunjukkan strategi
ke belakang, integrasi ke depan dan alternatif yang paling baik untuk dipilih.
integrasi horisontal). (2) Sel III, V dan Tahapannya: (1) Membuat daftar
VII disebut strategi Pertahankan dan kekuatan-kelemahan perusahaan (internal
Pelihara. Penetrasi pasar dan factor) dan ancaman-peluang perusahaan
pengembangan produk merupakan dua (external factor) yang diamabil langsung
strategi yang banyak dilakukan apabila dari matrik EFE dan IFE, (2) Berikan
perusahaan berada dalam sel ini. (3) Sel bobot untuk masing-masing faktor
VI, VIII dan IX disebut strategi Panen internal dan faktor ekternal. Bobot ini,
dan Divestasi. harus identik dengan bobot yang
diberikan pada matriks IFE dan EFE, (3)
Strengths–Weaknesses–Opportunities- Tuliskan alternatif strategi yang
Threats Matrix (SWOT). dihasilkan dalam matriks SWOT. Bila
Setelah menganalisis dengan matriks IFE faktor yang bersangkutan ada
dan EFE maka dilakukan berbagai pengaruhnya terhadap alternatif strategi
kombinasi dengan menggunakan matriks yang sedang dipertimbangkan berikan
SWOT. Matriks ini merupakan matching nilai AS (Atractiveness Score) yang
tool yang penting untuk membantu para berkisar antara 1 (tidak menarik) sampai
manajer mengembangkan 4 tipe strategi: dengan 4 (sangat menarik) . (4) Hitung
(1) Strategi SO (Strengths- Total Atractiveness Score (TAS) dengan
Opportunities), memanfaatkan atau cara mengalikan bobot dengan
mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki/ Atractiveness Score (AS). Total
Strengths (S) untuk memanfaatkan Atractiveness Score menunjukkan
berbagai peluang/Opportunities (O). (2) relative atractiveness dari masing-masing
Strategi WO (Weaknesses- alternative strateginya. (5) Hitung nilai
Opportunities), seoptimal mungkin totalnya TAS pada masing-masing kolom
meminimalisir kelemahan/ Weaknesses QSPM. Nilai terbesar menunjukkan
(W) yang ada untuk memanfaatkan bahwa alternatif menjadi pilihan utama
peluang/Opportunities (O). (3) Strategi dan nilai TAS terkecil menunjukkan
ST (Strengths-Threats), memanfaatkan bahwa alternatif strategi yang dipilih
atau mengoptimalkan kekuatan yang terakhir.
dimiliki/Strengths (S) untuk mengurangi
berbagai ancaman/Threats (T). (4) Rumusan Masalah
Strategi WT (Weaknesses-Threats), Permasalahan yang dihadapi UD. Rizky
mengurangi kelemahan/Weaknesses (W) Barokah Surabaya adalah kurang
dalam rangka meminimalisir/menghindari efektifnya strategi pemasaran yang
ancaman/Threats (T). digunakan saat ini, sehingga sulit untuk
bersaing dan tingkat penjualan pada

3
kondisi stagnant. Rumusan masalah:
“Apakah analisis SWOT dapat digunakan PEMBAHASAN
sebagai alat bantu dalam menetapan Analisis Lingkungan Internal (IFE)
strategi pemasaran? ” Pada Tabel 1 diketahui bahwa kekuatan
utama yang dimiliki UD. Rizky Barokah
METODE PENELITIAN adalah Kegiatan promosi iklan melalui
Teknik Pengumpulan Data. Untuk media cetak dan brosur yang di edarkan
memperoleh data akurat, valid dan dan secara berkala dengan skor 0,4218.
relevan dengan masalah yang diteliti, Sedangkan kelemahan dengan urutan
maka pengumpulan data dilakukan pertama adalah Peralatan pengolahan
dengan beberapa metode : wawancara madu pasca panen masih sederhana
dengan manajemen perusahaan, observasi dengan perolehan skor 0,1843.
langsung pada aktivitas perusahaan, dan Penggabungan kedua faktor internal
penyebaran kuesioner kepada pemilik, (Kekuatan-kelemahan) menghasilkan
bagian pemasaran, bagian produksi, dan total skor rata-rata 2,7267.
bagian keuangan dan administrasi.
Teknik Analisis Data. Data dianalisis
secara deskriptif kuantitatif.

Tabel 1. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)


No. Internal Faktor BOBOT RATING SKOR
Kekuatan (Strength)
Terbina suasana kerja yang bersifat kekeluargaan dan gotong
1 0,1291 3,25 0,4197
royong antar karyawan.
Kegiatan promosi iklan melalui media cetak dan brosur yang
2 0,1125 3,75 0,4218
di edarkan secara berkala.
Menjalin kerja sama yang baik dengan beberapa toko Oleh-
3 oleh, Jamu, Herbal, Klinik terapi dan Reseller dalam 0,1111 3,25 0,3611
memasarkan produk.
4 Adanya sistem kemitraan dengan peternak binaan. 0,1111 3,25 0,3611
5 Pengujian mutu produk (Uji Laboratorium) secara berkala. 0,0916 4 0,3666

Kelemahan (Weakness)
1 Struktur dan sistem manajemen masih sederhana. 0,1 1,75 0,175
2 Terbatasnya modal kerja. 0,0930 1,75 0,1628
3 Volume produksi belum optimal. 0,0902 1,5 0,1354
4 Peralatan pengolahan madu pasca panen masih sederhana. 0,0819 2,25 0,1843
5 Inovasi pengembangan produk baru masih kurang. 0,0791 1,75 0,1385
1 2,7267
Sumber : Data Primer Diolah

Analisis Lingkungan Eksternal (EFE)


Tabel 2. Matriks External Factor Evaluation (EFE)
No Faktor Eksternal BOBOT RATING SKOR
Peluang (Opportunity)
Adanya program pemerintah bagi UMKM dalam bentuk
1 0,1166 3,75 0,4375
Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Bertambahnya jumlah penduduk membuka peluang untuk
2 0,1027 3,5 0,3597
memperluas pangsa pasar.
3 Permintaan pasar terhadap produk perlebahan yang terus 0,1041 3,5 0,3645

4
No Faktor Eksternal BOBOT RATING SKOR
meningkat.
Terbentuknya Assosiasi Perlebahan Indonesia (API) sebagai
4 wadah tukar menukar informasu, penelitian dan 0,1069 3,75 0,4010
pengembangan produk perlebahan.
Meningkatnya sarana komunikasi media online akan
5 memudahkan perusahaan dalam mempromosikan produk- 0,0930 3,5 0,3256
produknya.
Ancaman (Threat)
1 Berkurangnya jumlah areal pakan lebah akibat konversi lahan. 0,1097 1,75 0,19201
Kebijakan pemerintah menetapkan Standar Nasional Indonesia
2 0,0958 2 0,1916
(SNI) pada kadar air madu yaitu maksimal 22%.
3 Banyaknya beredar produk sejenis dari Pesaing. 0,0972 1,5 0,1458
4 Masuknya produk madu impor. 0,0888 1,5 0,1333
5 Ancaman produk pengganti. 0,0847 1,75 0,1482
1 2,6996
Sumber : Data Primer Diolah

Peluang utama yang dapat dimanfaatkan Diagram 1). Sel rata-rata untuk matriks
untuk menghadapi persaingan adalah IFE dan sel sedang untuk matriks EFE.
Adanya program pemerintah bagi Pada posisi ini, dimungkinkan UD. Rizky
UMKM dalam bentuk Kredit Usaha Barokah melakukan strategi penestrasi
Rakyat (KUR) dengan skor 0,4375. dan pengembangan produk. Strategi Jaga
Ancaman utama yang diperoleh dan Pertahankan didesain untuk menjaga
Berkurangnya jumlah areal pakan lebah stabilitas perusahaan, baik dalam
akibat konversi lahan dengan perolehan penjualan, asset, profit, atau kombinasi
skor 0,1920. Penggabungan kedua faktor ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan
eksternal (peluang-ancaman) dengan skor strategi penetrasi pasar dengan
tertimbang 2,6996. memperluas market share melalui
peningkatan kegiatan pemasaran/
Analisis Lingkungan Internal dan promosi, dan pengembangan produk
Eksternal (IE) dengan cara meningkatkan kualitas
Nilai total skor rata-rata pada matriks IFE produk, inovasi produk kemasan
sebesar 2,7267 sedangkan, matriks EFE ekonomis agar dapat dijangkau
memperoleh total skor rata-rata sebesar konsumen, dan inovasi pengembangan
2,6996. Hasil tersebut menempatkan UD. produk baru.
Rizky Barokah pada sel V yang disebut
strategi Jaga dan Pertahankan (lihat

Diagram 1. Matriks Interal-Eksternal


Total Skor IFE
4,0 Tinggi 3,0 Rata-Rata 2,0 Lemah 1,0

5
Tinggi 4,0 I II III

Total Skor EFE


Sedang 3,0 IV V VI
2,6996

Rendah 2,0 VII VIII IX

1,0
2,7267

Matriks SWOT
Dari penyusunan strategi pada matriks Dari penyusunan strategi pada matriks
SWOT (lihat Tabel 3) dihasilkan SWOT dihasilkan beberapa alternatif
beberapa alternatif strategi antara lain : strategi antara lain : Memperluas pangsa
Memperluas pangsa pasar. (SO-1), pasar. (SO-1), Mempertahankan dan
Mempertahankan dan meningkatkan meningkatkan kualitas produk. (SO-2),
kualitas produk. (SO-2), Meningkatkan Meningkatkan mutu pelayanan kepada
mutu pelayanan kepada konsumen. (SO- konsumen. (SO-3), Meningkatkan
3), Meningkatkan kapasitas produksi. kapasitas produksi. (WO-1), Menambah
(WO-1), Menambah modal kerja modal kerja perusahaan melalui pinjaman
perusahaan melalui pinjaman Kredit Kredit Usaha Rakyat (KUR). (WO-2),
Usaha Rakyat (KUR). (WO-2), Memperbaiki sistem manajemen
Memperbaiki sistem manajemen perusahaan. (WO-3), Meningkatkan
perusahaan. (WO-3), Meningkatkan kegiatan promosi. (ST-1), Membina
kegiatan promosi. (ST-1), Membina hubungan baik dengan peternak binaan.
hubungan baik dengan peternak binaan. (ST-2), Memperbaiki kinerja dan
(ST-2), Memperbaiki kinerja dan Meningkatkan teknologi produksi. (WT-
Meningkatkan teknologi produksi. (WT- 1), dan Inovasi kemasan ekonomis. (WT-
1), dan Inovasi kemasan ekonomis (WT- 2).
2).

Tabel 3. Matriks SWOT


Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

Terbina suasana kerja yang bersifat


Struktur dan sistem manajemen
kekeluargaan dan gotong royong
masih sederhana.
antar karyawan.

Kegiatan promosi iklan melalui


media cetak dan brosur secara Terbatasnya modal kerja.
berkala.

Menjalin kerja sama dengan toko


Oleh-oleh, Jamu, Herbal, Klinik Volume produksi belum
terapi dan Reseller dalam optimal.
memasarkan produk

6
Adanya sistem kemitraan dengan Peralatan pengolahan madu
peternak binaan. pasca panen masih sederhana.

Pengujian mutu produk (Uji Inovasi pengembangan produk


Laboratorium) secara berkala. baru masih kurang.

Peluang (Opportunity) Strategi S – O Strategi W-O


1 Meningkatkan kapasitas
Adanya program pemerintah bagi 1.Memperluas pangsa pasar.
produksi.
UMKM dalam bentuk Kredit
S2,S3,O1,O2,O3,O5. W3, W4, O1, O2, O3.
Usaha Rakyat (KUR).

Bertambahnya jumlah penduduk 2 Menambah modal kerja


membuka peluang untuk 2. Mempertahankan dan
perusahaan melalui pinjaman
memperluas pangsa pasar. Meningkatkan kualitas produk.
Kredit Usaha Rakyat (KUR).
S4, S5, O4. W2, W3, W4, W5, O1, O2, O3.
Permintaan pasar terhadap
produk perlebahan yang terus
meningkat.
Terbentuknya Assosiasi
Perlebahan Indonesia (API)
sebagai wadah tukar menukar 3. Meningkatkan mutu pelayanan 3 Memperbaiki sistem
informasi, penelitian dan kepada konsumen. manajemen perusahaan.
pengembangan produk S1,S3,O5. W1, W5, O4.
perlebahan.
Meningkatnya sarana komunikasi
media online akan memudahkan
perusahaan dalam
mempromosikan produk-
produknya.
Ancaman (Threat) Strategi S-T Strategi W-T
1 Memperbaiki kinerja dan
1 Meningkatkan kegiatan promosi.
Meningkatkan teknologi
S2, S3, T3, T4, T5
Berkurangnya jumlah areal produksi.
pakan lebah akibat konversi W3, W4, T2.
lahan. 2 Membina hubungan baik dengan
2 Inovasi kemasan ekonomis.
peternak binaan.
W3, W5, T3, T4, T5
S4,S5,T1,T2.
Kebijakan pemerintah
menetapkan Standar Nasional
Indonesia (SNI) pada kadar air
madu yaitu maksimal 22%.
Banyaknya beredar produk
sejenis dari Pesaing.
Masuknya produk madu impor.
Ancaman produk pengganti.

Analisis Matriks Quantitative Strategic yang dapat dilakukan saat ini adalah
Planning (QSPM) Inovasi kemasan ekonomis. Strategi ini
Berdasarkan hasil analisis QSPM (lihat dilakukan sebagai upaya untuk
Tabel 4) dapat dilihat strategi terbaik menampilkan produk kemasan ekonomis

7
dengan harga yang terjangkau, serta sejenis, dengan nilai Total Attractiveness
upaya untuk menghadapi tingkat Score (TAS) tertinggi, yaitu sebesar
persaingan yang tinggi antar perusahaan 6,5805.

Tabel 4. Matriks Quantitative Strategic Planning

Nilai TAS (Total


Urutan Strategi
Attractiveness Score)

1 Inovasi kemasan ekonomis. (WT-2) 6,5805


2 Meningkatkan kegiatan promosi. (ST-1) 6,5222
3 Membina hubungan baik dengan peternak binaan. (ST-2) 6,5208
Menambah modal kerja perusahaan melalui pinjaman Kredit Usaha
4 6,5027
Rakyat. (KUR). (WO-2)
5 Meningkatkan kapasitas produksi. (WO-1) 6,4097

6 Memperbaiki kinerja dan Meningkatkan teknologi produksi. (WT-1) 6,2972

7 Memperbaiki sistem manajemen perusahaan. (WO-3) 6,2736


8 Meningkatkan mutu pelayanan kepada konsumen. (SO-3) 6,2888
9 Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk. (SO-2) 5,7833
10 Memperluas pangsa pasar. (SO-1) 5,5888

KESIMPULAN sederhana, (2) Terbatasnya modal


kerja, (3) Volume produksi belum
1. Berdasarkan hasil analisis faktor optimal, (4) Peralatan pengolahan
internal, yang menjadi kekuatan UD. madu pasca panen masih sederhana,
Rizky Barokah adalah: (1) Terbina (5) Inovasi pengembangan produk
suasana kerja yang bersifat baru masih kurang.
kekeluargaan dan gotong royong 2. Analisis eksternal menghasilkan
antar karyawan, (2) Kegiatan promosi beberapa peluang yaitu: (1) Adanya
iklan melalui media cetak dan brosur program pemerintah bagi UMKM
yang di edarkan secara berkala, (3) dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat
Menjalin kerja sama yang baik (KUR), (2) Bertambahnya jumlah
dengan beberapa toko oleh-oleh, penduduk membuka peluang untuk
jamu, herbal, klinik terapi(terapi memperluas pangsa pasar, (3)
ceragem, bekam, dan lintah), dan Permintaan pasar terhadap produk
reseller dalam memasarkan produk, perlebahan yang terus meningkat, (4)
(4) Adanya sistem kemitraan dengan Terbentuknya Asosiasi Perlebahan
peternak binaan, (5) Pengujian mutu Indonesia (API) sebagai wadah tukar
produk (Uji Laboratorium) secara menukar informasi, penelitian, dan
berkala. Sedangkan faktor internal pengembangan produk perlebahan,
yang menjadi kelemahan adalah: (1) (5) Meningkatnya sarana komunikasi
Struktur dan sistem manajemen masih media online akan memudahkan

8
perusahaan dalam mempromosikan Furniture, Bogor, Jawa Barat.
produk-produknya. Sedangakan Skripsi pada Depertemen
ancaman yang akan dihadapi adalah: Manajemen. Fakultas Ekonomi dan
(1) Berkurangnya jumlah areal pakan Manajemen. Institut Pertanian
lebah akibat konversi lahan, (2) Bogor. Bogor. http://smartbeez.
Kebijakan pemerintah menetapkan tripod.com/id3.html. Diakses Maret
Standar Nasional Indonesia (SNI) 2014.
pada kadar air madu maksimal 22%, David, F R. 2009. Manajemen Strategi :
(3) Banyaknya beredar produk sejenis Konsep-konsep. Edisi dua belas,
dari Pesaing, (4) Masuknya produk Indeks, Jakarta
madu impor, (5) Ancaman produk Fahmi, Irham. 2013. Manajemen
pengganti. Strategis-Teori dan Aplikasi.
3. Hasil analisis matriks IE Alfabeta, Bandung.
menunjukkan bahwa posisi Firdausy, C M. 2009. Prospek Bisnis
perusahaan saat ini berada pada sel V, UKM dalam Era Perdagangan
yaitu “Pertahankan dan Pelihara”. Bebas dan Otonomi Daerah.
4. Analisis matriks SWOT http://Chichimoed.blogspot.com/20
menghasilkan sepuluh alternatif 09/UKM.html. Diakses Maret
strategi yang dapat digunakan sebagai 2014.
upaya pengembangan usaha, yaitu : 1) Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran,
Memperluas pangsa pasar (SO-1), 2) Edisi Millenium. PT. Prehalindo,
Mempertahankan dan meningkatkan Jakarta.
kualitas produk (SO-2), 3) Kotler, P. Gary, A. 2008. Prinsip-prinsip
Meningkatkan mutu pelayanan Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
kepada konsumen (SO-3), 4) Peluang Pasar Produk Perlebahan
Meningkatkan kapasitas produksi Indonesia.
(WO-1), 5) Menambah modal kerja http://www.fordamof.org//files/ .
perusahaan melalui pinjaman Kredit Diakses Maret 2014.
Usaha Rakyat (WO-2), 6) Purwanto, I. 2008. Manajemen Strategi.
Memperbaiki sistem manajemen CV. Ryama Widya, Bandung.
perusahaan (WO-3), 7) Meningkatkan Rangkuti, Fredy. 2005. Analisis SWOT :
kegiatan promosi (ST-1), 8) Membina Teknik Membedah Kasus Bisnis-
hubungan baik dengan peternak Reorientasi Konsep Perencanaan
binaan (ST-2), 9) Memperbaiki Strategis Untuk Menghadapi Abad
kinerja dan meningkatkan teknologi 21. PT. Gramedia Pustaka Utama,
produksi (WT-1), 10) Inovasi Jakarta.
kemasan ekonomis (WT-2) Tjiptono, F. 2008 . Strategi Pemasaran.
5. Hasil analisis matriks QSPM Edisi 3, Andi, Yogyakarta.
menunjukkan bahwa strategi terbaik Umar, H. 2008. Manajemen Stretegi in
yang harus dilakukan adalah inovasi Action. PT. Gramedia Pustaka
produk kemasan ekonomis. Utama, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari.2009. Pengantar bisnis,
Alfabeta.
Ardhanreshwari, HN. 2010. Analisis
Strategi Pemasaran Usaha Jasa
pembuatan dan perbaikan

Anda mungkin juga menyukai