dalam organisasi
Pertemuan 4-5
01 02 03
Keturunan (genetik), Lingkungan, Situasi,
ditentukan sejak lahir, berupa budaya, norma, kepribadian orang bisa
berupa sifat-sifat bawaan nilai dimana seseorang berubah-ubah
baik fisik maupun mental dibesarkan dalam akibat perubahan
yang mempengaruhi situasi/kontek tertentu. Artinya
lingkungan kepribadian bisa direkayasa
perbuatan, perasaan, dan keluarga, teman, atau dirubah dan
pikiran. kelompok sosial, berubah (misalnya dengan
masyarakat. proses pendidikan,
belajar)
04 Proses belajar
• Teori social.
Teori sosial tentang belajar adalah suatu proses belajar yang dilakukan melalui
suatu pengamatan dan pengalaman secara langsung. Agar memperoleh hasil yang
maksimal.
Aplikasi perilaku individu dalam
perilaku
Perilaku organisasi dapat dipahami melalui suatu penelaahan dari bagaimana organisasi itu
dimulai, tumbuh, dan berkembang, dan bagaimana pula struktur, proses dan nilai dari suatu
sistem tumbuh bersama-sama yang memungkinkan mereka dipelajari dan disesuaikan pada
lingkungan. Semua perilaku individu pada dasarnya dibentuk oleh kepribadian dan
pengalamannya. Sajian berikut ini akan diarahkan pada empat variabel tingkat-individual, yaitu
karakter biografis, kemampuan, kepribadian, dan pembelajaran. individu dalam organisasi
tersebut mempunyai kemampuan untuk bekerjasama; kerjasama tersebut ditujukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Individu membawa ke dalam tatanan organisasi berupa kemampuan,
kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. Faktor individu
mencoba menelaah determinan-determinan yang menentukan perilaku seorang individu di
organisasi, meliputi kepribadian, nilai, sikap, emosi dan mood, serta motivasi.
contoh kasus berita mengenai perilaku individu
dalam organisasi publik
Kewenangan lembaga pengawas internal kepolisian yaitu Divisi Profesi dan Pengamanan,
Propam Polri bakal dipreteli karena disebut sangat "powerful" sehingga cenderung disalahgunakan
untuk melindungi anggota polisi yang nakal, menutup-nutupi kasus kejahatan hingga merekayasa,
kata komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto. Salah satu bentuk penyalahgunaan Divisi
Propam yang saat ini terlihat adalah kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Terdapat enam pejabat
Propam diduga kuat melakukan tindak pidana obstruction of justice atau menghalang-halangi
penyidikan peristiwa tersebut.
Pada kasus itu dinilai akan merusak citra mereka secara perlahan-lahan dan menurunkan
tingkat kepercayaan masyarakat. Tidak ada pilihan lain bagi Polri kecuali membongkar habis
segala bentuk kode senyap yang menaungi kasus tersebut. Polri juga mesti berjuang lebih keras
untuk memperbaiki organisasi, di tengah pusaran kasus Brigadir J yang menyeret mantan Kepala
Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Irjen Ferdy Sambo. Polri melakukan restrukturisasi
terkait badai yang menerpa akibat perkara yang ditimbulkan oleh Sambo beserta rekan-rekannya.
Melakukan mutasi sejumlah perwira, dan membubarkan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah
Putih yang sempat dipimpin Sambo, mengurangi praktik budaya kode senyap di antara para polisi.
"Minimal pengikisan subgrup atau geng atau klik, penataan pejabat, dan penguapan kode senyap.
Jika para pimpinan Polri membiarkan atau mengabaikan perilaku seperti itu maka akan
membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan polisi. Hal itu bisa berakibat fatal dan bahkan
bisa memicu gejolak sosial di tengah masyarakat. harus segera memperkuat penanaman kode etik
profesi di antara para polisi. Hal itu dilakukan guna membentuk karakter polisi yang ideal seperti
yang diharapkan.
Daftar rujukan
http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/Dasar-Dasar-Perilaku-In
dividu.pdf
http://repository.untag-sby.ac.id/1298/2/BAB%20II.pdf
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-62625446
The and