PSYCHOLOGY
PERFORMANCE APPRAISAL
Learning Objectives
List the uses of job performance information.
Discuss the importance of criteria for
performance appraisal.
Describe the various methods of performance
appraisal, as well as their advantages and
limitations.
Discuss how to conduct a legally defensible
performance appraisal.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Membuat daftar penggunaan informasi
kinerja pekerjaan.
Mendiskusikan pentingnya kriteria penilaian
kinerja.
Menjelaskan berbagai metode penilaian
kinerja, serta kelebihan dan keterbatasannya.
Mendiskusikan bagaimana melakukan
penilaian kinerja yang dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum
DEFENISI PA
Performance Appraisal adalah sistem formal
yang digunakan untuk menilai dan
mengevaluasi kinerja individu atau tim dalam
organisasi (Mondy, 2008)
Why Do We Appraise
Employees?
Karyawan
Performance Appraisal
(Menguntungkan)
Organisasi
Administrative Decisions
Banyak keputusan administratif sebagian didasarkan
Characteristics of Criteria
Kriteria adalah sebuah standar yang
CRITERION COMPLEXCITY
Sebagian besar pekerjaan memiliki lebih dari satu
dimensi kinerja.
Membuat beberapa kriteria pengukuran diperlukan
agar dapat menilai kinerja secara memadai.
a. Kriteria Kuantitas Mengacu pada seberapa
banyak atau seberapa cepat seseorang melakukan
pekerjaan.
b. Kriteria Kualitas Mengacu pada seberapa baik
seseorang dapat melakukan pekerjaan.
c. Kriteria lain mungkin termasuk menjaga penampilan
profesional, memotivasi orang lain, dan mengikuti
arah atau aturan.
CRITERION COMPLEXCITY
(Cont)
Ada beberapa cara untuk menggabungkan
dimensi kinerja :
a. Composite criterion approach : Kriteria individu
digabungkan menjadi skor tunggal. Pendekatan ini
memudahkan untuk membandingkan kinerja
individu karyawan.
b. Multidimensional approach : Nilai yang terpisah
untuk masing-masing kriteria. Bermanfaat untuk
memberikan umpan balik karyawan tentang
dimensi kinerja.
Dynamic Criteria
Dynamic criteria mengacu pada variabilitas kinerja
Contextual Performance
Perilaku ekstra Hal sukarela yang dilakukan
Objective Methods
Organisasi mencatat banyak perilaku-misalnya, absensi,
Objective Methods
Advantages
Easy to interpret
Easy to compare
Tied to organizational objectives
In organization records
Disadvantages
Not always appropriate
No clear cut of
Records can be contaminated
Often deficient
Not necessarily controllable
KELEBIHAN
Hasilnya mudah untuk interpretasi. Sebagai contoh, tidak
KELEMAHAN
Tidak semua pekerjaan cocok diukur dengan menggunakan
Subjective Method
Graphic rating form
Behavior-focused rating form
Behaviorally Anchored Rating Scale
Mixed Standard Scale
Behavior Observation Scale
Development of behavior-focused forms
Models of the rating process
Content of subordinate efectiveness
Behavior-Focused Rating
Form
Berfokus pada perilaku.
Bentuknya merupakan perilaku yang mewakili
Development of Behavior-Focused
Forms
Development of Behavior-Focused Forms memerlukan
Rater Error
Rater error & bias
Halo errors
Distributional errors
Research shows that behavior-focused
Rater training
Rater error training: Instructs raters in how
to avoid errors
KESALAHAN PENILAI
Kesalahan penilai & Bias
Kesalahan halo
Kesalahan distribusi
Penelitian menunjukkan bahwa peringkat perilaku yang
Pelatihan penilai
Pelatihan kesalahan penilai : Mengajarkan penilai bagaimana
More Performance
Appraisal
Other factors that influence ratings
Liking of subordinates
Expectations
Rater mood
Perceptions of motivation
Race
Berbasis Web
Otomatisasi proses dan memberitahukan kepada penilai
challenged
Organizations lost 41% of cases