FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Disusun Oleh
3PA17
Kelompok 4
Dosen Pengampu : Sendi Satriadi
DEPOK
MARET 2023
1
A. Perkembangan Teori
Salah satu tes grafis adalah Tes Baum atau disebut juga Tree Test. Tes
Baum pertama kali diterapkan oleh Emil Jucker (1928) dan digunakan untuk
tes pemilihan jurusan di sekolah-sekolah. Tes ini kemudian dikembangkan oleh
Charles Koch (seorang psikolog di Jerman) pada tahun 1952 sehingga sekarang
dikenal sebagai Tes Pohon (BAUM Test). Charles Koch adalah seorang
psikolog yang berasal dari Jerman. BAUM Test adalah tes proyeksi yang
digunakan untuk menganalisa kepribadian individu dengan menggambar
sebuah pohon.
B. Kegunaan
Tes ini digunakan untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang.
Hal ini dapat diketahui dari bentuk gambar, kelengkapan gambar, kerapian, cara
menggambar, dan dari aspek-aspek lainnya. Mengapa pohon? Jucker
mengatakan bahwa pohon itu memiliki karakteristik yang hampir sama seperti
manusia. Yaitu pohon selalu tumbuh & berkembang dan untuk hidup pohon
memerlukan makanan dan minuman. Ia menganggap gambar pohon yang
dibuat seseorang sebagai pernyataan dari “The Being Of The Person”.
2
C. Tujuan
Tes Baum (Tree Test) bertujuan menilai karakter dan kepribadian
seseorang dengan cara menganalisa gambar pohon yang dibuat oleh peserta tes.
D. Karakteristik
1. Tes BAUM
Gambar pohon yang dibuat seseorang merupakan pernyataan dari the
being of the person (keberadaan seseorang), yang berarti gerakan hidup
keluar. Tanaman merupakan sistem yang terbuka, segala sesuatu menuju
keluar, sesuatu terjadi di permukaan, dibentuk di bawah kulitnya dan pada
ujung-ujung tunasnya.
Tanaman tidak pernah berkembang / tumbuh sempurna, ia selalu muda
dan sampai mati akan berbunga dan dapat menjadi buah. Pohon tidak
pernah berhenti berkembang, tetap tumbuh walaupun sudah tua. Apabila
kita tidak lagi melihat suatu pertumbuhan ke atas maupun menjadi lebih
besar maka pohon itu mash tetap hidup, ada pucuk-pucuk baru dan selalu
berganti daun setiap tahun. Gambar pohon secara keseluruhan, menurut S.
Freud, ada 3 bagian yang penting:
a. Daun : Super Ego
b. Batang : Ego
c. Akar : Id
3
E. Sejarah
1. Tes BAUM
Pada awal 1926 GOODENOUGH mengembangkan suatu prosedur
yang terstandarisasi untuk mengevaluasi inteligensi anak-anak. Metode
yang digunakan adalah dengan menggambar seorang manusia (draw a
man). Pada waktu yang bersamaan, Emil Jucker juga mengembangkan
suatu metode yang terarah, yaitu Tes Pohon. Tes ini awalnya digunakan
oleh Emil Jucher untuk membantu mendiagnosa. Pohon sebagai gambar,
5
kepribadian individu. merupakan salah satu tes grafis yang berguna untuk
melengkapi tes grafis yang lain, yaitu mengetahui hubungan keluarga.
Tes HTP (House Tree Person) umumnya memiliki tujuan untuk
mengukur keseluruhan pribadi. Waktu yang dipergunakan dalam tes
Psikologi HTP normalnya selama 10 menit. Beberapa alasan digunakannya
tes HTP sama seperti tes DAP dan BAUM, yaitu:
a. Karena ketiga objek tersebut paling dikenal oleh orang
b. Hampir semua orang tak menentang diminta menggambar House Tree
Person
c. Dibandingkan dengan objek lain, objek yang lebih dapat menstimulir
verbalisasi yang sifatnya jujur dan bebas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tes Psikologi ini, adalah
HTP digunakan oleh para ahli jiwa untuk mendapatkan data yang cukup
signifikan yang mempunyai sifat diagnosa atau prognosa mengenai
keseluruhan pribadi individu yang bersangkutan, juga dapat mengetahui
bagaimana interaksi pribadi dengan lingkungan baik yang umum atau pun
spesifik. Menurut John Duck, HTP digunakan untuk mendapatkan data
tentang kemajuan individu yang dikenai suatu treatment. Baik HTP ataupun
tes grafis lainnya dapat disertai dengan warna dan interpretasinya mencakup
juga sesuai atau tidak sesuainya penggunaan warna terhadap objek. Yang
paling penting di interpretasi adalah orientasi individu (terhadap ruang dan
daya abstraksi)
Pada tes ini, subjek diminta untuk membuat gambar bebas tanpa ukuran
berupa rumah, pohon, orang. Fungsi dari tes ini untuk melihat interaksi di
dalam keluarga. Instruksi gambar rumah, pohon, orang dalam satu situasi
(gambar pohon masih pohon berkayu seperti BAUM, orang lengkap utuh
dari kepala sampai kaki, dalam HTP pohon dianalogikan sebagai ayah,
rumah dianalogikan sebagai ibu, yang ideal adalah ketika posisi pohon,
7
rumah dan orang posisinya tidak terlalu berjauhan dan orang tidak terlalu
dekat dengan hanya dengan salah satu gambar pohon/rumah.
F. Perbedaan khas tes Baum dan House Tree Person dengan Tes Gambar
Manusia Sebelumnya.
Meskipun hampir tiap medium seni, teknik, dan jenis persoalan telah
diteliti dalam usaha mencari isyarat diagnostik yang penting dalam evaluasi
atas kepribadian, perhatian khusus telah dipusatkan pada tindakan
menggambar bentuk manusia. Yang digunakan sebagai bentuk manusia
sebagai ukuran nonverbal atas fungsi kognitif. Seperti pada contoh awal
yang terkenal adalah Machover Draw-a-Person Tes. Penggambaran ini
diikuti dengan rangkaian pertanyaan untuk mendapatkan informasi tertentu
tentang umur, sekolah, perkerjaan, dan fakta lainnya yang berhubungan
dengan karakter yang digambar.
Interprestasi atas D-A-P sebagaimana dikemukakan Machover pada
dasarnya bersifat kualitatif dan banyak mengandung generalisasi yang
didasarkan pada indikator-indikator tunggal. Meskipun rujukan dibuat pada
ribuan gambar yang diuji dalam konteks klinis, dan beberapa kasus terseleksi
disinggung untuk maksud ilustrasi, tidak ada presentasi data sistematik satu
pun menyertai laporan tes asli yang diterbitkan. Disamping itu, studi validasi
selanjutnya oleh para peneliti lainnya pada umumnya gagal memberikan
dukungan interprestasi diagnostik Machover.
Metode lain adalah Human Figure Drawings (HFDs), namun beberapa
sifat jumlahan HFDs, misalnya keanehan atau jumlah total indikator
emosional, kelihatannya membedakan antara anak-anak yang memiliki
masalah dan anak-anak yang bisa menyesuaikan diri dengan baik.
Konsensus yang menyangkut HFDs adalah gambar bentuk manusia hanya
bisa memberikan gagasan sangat umum tentang tingkat penyeesuaian
emosional anak-anak. Lagi pula, sejauh menyangkut penerapan diagnostik,
8
DAFTAR PUSTAKA
Aiken, L.R & Groth-Mamat, G ( 2009). Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologis, Jilid
2, Edisi Kedua Belas. Jakarta : PT Indeks
Anastasi, A & Urbina, S. 1998. Psychological Testing: 7th ed.
Nastiti, Dwi. (2020). Modul Laboratorium Individu : Tes Grafis dan Wartegg Psikologi
Perilaku Kriminal Remaja. Universitas Surabaya.
Rahaju, Soerjantini. (2014). Pemanfaatan House Tree Person Test Pada Asesmen
Universitas Padjajaran. 2014. Makalah Tree Test (BAUM) Class B.
.