Anda di halaman 1dari 19

PERSEPSI SOSIAL

DEFINISI:
 Proses mengenai bagaimana usaha kita utk
mengetahui dan memahami tentang orang lain.
 Ada 4 hal yg akan didiskusikan:
1. Nonverbal komunikasi
2. Atribusi
3. Impression Formation
4. Impression Management
1. KOMUNIKASI NON VERBAL
 Sering digunakan komunikasi non verbal untuk membantu
mengerti kondisi indv.

 Hal2 yg dapat digunakan sbg acuan dlm komunikasi non verbal :

1. ekspresi wajah
* emosi/kondisi sso banyak ditampilkan dari ekspresi wajah
 * Riset menemukan ekspresi wajah cenderung universal.
 * Riset menunjukkan bhw ekspresi wajah atlit dapat dilihat atlit
memenangkan juara berapa.
2. Tatapan mata & eye contact
 tatapan mata menunjukkan ketertarikan. Org yg tertarik lbh
lama menatap
 Melotot (staring) : diartikan sbg tanda agresif

3. Body Language
 Bgm gerakan tubuh biasanya menunjukkan emosi, semakin
besar grkn tbh (terutama bila grkn tsb dr 2 anggota bdn)
biasanya sjaln dg besarnya intensitas emosi yg dirasakan.
 Gesture: berbeda arti gesture tiap kultur
4. Menyentuh
 Bila dilakukan dg tepat menimbulkn efek positif
 Berjabatan tangan  dpt menunjukkan personality
(ektrovert/introvert), jabatan yg tegas memberikan
kesan lbh positif.
 Tepukan di lengan dpt menimbulkan perasaan nyaman
bagi pria/wanita, namun hnya bila yg melakukn seorg
wanita. Bhkn meningkatkan prlk risk taking (mis
membeli saham).
5. Bau (Scent) & hal lain
 Suara (tone)
 Konds indv dpt termanifestasi dlm bau.
APAKAH FACIAL EXPRESSION PENTING
 Fenomena indv mmg cenderung mengandalkan
facial expression
 Saat melihat org dlm kondisi berwajah netral,
indv cenderung memberikan interpretasi thd wjah
tsb.
  Wjah lelaki dianggap lbh agresif dr wanita
  Wjh kulit hitam/cina dipahami sbg refleksi
happiness.
Fenomena Facial Feedback Hypothesis
 Ada hub antara ekspresi facial yg kita tunjukkan

dan perasaan internal kita, sebaliknya, ekspresi


facial ktia jg dpt membpengaruhi perasaan kita.
 Petunjuk nonverbal utk membantu menemukan adanya pengecohan (kebohongan)

1. Mikro Ekspresion.

gejala dalam mendeteksi kebohongan seseorang adalah melalui perubahan ekspresi mikro—perubahan
ekspresi wajah yang berlangsung sepersekian detik.

2. Interchannel Discrepancy ; ketidaksesuaian antarsaluran => mampu mengontrol hal lain tp


tdk tdk cocok dg bagian lain.
3. kontak mata.
* Org yg bohong cenderung mengedip lbh bnyak, pupil membesar, jml eye kontak tdk wajar.

4. orang yang sedang berbohong sering menunjukan ekspresi wajah yang berlebihan.

5. Linguistik style yg berbeda.


ATRIBUSI
 Definisi :
 Proses bgm kita mengidentifikasi penyebab perilaku
org lain dan mendapatkan pemahaman ttg sifat mrk yg
stabil dan disposisinya.
 Indv ingin tahu apa yg mndorong prlku org lain,
mncari tahu “bagaimana” & “mengapa” shg bisa
memberikan petunjuk thd apa yg hrs dilakukan thd
mrk.
 Teori atribusi :
1. Teori korespondensi inferensial (Jones& Davis,1965)
- bagaimana kita menggunakan informasi tentang perilaku seseorang
sebagai dasar untuk menyimpulkan bahwa orang tersebut
mempunyai trait (sifat) tertentu.

- Atribusi ttg sifat indv yg stabil lbh bs dilihat dari:


* Perilaku yg scr bebas dipilih oleh indv tsb.
* non common effects: perilaku unik indv
* Memiliki nilai rendah dlm social desirability.
2. Teori atribusi kausal (Kelley, 1972)
 indv cenderung mncari apkh prlku dipangaruhi faktor internal
or eksternal.

- consensus : Derajat Kesamaan reaksi orang lain terhadap


stimulus atau peristiwa tertentu dengan orang yang sedang kita
observasi.
- consistency : Derajat kesamaan reaksi seseorang terhadap suatu
stimulus atau suatu peristiwa yang sama pada waktu yang bebeda
- distinctiveness : Derajat perbedaan reaksi seseorang terhadap
berbagai stimulus atau peristiwa yang bebeda beda.
Atribusi Consensus Consistency Distinctinveness

INTERNAL Low tinggi low

Ekternal Tinggi Tinggi Tinggi

Keduanya internal & Low Tinggi tinggi


eksternal
 Beberapa kesalahan atribusi :
1. Bias korespondensi – kecenderungan menganggap
kejadian yang dialami oleh orang lain berdasarkan
atribusi disposisional.
2. Efek aktor-pengamat – kecenderungan
menganggap perilaku kita berdasarkan atribusi
situasional dan orang lain berdasarkan atribusi
disposisional.
3. Self-serving bias – Perilaku positif kita, cenderung
kita interpretasi dengan atribusi disposisional
sementara perilaku negatif ke atribusi situasional.
3. PEMBENTUKAN KESAN
 Pembentukan kesan : bagaimana kita menangkap kesan
orang lain terhadap kita.
-
Kesan pertama benar-benar meninggalkan efek yang kuat
dan bertahan lama, juga mempengaruhi persepsi kita
terhadap orang lain dan begitupun sebaliknya

 Implicit Personality Theories


 * keyakinan bhw sifat (trait)/karakteristik ttt biasanya jg diikuti
oleh trait/karakteristik yg lain.
4. MANAJEMEN KESAN
 Manajemen kesan : bagaimana kita menampilkan
diri kita kepada orang lain.
 Self enhancement – meningkatkan penampilan
diri kita.
 Other enhancement – meningkatkan perasaan-
perasaan positif pada diri orang lain karena
adanya kita  misal dg ingratiation (memuji
dll).
 Aplikasi atribusi :
1. Atribusi dan depresi
- Atribusi disposisional secara berlebihan
terhadap diri sendiri.
2. Atribusi dan prasangka.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai