Oleh:
Fitri Izzati
Ellen Fitrianti
Kelvin Kurnia Sandi
Persepsi Sosial
01 Komunikasi Nonverbal
02 Atribusi
03 Elemen Sosial
Persepsi
Persepsi Sosial
Ketika kita ingin mengetahui perasaan orang lain, orang lain tak selalu bersedia
menceritakan perasaanya yang terdalam kepada kita. Sebaliknya, mereka justru
berupaya keras menyembunyikannya atau bahkan berdusta pada kita tentang emosi
kita saat itu (DePaulo dkk., 1996 dalam Forrest & Feldman, 2000). Maka dari itu kita
sering berusaha memperoleh informasi secara tidak terlalu langsung:
memperhatikan petunjuk nonverbal (nonverbal cues) yang tampil melalui ekspresi
wajah, kontak mata, postur, gerak tubuh, dan berbagai tingkah laku ekspresif lainnya.
01. Komunikasi Nonverbal
adalah komunikasi antar individu tanpa melibatkan isi bahasa lisan, namun mengandalkan bahasa-
bahasa nonlisan melalui ekspresi wajah, kontak mata, dan bahasa tubuh. Perilaku nonverbal relative
tak bisa dikekang dan sulit dikontrol.
Sentuhan
Sentuhan yang dirasa tepat seringkali membangkitkan perasaan positif dalam diri orang yang disentuh.
Jabat tangan mengungkapkan banyak hal tentang orang lain misalnya kepribadiannya—dan bahwa jabat
tangan yang kuat adalah teknik yang baik untuk menampilkan kesan pertama yang menyenangkan pada
orang lain.
01. Komunikasi Nonverbal
Atribusi adalah proses dimana kita mencoba mencari
Elemen Situasi
Semakin kaya pengalaman hidup seseorang, semakin bijak persepsi social yang
dibentuknya dari situasi. Contoh: seorang dosen yang berjalan dengan seorang wanit.
Bila mereka berjalan di kampus, orang akan menilai itu hanyalah mahasiswanya.
Namun, bila berjalannya di bioskop orang bisa menilai kalau wanita itu
selingkuhannya.
Elemen Perilaku
Perilaku membutuhkan bukti-bukti yang dapat diamati untuk mengidentifikasikan
aktivitas seseorang.
D. Sumber Kesalahan dalam atribusi
1. Kesalahan atribusi yang mendasar (fundamental error)
2. Efek Pelaku-Pengamat
Kecenderungan si pengamat untuk selalu memberi atribut internal pada orang lain dan
sebagai pelaku cenderung memberikan atribut eksternal.
6. Bias egosentrisme
kecenderungan seseorang untuk menilai orang dengan menggunakan diri sendiri
sebagai referensi, alias beranggapan orang lain juga melakukan hal yang sama.
E. Pembentukan Kesan
(Impression Formation)
Pembentukan pesan adalah proses di mana kita membentuk kesan tentang orang
lain. Bagaimana kesan pertama yang dibentuk dapat mempengaruhi penilaian atau
keputusan kita tentang orang lain. Pembentukan kesan pertama terhadap
seseoerang yang baru bertemu terjadi dalam waktu sangat pendek, relative singkat.
F. Manajemen Kesan
Manajemen kesan adalah usaha seseorang untuk menampilkan kesan pertama
yang disukai pada orang lain. Manajemen kesan ada 2 bentuk:
Strategi self-enhancement: usaha untuk meningkatkan daya tarik diri pada orang
diri pada orang lain, meliputi meningkatkan penampilan fisik melalui gaya
berbusana, charisma diri, dan penggunaan berbagai atribut sehingga berusahga
membuat deskripsi diri yang positif.
Strategi other-enhancement: upaya untuk membuat orang yang dituju merasa
nyaman dalam berbagai cara. Misalkan dengan pujian (membuat pernyataan yang
memuji orang yang kita tuju, sifat-sifat atau kesuksesannya) atau menyatakan
terang-terangan persetujuan kita pada pandangan oranglain, menunjukan minat
besar pada orang tersebut, member bantuan-bantuan kecil, meminta nasihat dan
umpan balik pada mereka. Atau menunjukan kesukaan dengan cara nonverbal.
Namun bisa saja gagal dan terjadi slime effect, yaitu sebuah kecenderunagn
untuk membentuk kesan sangat negative terhadap seseorang yang “menjilat ke
atas dan menendang ke bawah”.
Akurasi Persepsi Sosial