&
ATRIBUSI SOSIAL
Persepsi: proses pencarian informasi untuk dipahami.
Pencarian informasi melalui proses pengindraan, sementara
proses memahami melalui proses kognisi/ kesadaran.
Persepsi selalu terkait dengan objek persepsi. Bila objek
persepsi berupa benda disebut thing perception atau non-
social perception.
Bila objek persepsi berupa orang maka disebut social
perception ataupun persepsi sosial.
Objektif vs Subjektif
Person Perception (persepsi orang)
Objeknya lebih abstrak, lebih hipotetis sehingga orang cenderung memiliki
persepsi yang sama, misalnya persepsi terhadap foto orang.
TEORI2 ATRIBUSI
Ilustrasi:
Bayangkan Anda melihat seorang pelayan di sebuah
restoran menggoda pelanggan.
Mengapa pelayan bertingkah laku spt itu?
Apakah ia seorang yang suka menggoda (internal)? Atau
Pelanggan memang memiliki pembawaan antraktif
(eksternal) ?
Asumsi 1
1. Ternyata pelayan lain juga menggoda pelanggan
ATRIBUSI
(konsensus tinggi) EKSTERNAL
2. Pelayan telah menggoda pelanggan ini Pelanggan memang
sebelumnya (konsistensi tinggi) sangat atraktif
3. Pelayan belum pernah menggoda pelanggan
lain (distingsi tinggi)
Asumsi 1
1. Tidak ada satupun pelayan lain yang menggoda ATRIBUSI INTERNAL
pelanggan tersebut (konsensus rendah) Pelayan orang yang
2. Anda telah melihat pelayan telah menggoda gemar menggoda
pelanggan ini sebelumnya (konsistensi tinggi)
3. Anda juga pernah melihat pelayan ini pernah
menggoda pelanggan lain sebelumnya (distingsi
rendah)
Kesalahan Atribusi
Baron & Byrne (2003) bersumber pada:
• Kesalahan atribusi fundamental (fundamental atribution
error)
Kecenderungan untuk mengatribusikan perilaku orang lain
pada faktor internal (disposisional), meskipun faktor-faktor
eksternalnya (situasional) jelas-jelas ada dan mungkin
berpengaruh seperti adat, tradisi, kebiasaan masyarakat
Mengurangi bias:
Cobalah tempatkan diri Anda pada diri orang yang sedang
Anda atribusi, cobalah melihat sudut pandang orang
tersebut. Setelah itu mungkin Anda menyadari bahwa
dalam perspektif mereka ada banyak faktor eksternal yang
berperan dalam membentuk tingkahlaku mereka
•Efek pelaku-pengamat (the actor-observer effect),