C. Penyebab
Penyebab perubahan sensori persepsi halusinasi adalah isolasi sosial. Isolasi Sosial
adalah percobaan untuk menghindar interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan
orang lain.
Tanda dan gejala Isolasi sosial antara lain:
1. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
2. Menghindar dari orang lain
3. Komunikasi kurang atau tidak ada
4. Tidak ada kontak mata
5. Tidak melakukan aktifitas sehari – hari
6. Berdiam diri di kamar
7. Mobilitas kurang
D. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala seseorang yang mengalami halusinasi adalah:
1. Tahap 1 ( Comforting )
- Tertawa tidak sesuai dengan situasi
- Menggerakkan bibir tanpa bicara
- Bicara lambat
- Diam dan pikirannya dipenuhi pikiran yang menyenangkan
2. Tahap 2 ( Condeming )
- Cemas
- Konsentrasi menurun
- Ketidakmampuan membedakan realita
3. Tahap 3
- Pasien cenderung mengikuti halusinasi
- Kesulitan berhubungan dengan orang lain
- Perhatian dan konsentrasi menurun
- Afek labil
- Kecemasan berat ( berkeringat, gemetar, tidak mampu mengikuti petunjuk )
4. Tahap 4 ( Controlling )
- Pasien mengikuti halusinasi
- Pasien tidak mampu mengendalikan diri
- Beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
E. Akibat
Akibat dari perubahan sensori persepsi halusinasi adalah resiko mencederai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan adalah suatu perilaku mal adaftive dalam memanifestasikan perasaan
marah yang dialami seseorang. Perilaku tersebut dapat berupa mencederai diri sendiri, orang lain
dan lingkungan. Marah sendiri merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap
kecemasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman. Perasaan
marah sendiri merupakan suatu hal yang wajar sepanjang perilaku yang dimanifestasikan berada
pada rentang adaptif.
Rentang Respon
Respon adaptif
Respon Mal adaptif
1. Pikiran logis
1. Kadang Proses pikir terganggu 1. Gangguan pikir / delusi
2. Persepsi akurat 2. Ilusi 2. Halusinasi
3. Emosi konsisten 3. Emosi berlebihan atau kurang 3. Perilaku dis organisasi
dengan pengalaman
4. Perilaku seksual 4. Perilaku tidak biasa 4. Isolasi Sosial
5. Hubungan sosial 5. Menarik diri
6. Harmonis
( Halusinasi )
DAFTAR PUSTAKA
1. Maramis, W. F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Ed. 9. Surabaya : Airlangga University
Press.
2. Rasmun. 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga. Edisi 1.
Jakarta : CV. Sagung Seto.
3. Stuart, G. W. Sudden, S. J. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa ( Terjemahan ). Jakarta : EGC.
4. Maslim Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Rujukan Ringkas Dari PPDGJ III
5. Hawari. Dadang. 2001. Pendekatan Holistik Dengan Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta :
FK UI
BAB 3
TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS KLIEN
k/u : px mengatakan mendengar ada yang berbisik bisik dan menyuruhnya untuk berbuat hal yang
3. Pengalaman
2011 dengan keluhan yang sama, sebelumnya px berobat ke kyai untuk sembuh akan tetapi
pengobatan kurang berhasil. Selama selang 3 tahun setelah sembuh px tidak pernah kontrol dengan
tidak teratur minum obatnya karena merasa sudah sembuh. Selama dirumah pasien marah-marah
Masalah Keperawatan :
IV. FISIK
1. Genogram
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : px menyukai seluruh bagian tubuhnya, penampilanya kurang rapi, tampak lesu
ketika berjalan, px mondar mandir di ruangan
b. Identitas diri : px seorang laki laki berusia 25 tahun, belum menikah, berpendidikan terakhir
hanya SD.
c. Peran : px bekerja sebagai kuli bangunan, setiap harinya px bekerja dengan tepat waktu.
d. Ideal diri : px ingin berkumpul dengan keluarganya terutama dengan ibunya, dan
pasien ingin menikah.
e. Harga diri : px merasa malu karena px seorang tamatan SD dan px ditinggal pacarnya
untuk menikah.
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : px mengatakan paling dekat dengan ibunya karena merupakan seseorang
b. Peran serta dalam kegiatan/ masyarakat : px mengatakan hubungannya dengan tetangganya tidak
baik karena hanya berprofesi sebagai tukang kuli bangunan. Saat di RS, px suka menyendiri tidak
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : px kurang bisa bergabung atau berinteraksi
b. Kegiatan ibadah : sudah tidak sholat sejak 3 bulan yang lalu selama dirumah, px
GENOGRAM
Keterangan :
: laki - laki
: perempuan
: pasien
1. Penampilan
Tidak rapi
untuk lipatannya
3. Aktivitas Motorik:
lesu
4. Alam Perasaan
khawatir
5. Afek
Jelaskan : px lebih banyak diam diri, pandangan mata melihat ke arah lain ketika di ajak
bicara.
Pendengaran
berbuat sesuatu ( misalnya disuruh memukul, disuruh untuk mensholati ibunya), saat di kaji px
mondar mandir, saat ditanya bahwa ada yang membisiki untuk pulang dan mensholati ibunya.
Respon px saat mendengar suara itu. Respon px saat mendengar suara suara itu px mengikuti
Masalah Keperawatan :
8. Proses Pikir
9. Isi Pikir
11. Memori
Jelaskan : px ingat pernah dibawa ke kyai dan menceritakan hal hal yang pernah di
alaminya
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Gangguan bermakna
Jelaskan : px mengatakan suara yang di dengar itu benar benar ada sehingga px melakukan
Masalah Keperawatan :
VII.KEBUTUHAN PULANG
a. Perawatan diri :
Makan : minimal
Jelaskan : px melakukan perawatan diri dengan di arahkan dan di bantu oleh petugas
b. Nutrisi
- Diet khusus :-
c. Tidur
Jelaskan : px mengatakan bahwa lamanya pasien tidur selama 5 jam. Pasien tidak mengalami
masalah dalam tidur. Saat malam hari biasanya pasien tidur sekitar pukul 19.30 sampai dengan
pukul 05.00.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
koping
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa dan ketidak patuhan
minum obat
DO :
- Pasien mondar-mandir
- Pasien selalu menyendiri
kurang bisa berinteraksi
dengan pasien lainnya
- Pasien selalu berbicara
“disuruh pulang”
- Pasien berbicara melantur
POHON MASALAH
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat Pagi pak, perkenalkan nama saya desyremsil, biasanya dipanggil desy, kalu boleh tau,
nam bapak siapa ? bapak biasanya dipanggil siapa ? bapak asalnya dari mana ? kalau saya dari
makale, saya mahasiswa STIKES Tana Toraja yang akan merawat bapak selama di ruangan ini.
b. Evaluasi / Validasi
DS : px mampu menyebutkan nama perawat yang mengkaji
DO : px menjawab pertanyaan dengan sesuai
c. Kontrak
Topic
Bagaimana sekarang kita mengobrol tentang bapak, dan bapak bisa menceritakan masalah bapak
kepada saya !
Waktu
Bagaimana kalau kita mengobrol 20 menit
Tempat
bapak mau ngobrol dimana ? bagaimana kalau disini saja !
2. Fase kerja
Selamat siang Pak, bagaimana perasaan bapak hari ini ? boleh saya tau pekerjaan bapak apa ?
apa bapak mau menceritakan kepada saya kenapa bapak ada disini?
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
Apa bapak senang berbicara dengan saya? Coba mas ulangi siapa nama saya tadi?
b. Evaluasi objektif
Klien tampak lesu
c. Tindak lanjut
Baiklah bapak besok kita ngobrol lagi, sekarang bapak bisa istirahat lagi.
d. Kontrak yang akan datang
Topic
Bagaimana kalau besok kita mengobrol lagi bapak? Besok kita bahas lebih lanjut lagi masalah
yang bapak alami.
Waktu
Bagaimana kalu kita mengobrol selama 20 menit pak
Tempat
Besok kita mengobrol disini lagi ya pak?
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HALUSINASI PENDENGARAN
Interaksi ke : II
Tanggal : 9 maret 2017
C. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
DS : Px mengatakan masih mendengar bisikan-bisikan
DO : - Px mampu mengungkapkan halusinasinya
- ada kontak mata kurang
- ekspresi wajah bersahabat
2. Diagnose keperawatan
Gannguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus
Klien mampu mengenal halusinasinya
4. Tindakan keperawatan
BHSP
Bantu klien mengenal halusinasinya ( jenis, isi, waktu terjadi, frekuensi dan respon saat
terjadinya halusinasi )
Latihan mengontrol halusinasi dengan cara menghardik ( jelaskan cara menghardik, peragakan
cara menghardik, dan minta klien untuk memperagakan ulang )
Pantau penerapan dan beri penguatan
D. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat siang pak, bagaimana perasaanya hari ini? Saya datang lagi untuk menepati janji yang
kemarin, apa bapak ingat nama saya? Ya betul pak, syukur bapak masih ingat nama saya.
b. Evaluasi / Validasi
Px terlihat tenang hari ini, apa sudah tidak mendengar bisikan-bisikan
c. Kontrak
Topic
Hari ini saya akan mengajarkan bapak untuk latihan mengontrol halusinasinya. Bagaimana
bapak?
Waktu
Bagaimana kalau kita latihan selama 20 menit pak?
Tempat
Bagaimana kalau kita latihan disini saja bapak?
2. Fase kerja
Apakah bisikan itu terdengar terus menerus/sewaktu-waktu? Bagaimana bapak untuk mengatasi
bisikan itu? Bagaimana kalau kita berlatih menghardik bisikan itu? Saat bisikan itu terdengar
langsung bapak bilang “ saya tidak mau dengar “ begitu berulang-ulang. Coba bapak peragakan.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
Klien mau belajar mengontrol halusinasinya dan mau memperagakan ulang menghardik
halusinasinya
b. Evaluasi objektif
Klien mampu mengungkapkan halusinasinya, ada kontak mata.
c. Tindak lanjut
Dilatih terus ya bapak, besok kita bertemu lagi untuk menghilangkan bisikan-bisikan dengan
cara yang kedua, bagaimana bapak? Ya sudah bapak istirahat lagi.
d. Kontrak yang akan datang
Topic
Besok kita belajar cara menghilangkan bisikan-bisikan dengan cara kedua. Bagaimana bapak?
Waktu
Besok kita ngobrol 15 menit lagi ya bapak
Tempat
Besok kita mengobrol dimana bapak? Baiklah disini saja
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HALUSINASI PENDENGARAN
Interaksi ke : III
Tanggal : 10 maret 2017
E. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
DS : - Px mengatakan mendengar bisikan-bisikan
DO : - ada kontak mata
- px tampak tenang
- px mampu mengungkapkan halusinasinya
2. Diagnose keperawatan
Gannguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus
Px dapat mengontrol halusinasinya
4. Tindakan keperawatan
Evaluasi kegiatan lalu ( SP I )
Latih klien untuk berbicara dengan orang lain saat halusinasi muncul
Masukkan dalam jadwal kegiatan klien
F. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bapak, bagaimana kabar hari ini pak? Apa yang saya ajarkan kemarin sudah bapak
lakukan?
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana bapak tidur semalem? Apakah bapak sudah melakukan latihan menghardik sura yang
saya ajarkan. Apa yang mas rasakan setelah melakukan latihan menghardik secara teratur?
c. Kontrak
Topic
Baik pak, sesuai dengan janji kita kemarin. Hari ini kita akan latihan mengendalikan halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Waktu
Bagaimana kalau kita mengobrol 15 menit pak?
Tempat
Bagaimana kalau kita mengobrol disini saja pak?
2. Fase kerja
Bagaimana kalau kita ulangi yang saya ajarkan kemarin pak? Iya bagus pak, pertahankan seperti
itu. Sekarang saya akan memberi tau pak cara kedua yaitu ketika pak mendengar bisikan pak bisa
mengobroldengan pasien lain atau bisa dengan saya. Bagaiman pak?
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
Px mengatakan mau mengobrol dengan temannya
b. Evaluasi objektif
Ada kontak mata, px mau mengobrol dengan orang lain
c. Tindak lanjut
Dilatih terus-menerus ya pak, apa yang saya ajarkan. pak juga jangan suka menyendiri. Kalau
mas butuh teman mengobrol pak bisa memanggil saya
d. Kontrak yang akan datang
Topic
Besok kita ngobrol-ngobrol lagi ya pak
Waktu
Bagaimana kalau kita ngobrol 15 menit pak
Tempat
Bagaimana kalau kita ngobrol di ruang depan? Baiklah kalau begitru dini saja.
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HALUSINASI PENDENGARAN
Interaksi ke : IV
Tanggal : 11 Maret 2017
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
DS : Px mengatakan sudah berkurang mendengar bisikan-bisikannya
DO : - ada kontak mata
- px mampu mengungkapkan halusinasinya
- Px tampak tenang
- px bisa mengobrol dengan px lain
2. Diagnose keperawatan
Gannguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus
Px dapat mengontrol halusinasinya dengan melakukan kegiatan
4. Tindakan keperawatan
Evaluasi kegiatan lalu ( SP II )
Latih px untuk berinteraksi agar halusinasinya tidak muncul dengan tahapannya
(a) Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi
(b) Diskusikan aktivitas yang biasanya dilakukan px
(c) Latih px melakukan aktivitas
(d) Susun jadwal aktivitas yang telah dilatih ( dari bangun pagi s/d tidur malam )
(e) Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan penguatan positif kepada pasien.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
4. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi pak, sudah makan tadi pagi? Makannya habis pak
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana pak, apa bapak masih mendengar suara-suara yang membisiki? Bagus pak, apa yang
saya ajarkan kemarin sudah bapak lakukan? Bagaimana rasanya setelah mengobrol dengan px
lain?
c. Kontrak
Topic
Baik mas, sesuai dengan janji saya kemarin, hari ini kita akan mengevaluasi cara yang saya
ajarkan kemarin dan mengevaluasi kegiatan sehari-hari bapak selama di rumah sakit.
Waktu
Bagaimana kalau kita mengobrol 15 menit bapak?
Tempat
Bagaimana kalau kita mengobrol di ruang depan bapak
5. Fase kerja
Bagaimana kalau kita ulangi yang saya ajarkan kemarin bapak? Pertahankan seperti itu ya bapak,
latih secara teratur. Bagaimana bapak?
Baik bapak bagaimana kalau membuat jadwal aktifitas yang mas lakukan? Kita mulai dari
rapikan tempat tidur, kemudian mandi, minum obat, makan, beriteraksi dengan px lain
a. Evaluasi subjektif
Px mengatakan mau mengobrol dengan px lain dan ingin cepat pulang
b. Evaluasi objektif
Ada kontak mata, px bisa berinteraksi dengan px yang dikenalnya, px mampu duduk
berdampingan dengan perawat
c. Tindak lanjut
Aktifitas yang sudah dibuat tadi dilaksanakan ya bapak, bapak kalau bisa jangan menyendiri ya
bapak, berinteraksi dengan px lain.
d. Kontrak yang akan datang
Topic
Bagaimana kalau besok kita mengobrol lagi bapak? Bahas aktifitas lain
Waktu
Bagaimana kalau besok kita mengobrol selama 15 menit bapak?
Tempat
Besok kita mengobrol disini lagi ya pak?
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HALUSINASI PENDENGARAN
Interaksi ke : V
Tanggal : 12 maret 2017
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
DS : Px mengatakan sudah berkurang mendengar bisikan-bisikannya
DO : - ada kontak mata
- px mampu mengungkapkan aktifitas tadi pagi
- Px mampu mengungkapkan perasaannya
- px tampak tenang
2. Diagnose keperawatan
Gannguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus
Px mampu melakukan aktivitas yang sudah dijadwalkan
4. Tindakan keperawatan
Evaluasi kegiatan lalu ( SP I, II, III )
Jelaskan pentingnya obat dan melatih px minum obat
Masukkan dalam jadwal harian px
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bapak, sudah makan tadi pagi? Makannya habis pak?
b. Evaluasi / Validasi
Px terlihat tenang hari ini. Bagaiman pak. Apa aktifitas yang sudah kita buat kemarin, sudah
bapak lakukan dengan benar? Apa masih ada terdengar bisikan-bisikan pak? Kalau bapak
mendengar bisikan. Apa yang bapak lakukan seperti yang saya ajarkan dulu?
c. Kontrak
Topic
Baik pak, mari kita bahas tentang aktifitas yang sudah bapak lakukan kemarin?
Waktu
Bagaimana kalau kita mengobrol 15 menit pak?
Tempat
Bagaimana kalau kita mengobrol di ruangan kemarin pak ?
2. Fase kerja
Bagaimana kalau kita ulangi yang saya ajarkan dulu? Iya pak, bagus, coba peragakan pak, nanti
kalau lupa saya ingatkan lagi, pertahankan cara-cara tersebut ya pak.
a. Evaluasi subjektif
Px mengatakan sedikit lupa dengan cara mengontrol halusinasinya.
b. Evaluasi objektif
Px ada kontak mata, wajah bersahabat, px mampu mengungkapkan perasaannya.
c. Tindak lanjut
Dilatih terus pak, yakin pak pasti bisa untuk mengontrol halusinasi yang bapak dengar.
d. Kontrak yang akan datang
Topic
Besok kita mengobrol tentang obat yang pak minum setiap harinya
Waktu
Bagaimana besok kalau kita mengobrol selama 10 menit pak?
Tempat
Besok kita mengobrol disini lagi ya pak?