OLEH:
JAMRUL HADI
YULIZA FIOLASARI
NOVIAN HI
HERLING JP
REIKO BANA UTAMA
MIA ARINI
Isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang
dialami oleh seseorang karena orang lain
dianggap menilai, menyatakan, serta
memperlihatkan sikap negatif dan mengancam
bagi dirinya
Data yang biasa didapatkan pada pasien isolasi
sosial adalah klien mengatakan suka
menyendiri, tidak mengenal siapa-siapa, malas
berinteraksi dengan orang lain, klien
mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya,
merasa orang lain tidak selevel dengannya. Klien
berbicara sendiri, menyendiri, tidak mau
bercakap-cakap dengan orang lain.
STUDI KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. D
Alamat : Bandar Negri Labuhan
Maringgai Lampung Timur
Umur : 19 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku/bahasa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Informan : Klien
Tanggal Masuk RS : 10-04-2019
Tanggal Pengkajian : 17-05-2019
Nomer Registrasi : 032979
ALASAN MASUK
Klien Masuk Rumah Sakit Jiwa pada tanggal 10
April 2019 diantar oleh keluarganya, dengan
keluhan 1 bulan ini dirumah klien mengamuk,
klien sebelumnya sudah pernah berobat namun
tidak minum obat lagi sekitar 4 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Klien kadang bicara sendiri
dan tertawa sendiri, pasien juga sering diam saat
diajak bicara.
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1 Ds: - GangguanPersepsi
- Klien mengatakan mendengar bisikan Sensori : Halusinasi
suara-suara, suara itu kurang jelas. (Nanda 2009-2011 hal..)
Suara timbul kalau klien sering sendiri (SDKI Edisi 3 2017
saat melamun hal.190)
Do :
- Klien kadang terlihat senyum-senyum
sendiri
NO DATA MASALAH
2 Ds : Isolasi Sosial
- Klien mengatakan tidak memiliki kegiatan kelompok (Nanda 2015-2017, Hal.476)
di sekitar lingkungan rumahnya. Klien mengatakan (SDKI edisi 3 2017 hal.268)
jarang berkomunikasi dengan tetangganya.
- Klien mengatakan lebih suka menyendiri, klien
merasa kesepian.
- Klien mengatakan merasa malu jika berkumpul
dengan orang lain dan klien mengatakan lebih nyaman
sendiri dibandingkan berkumpul dengan orang lain.
Klien merasa malu dan minder untuk keluar rumah.
- Ketika berbicara kontak mata klien kurang, klien
menjawab seperlunya saja ketika diberi pertanyaan,
klien tidak mampu memulai pembicaraan.
Do :
Klien terlihat menyendiri dan tidak bergabung dengan
pasien yang lain*
Bicara klien lambat
Kontak mata kurang
Afek klien datar
Klien tidak mampu memulai pembicaraan.
NO DATA MASALAH
3 Ds : Defisit Perawatan Diri
- Klien mandi 2x/hari secara mandiri tanpa (Nanda 2015-2017 Hal. 258)
bantuan, (SDKI Edisi 3 Hal.258)
- klien mandi menggunakan sabun tapi jarang
pakai shampo
- jarang sikat gigi pakai pasta gigi, rambut dan
gigi tampak kotor
- klien memotong kuku jika disuruh oleh
perawat.
Do :
Rambut kotor, acak-acakan
Kulit tampak kotor, berdaki, kering dan kusam,
Gigi tampak kotor
Penampilan klien kurang rapi
DIAGNOSA PRIORITAS
KEPERAWATAN
Isolasi Sosial
Gangguan persepsi sensori : halusinasi
pendengaran
Defisit Perawatan Diri
IMPLEMENTASI & EVALUASI
D:\AYAH\NERS\JIWA\BAB 3.doc
PEMBAHASAN
Pembahasan Asuhan Keperawatan pada
makalah ini diadaptasi dari model keperawatan
stress adaptasi, yang dihubungkan dengan
proses asuhan keperawatan yaitu: Pengkajian,
Diagnosa Keperawatan, Rencana Keperawatan,
Implementasi keperawatan, Evaluasi
Keperawatan didapatkan kesesuaian antara
kondisi pasien dengan teori dan juga hasil
penelitian.
Tindakan pada klien dengan gangguan isolasi
social menarik diri dapat dilakukan melalui:
a. General : sp 1-sp 4
b. Spesialisasi,
Terapi Individu : Terapi perilaku
Terapi Kelompok : Psikoedukasi kelompok