Anda di halaman 1dari 40

PRINSIP

BIOKIMIA DAL AM
TUBUH MANUSIA
BIOKIMIA

• Biokimia merupakan salah satu cabang sains yang menemukan dua bidang yang sama penting
yaitu biologi dan kimia.
• Biokimia menunjuk mengenai bahan kimia yang dihasilkan oleh benda hidup, kesan
kegunaannya dan cara memanfaatkan bahan aktif tersebut bagi meningkatkan taraf hidup
manusia.
• Biokimia juga dapat diartikan sebagai ilmu kimia kehidupan yaitu ilmu yang mempelajari
tentang dasar kimia kehidupan (kata Yunani, bios berarti “kehidupan”)
KOMPOSISI DAN STUKTUR MAKHLUK
HIDUP
1. Senyawa anorganik tidak mengandung karbon. Sebagian besar zat kimia dalam tubuh
tidak termasuk zat organik.
a. Air, sekitar 70% dari total berat badan, adalah senyawa anorganik terpenting dalam
tubuh manusia
b. Senyawa anorganik penting lainnya merupakan senyawa kecil dan sederhana
seperti asam, basa, dan garam
c. Karbon dioksida (CO2) dan senyawa yang mengandung karbonat diklasifikasikan
sebagai senyawa anorganik, walaupun mengandug karbon.
• Senyawa organik mengandung atom karbon dan terkandung dalam ribuan senyawa kimia
yang ditemukan di organisme hidup. Ilmu kimia mengenal kehidupan disebut kimia karbon
SENYAWA ANORGANIK

1. Sifat air, air memiliki sifat fisik dan kimia berikut ini:
a. Kohesif dan adhesif. Karena ikatan hidrogennya, maka molekul air memiliki
kecenderungankuat untuk tetap berkaitan (kohesi) dan juga kecenderungan untuk berkaitan
dengan zat lain (adhesi).
b. Kalor jenis yang tinggi
• Air dapat menyerap atau melepas sejumlah besar panas hanya dengan sedikit perubahan
dalam suhunya.
• Karena sifat tersebut, maka perubahan suhu tubuh yang tiba-tiba akibat factor eksternal
atau internal dapat dicegah.
c. Kalor uap yang tinggi.
 Jika air mengalami evaporasi (perubahan bentuk dari cair ke gas), maka panas yang
dibutuhkan hamir dua kali lipat panas yang dipakai untuk menguapkan alkohol atau cairan
lainnya.
 Saat keringat berevaporasi dari kulit, maka saat itu pula sejumlah besar panas dkeluarkan
dari tubuh ke lingkungan, memberikan suatu mekanisme pendinginan yang efisien.
d. Air sebagai solven.
Karena polaritas molekul air dan kecenderungannya yang membentuk ikatan hydrogen, air
merupakan solven (zat pelarut) untuk sebagai jenis molekul ion, dan molekul non-ion polar
(molekul hidrofilik).
ASAM, BASA, DAN DERAJAT
KEASAMAN (PH)
a. Ionisasi air
1. Molekul air memiliki sedikit kecenderungan untuk berionisasi; yaitu, untuk pecah menjadi ion
hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-)
2. Ada satu per sepuluh juta mol ion hidrogen dalam setiap liter air murni, dan satu per
sepuluh juta mol ion hidroksida.
b. Asam dan Basa
1. Larutan akan bersifat asam, jika larutan tersebut mengandung konsentrasi ion hidrogen yang
lebih tinggi dari konsentrasi ion hidroksida. Asam adalah zat yang melepas ion hindrogen
(pro-ton) saat larut dalam air.
2. Larutan akan bersifat basa, jika konsentrasi ion hidrogen yang terkandung lebih rendah dari
konsentrasi ion hidroksida. Basa adalah suatu zat yang melepas ion hidroksida dan
menerima ion hidrogen, memisahkan ion-ion hidrogen dari larutan saat larut dalam air
c. Skala pH dipakai untuk menggambarkan kadar keasaman atau alkalinitas (kebasaan) satu
larutan

Skala pH, berkisar dari 0 sampai 14 (0 adalah asam terkuat, 14 adalah basa terkuat, dan 7
bersifat netral) memperlihatkan rentan konsentrasi ion hidrogen dan ion hidroksida dalam satu
larutan.
SENYAWA ORGANIK

• Komponen Karbon
• Karbohidrat
• Lipid
• Protein
• Asam Nukleat
KOMPONEN KARBON

• Komponen. Karbon merupakan komponen inti dari senyawa organic.


• Karbon umumnya berkaitan dengan unsur karbon juga, atau dengan hidrogen, oksigen, atau
nitrogen.
KARBOHIDRAT

• Karbohidrat (gula dan zat tepung) adalah senyawa yang mengandung karbon, hidrogen, dan
oksigen. Ciri khasnya adalah molekul mengandung atom hidrogen yang dua kali lebih banyak
daripada atom oksigen, sama dengan proporsinya dalam molekul air. Karbohidrat
diklasifikasikan sebagai monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
a. Monosakarida (gula sederhana) merupakan molekul karbohidrat dasar.
- Glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
b. Disakarida (gula ganda)
Contoh-contoh disakarida, meliputi ;
- Sukrosa, atau gula meja, mengandung unit glukosa dan fruktosa.
- Laktosa, atau gula susu, mengandung unit glukosa dan galaktosa.
- Maltose, ditemukan dalam gandum, disusun dari dua molekul glukosa
c. Polisakarida adalah polimer, molekul berantai panjang yang tersusun dari unit yang
sama. Polisakarida terbentuk dari monosakarida yang saling berkaitan melalui proses dehidrasi untuk
membentuk zat tepung (pada tumbuhan) atau glikogen (pada binatang), yang merupakan senyawa
struktural dan simpanan energi yang penting.
Contoh-contoh polisakarida meliputi :
- Amilase dan amilopektin adalah zat tepung tumbuhan yang dapat dicerna yang menjadi sebagian
makanan manusia.
- Selulosa, yang merupakan polisakarida paling banyak dialam, adalah suatu kompenen struktural
pada dinding sel.
- Gilkogen adalah simpanan glukosa-polisakarida yang ditemukan di hepar dan otot rangka.
LIPID

• Lipid adalah sekelompok molekul yang beragam; semuanya tidak dapat larut dalam air, namun
dapat larut dalam zat pelarut nonpolar seperti eter dan kloroform. Lipid biologis yang penting
meliputi lemak netral, zat lilin, fosfolipid dan steroid.
• Fosfolopid adalah unsure pokok dari membrane sel.
• Steroid adalah molekul lipid yang besar, Contoh steroid dalam tubuh meliputi hormone pria
dan wanita (misalnya; testosterone, estrogen, dan progesterone), hormone adrenal kortikoid
dan garam empedu.
PROTEIN

• Protein tersusun dari senyawa gabungan yang sederhana. Semua protein mengandung atom
karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen serta protein-protein yang mengandung sulfur dan
fosfor.
ASAM NUKLEAT

• Asam nukleat adalah struktur molekular kompleks yang terdiri dari karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan fosfor. Asam nukleat adalah molekul turunan dan mengatur fungsi protein
dalam sel.
• Ada dua jenis asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA)
• DNA dapat ditemukan dalam kromosom semua makhluk hidup dan memiliki kemampuan
untuk menggandakan dirinya.
• RNA berfungsi dalam sintesis protein dibawah perintah DNA.
FUNGSI ASAM NUKLEAT.

• Nukleotida siklik, merupakan pembawa pesan intraselular


• Adenosine trifosfat, molekul berenergi tinggi yang dapat menyimpan energi untuk dilepaskan
kemudian.
• Koenzim, membantu enzim dalam menjalankan fungsinya sebagai katalis biologis
PURIN DAN PIRIMIDIN

• Purin dan pirimidin merupakan sebuah senyawa yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
sel. Dalam tubuh manusia, basa purin dan pirimidin berguna sebagai pembentuk asam nukleat
atau bahan pembentuk DNA/RNA.
• Purin dan pirimidin memiliki beberapa peran dalam tubuh, diantaranya adalah sebagai Purin dan
pirimidin memiliki beberapa peran dalam tubuh, diantaranya adalah sebagai sumber energi,
sebagai koenzim.
KESEIMBANGAN ASAM-BASA

• Keseimbangan asam-basa adalah homeostasis dari kadar ion hydrogen pada cairan-cairan tubuh.
Asam terus diproduksi dalam metabolism normal, namun kadar hydrogen selalu dipertahankan
tetap rendah agar fungsi sel dapat berjalan dengan normal.
• Peningkatan hydrogen membuat larutan bertambah asam dan penurunan hydrogen membuat
bertambah basa.
• Asidosis terjadi ketika pH serum lebih rendah dari 7,35
• Alkalosis terjadi apabila pH lebih tinggi dari 7,45
• pH cairan tubuh dapat berubah dgn dihasilkannya H+ dlm
jumlah besar dari metabolisme
• Mekanisme utk memindahkan H+ dari cairan tubuh &
membuangnya ke luar tubuh:
1. Sistem penyangga (Buffer system )
2. Ekshalasi CO2
3. Sekresi H+ melalui ginjal
1. SISTEM PENYANGGA (BUFFER
SYSTEM )
• Mengikat H+ secara sementara, memindahkannya dari cairan
tubuh
• Sebagian besar buffer dalam tubuh terdiri dari asam lemah &
garamnya (basa lemah)
• Mencegah perubahan pH secara drastis dgn mengubah asam
& basa kuat → asam & basa lemah
• 3 Buffer system yang utama dalam tubuh:
– Protein buffer
– Carbonic acid-bicarbonate buffer
– Phosphate buffer

24
2. EKSHALASI CO 2
• Peningkatan respirasi → Peningkatan [CO2] dlm cairan tubuh
→ Peningkatan [H+] → Penurunan pH cairan tubuh, &
sebaliknya
Reaksi reversible :
CO2 + H2O H2C03 H+ + HCO3-
• Perubahan frekuensi & kedalaman nafas dpt mengubah pH
cairan tubuh dlm beberapa menit:
– Peningkatan ventilasi (inhalasi & ekshalasi) → Peningkatan
pengeluaran CO2 → Penurunan [H+] → Peningkatan pH
darah, & sebaliknya

25
2. EKSHALASI CO 2

• Frekuensi & kedalaman pernafasan berinteraksi


dgn pH cairan tubuh melalui umpan balik
negatif, melibatkan kemoreseptor perifer (di
badan aorta & karotid) maupun pusat ( di
medulla oblongata) serta area pengaturan
pernafasan (inspiration center)

26
3. SEKRESI H + MELALUI
GINJAL
• Tubulus ginjal mensekresikan H+ ke dlm urine &
menyerap kembali HCO3- utk menjaga
kesetimbangan asam-basa dlm cairan tubuh.

27
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA

1. Asidosis metabolik
Proses metabolisme
2. Alkalosis metabolik
3. Asidosis Respiratorik
4. Alkalosis Respitorik Proses respirasi

Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik, salah satu


penyebabnya karena ketidak seimbangan dalam
pembentukan dan pembuangan asam basa oleh ginjal

Asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik terutama


Di sebabkan oleh kelainan pada pernafasan
1. Asidosis Metabolik
Ditandai dengan berkurangnyabikarbonat plasma dan asidemia ya g beratnya bervariasi.
Sebab-sebab asidosis metabolik yaitu:
a. Diare Berat
b. Muntah
c. Uremia
d. Diabetes Melitus
b. Alkalosis Respiratorik
Disebabkan oleh segala stimulus selain asidosis yang meningkatkan ventilasi alveolar dengan
mengurangi PaCO2. aalkalosis respiratorik kronis relative jarang karena kebanyakan keadaan yang
mengakibatkan alkalosis respiratorik (hilangnya karbon dioksida dalam tubuh) hanya berlangsung
singkat.
c. Alkalosis Metabolik
Diakibatkan oleh setiap kondisi yang cenderung menaikkan CO2 plasma total. Penyebab alkalosis
metabolic:
- Penelanan obat alkali berlebihan seperti natrium bikarbonat untuk pengobatan gastritis/ulkus
peptikum
- Hilangnya ion klorida akibat muntah berlebihan
- Aldosteron berlebihan
d. Asidosis respiratorik
Asidosis respiratorik adalah keadaan turunnya pH darah yang disebabkan oleh proses
abnormal pada paru-paru. Ekskresi karbondioksida paru yang tidak adekuat pada keadaan
produksi normal gas akan menimbulkan asidosis.
KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH
CAIRAN TUBUH
1. Air tubuh total
Bergantung pada usia, berat badan, jenis kelamin dan derajat obesitas
- Pada bayi 80% berat badan adalah air
- Pada orang dewasa kandungan air mencapai 60% berat badan
- Pada orang diatas 65 tahun kandungan air mencapai 40%-50% berat
badan
2. Distribusi TBW (total body water) 50% dalam otot, 20% dalam kulit, 20%
pada organ lain, 10% dalam darah
Kompartemen cairan tubuh
1. Cairan intraseluler (CIS) : cairan dalam sel tubuh. ± 2/3 cairan tubuh adalah cairan
intraseluler
2. Cairan ekstraseluler (CES) : yang terdapat pada seluruh cairan tubuh diluar sel,
mengandung 1/3 air tubuh
CES dibagi:
1. Cairan interstitial : cairan disekitar sel tubuh dan limfe (cairan dalam pembuluh limfe)
gabungan kedua cairan ini mancapai ¾ CES
2. Plasma darah : bagian cair dari darah mencapai ¼ CES
3. Cairan transseluler : seluruh cairan tubuh yang dipisahkan dari CES oleh lapisan sel
epitel. Sekitar 1%-3% berat badan
Perpindahan cairan dan elektrolit
1. Difusi
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi tinggi
ketekanan/konsentrasi rendah
2. Osmosis
perpindahan air dari konsentrasi zat terlarut rendah ke konsentrasi zat
terlarut tinggi
3. Transport aktif
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi dgn menggunakan energi metabolik yg diperoleh dari reaksi kimia
seluler
4. Transport pasif
proses fisik yg tdk perlu mengeluarkan energi seluler ataupun metabolik
tapi memakai sumber energi eksternal, misalnya panas
Pengaturan keseimbangan air
1. Asupan dan output air harian sekitar 2500ml
asupan air yg didpt yaitu
- makanan mengandung sekitar 700ml air. Daging mengandung 50%-75%
air buah dan sayuran sekitar 95% mengandung air
- air atau minuman lain yg dikonsumsi sekitar 1600ml
- air metabolik mll katabolisme sekitar 300ml
Keluaran air melalui
- ginjal sekitar 1500ml
- kulit sekitar 500ml
- paru 300ml
- gastrointestinal 200ml
2. Haus : keinginan secara sadar utk mendapatkan air adlh pengatur utama
asupan air
- Pengaturan haus dikendalikan oleh hipotalamus yg mengandung saraf
spesifik yg disbt osmoreseptor yg letaknya dekat neuron yg mensekresi
hormon hormon ADH
JALUR STIMULASI RASA HAUS KETIKA
TERJADI DEHIDRASI
Mulut & faring
Dehidrasi Aliran saliva ↓
kering

Stimulasi
Osmolaritas darah ↑ Osmoreseptor
Di Hipotalamus Sekresi
renin
Volume darah ↓ Tekanan darah ↓ di ginjal ↑

Cairan tubuh mjd normal Sintesis


Dehidrasi terhenti angiotensin II ↑

Perolehan air ↑ Stimulasi pusat haus


Rasa haus ↑
di hipotalamus
40

Anda mungkin juga menyukai