Anda di halaman 1dari 31

PERSEPSI

Bagaimana persepsi Anda kalau ketemu


seseorang yang:

◦ Naik mobil Rolls Royce baru bermata sipit?


◦ Orang yang dompetnya banyak credit card?
◦ Harley Davidson Vs mobilnya apa?
Persepsi adalah suatu proses dimana
seseorang melakukan pemilihan,
penerimaan, pengorganisasian, dan
penginterpretasian atas informasi yang
diterimanya dari lingkungan
Persepsi merupakan interpretasi unik dari
suatu situasi, bukan rekaman situsi. Jadi
persepsi bisa jadi berbeda dengan realita.
Kisah Enam Orang Buta Melihat Gajah
Permainan Persepsi
Tidak ada seorangpun karyawan yang
mempunyai pengetahuan dan pengalaman
yang sama, maka dari situasi/ rangsangan
yang sama bisa menghasilkan reaksi dan
perilaku yang berbeda
Faktor- faktor yang mempengaruhi
Persepsi
Jenis Jenis Persepsi
1. Persepsi visual
◦ Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan yaitu mata. Persepsi
visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum.
2. Persepsi auditori
◦ Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
3. Persepsi perabaan
◦ Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
4. Persepsi penciuman
◦ Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu
hidung.
5. Persepsi pengecapan
◦ Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan
yaitu lidah.
Proses Persepsi

Stimulus lingkungan Seleksivitas Persepsi

Penafsiran Stimulus Organisasi Perseptual

Persepsi
STIMULUS
Adalah setiap bentuk fisik, visual atau komunikasi
verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu
Stimulus didapat dari lingkungan melalui proses
penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya
diproses oleh otak.
SELEKSIVITAS PERSEPSI
Seleksivitas persepsi berhubungan dengan pemilihan stimulus dari
berbagai faktor eksternal dan internal yang mendapat perhatian
individu.
Perhatian Eksternal
1. Itensitas, semakin hebat stimulus lingkungan, semakin lebih diperhatikan
2. Ukuran, semakin besar obyek semakin mungkin dirasakan
3. Kontras, stimulus yang muncul berlawanan dengan latar belakang atau yg tidak
diharapkan akan memperoleh perhatian
4. Pengulangan, stimulus yang muncul brulang lebih diperhatikan daripada yang
cuma sekali
5. Gerakan, obyek yang bergerak lebih diperhatikan daripada benda tidak bergerak
6. Baru dan familier, situasi eksternal yang baru dan familier akan lebih menarik
perhatian
ORGANISASI PERSEPTUAL
Organisasi perseptual fokus pada apa yang terjadi dalam
proses persepsi jika informasi dari situasi tertentu
diterima
Pengorganisasian persepsi meliputi tiga hal;
• Kesamaan dan ketidak samaan, obyek yg mempunyai kesamaan
dan akan dipersepsi ada hubungan
• Kedekatan dalam ruang, obyek atau peristiwa yang berdekatan
mudah diartikan sebagai obyek yang ada hubungannya
• Kedekatan dalam waktu, obyek/peristiwa akan dilihat ada
hubungannya bila ada kedekatan/kesamaan waktu.
Prinsip Organisasi Perseptual
1. Prinsip Figur-Dasar, objek yang
ditanggapi muncul terpisah dari latar
belakang umum objek tersebut
2. Prinsip Pengelompokan Persepsi, ada kecenderungan
dalam mengelompokkan beberapa stimulus secara
bersama-sama dalam pola yang dapat dikenali.Caranya;
◦ Closure, yaitu menanggapi secara keseluruhan dengan menutup
celah yang tidak terisi dari input sensori.
◦ Kontinuitas, dimana orang cenderung dapat menerima urutan
atau pola berkelanjutan
◦ Proksimitas, kelompok stimulus yang berdekatan ditanggapi
sebagai pola keseluruhan
◦ Kesamaan, semakin besar kesamaan stimulus, semakin besar
untuk dianggap sebagai satu kelompok umum.
3. Konstansi Perseptual, memberikan rasa stabilitas
dalam dunia yang selalu berubah.
◦ Ukuran, bentuk, warna, keterangan, dan lokasi objek
cukup konstan tanpa memedulikan informasi yang
diterima oleh indera.
◦ Konstansi persepsi dihasilkan dari pola tanda yaitu
bagian yang paling dipelajari
4. Konteks Perseptual, suatu stimulus baru
mempunyai arti dan nilai bila ditempatkan pada
konteksnya
Persepsi Sosial
Adalah bagaimana individu menanggapi individu
lain
Persepsi seseorang terhadap orang lain dipe-
ngaruhi karakteristik orang yang menilai dan
yang dinilai.
◦ Stereotip, menilai seseorang atas dasar persepsi
seseorang sebagai bagian dari suatu kategori.
◦ Halo Effect, menarik kesan umum mengenai seseorang
berdasarkan satu karakteristik/ciri.
MEMBUAT PENILAIAN
MENGENAI ORANG
LAIN
Membuat Penilaian Mengenai Orang Lain

ATRIBUSI

Adalah proses kognitif dimana orang


menarik kesimpulan mengenai sebab-sebab
yang masuk akal dari perilaku orang lain.
Atribusi adalah memperkirakan apa yang
menyebabkan orang lain itu berperilaku
tertentu.
Atribusi dibedakan:
◦ Atribusi disposisional, yang
menganggap perilaku seseorang berasal
dari faktor internal seperti ciri
kepribadian, motivasi, kemampuan.
◦ Atribusi situasional, yang
menghubungkan perilaku seseorang
dengan faktor eksternal seperti
peralatan, atau pengaruh sosial orang
lain.
KESALAHAN ATRIBUSI
kita cenderung meremehkan pengaruh faktor dari luar
dan melebih-lebihkan pengaruh faktor internal.
 Misalnya saja, penurunan penjualan seorang
salesman akan lebih dinilai sebagai akibat dari
kemalasannya daripada akibat kalah saing dari
produk pesaing.
Efek Pelaku-Pengamat: kecenderungan si pengamat
untuk selalu memberi atribut internal pada orang lain
dan sebagai pelaku cenderung memberikan
atribut eksternal.
Pengutamaan Diri Sendiri: Setiap orang cenderung
untuk membenarkan diri sendiri dan menyalahkan
Jalan Pintas Persepsi
Menggunakan pola tertentu yang berbeda,
menggunakan pola untuk membuat
kesimpulan tentang arti dari objek atau
stimulasi disebut jalan pintas persepsi.
Pola tersebut antara lain:
 Persepsi Selektif: Menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat
seseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap
seseorang.
 Efek Halo: Membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individu
berdasarkan sebuah karakteristik.
 Efek-efek kontras: Evaluasi tentang karakteristik-karakteristik seseorang
yang dipengaruhi oleh perbandingan-perbandingan dengan orang lain
yang baru ditemui, yang mendapat nilai lebih tinggi atau lebih rendah
untuk karakteristik-karakteristik yang sama.
 Proyeksi: Menghubungkan karakateristik-karakteristik diri sendiri
dengan individu lain.
 Pembentukaan Stereotip: menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang
kelompok di mana ia tergabung.
HASIL PERSEPSI

Sama dengan semua orang (Anybody)


Sama dengan beberapa orang (Somebody)
Tidak sama dengan orang lain (Others)
A B = I. BERBEDA, MEMISAH
(SENTRIPETAL)

A AB B = II. BERBEDA, TAPI ADA YANG


SAMA (MUTUAL UNDERSTANDING)

AB = III. SAMA, MENYATU (SENTRIFUGAL)


Penggunaan Persepsi Dalam Organisasi
1. Wawancara karyawan
Bukti menunjukkan bahwa wawancara sering membuat
penilaian perseptual yang tidak akurat. Pewawancara yang
berlainan akan melihat hal-hal yang berlainan dalam diri
seorang calon yang sama. Jika wawancara merupakan suatu
masukan yang penting dalam keputusan mempekerjakan,
perusahaan harus mengenali bahwa faktor-faktor perseptual
mempengaruhi siapa yang dipekerjakan dan akhirnya
mempengaruhi kualitas dari angkatan kerja suatu organisasi.
Evaluasi kinerja
Upaya karyawan
Kesetiaan karyawan
Penggunaan Persepsi Dalam Organisasi
2. Pengharapan kinerja
Bukti menunjukkan bahwa orang akan berupaya
untuk mensahihkan persepsi mereka mengenai
realitas, bahkan jika persepsi tersebut keliru.
Pengharapan kita mengenai
seseorang/sekelompok orang akan menentukan
perilaku kita.. Misalnay manager memperkirakan
orang akan berkinerja minimal, mereka akan
cenderung berperilaku demikian untuk memenuhi
ekspektasi rendah ini.
Evaluasi kinerja
Penilaian kinerja seorang karyawan sangat
bergantung pada proses perseptual. Walaupun
penilaian ini bisa objektif, namun banyak yang
dievaluasi secara subjektif. Ukuran subjektif
adalah berdasarkan pertimbangan, yaitu penilai
membentuk suatu kesan umum mengenai
karyawan. Semua persepsi dari penilai akan
mempengaruhi hasil penilaian tersebut.
Upaya karyawan
Dalam banyak organisasi, tingkat upaya
seorang karyawan dinilai sangat penting,
jadi bukan hanya kinerja saja. Namun
penilaian terhadap upaya ini sering
merupakan suatu pertimbangan subjektif
yang rawan terhadap distorsi-distorsi dan
prasangka (bias) perseptual.
Kesetiaan karyawan
Pertimbangan lain yang sering dilakukan
manager terhadap karyawan adalah apakah
karyawan tersebut setia atau tidak kepada
organisasi. Sayangnya, banyak dari penilaian
kesetiaan tersebut bersifat pertimbangan.
Misalnya saja individu yang melaporkan
tindakan tak etis dari atasan dapat dilihat
sebagai bertindak demi kesetiaan kepada
organisasi ataupun sebagai pengacau.
Pembentukkan Profil
Pembentukkan stereotip dimana satu
kelompok individu dipilih biasanya
berdasarkan ras atau etnis untuk
penyelidikan intensif, inspeksi ketat atau
investigasi
Untuk memaksimalkan atau mengoptimalkan
outcome, dalam pengambilan seharusnya
berdasarkan keputusan secara rasional, rujukan
terhadap pilihan yang konsisten dan
memaksimalkan nilai
Model pengambilan keputusan rasional adalah
model pengambilan keputusan yang
menggambarkan bagaimana individu hendaknya
berperilaku untuk memaksimalkan hasil.
Untuk itu perlu ditingkatkan kreativitas dalam
pengambilan keputusan

Anda mungkin juga menyukai