Kasus Nicholas D’Aloisio (seorang pemuda 17 tahun yang hasil karyanya dibeli oleh Yahoo!
Dengan harga $30 juta) mengilustrasikan betapa pentingnya dan mungkin jangka kreativitasnya
seorang individu bagi sebuah organisasi, keahlian interpersonal dapat membantu mencurahkan
ide-ide ke pasar.
sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya. Apa yang kita nilai bisa jadi berbeda
Sejumlah faktor membentuk dan kadang-kadang mengganggu persepsi. Faktor-faktor ini bisa
berada pada penilai, pada objek atau target yang dinilai, atau pada situasi dimana persepsi itu
dibuat.
Ketika anda melihat sebuah target, interpretasi anda tentang apa yang anda lihat dipengaruhi
Karakteristik dan target juga mempengaruhi apa yang kita nilai, orang-orang yang berisik
mungkin lebih disadari daripada mereka yang pendiam. Oleh karena kita diak melihat target
dalam isolasi, hubungan antara sebuah target dan latar belakangnya mempengaruhi persepsi,
sebagaiman kecenderungan kita untuk mengelompokkan hal-hal yang dekat dan mirip secara
Bersama-sama.
Kontekspun berpengaruh. Waktu saat kita melihat sebuah objek atau peristiwa dapat
Teori Atribusi
Benda-benda mati seperti bangku, mesin, dan bangunan mengikuti hukum alam tetapi mereka
tidak memiliki kepercayaan, motif, atau niat. Manusia memiliki semuat itu.
Teori atribusi mencoba untuku menjelaskam cara-cara kita menilai orang dengan berbeda,
bergantung pada pengertian tentang apa yang kita atribusikan pada sebuah perilaku. Itu
menyatakan bahwa Ketika kita mengamati perilaku seseorang individu, kita mencoba
menentukan apakah itu internal atau eksternal. Penetuan itu terutama bergantung pada 3 faktor:
Perilaku yang disebabkan internal adalah yang dipercaya pengamat berada dalam kendali
perilaku pribadi dari individu. Perilaku yang disebabkan eksternal adalah apa yang kita
Sekarang mari kita diskusikan ke 3 faktor penentu, PERBEDAAN merujuk pada apakah
seorang individi menampilkan individu yang berbeda dalam situasi yang berbeda.apa yang ingin
kita ketahui adalah apakah perilakunya tidak biasa. Jika ya, itu atribusi eksternal. Jika tidak, itu
adalah internal.
Jika setiap orang menghadapi situasi yang sama memberikan respons yang sama, kita dapat
mengatakan perilaku itu menunjukan KONSENSUS. Perilaku dari pekrja yang terlambat
memenuhi kriteria ini jika semua perkeja menempuh rute yang sama. Jika konsumennya tinggi,
Terakhir, seorang pengamat mencari KONSISTENSI dalam Tindakan seorang, apakah orang itu
merespons dengan cara yang sama sepanjang waktu? Semakin konsisten perilakunya, semakin
Salah satu riset dari teori atribusi adalah bahwa kesalahan atau bias mengganggu atribusi.
Ketika kita membuat penilaian mengenai perilaku orang lain, kita cenderung meremehkan
kinerja agen penjualnya pada kemalasan dibandingkan pada lini produk inovatif competitor.
Individu dan organisasi juga cenderung mengatribusikan kesuksesan mereka pada faktor-faktor
internal seperti kemampuan atau usaha, tetapi menyalahkan kegagalan pada faktor-faktor
eksternal seperti ketidak beruntungan atau rekan kerja yang tidak produktif.
Bukti dari perbedaan budaya dalam beberapa persepsi bercampur, tetapi kebanyakan
menyatakan bahwa ada perbedaan lintas budaya dalam atribusi yang dibuat orang. “hal ini
dikarenakan saya bukan pemimpin yang cakap”, Hal itu mungkin menjelaskan mengapa surat
gagal, kecenderungan untuk membuat atribusi berdasarkan kelompok ini juga menjelaskan
mengapa individu dari budaya asia lebih mungkin untuk membuat stereotip berdasarkan
kelompok.
sepenuhnya berbeda dalam lintas budaya. Bias pelayanan diri bisa jadi kurang umum dalam
budaya asia timur, tetapi bukti menyatakan bahwa mereka masih beroprasi lintas budaya. Mereka
juga menjadi marah dan menghukum mereka yang dianggap bertanggung jawab atas kegagalan.
Jalan pintas untuk menilai orang lain sering kali memperbolehkan kita untuk membuat persepsi
akurat dengan cepat dan memberikan data yang validuntuk membuat prediksi. Bagaimanapun,
Persepsi Selektif
Karakteristik apapun yang membuat seseorang, sebuah objek, atau sebuah peristiwa menonjol
akan meningkatkan sebuah probabilitas kita menilainya? Mengapa? Karena tidak mungkin bagi
kita ntuk mengasimilasikan semua hal yang kita lihati. Kita dapat mengambil dari rangsangan
tertentu.
Kita menemukan contoh persepsi selektif dalam analisis keuangan. Dari tahun 2007 sampai
2009. Pasar saham AS kehilangan hamper separuh nilainya. Tetapi selama waktu itu, peringkat
jual analis sebenarnya menurun sedikit. Ketika harga turun, analis mengandalkan poin rujukan
yang salah dan gagal menganali bahwa apa yang telah jatuh masih dapat lebih jauh.
Efek Halo
Ketika kita menggambarkan sebuah kesan menganai seorang individu berdasarkan sebuah
Efek halo dikonfirmasi dalam sebuah studi klasik dimana subjek diberikan sebuah daftar seperti
sifat-sifat cerdas, terampil, giat dan rajin, subjek diminta untuk mengevaluasi orang yang
memiliki sifat-sifat tersebut. Satu gambaran yang benar-benar berbeda muncul,jelasnya subjek
membuat sebuah sifat tunggal memengarui kesan keseluruhan mereka atas yang mereke nilai.
Efek Kontras
Sebuah ucapan kuno diantara penghibur adalah, contoh ini menunjukan bahwa EFEK
KONTRAS dapat mengganggu persepsi, kita tidak mengevaluasi orang yang sedang diisolasi.
Steorotip
Ketika kita menilai seseorang berdasarkan persepsi kita atas asal kolompok asalnya.
Kita berhadapan dengan rangsangan yang tidak dapat kita kendalikan dari dunia yang kompleks
Steorotip dapat berakar dalam dari cukup kuat untuk memengaruhi keputusan hidup dan mati.
Satu studi, dengan mengendalikan ragam faktor.menunjukan bahwa tingkat diman kulit hitam
yang dibela dalam pengadilan pembunuhan terlihat sebagai “steprotip terhadap kulit hitam”
karena biasanya mereka dua kali lipat beresiko menerima hukuman mati jika dianggap bersalah.
Orang-orang dalam organisasi menilai suatu sama lain. Manajer harus menilai kinerja
pekerjanya. Kita mengevaluasi seberapa banyak usaha yang diberikan rekan kerja kita dalam
pekerjaan mereka. Anggota tim segera menilai orang baru. Dalam banyak kasus, penilaian kita
Wawancara Kerja
Sedikit yang direkrut tanpa wawancara. Namun, penilai wawancara membuat perseptual yang
sering kali tidak akurat. Riset terbaru mengindikasikan bahwa intuisi individual kita mengenai
sebuah kandidat pekerjaan tidak dapat diandalkan dalam memprediksi kinejra. Informasi yang
diperoleh dari awal wawancara membawa bobot yang lebih besar dibandingkan informasi yang
dipeoleh sesudahnya.
Ekspektasi kinerja
Orang- orang yang mencoba untuk memvalidasi persepsi mereka mengenai realita bahkan
Ketika hal-hal ini salah. Istilah prediksi pembunuhan diri dan efek Pygmalion menjelaskan
Evaluasi Kinerja
Masa depan seorang pekerja sangat terikat dengan penilaian promosi , kenaikan gaji, dan
kelanjutanp pekerjaan adalah beberapa hasilnya, meskipun penilaiannya bisa jadi objektif banyak
pekerjaan dinilai dari subjektif. Kadang- kadang peringkat kinerja mengatakan tentang evaluator
Pengambilan keputusan terjadi sebagai reaksi atas masalah. Yaitu sebuah perbedaan antara
situasi sekarang dan yang diinginkan, yang diharuskan kita untuk mempetimbangkan alternaif-
alternatif Tindakan. Masalah bagi seorang menjadi merupakan kondisi yang menyenangkan bagi
orang lain.
Setiap keputusan membutuhkan kita untuk menginterpretasi dan mengevaluasi informasi. Kita
umumnya menerima data dari banyak sumber yang perlu kita saring, proses, dan interpretasi.
RASIONAL dan membuat piliham yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam Batasan-
batasan spesifik.
informasi yang komplit, mampu mengidentifikasi semua opsi yang relevan dengan tidak bias,
Rasionalitas Terbatas
Kebanyakan orang merespons masalah yang kompleks dengan menguranginya sampai di level
Ketika anda mempertimbangkan kampus mana yang akan anda masuki, apakah anda melihat
setiap alternatif yang mungkin? Jangan merasa sedih, sedikit orang yang memutuskan pilihan
Oleh karena pikiran manusia tidak dapat memformulasikan dan memecahkan masalah-masalah
kompleks dengan rasionalitas oenuh, kita beropreasi dalam lingkungan rasionalitas terbatas.
Instuisi mungkin cara yang paling tidak rasional dalam mengambil keputusan. Sebuah proses
Saat instuisi tidak rasional, ia tidak selalu salah. Tidak juga ia selalu melawan analisis rasional,
tetapi Sebagian besar dari mereka meragukannya, dikarenakan instuisi sulit dimengerti dan
dianalisis.
Pengambil keputusan terlibat dalam rasionalitas terbatas, tetapi mereka juga mengizinkan bias
dan kesalahan sistemasis merusak penilaian mereka. Jalan pints bisa membantu, meskipun
Bias terlalu percaya diri Ketika kita diberikan pertanyaan-pertanyaan fakultas dan diminta
untuk menilai probabilitas bahwa jawaban kita benar, kita cenderung optimis berlebihan.
Individu yang memiliki kecredasan intelektual dan interpersonal paling lemah paling mungkin
Terlalu percaya dirinya investor beroprasi dalam ragam cara. Ujilah level kepercayaan diri anda
dengan investasi: bandingkanlah imbal hasil jangka panjang saham anda dengan reksa dana anda
Bias jangkar adalah kecenderungan untuk bertahan pada informasi awal dan gagal
Kapanpun negoisasi terjadi, penjangkaran juga terjadi. Beberapa riset menyatakan orang
mengumpulkan informasi secara objektif. Oleh karena itu, informasi yang kita peroleh umumnya
bias pada pandangan yang mendukung yang sudah kita pegang. Kita paling rentan pada bias
konfirmasi Ketika kita percaya bahwa kita memiliki informasi yang baik dan kuat berpegang
Bias Ketersediaan adalah kecenderungan kita untuk mendasarkan penilaian pada informasi
yang siap sedia. Bias ketersediaan dapat juga menjelaskan mengapa manajer memberikan bobot
lebih banyak dalam penilaian kinerja pada perilaku pekerja terkini daripada perilaku 6 dan 9
bulan sebelumnya.
Kesalahan Acak kecenderungan kita untuk percaya bahwa kita mampu memprediksi hasil dari
peristiwa acak.
peristiwa acak, keputusan yang didasarkan pada kejadian acak dapat mencacatkan kita Ketika
Aversi Resiko bagi banyak orang, balikan 50-50 koin bahkan untuk nilai $200 mungkin tidak
bernilai sebanyak kepastian $50, meskipun taruhannya secara sistemastis bernilai 2 kali!
Kecenderungan untuk memilih hal-hal yang pasti daripada yang beresiko adalah AVERSI
RESIKO.
Bias retrospeksi adalah kecenderungan untuk salah dalam memercayai untuk bahwa kita dapat
memprediksinya secara akurat. Bias retropeksi mengurangi kemampuan kita untuk belajar dari
masalalu. Bias restropektif membuat kita berpikir bahwa memprediksi lebih baik dari yang
organisasi
Orang dengan harga diri tinggi sangat termotivasi untuk mempertahankannya, sehingga mereka
Jenis Kelamin
Pandangan mengenai perbedaan jenis kelamin dalam mengambil keputusan. Alasan Wanita
lebih berkomplementasi daripada pria masih belum jelas. Ada pendapat bahwa orang tua
mendorong dan menanamkan ekspresi kesedihan dan kecemasan lebih banyak pada anak
Kemampuan Mental
“Orang-orang yang cerdas sama mungkinnya untuk jatuh dalam perangkap, terlalu percaya diri,
dan eskalasi komitmen mungkin karena cerdas aja tidak mengingatkan anda akan kemungkinan
Perbedaan Budaya
Beberapa budaya menekankan pemevahan masalah, sedangkan yang lainnya focus pada
Evaluasi Kinerja
Dipengaruhi oleh kriteria yang menjadi dasar mereka dievaluasi. Jika seorang manajer divisi
percaya bahwa kinerja pabrik yang berada dibawah tanggung jawabnya beroperasi baik Ketika ia
Sistem Imbalan
Eksekutif ini menjadi ahli dalam menghindari issu-issu dan menyerahkan keputusan-keputusan
Peraturan Baku
Contoh Historis
Keputusan tidak dibuat dalam ruangan vakum, meraka memiliki sebuah konteks.
Ukuran etis pertam adalah utilitiarisme yang merugikan pengambilan keputusan hanya
berdasarkan keluaran, idealnya untuk memberikan yang paling baik dalam jumlah yang paling
besar.
Kriteria ketiga adalah menanamkan dan mendorong aturan dengan adil dan netral untuk
memastikan keadilan atau distribusi yang merata atas manfaat dan biaya.
Setiap kriteria memiliki kewajiban. Sebuah focus pada utilitarisme mendorong efesiensi dan
Pengambilan keputusan, khususnya dalam organisasi berorientasi laba, merasa nyaman dengan
utulitarisme.
Semakin meningkat, para peneliti beralih ke etika pelaku sebuah area studi yang menganalisis
Riset etika perilaku menekankan pentingnya budaya pada pengambilan keputusan etis.
Organisasi bisa saja mendorong perilaku tidak etis bahkan tanpa mengetahuinya.
Kreativitas membuat pengambil keputusan untuk secara penuh menilai dan memahami msalah,
termasuk melihat maslah yang tidak dapat dilihat oleh orang lain.
memecahkannya. Formulasi masalah didefiniskan sebagai tahapan perilaku kreatif dimana kita
2. pengumpulan informasi
dengan adanya masalah, solusinya jarang sekali ada di tangan. Adalah tahapan perilaku kreatif
3. permunculan ide
Jika kita mengumpulkan informasi yang relevan, saatnya untuk mentrasiliasikan pengetahuan
menjadi ide-ide. Adalah dimana kita mengembagkan solusi-solusi yang mungkin masalah atas
sebuah informasi.
4. evaluasi ide
Terakhir, saatnya memilih ide-ide yang dimunculkan. Adalah dimana kita mengevaluasi solusi-
Potensi kreatif
Kecerdasan berhubungan dengan kreatifitas. Orang-orang cerdsas lebih kreatif karena mereka
Keahlian adalah fondasi dari semua pekerjaan kreatif dan oleh karena itu merupakan alat
untuk diterapkan, tetapi sepenting apapun potensi kreatif, tidaklah cukup jika hanya sendirian
saja.
Pertama dan yang paling penting adalah MOTIVASI, jika anda tidak termotivasi untk menjadi
kreatif, tidak mungkin anda akan menjadi kreatif. Sebuah tinjauan atas 26 studi mengungkapkan
Juga bernilai untuk bekerja disebuah lingkungan yang menghargai dan mengakui pekerjaan
kreatif.
Kepemmimpinan yang baik juga berpengaruh pada kreativitas. Lebih banyak pekerjaan dewasa
yang kita lakukan dalam tim, dan banyak orang percaya keragaman akan meningkatkan
kreativitas tim.
Tahapan akhir dari model kreativitas kita adalah hasil. Kita dapat mengidentifikasikan keluaran
dari kreatif sebagai ide-ide atau solusi yang dinilai baru berguna oleh pemangku kepentingan
yang relevan. Pembaruan itu sendiri tidak menghasilkan sebuah kreatif jika tidak berguna. Oleh
karena itu solusinya hanyalah kreatif. Individu mendasarkan perilakunya tidak pada cara
lingkungan eksternal sebenarnya, melainkan pada cara pandang atau apa yang mereka percayai.
pekerjaan mereka. Petunjuk pada absensi, perputaran pekerja, dan tingkatan kepuasan
5. Cobalah meningkatkan kreativitas anda. Secara aktif carilah solusi yang baru atas
masalah. Cobalah melihat masalah dengan cara-cara baru, gunakan analogi, dan rekrutlah
orang dengan talenta kreatif. Cobalah menghilangkan tantangan kerja dan organisasional