Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tingkah laku dapat dipelajari dengan berbagai cara, diantaranya dengan
memperhatikan, menghayati, menerangkan apa yang terjadi dalam proses
kejiwaan. Akan tetapi tidak ada cara tertentu untuk digunakan dalam semua
keadaan karena psoses kejiwaan itu sendiri tidak pernah sama dan sewaktu -waktu
dapat berubah. Pembahasan mengenai metode penelitian ini dimaksudkan untuk
memberikan pengertian tentang bagaimana penelitian dalam psikolgi
perkembanagan setiap individu untuk mendapatkan lebih banyak pengertian akan
gejala perkembangan serta bagaimana cara mengatasi hambatan proses
perkembangan setiap individu. Pembahasan tentang metode penelitian ini dapat
dibedakan antara pendekatan yang lebih umum dan metode yang lebih spesifik.
Cara yang dipergunakan untuk anak-anak pada dasarnya ada persamaannya
dengan cara yang dipergunakan untuk orang dewasa. Penyelidikan anak- anak
harus lebih hati-hati dilakukan karena ada perbedaan antara kejiwaan anak-anak
dengan kejiwaan orang dewasa. Dalam penelitian psikologi perkembanagan
diperoleh data dari sumber data primer atau sekunder. Data primer adalah data
yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama). Cara
mengumpulkannya dengan laporan diri dan observasi. Sementara data sekunder
adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data
sekunder misalnya catatan atau dokumentasi-perusahaan, laporan pemerintah,
data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja metode penelitian yang digunakan dalam psikologi perkembangan ?
2. Bagaimana pengertian dari masing-masing metode-metode psikologi
perkembangan tersebut ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk dapat mengetahui apa saja metode penelitian yang digunakan dalam
psikologi perkembangan.
2. Untuk dapat mengetahui berbagai macam metode-metode yang digunakan
dalam psikologi perkembangan serta kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap
metode yang digunakan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kuesioner
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket atau
kuesioner (questionnaires). Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Kelebihan metode angket adalah dalam waktu yang relatif singkat dapat
memperoleh data yang banyak, tenaga yang diperlukan sedikit dan responden
dapat menjawab dengan bebas tanpa pengaruh orang lain. Sedangkan
kelemahannya adalah karena angket bersifat kaku karena pertanyaan yang telah
ditentukan dan responden tidak leluasa memberi jawaban di luar yang ditanyakan.
Angket atau kuesioner dapat dibedakan berdasarkan beberapa sudut pandang :
1. Dipandang dari cara menjawab, ada dua macam kuesioner, yaitu :
a. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden
untuk mejawab dengan kalimatnya sendiri.
b. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih.
2. Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada dua macam, yaitu :
a. Kuesioner langsung, responden menjawab tentang dirinya
b. Kuesioner tidak langsung, responden menjawab tentang keadaan diri
orang lain.
3. Dipandang dari bentuknya, ada empat macam kuesioner, yaitu :
a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner
tetutup.
b. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

3
c. Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda
check (v) pada kolom yang sesuai.
d. Ranting-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan (mulai dari sangat
setuju sampai sangant tidak setuju).

B. Obesrvasi
Peneliti mengamati aktivitas sehari-hari individu dan secara hati-hati
melaporkan perilakunya. Dalam observasi individu berperilaku spontan dalam
situasi alamiahnya, maka peneliti lebih percaya diri dalam menggeneralisasi hasil
observasi pada situasi yang lain. Agar observasi berhasil, diperlukan aturan yang
jelas untuk mengategorikan dan melaporkan apa yang diobservasi, yaitu untuk
menjamin dan reliabilitas observasi. Ada dua macam studi observasi, yaitu :
a. Naturalistic study (obsevasi alamiah). Dalam observasi alamiah peneliti
mengobservasi dan melaporkan apa yang diobservasi tanpa mengubah situasi.
b. Field study. Dalam studi lapangan peneliti memasukkan beberapa faktor
dalam situasi alamiah sehingga mengubah situasi tersebut dan kemudian
mengobservasi perilaku individu. Misalnya ingin mngobservasi perilaku
agresif anak-anak bila keinginan mereka tidak dipenuhi. Ketika mereka
diberikan banyak mainan, tetapi pada saat anak ingin mengambil mainan
tersebut, maka peneliti mengabil mainan itu sehingga anak tidak bisa
menjangkaunya dan kemudian mengamati perilaku anak.

C. Interview (Wawancara)
Dalam interview, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
menganalisis jawabannya. Peneliti dapat menggunakan in-depth interview dan
sering kali ditambah dengan observsi dan kuesioner untuk menggali
perkembangan individu. Untuk wawancara yang baik memang tidak mudah dan
perlu beberapa latihan karena tidak mudah untuk membuka pintu hati seseorang

4
dalam waktu singkat. Ada beberapa teknik wawancara yang dapat digunakan
pewawancara ,yaitu :
1. Wawancara bebas, pertanyaan dan jawaban diberikan secara bebas oleh
pisikologi maupun yang diwawancara.
2. Wawancara terarah ,dalam hal ini sudah ada beberapa pokok pembahasan
yang harus diikuti pewancara dalam mengadakan wawancaranya.
3. Wawancara terbuka, pertanyaan sudah ditentukan sebelumnya namun
jawaban dapat diberikan secara bebas/tidak terikat.
4. Wawancara tertutup, pertanyaan sudah ditentukan sebelumnya, dan
kemungkinan-kemungkinan jawaban juga sudah disediakan sehingga orang
yang diperiksa hanya tinggal memilih pilihan jawaban yang sudah disediakan
oleh pewawancara.

D. Studi Eksperimental
Tujuan studi eksperimental pada umumnya adalah untuk menguji hipotesis,
penelitian memeriksa efek dari variabel yang ingin diteliti pada perilaku,
melakukan kontrol dan memanipulasi variabel-variabel yang diteliti. Variabel
yang dipilih atau diubah oleh peneliti melalui beberapa cara disebut dengan
variabel independen.
Kemudian variabel yang berubah karena adanya variabel independen disebut
dengan variabel dependen. Contohnya kita ingin mengetahui berapa banyak kata
yang dapat dikenal anak usia 4 tahun, maka kita akan memberikan sejumlah kata
dalam daftar (variabel independen) dan jumlah kata yang dikenal anak usia 4
tahun adalah variabel dependen.
Beberapa isu etis yang harus diperhatikan dalam pengumpulan data subjek
antara lain :
1. Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan memegang
prinsip kerahasiaan dan menjaga privacy responden.

5
2. Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat
penelitian kepada subjek.
3. Informasi cenderung mencampuri urusan pribadi sebaiknya tidak ditanyakan,
dan jika hal tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, maka
penyampaiannya harus dengan hati-hati dengan memberikan alasan spesifik
mengapa informasi tersebut dibutuhkan.
4. Apa pun sifat pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek tidak
boleh dilanggar.
5. Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk menjadi responden.

E. Pendekatan Penting dalam Studi Perkembangan


1. Pendekatan Longitudinal
Metode ini merupakan metode penelitian yang membutuhkan waktu
yang relatif lama untuk mencapai suatu hasil penelitian. Karena itu apabila
dilihat dari segi perjalanan waktu, penelitian ini adalah secara vertikal.
Dengan menggunakan pendekatan longitudinal peneliti mempelajari
individu dari kohort yang sama diikuti selama berminggu-minggu, bulan,
tahun, atau dekade.
Masalah yang muncul dari desain ini terjadi practice-effect ,yaitu
karena pengulangan tes yang diberikan kepada individu dapat menjadikannya
familiar dengan tipe tes tersebut.
2. Pendekatan Cross-sectional
Apabila dibandingkan dengan metode longitudinal, metode ini
membutuhkan waktu yang relatif jauh lebih cepat dalam mendapatkan data
atau informasi yang dibutuhkan. Misalnya, untuk menyelidiki perkembangan
emosi anak usia 6 tahun sampai 9 tahun, Disini peneliti menggunakan sampel
secara bersamaan diobservasi perkembangan emosinya sehingga pada akhir
penelitian diperoleh data dan kesimpulan tentang perkembangan emosi, kalau
dilihat dari perjalanan waktu penelitian, metode ini merupakan penelitian

6
horizontal. Jadi dalam desain Cross-sectional, penelitian melakukan
perbandingan variabel tertentu dari beberapa kelompok subjek dengan variasi
usia pada waktu yang bersamaan.
3. Pendekatan Sequential
Untuk mengatasi masalah-masalah yang dimunculkan kedua desain di
atas, maka Warner Schaie (1983) memperkenalkan desain sequential, yaitu
dua atau lebih kohort diperiksa dalam situasi Cross-sectional, dan kemudian
setelah beberapa tahun, kohort yang sama diperiksa ulang untuk mendapatkan
data longitudinal. Waktu yang diperlukan pada desain sequential lebih singkat
daripada desain longitudinal, namun tetap saja desain sequential
membutuhkan biaya yang besar dan waktu.

F. Metode- Metode Lain dalam Psikologi


Di samping metode-metode tersebut ada beberapa metode lain yang juga
sering digunakan dalam psikologi, yaitu :
1. Metode Intropeksi
Intropeksi adalah melihat kedalam (into=kedalam) dan speksi
(spactare=melihat). Metode ini merupakan suatu metode penelitian dengan
melihat peristiwa kedalam dirinya sendiri.
2. Metode Intropeksi Eksperimental
Metode ini merupakan metode penggabungan dari intropeksi dengan
eksperimen. Dengan jalan eksperimen, maka sifat subjektivitas dari metode
instropeksi akan dapat diatasi.
3. Metode Ekstropeksi
Artinya melihat keluar. Pada metode ini subjek penelititan bukan
dirinya sendiri tetapi orang lain. Dengan demikian diharapkan adanya sifat
yang objektif dalam penelitian itu
4. Metode Biografi

7
Metode tentang sejarah kehidupan seseorang yang seperti riwayat
hidup. Metode ini lebih mengarah ke sejarah kehidupan. Karena sejarah hidup
seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk mempengaruhi
jiwa orang yang bersangkutan. Metode ini dapat disusun melalui dua cara,
yaitu, melalui pembukaan buku harian dan melalui rekontruksi biografi.
5. Metode Analisis Karya
Metode analisis karya merupakan suatu metode penelitian yang
dengan mengadakan analisis dari hasil karya.
6. Metode Klinis
Metode Klinis mula-mula timbul dalam lapangan klinik untuk
mempelajari keadaan orang-orang yang jiwanya terganngu (abnormal).
7. Metode Testing
Metode testing merupakan metode penelitian yang menggunakan soal-
soal, pertanyaan, atau tugas lain yang terstandar

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat disimpulkan
bahwa untuk mengetahui berbagai perkembangan yang terjadi pada setiap
manusia atau individdu perlu diadakan penelitian baik melalui metode-metode
pendekatan yang secara spesifik dan umun sesuai kebutuhan subjek yang diteliti.
Metode pendekatan yang lebih umum mengandung pengertian, yaitu :
memberikan lebih banyak data mengenai keseluruhan perkembangan subjek atau
beberapa aspeknya, dan meninjau faktor endogen (bawaan) atau eksogen
( lingkungan). Yang dimana pendekatan secara umum ini terdiri :
1. Pendekatan Longitudinal
2. Pendekatan Cross-sectional
3. Pendekatan Sequential
Metode yang spesifik adalah cara-cara khusus yang digunakan untuk
mengetahui gejala perkembangan yang sedang timbul. Di antara metode spesifik
yang digunakan dalam psikologi perkembangan adalah :
1. Metode Kuesioner
2. Metode Studi Eksperimental
3. Metode Observasi
4. Metode Interview (wawancara)

Anda mungkin juga menyukai