Anda di halaman 1dari 4

A.

Persepsi
1. Defenisi
Menurut Robins (1996) persepsi adalah suatu proses di mana individu
mengorganisasikan atau menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna
pada lingkungan mereka.
Sedangkan menurut Muchlas (1994), persepsi merupakan proses
kognitif yang kompleks yang dapat memberikan gambara yang unik tentang dunia
yang sangat berbeda dengan realitasnya. Proses persepsi ini melibatkan interaksi
yang kompleks dari seleksi, organisasi dan interpretasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah pelaku persepsi,
objek atau target yang dipersepsikan dan konteks dari situasi dalam mana persepsi
itu dilakukan (Muchlas, 1994, dalam Robins, 1996).
Persepsi ditentukan oleh kebutuhan mereka sendiri ( Shortell &
Kaluzky, 1988). Di samping keadaan dari kemampuan dan keterbatasan kognitif
kita juga mempengaruhi persepsi kita.
Intensitas dan tingkat penggunaan indera akan mempengaruhi pula tingkat
kepekaan seseorang yang kemudian akan mempengaruhi persepsi , proses belajar
dan pemecahan masalah seseorang.
Menurut C. P Chaplin, persepsi adalah proses mengetahui atau mengenali
objek dan kejadian dengan bantuan indra.
Menurut Jalaludin Rahmat, persepsi adalah pengalaman tentang objek,
peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan
penafsiran pesan.
Menurut Uday Pareek, persepsi adalah proses menerima, menyeleksi,
mengorganisasikan, mengartikan, menguji dan memberikan rangsangan.
Menurut Cliffort T Morgan, persepsi adalah segala sesuatu yang dialami
manusia di dunia melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, pengucapan dan
penciuman.
Menurut Malcolm Hardy, persepsi adalah suatu proses di aman informasi
yang dari organ indra kita seperti perbuatan melihat, mendengar, membau,
merasakan dan menyentuh perlu terlebih diorganisasikan dan diinterpretasikan
sebelum mengerti.
Menurut Morgan King, persepsi adalah segala sesuatu yang dialami manusia
dalam hal ini persepsi menunjukkan pada bagaimana kita melihat, mendengar,
merasakan, mengecap dan mencium bau di sekitar kita.
Dari beberapa defenisi dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses
menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji,
menginterpretasikan terhadap segala sesuatu rangsangan yang dialami manusia
melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, pengucapan atau penciuman sebagi
alat penerima informasi dengan mengetahui dan mengenali objek, sehingga
dikumpulkannya informasi dan penafsiran pesan, selain itu untuk memahaminya
menggunakan kesadaran atau kognisi.
2. Proses terbentuknya persepsi
Berdasarkan definisi persepsi ada beberapa proses terbentuknya persepsi,
Yang pertama dimulai dari stimulus atau rangsangan yang diterima oleh panca
indra manusia secara selektif masuk ke dalam proses organisasi, sehingga
mengalami penyaringan-penyaringan dikarenakan keterbatasan menerima
informasi. Sebelum membentuk persepsi, terlebih dahulu engalami proses
pengambilan ciri-ciri dari masukan stimulas melalui pengacekan, kemudian
membandingkan dengan skema yang cocok, lalu stimulus akan mengalami proses
generalisasi.
Yang kedua, proses terbentuknya diawali dengan stimulus yang diterima
oleh panca indra. Sebelum menjadi persepsi terlebih dahulu mengalami
transformasi yaitu informasi disesuaikan dengan pengalaman yang ada dalam
memori, elaborasi adalah informasi yang ada diberi tambahan, dan kombinasi
antara transformasi dengan elaborasi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Menurut Siagian (1989), ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi
seseorang, antara lain:
a. Diri orang yang bersangkutan.
Pada faktor ini ada beberapa hal yang melatarbelakngai diri orang tersebut
dalam mempersepsikan sesuatu. Hal tersebut adalah sikap, motif, kepentingan,
minat, pengalaman dan harapannya.
b. Sasaran persepsi
Sasaran persepsi dapat berupa orang, benda atau peristiwa. Dengan bedanya
sasaran tersebut membuat seseorang mempersepsikan hal-hal yang berbeda-
beda antara satu dengan lainnya.
c. Faktor situasi
Faktor ini meliputi keadaan disekitarnya yang membuat seseorang untuk
menstimulus sesuatu sesuai kondisi yang ada.
Menurut Duncan (1981), terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya perbedaan interpretasi yang dibagi dalam beberapa proses yaitu;
a. Proses masukan
Proses persepsi pada tahap penerimaan rangsangan baik faktor luar
maupun faktor dalam manusianya sendiri dapat dikategorikan pada:
1) Faktor lingkungan yang terdapat pada manusia tersebut.
2) Faktor konsepsi yaitu pendapat dan teori seseorang tentang manusia dan
segala tindakannya.
3) Faktor yang berkaitan dengan konsep seseorang tentang dirinya sendiri.
4) Faktor yang berhubungan dengan motif dan tujuan seseorang selalu
berusaha menarik manfaat dari suatu rangsangan untuk kepentingannya
sendiri karena usaha menarik manfaat tersebut akan memberikan sesuatu
harapan baginya.
5) Faktor pengalaman masa lalu
b. Proses seleksi
Dalam menerima suatu rangsangan, manusia cenderung memberikan
perhatian dan melakukan pemilihan terhadap rangsangan yang mempunyai
relevansi, nilai dan arti baginya.
c. Proses Penutupan (Closure)
Proses penutupan adalah proses untuk melengkapi atau menutupi jurang informasi
yang ada. Kecenderungan seseorang merasa sudah mengetahui keseluruhan
disebut perilaku stereotyping. Contoh kita sering menympulkan bahwa orang
botak pasti pintar. Walaupun stereotyping ini memegang peranan penting dalam
proses persepsi, tetapi harus disadari bahwa hasilnya sering tidak tepat.
Di samping itu karena manusia tidak mungkin menghindarkan adanya
proses penutupan. Kita harus menyadati bahwa persepsi kita tentang sesuatu tidak
selalu benar. Hal ini penting bagi usaha meningkatkan kesediaan untuk juga
mendengarkan pendapat orang lain.

Anda mungkin juga menyukai