Anda di halaman 1dari 12

ALAT TES YANG DIGUNAKAN DI SETTING SOSIAL

PENGANTAR DIAGNOSTIK & ASSESEMENT

DOSEN PENGAMPU :
Sairah., M.Psi. Psikolog

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 8

1. Melisa Makdalena Raja Guk Guk (228600214)


2. Luluina Karina br Karo Sekali (228600034)
3. Yessi Gloria Girsang (228600125)
4. Zafarrel Helsya Lefrance (22860001)
5. Enda Agnecia br Sembiring (228600127)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul”ALAT TES YANG DIGUNAKAN DI SETTING SOSIAL”
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah pengantar diagnostic & assessment
di Universitas Medan Area. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.
Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan dukungan dari banyak
pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu kami pun tidak lupa
mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu kami dalam rangka
menyelesaikan makalah ini. Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa
dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan Bahasa serta
aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu
bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi menyempurnakan
makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa bermanfaat
dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk mengangkat berbagai
permasalahan lainnya yang masih berhubungan pada makalah-makalah berikutnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kelompok
kami dan umumnya para pembaca makalah ini, terima kasih
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Psikologi termasuk bidang studi paling populer di berbagai universitas di seluruh dunia,
termasuk Indonesia. Psikologi termasuk ilmu yang penerapannya paling luas di berbagai bidang
kehidupan. Sebut saja, ada psikologi pendidikan, psikologi klinis, psikologi kesehatan, psikologi
sosial, psikologi komunitas, psikologi politik, psikologi industri dan organisasi, psikologi
kewirausahaan, psikologi agama, dan masih banyak lagi. Hasil-hasil penelitian psikologi dipakai
di mana-mana sebagai dasar pendidikan dan pengasuhan dalam keluarga, bahan untuk
penyusunan kebijakan pemerintah, pengembangan usaha, pembangunan masyarakat, dan lain
sebagainya. Dalam Psikologi ada yang disebut sebagai psikodiagnostik yaitu gabungan dua kata
yakni psikologi dan diagnostik. Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku manusia. Sedangkan
diagnostic merupakan salah satu cara dalam bidang psikologi yang menjadi alat bantu utama
untuk mencari pengertian tentang tingkah laku manusia. Psikodiagnostik dapat diterapkan dalam
berbagai bidang seperti klinis, pendidikan, organisasi dan sosial. Dalam ilmu psikologi,
psikodiagnostik mempunyai pengaruh penting dalam psikologi untuk memahami seseorang
dengan baik dan memperlakukannya sesuai dengan kepribadiannya. Dalam psikodiagnostik ada
beberapa alat tes yang dapat digunakan dalam mendiagnosa seseorang, salah satunya dalam
bidang sosial.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang di maksud dengan psikodiagnostik?
2. Ada beberapa ruang lingkup dalam psikodiagnostik, salah satunya pada setting sosial.
Bagaimana cara penerapannya?
3. Aplikasi apa saja yang terdapat pada psikodiagnostik di setting sosial, dan bagaimana
cara kerjanya?
4. Metode apa saja yang di gunakan pada setting sosial?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian psikodiagnostik.
2. Mengetahui penerapan psikodiagnostik pada setting sosial.
3. Mengetahui apa saja jenis aplikasi, serta cara kerjanya.
4. Mengetahui metode apa saja yang di gunakan pada setting sosial.

II. PEMBAHASAN

2.1 PSIKODIAGNOSTIK
Psikodiagnostik merupakan suatu metode diagnosa untuk mengenali kepribadian seseorang
secara mendalam. Dalam kamus Psikologi, psikodiagnostik diartikan sebagai studi mengenai
kepribadian lewat penafsiran terhadap tanda-tanda tingkah laku, cara berjalan, gerak isyarat,
sikap, penampilan wajah, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Leon H. Levy, dalam
bukunya yang berjudul “ Psychological Interpretation “, menyebutkan bahwa psikodiagnostik
adalah kegiatan deskripsi yang bertujuan untuk meletakkan dasar bagi peramalan tingkah laku
pasien dalam berbagai situasi.
Metode ini digunakan untuk memahami kondisi psikis seseorang yang akan didiagnosa.
Psikodiagnostika awalnya digunakan untuk kepentingan permasalahan di bidang klinis. Namun
seiring perkembangan zaman, metode ini tidak hanya digunakan untuk permasalahan di bidang
klinis saja, tetapi juga di bidang non-klinis seperti bidang industri, organisasi, pendidikan, dan
sosial.
Dalam ilmu psikologi, psikodiagnostika mempunyai aspek teori yang dikembangkan serta
prakteknya secara langsung. Psikodiagnostika berisi berbagai metode-metode yang akan
mengidentifikasi dan mengukur kepribadian dan karakteristik seseorang. Metode yang ada di
dalam psikodiagnostika diantaranya metode observasi, wawancara, ataupun dengan pengambilan
angket.
Dalam ilmu psikologi psikodiagnostik, ada beberapa bidang ruang lingkup, yaitu :
1. Bidang penerapan psikodiagnostik dibidang klinis dan konseling.
2. Dibidang industri dan organisasi.
3. Dalam bidang pendidikan.
4. Dalam bidang psikodiagnostik perkembangan.
5. Dalam bidang setting sosial.
2.2 PENERAPAN PSIKODIAGNOSTIK DI SETTING SOSIAL
Penerapan psikodiagnostik dalam bilang sosial adalah salah satu penerapan yang sifatnya
tergolong sangat terbuka, klasikal dan jarang yang sifatnya individual, meskipun sebenarnya
individu merupakan satuan kelompok sosial yang akan menggambarkan kondisi sosial dalam
suatu populasi. Seperti halnya dengan psikodiagnostik, maka psikodiagnostik pada setting sosial
merupakan suatu ilmu pengetahuan baru, dalam arti baru saja timbul di dalam abad modern. Ilmu
ini mulai dirintis pada tahun 1930 di Amerika Serikat, dan kemudian juga di negara- negara lain.
Psikodiagnostik pada setting sosial masih dalam tahap pembentukan meskipun masalahnya
sudah ada sejak adanya manusia. Dorongan kegiatan dihadapinya dalam masalah-masalah
praktis. Masalah-masalah itu bergerak sekitar kelompok - kelompok manusia, organisasi-
organisasi, kepemimpinan dan pengikut - pengikutnya, moral, hubungan kekuasaan dan saluran
komunikasi.
Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang
dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-
kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok,
situasi massa dan sebagainya; termasuk di dalamnya interaksi antar orang dan hasil
kebudayaannya. Interaksi ini baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok
atau kelompok dengan kelompok dapat berjalan lancar dapat pula tidak. Interaksi akan berjalan
lancar bila masing-masing pihak memiliki penafsiran yang sama atas pola tingkah lakunya,
dalam suatu struktur kelompok sosial. Masing- masing pihak telah mempelajari perangsang serta
respon mana yang harus dipilih dan dihindarkan.
Dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat kita misalnya, umum sudah memahami bahwa dua
individu yang saling berkenalan atau dua sahabat lama yang saling bertemu akan berjabat tangan.
Pola interaksi ini berjalan lancer karena memiliki persamaan dalam penafsiran. Dan pola
interaksi ini akan menjadi lain bila diantara mereka itu berasal dari lingkungan masyarakat yang
tidak mengenal jabat tangan sebagai symbol berkenalan atau keakraban. Pola tingkah laku yang
hidup dalam lingkungan masyarakat yang terbatas kemungkinan berbeda dengan pola tingkah
laku masyarakat yang lebih luas. Dalam psikodiagnostik pada setting sosial, yang menjadi objek
studinya adalah segala gerak gerik atau tingkah laku yang timbul dalam konteks sosial atau
lingkungan sosialnya.
Objek pembahasan dari pada setting ini, secara umum tidaklah berbeda dengan psikodiagnostik
pada setting lainnya. Bila objek pembahasan psikodiagnostik pada setting lain adalah manusia
dan kegiatannya, maka pada setting sosial adalah kegiatan-kegiatan sosialnya. Pada setting ini,
masalah yang dikupas adalah manusia sebagai anggota masyarakat, seperti hubungan individu
dengan ndividu yang lain dalam kelompoknya.
2.3 APLIKASI DIAGNOSTIK PADA SETTING SOSIAL
Untuk sekarang ini, penggunaan psikologi psikoadiagnostik ini sudah sangat berkembang
ditengah masyarakat. Perkembangan psikodagnstik sekarang ini menunjukkan perluasan di
berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini ditunjukkan oleh meluasnya bidang prakter atau
pekerjaan yang dilakukan oleh para ahli psikologi dan psikolog.

Berikut beberapa aplikasi psikodiagnostik dalam setting sosial :


 Psikodiagnostik dalam seleksi masuk perguruan tinggi
aplikasi yang digunakan untuk mengetahui kelemahan atau kelebihan seseorang yang ingin
masuk ke perguruan tinggi. Pada umumnya, apabila seseorang ingin masuk ke perguruan tinggi
sudah pasti akan adanya seleksi, nah disinilah peranan dari psikodiagnostik ini akan difungsikan
untuk mencari atau apa saja kelemahahan dan kelebihan dari calon mahasiswa tersebut dengan
menggunakan alat tes tentunya.
 Psikodiagnostik dalam hal perekrutan karyawan
Jika berbicara mengenai perekrutan karyawan sudah tidak asing lagi ditelinga kita, bahwasanya
sebelum kita menerima seorang karyawan pihak perusahaan sudah sewajarnya terlebih dahulu
mengetahui apa saja kelemahan dan kelebihan dari calon karyawan tersebut agar tidak salah
merekrut orang.
 Psikodiagnostik dalam hal penerimaan PNS
Bukan hanya penerimaan karyawan di perusahaan swasta yang memerlukan adanya
psikodiagnostik ini, namun pada saat penerimaan PNS pun sudah sepatutnya dan seharsunya
menggunakan psikodiagnstik ini agar calon PNS yang lulus ujian negara adalah benar – benar
PNS yang sesuai denga kebutuhan.
 Psikodiagnostik dalam hal pembimbingan anak
Bagi sebagian orang tua, membimbing anaknya untuk selalu menjadi yang terbaik tidaklah
segampang yang kita bayangkan. Ada begitu banyak cara yang kita lakukan untuk memberikan
yang terbaik bagi para buah hatinya. Salah satu cara yang dimaksud adalah dengan mengguakan
psikodiagnostik ini untuk lebih mengenal kelemahan dan kelebihan buah hatinya.
 Psikodiagnostik dalam konseling
konseling juga tentunya membutuhkan psikodiagnostik untuk mengukur seberapa besar kekuatan
atau kelemahan dari konseliee yang sedang menghadapai suatu masalah. Dan tentunya dalam
pengambilan keputusan akan masalah yang dihadapi, psikodagnostik ini juga akan sangat
diperlukan.
 Psikodiagnostik dalam hal mencari bakat anak
Memang bakat ada yang merupakan faktor keturunan namun ada pula yang memang harus dicari
atau dan harus digali serta diasah agar bakat yang dimiliki anak anda semakin maksimal. Untuk
itu banyak sekali yang mengguankan psikodiagnostik ini sebagai alternatifnya.
 Psikodiagnostik dalam hal memahami karakter karyawan
Seorang HRD yang baik dan bijaksana, haruslah bisa menjadi “ problem solving “ bagi para
karyawannya. Dengan mengguankan psikodiagnostik ini, maka seorang HRD dapt mencari atau
bagaimana sikap atau karakter karyawannya, sehingga bisa menjadi problem solving baginya
sesuai dengan karakter karyawan tersebut. Karena beda karakter tentunya berbeda pula cara
penangannya.
 Psikodiagnostik dalam mendekatkan diri dengan lingkungan
Dengan adanya psikodiagnostik ini maka kita bisa melihat kelebihan dan kekurangan lingkungan
yang akan kita dekati.

2.4 METODE YANG DIGUNAKAN PADA PSIKODIAGNOSTIK DALAM SETTING


SOSIAL
Berikut adalah metode yang digunakan psikodiagnostik dalam setting sosial :
1. OBSERVASI
Adalah suatu metode psikodiagnostik yang dilakukan secara sistematis dan dilakukan wajib
dilakukan untuk mengamati peristiwa-peristiwa sosial seperti tindakan kasar dari sejumlah
pengamen di jalanan atau untuk mengamati perilaku para pedagang yang berjualan di pasar.
Penerapan observasi psikodiagnostik pada bidang sosial dilakukan untuk mengetahui aspek-
aspek sosial yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan bagaimana sebuah organisasi
sosial dalam suatu komunitas dapat berdampak pada penciptaan lingkungan sosio-kultural yang
terjadi secara langsung dan berpengaruh besar terhadap kesehatan seseorang mulai dari pikiran,
emosi dan perasaan. Berikut adalah beberapa psikodiagnostik pada bidang sosial yang
menggunakan teori observasi.
a. Analisa pemetaan untuk masalah sosial dan kecenderungan masyarakat
b. Analisa kancah untuk masalah sosial seperti agrsivitas masyarakat, pelacuran, anak
jalanan dan tawuran
c. Analisa perilaku manusia dalam situasi sosial seperti perilaku menolong
d. Analisa pengevalusian korban yang menderita
e. Analisa pengidentifikasian kebutuhan intervensi sosial

Terdapat tiga jenis observasi yaitu :


▫ Observasi non partisipan

Observasi yang terjadi dimana peneliti tidak terlibat dalam kegiatan observasi yang dilakukan
oleh partisipan. Kelemahan dari observasi ini adalah partisipan sudah mengetahui bahwa dirinya
sedang diobservasi sehingga kemungkinan tingkah laku yang dilakukan seakan dibuat-buat.
▫ Observasi pastisipan

Observasi yang dilakukan dimana peneliti ikut melakukan kegiatan penelitian yang dilakukan
oleh pastisipan.

▫ Observasi eksperimental

Kegiatan menciptakan suatu gejala tertentu untuk dijadikan sebagai landasan melakukan
observasi.

Dalam proses observasi juga dilakukan proses lanjutan yang di dalamnya terdapat teknik
pengambilan sampel diantaranya menggunakan:

• Event sampling, dimana dalam hal ini dilakukan proses untuk pengamatan yang bisa dilakukan
dalam sebuah aspek dan juga dalam tingkah laku tertentu

• Time sampling, yang dimaksud disini adalah proses pencatatan yang dilakukan dalam
pengamatan dan juga hal- hal apa saja yang dapat dilakukan seorang individu untuk waktu
tertentu.

Proses psikodiagnostik juga mengajarkan kita bagaimana memahami mengenai proses yang
diberikan dalam proses perlakuannya, diantaranya:

1. Dalam tes yang dilakukan menggunakan perlakukan yang serupa untuk semua individu saat
akan melakukan tes
2. Dalam melakukan sebuah interaksi satu sama lainnya juga menggunakan klien dan juga
psikolog yang sudah berpengalaman
3. Sebuah kesadaran dalam melakukan tes psikodiagnostik, dimana dalam tes ini dilakukan
berdasarkan ulasan kesadaran diri mereka sendiri, untuk itu hasil tujuannya bisa mudah terlihat
4. Untuk biaya yang dilakukan masih cukup terjangkau
5. Psikolog memang sudah melakukan tes untuk seseorang yang lebih prosfesional dan juga
harus merahasikan mengenai biodata klien tersebut.

2. WAWANCARA

Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yakni antara pewawancara dan narasumber.
Maksud dan tujuan dari wawancara sendiri adalah mendapatkan informasi dari narasumber yang
disampaikan melalui pertanyaan-pertanyaan.

Ciri-Ciri Wawancara :

 Komunikasi yang disampaikan berbentuk verbal dan non verbal


 Dapat dijadikan pedoman untuk membangun relasi dengan banyak orang
 Pertanyaan yang disampaikan harus bertujuan dan tepat arah

Kelebihan dari wawancara adalah :

 Tidak membutuhkan peralatan khusus


 Berlaku di mana saja
 Hal biasa dalam interaksi sosial sehingga sampel yang terkumpul tentang perilaku verbal
dan non verbal.
 Tingkat fleksibilitas tinggi
 Dapat digunakan untuk mengekspresikan diri
 Berlaku bagi semua kalangan seperti remaja maupun orang tua
 Bisa dilakukan secara bersama-sama
 Data yang masuk lebih tepat
 Menjamin kerahasiaan pribadi

Kelemahan dari wawancara adalah :

 Butuh waktu, tenaga dan biaya yang banyak


 Sangat tergantung pada narasumber yang diwawancara
 Harus dilakukan ahli
 Sangat rentan dipengaruhi sekitar
 Hasil ditentukan oleh subyektifitas
3. ANGKET
Metode angket atau metode wawancara pada umumnya mempunyai persamaan dasar, yaitu
kedua–duanya mendasarkan diri pada data yang biasanya berwujud laporan ( verbal report ) dari
subjek yang sedang atau telah diselidiki. Laporan itu dapat berbentuk tulisan ( pada angket ),
selain itu dapat pula berbentuk lisan ( pada wawancara ). Karena kesamaan yang demikian
tersebut, maka kedua metode ini dilakukan dengan cara berurutan agar mendapatkan hasil
penelitian yang lebih akurat.

4. PENGUMPULAN BAHAN
Pengumpulan bahan juga merupakan proses terpenting yang harus dilakukan, kita harus paham
betul sebenarnya apa saja yang harus dilakukan dan juga kita berikan saat akan melakukan
proses psikodiagnostik yang satu ini.
5. ALAT TES
 Lembar data pribadi woodworth : intensif bidang perilaku yang lebih sempit atau khas.
Misalnya, penyesuaian di rumah, penyesuaian di sekolah, penyesuaian pekerjaan
 SSCT ( Sacks Sentence Completion Test ) : adalah suatu teknik proyeksi yang digunakan
untuk mengungkap dinamika kepribadian, yang dapat menampakkan diri individu dalam
hubungan interpersonal dan dalam interpretasi terhadap lingkungan. SSCT dapat
digunakan sebagai bahan awal untuk suatu wawancara eksploratif lebih dalam, karena
jika waktunya cukup kita bisa menanyakan per item.

III.PENUTUP

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Dosenpsikologi.com.(2018, 23 maret) Psikodiagnostik pada bidang sosial-pengertian dan


penerapannya. Diakses pada 29 maret 2023, dari https://dosenpsikologi.com/psikodiagnostik-
pada-bidang-sosial

Dosenpsikologi.com.Aplikasi pada psikodiagnostik dalam bidang sosial. Diakses pada 29 maret


2023, dari https://dosenpsikologi.com/aplikasi-psikodiagnostik-dalam-bidang-sosial/amp

Anda mungkin juga menyukai