Anda di halaman 1dari 12

SUBSISTEM

PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KUSUMA ESTU WERDANI
■ Subsistem pemberdayaan masyarakat adalah bentuk dan cara
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan, baik perorangan, kelompok,
maupun masyarakat secara terencana, terpadu, dan berkesinambungan
guna tercapainya derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
■ Tujuannya adalah meningkatnya kemampuan amsyarakat untuk berperilaku
hidup sehat, mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri,
berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi
penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan.
UNSUR-UNSUR
Sasaran Pemberdayaan
Penggerak pemberdayaan
Perorangan (tokoh masyarakat, tokoh agama,
Pemerintah, masyarakat, dan swasta menjadi politisi, figur masyarakat, dan sebagainya),
inisiator, motivator, dan fasilitator yang kelompok (organisasi kemasyarakatan, organisasi
mempunyai kompetensi memadai dan dapat profesi, kelompok masyarakat), dan masyarakat
membangun komitmen dengan dukungan para luar, serta pemerintah yang berperan sebagai
pemimpin, baik formal maupun informal. agen perubahan untuk penerapan perilaku hidup
sehat (subjek pembangunan kesehatan).

Kegiatan Hidup Sehat Sumber Daya

Kegiatan hidup sehat yang dilakukan sehari-hari Potensi yang dimiliki oleh masyarakat, swasta,
oleh masyarakat, sehingga membentuk kebiasaan dan pemerintah yang meliputi dana, sarana dan
dan pola hidup, tumbuh dan berkembang, serta prasarana, budaya, metode, pedoman, dan media
melembaga danmembudaya dalam kehudpan untuk terselenggaranya proses pemberdayaan
bermasyarakat. masyarakat di bidang kesehatan.
PRINSIP-PRINSIP

a. Berbasis masyarakat
b. Edukatif dan kemandirian
c. Kesempatan mengemukakan pendapat dan memilih pelayanan
kesehatan
d. Kemitraan dan gotong royong
Berbasis Masyarakat Edukatif dan Kemandirian

■ Pembangunan kesehatan berbasis ■ Pemberdayaan masyarakat dilakukan atas


pada tata nilai perorangan, keluarga, dasar untuk menumbuhkan kesadaran,
dan masyarakat sesuai dengan kemauan, dan kemampuan, serta menjadi
keragaman sosial budaya, kebutuhan, penggerak dalam pembangunan kesehatan.
permasalahan, serta potensi
masyarakat (modal sosial).
■ Kemandirian bermakna sebagai upaya
kesehatan dari, oleh, dan untuk masyarakat
sehingga mampu untuk mengoptimalkan
dan menggerakkan segala sumber daya
setempat, serta tidak bergantung kepada
pihak lain.
Kesempatan mengemukakan
pendapat dan memilih pelayanan Kemitraan dan Gotong Royong
kesehatan
■ Masyarakat mempunyai ■ Semua pelaku pembangunan kesehatan
kesempatan untuk menerima baik sebagai penyelenggara maupun
pembaharuan, tanggap terhadap pengguna jasa kesehatan dengan
aspirasi masyarakat dan masyarakat yang dilayani berinteraksi
bertanggung-jawab, serta dalam semangat kebersamaan,
kemudahan akses informasi, kesetaraan, dan saling memperoleh
mengemukakan pendapat dan manfaat.
terlibat dalam proses pengambilan ■ Tumbuhnya rasa kepedulian, tenggang
keputusan yang berkaitan dengan rasa, solidaritas, empati, dan kepekaan
kesehatan diri, keluarga, masyarakat dalam menghadapi potensi
masyarakat, dan lingkungannya. dan masalah kesehatan ayang akhirnya
bermuara dalam semangat gotong-
royong sesuai dengan nilai luhur bangsa.
PENYELENGGARAAN

a. Penggerakan masyarakat
b. Pengorganisasian dan pemberdayaan
c. Advokasi
d. Kemitraan
e. Peningkatan sumber daya
Penggerakan Masyarakat
■ Pembangunan kesehatan perlu digerakkan oleh masyarakat karena memiliki
peluang yang penting dan luas dalam pembangunan kesehatan. Pelibatan
masyarakat dapat dimulai dari penelaahan situasi masalah kesehatan, penyusunan
rencana dan prioritas masalah, pelaksanaa, pemantauan, dan evaluasi upaya
kesehatan, sehingga terwujud kemandirian dan kesinambungan pembangunan
kesehatan. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan melalui peningkatan perilaku
dan kemandirian masyarakat dalam upaya promotive dan preventif dapat terwujud.

■ Perencanaan pemberdayaan masyarakat didasarkan pada fakta dan masalah kesehatan


yang menjadi perhatian masyarakat setempat dengan mempertimbangkan potensi
sumber daya dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat.
Pengorganisasian dan Pemberdayaan
■ Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan:
1) Melalui perorangan, kelompok, masyarakat luas sesuai dengan kepentingannya;
2) Melalui pendekatan ketatanan, seperti rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum,
dan fasilitas kesehatan;
3) Dengan memperhatikan karakteristik dan kekhususan masyarakat (desa, kota, daerah pesisir, daerah
pegunungan, dan aliran sungai);
4) Dengan metode yang tepat, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang, serta
memperhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang ada;
5) Penggunaan berbagai saluran media dan Teknik promosi kesehatan;

6) Pemerintah berperan membuka akses informasi dan dialog, menyiapkan regulasi, dan membekali
masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan agar tebrangun kemandirian dalam upaya kesehatan
Advokasi Kemitraan
■ Masyarakat berperan melakukan ■ Pemberdayaan masyarakat dilakukan
advokasi kepada pemerintah dan dengan kemitraan berbagai pihak,
lembaga pemerintah lainnya untuk seperti seluruh sektor terkait, lembaga
memperoleh dukungan kebijakan dan legislative, dunia usaha, organisasi
sumber daya bagi terwujudnya
kemasyarakatan, perguruan tinggi, dan
pembangunan berwawasan kesehatan.
masyarakat agar terwujud dukungan
sumber daya dan kebijakan dalam
■ Masyarakat juga dapat memberikan kritik pembangunan kesehatan.
yang membangun bagi kepentingan ■ Pembinaan dilakakukan untuk
seluruh masyarakat kesinambungan pemberdayaan
masyarkaat melalui cara, yaitu
pemberian insentif, pendampingan,
lomba, dan kompetisi.
Peningkatan Sumber Daya

■ Pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang kuat, pembiayaan yang memadai,
dan dukungan berbagai sarana lain yang berkaitan dibutuhkan dalam pemberdayaan
masyarakat. Selain itu, kegiatan ini dapat didampingi oleh penggerak yang berperan
sebagai fasilitator, komunikator, dan dinamisator dalam proses pemberdayaan masyarakat.
■ Ketersediaan sumber daya sangat penting untuk mencapai masyarakat berperilaku hidup
sehat dan mandiri, seperti ketersediaan tenaga promosi kesehatan di puskesmas dan
rumah sakit yang berkompetensi dan berintegritas tinggi.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai