Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat
Oleh:
Safira Fatima Naya
NIM. 191040500027
Oleh:
Safira Fatima Naya
NIM. 191040500027
TAHUN 2023
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
salam juga penulis hanturkan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
petunjuk hingga akhir zaman kepada umatnya. Laporan magang ini ditujukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah magang dan penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
a. dr. Safitri Rahayu, M.A.R.S, selaku Ketua Yayasan STIKes Widya Dharma
b. Ns. Riris Andriati, S.Kep., M.Kep., Ph.D., Selaku Ketua STIKes Widya
e. Kedua Orang tua, yang selalu memberikan dukungan kepada penulis baik
iv
f. Teman-teman yang bersama-sama dalam satu kelompok yang menjalankan
Semoga semua bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada
penulis mendapat imbalan yang sesuai dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
NIM 191040500027
v
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
KATA PENGHANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latarbelakang...............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................5
C. Manfaat.........................................................................................................6
A. Tuberkulosis (TBC)......................................................................................8
1. Pengertian Tuberkulosis.........................................................................8
2. Etiologi Penyakit Tuberkulosis..............................................................9
3. Klasifikasi Penyakit Tuberkulosis........................................................10
4. Gejala Penyakit Tuberkulosis..............................................................13
5. Diagnosis Penyakit Tuberkulosis.........................................................15
6. Cara Penularan Penyakit Tuberkulosis................................................17
7. Masa Inkubasi Penyakit Tuberkulosis.................................................17
8. Masa Penularan Penyakit Tuberkulosis...............................................18
9. Resiko Penularan Penyakit Tuberkulosis.............................................18
10. Pengobatan Penyakit Tuberkulosis......................................................19
B. Gambaran Umum Kebijakan Program.......................................................21
1. Gambaran Umum Kebijakan Program..................................................21
vi
A. Gambaran Umum Instansi Magang............................................................24
1. Sejarah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.............................24
2. Lokasi Instansi Magang......................................................................27
3. Struktur Organisasi Instansi Magang..................................................28
4. Visi Misi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan..........................29
B. Kegiatan Magang.......................................................................................29
C. Kegiatan/Permasalahan/Program Fokus Magang......................................33
1. Perencanaan (Planning).................................................................33
2. Pengorganisasian (Organizing)......................................................34
3. Pelaksanaan (Actuating).................................................................35
4. Montitoring dan Evaluasi (Controlling)........................................35
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................37
A. Perencanaan (Planning).............................................................................37
B. Pengorganisasian (Organizing)..................................................................37
C. Pelaksanaan (Actuating).............................................................................38
D. Monitoring dan Evaluasi (Controlling)......................................................39
BAB V PENUTUP................................................................................................40
A. Kesimpulan.................................................................................................40
B. Saran...........................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................43
LAMPIRAN..........................................................................................................45
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
862.000 kasus baru TBC pada individu yang juga terinfeksi HIV. Masalah
(BCG) digunakan secara luas untuk mencegah infeksi TBC pada anak-
1
Berdasarkan Global TB Report tahun (2022), Tuberkulosis (TBC)
ini berada pada peringkat kedua negara dengan beban TBC terbanyak
didunia setelah India dengan perkiraan kasus baru sebanyak 969.000 kasus
beberapa provinsi, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan
harus dapat ditemukan dan diobati. Eliminasi TBC menjadi target penting
dalam
2
penanggulangan TBC, termasuk dalam peringatan Hari TBC Sedunia
100% dalam tiga bulan ke depan. Dinas Kesehatan Provinsi Banten telah
dengan koordinasi dan kerjasama antara OPD dan tim Provinsi Banten.
partisipasi
3
komunitas, pengendalian kualitas, serta pengembangan penelitian dan
masyarakat.
4
menjadi faktor utama. Dinas kesehatan Kota Tangerang Selatan berperan
Tangerang Selatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Selatan.
2. Tujuan Khusus
Tangerang Selatan.
Tangerang Selatan.
Tangerang Selatan.
5
d. Mengetahui tahap koordinator (controlling) dan evaluasi pelaksanaan
C. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
Selatan.
Tangerang Selatan.
perguruan tinggi
6
c. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan
Selatan.
Kesehatan (AKK).
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tuberculosis (TBC)
1. Pengertian Tuberkulosis
TBC menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya
pencernaan dan luka terbuka pada kulit Sebagian besar kuman (lebih dari
berbentuk batang ini mempunyai ukuran 0,3 x 2 sampai 4 mikron ukuran ini
8
lebih kecil dari satu sel darah merah , kuman batang tahan asam ini dapat
tuberculosis. Bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Robert Koch pada
Maret 1882 dan tanggal 24 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai hari
mikron x 0,3-0,6 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak
lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid (terutama asam mikolat). Bakteri
ini juga dapat bertahan terhadap pencucian warna dengan asam dan
alkohol, sehingga disebut basil tahan asam (BTA), tahan terhadap zat kimia
dan fisik, serta tahan dalam keadaan kering dan dingin, bersifat dorman
10 menit atau pada pemanasan 60°C selama 30 menit, dan menit dengan
alkohol 70-95% selama 15-30 detik. Bakteri ini tahan selama 1-2 jam di
udara, di tempat yang lembab dan gelap, serta bisa berbulan-bulan berada
pada kondisi tersebut. Namun bakteri ini tidak tahan terhadap sinar
matahari atau aliran udara. Data pada tahun 1993 melaporkan bahwa
untuk
9
mendapatkan 90% udara bersih dari kontaminasi bakteri memerlukan 40
b. Hasil pemeriksaan dahak Basil Tahan Asam (BTA): positif atau negatif.
1) Tuberkulosis paru
10
a) Tuberkulosis paru BTA positif, apabila:
BTA positif.
2) Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks
kuman TB positif.
pengobatan.
11
gambaran kerusakan paru yang luas (misalnya proses "far
penyakitnya, yaitu:
kelamin.
OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan
(4 minggu).
positif.
12
d) Kasus setelah gagal (Failure), yaitu pasien yang hasil
pengobatannya.
dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat.
Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru
dengan darah).
Kadang-
13
kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang
timbul.
dewasa
14
memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan - 5 tahun
Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TB, maka beberapa hal yang
b. Pemeriksaan fisik.
f. Uji tuberkulin.
tiga, yaitu:
uji kepekaan
15
dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai
dengan indikasinya.
overdiagnosis.
lainnya.
dan atau histopatologi yang diambil dari jaringan tubuh yang terkena.
sebagai berikut:
dahak positif.
16
c) TB Ekstra Paru pada ODHA ditegakkan dengan pemeriksaan
Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif. Pada waktu batuk atau
(droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara
selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Daya penularan
mulai masuknya bibit penyakit sampai timbul gejala adanya lesi primer atau
rekasi tes tuberkulosis positif kira-kira memakan waktu 2-10 minggu. Risiko
17
menjadi TB paru dan TB ekstra paru biasanya terjadi pada tahun pertama dan
basil TB di dalam sputum mereka. Penderita yang tidak diobati atau yang
saat bernyanyi.
penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif. Risiko
18
sebesar 1%, berarti 10 (sepuluh) orang diantara 1000 penduduk terinfeksi
a. OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam
jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan
19
a) Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap haridan
resistensi obat.
minggu.
2) Tahap Lanjutan
20
B. Gambaran Umum Kebijakan Program
yaitu:
dan prasarana.
DOTS
dan Swasta, Rumah Sakit Paru (RSP), Balai Besar Kesehatan Paru
21
Masyarakat (BBKPM), Balai Kesehatan Paru Masyarakat
(BKPM),
22
Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru WIWID HA (BP4), dan
jejaring.
cuma.
23
dikucilkan dari keluarga, masyarakat dan pekerjaannya.
24
n. Memperhatikan komitmen internasional yang termuat dalam
25
BAB III
HASIL KEGIATAN
Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas
Kesehatan
26
mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang
Kesehatan.
penangulangan krisis
tangga
27
10) pelaksanaan pengawasan post market produksi makanan minuman
kesehatan
13) pelaksanaan pelayanan penerbitan ijin praktek dan ijin kerja tenaga
28
2. Lokasi Instansi Magang
berikut:
29
3. Struktur organisasi Instansi Magang
Adapun Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
dalam melaksanakan tugas fungsinya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
30
4. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
1. Visi
2. Misi
c. Bumil Sehat
B. Kegiatan Magang
antara lain:
31
3. Menginput Data Pasien TBC di setiap Rumah sakit, Puskesmas dan
Tangerang Selatan.
10. Rekap daftar hadir dan surat tugas peserta Puskesmas, Klinik dan
Selatan
12. Menginput dan Mengupdate ulang data dari semua instansi bidang
32
Notulen).
Tangerang Selatan.
33
2. Membantu dalam proses pengumpulan dan analisis data epidemiologi
daerah.
masyarakat.
34
C. Kegiatan/Permasalahan/Program Fokus Magang
1. Perencanaan (planning)
penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan
datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Safitri, 2022).
Perencanaan dalam hal ini yaitu proses merumuskan program Pencegahan dan
berisi jadwal kegiatan dalam satu tahun tersebut, biaya operasional di setiap
jumlah kasus TB, perencanaan program itu berupa dokumen anggaran dan
35
2. Pengorganisasian (organizing)
sumber daya dalam sebuah organisasi. Pengaturan itu mencakup pembagian tugas,
pembagian wewenang atau tanggung jawab kepada individu atau tim yang terlibat
dalam programnya.
TBC, seperti penempatan individu atau tim pada tugas-tugas yang spesifik, seperti
sosialisasi, pemantauan pasien, atau pelatihan tenaga medis. Setiap individu atau
tim akan diberikan peran dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan keahlian
kegiatan. Hal ini mencakup penyediaan bahan edukatif, alat tes TBC, atau fasilitas
kepada individu atau tim yang bertanggung jawab atas setiap aktivitas. Hal ini
36
mencakup penentuan tingkat wewenang dan tanggung jawab yang diberikan
3. Pelaksanaan (Actuating)
perencanaan dan berupaya untuk mencapai target yang telah ditetapkan dengan
adanya kerjasama yang baik antar pihak yang bersangkutan. Dalam hal ini Dinas
dalam program pengendalian TB sesuai dengan rencana yang telah disusun. Ini
Kota Tangerang Selatan melibatkan berbagai kegiatan sesuai rencana yang telah
seperti jumlah kasus TBC dan kesadaran masyarakat. Data ini digunakan untuk
melihat
37
perkembangan dan mengidentifikasi area yang perlu perhatian lebih. Evaluasi
strategi yang digunakan. Hasil evaluasi digunakan untuk perbaikan untuk dan
masyrakat, tenaga medis, dan lembaga kesehatan untuk mendapatkan umpan balik
yang berharga. Dengan monitoring dan evaluasi yang komperhensif, program ini
yang didanai oleh APBD, biasanya dilaksanakan pada triwulan 2 dan triwulan 4.
38
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Perencanaan (Planning)
penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan
B. Pengorganisasian (organizing)
Kesehatan Kota Tangerang Selatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
pengorganisasian adalah membagi suatu tugas yang besar menjadi kegiatan yang
apa saja yang harus dikerjakan, siapa saja yang harus mengerjakan, bagaimana
2018).
C. Pelaksanaan (actuating)
Pelaksanaan (actuating) adalah tahap dalam manajemen di mana rencana
kasus TB, serta pemberian pengobatan yang tepat. Kerjasama dan koordinasi
antara berbagai pihak yang terlibat menjadi kunci pelaksanaan program ini, di
Selain itu, pentingnya kepatuhan pada standar dan panduan yang telah
40
pelatihan
41
petugas. Pemantauan dan evaluasi berkala dilakukan selama pelaksanaan
dicapai sesuai standar, apa yang harus dilakukan yaitu pelaksanaan, dan bila
rencana, yaitu sesuai standar. Fungsi pengawasan sangat penting tanpa adanya
pengawasan maka fungsi-fungsi yang lainnya tidak akan berjalan efektif dan
efisien. Pengawasan tidak hanya berlangsung pada saat pelaksanaan, tetapi juga
kegiatan tidak melenceng dari tujuan yang ingin dicapai. (Zanah et. al., dalam
Syam, 2018).
ditetapkan.
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan Gambaran Program Pencegahan dan
(P2P)
43
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing menunjukkan
dengan rencana dan tujuan. Ini melibatkan dana dari APBD untuk
44
B. Saran
Berdasarkan hasil laporan dan kesimpulan, maka saran yang dapat peneliti
Dengan adanya laporan magang ini, saran penulis bagi instansi Dinas
sistem pemantauan dan pelaporan untuk mengumpulkan data yang akurat dan
Penyakit (P2P).
c) Bagi Mahasiswa
45
DAFTAR PUSTAKA
46
Jakarta: EGC; 2005.
Rahardjo, M. 2022. Kebijakan publik: Teori, proses, dan studi kasus. PT Elex
Media Komputindo.
47
LAMPIRAN
48
Lampiran 2. Surat Balasan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
49
Lampiran 3. Daftar Hadir Peserta Magang
50
Lampiran 4. Log book Kegiatan Peserta Magang
51
52
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan Peserta Magang di P2P Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan
Gambar 2. Ceklist arsip digital dan membaca dokumen surat pengajuan berita
acara di wilayah kerja Dinas kesehatan Kota Tangerang Selatan
53
Gambar 3. Menyusun laporan Evaluasi Mingguan Capaian Program Tuberkulosis
di Kota Tangerang Selatan
54