Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat


Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah tentang Subsistem Pemberdayaan Masyrakat. Makalah ini telah saya susun dengan
sebaik mungkin dan dalam penyusunan makalah ini, saya mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, sehingga pembuatan makalah dapat ini berjalan dengan
baik. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberdayaan masyarakat diselenggarakan supaya masyarakat berperan dalam masalah
kesehatan. SKN akan berfungsi maksimal atau optimal apabila ditunjang oleh pemberdayaan
perorangan, keluarga dan juga masyarakat. Masyarakat termasuk swasta bukan semata-mata
sebagai sasaran pembangunan kesehatan, tetapi juga sebagai subjek atau penyelenggara dan
pelaku pembangunan kesehatan. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat menjadi sangat
penting, agar masyarakat termasuk swasta dapat mampu dan mau berperan sebagai pelaku
pembangunan kesehatan. Dalam pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat meliputi
pula upaya peningkatan lingkungan sehat oleh masyarakat sendiri, juga upaya peningkatan
kepedulian sosial dan lingkungan sekitar. Upaya pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat akan berhasil jika kebutuhan dasar masyarakat sudah terpenuhi. Pemberdayaan
masyarakat dan upaya kesehatan pada hakekatnya adalah fokus dari pembangunan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan SKN ?
1.2.2 Apa yang dimaksud Sub Sistem Pemberdayaan Masyarakat ?
1.2.3 Apa tujuan dari Subsistem Pemberdayaan Masyarakat ?
1.2.4 Apa saja unsur-unsur Subsistem Pemberdayaan Masyarakat ?
1.2.5 Bagaimana prinsip dari Subsistem Pemberdayaan Masyarakat ?
1.2.6 Bagaimana penyelenggaraan Subsistem Pemberdayaan Masyarakat ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sub Sistem
Pemberdayaan Masyarakat, tujuan dari Sub Sistem Pemberdayaan Masyarakat, unsur-unsur
Pemberdayaan Masyaraka, prinsip dari Pemberdayaan Masyarakat dan bagaimana
penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat di Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Kesehatan Nasional (SKN)


Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu
derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
1945. Pada hakikatnya SKN adalah wujud dan sekaligus metode penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.

2.2 Subsistem Pemberdayaan Masyarakat


2.2.1 Pengertian
Subsistem pemberdayaan masyarakat adalah pengelolaan penyelenggaraan berbagai
upaya kesehatan, baik perorangan, kelompok, maupun masyarakat secara terencana,
terpadu, dan berkesinambungan.
2.2.2 Tujuan
Tujuan subsistem pemberdayaan masyarakat adalah meningkatnya kemampuan
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, mampu mengatasi masalah kesehatan
secara mandiri, berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta dapat
menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan.
2.2.3 Unsur-Unsur
Unsur-unsur dari subsistem pemberdaaan masyarakat terdiri dari 4 unsur yaitu :
a.      Penggerak Pemberdayaan
Pemerintah, masyarakat dan swasta menjadi inisiator, motivator dan fasilitator yang
mempunyai kompetensi memadai dan dapat membangun komitmen dengan
dukungan para pemimpin, baik formal maupun nonformal.
b.      Sasaran Pemberdayaan
Sasaranya adalah Perorangan (tokoh masyarakt, tokoh agama, politisi, figure
masyarakat) kelompok (organisasi dan masyarakat luas serta pemerintah dan
pemerintah daerah yang berperan sebagai agen perubahan untuk penerapan perilaku
hidup sehat (subyek pembangunan kesehatan).
c.       Kegiatan Hidup Sehat
Kegiatan ini meliputi Kegiatan hidup sehat yang dilakukan sehari-hari oleh
masyarakat, sehingga membentuk kebiasaan dan pola hidup, tumbuh dan
berkembang serta melembaga dan membudaya dalam kehidupan bermasyarakat.
d.      Sumber Daya
Sumber daya disini adalah potensi yang dimiliki oleh masyarakat, swasta dan
pemerintah dan pemerintah daerah yang meliputi : dana, sarana dan prasarana,
budaya, metode, pedoman, dan media untuk terselenggaranya proses pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan.
2.2.4 Unsur Utama

a. Pemberdayaan perorangan adalah upaya meningkatkan peran, fungsi, dan


kemampuan perorangan dalam ikut berpartisipasi memelihara kesehatan.
b. Pemberdayaan kelompok masyarakat adalah upaya meningkatkan peran, fungsi dan
kemampuan kelompok-kelompok masyarakat termasuk swasta sehingga di satu
pihak mampu mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi kelompok tersebut, di
lain pihak dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
c. Pemberdayaan masyarakat umum adalah upaya meningkatkan peran, fungsi, dan
kemampuan masyarakat termasuk swasta agar dapat mandiri dalam mengelola
kesehatannya sendiri, sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
secara keseluruhan.
2.2.5 Prinsip
Prinsip-prinsip subsistem pemberdayaan masyarakat terdapat 4 prinsip yaitu :
a.      Berbasis Masyarakat
Pembangunan kesehatan berbasis pada tata nilai perorangan, keluarga dan
masyarakat sesuai dengan keragaman sosial budaya, kebutuhan, permasalahan,
serta potensi masyarakat (modal sosial).

b.      Edukatif dan Kemandirian


Pemberdayaan masyarakat dilakukan atas dasar untuk menubuhkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta menjadi penggerak dalam
pengembangan kesehatan.
Kemandirian bermakna sebagai upaya kesehatan dari, oleh, dan untuk
masyarakat sehingga mampu untuk mengoptimalkan dan menggerakan segala
sumber daya setempat serta tidak bergantung kepada pihak lain.
c.       Kesempatan Mengemukakan Pendapat dan Memilih Pelayanan Kesehatan
Masyarakat mempunyai kesempatan untuk menerima pemmbaharuan,
tanggap terhadap aspirasi masyarakat dan bertanggungjawab , serta kemudahan
akses informasi. Mengemukakan pendapat dan terlibat dalam proses pengambilan
keputusan yang berikatan dengan kesehatan diri, keluarga, masyarakat, dan
lingkungannya. 
d.      Kemitraan dan Gotong Royong
Semua pelaku pembangunan kesehatan baik sebagai penyelenggara maupun
sebagai pengguna jasa kesehatan dengan masyarakat yang dilayani berinteraksi
dalam semangat kebersamaan, kesetaraan, dan saling memperoleh manfaat.
Tumbuhnya rasa kepedulian, tenggang rasa, solidaritas, empati, dan kepekaan
masyarakat dalam menghadapi potensi dan masalah kesehatan yang akhirnya
bermuara dalam semangat gotong royong sesuai dengan niali luhur bangsa.
Kesemuanya dapat dilaksanakan bila kebutuhan masyarakat telah dipenuhi secara
wajar. 
2.2.6 Penyelenggaraan
a. Penggerakan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat, termasuk pergerakan masyarakat merupakan hal yang
penting dalam pembangunan kesehatan, hal ini mengingat penekanan atau fokus
pembangunan kesehatan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian
masyarakat serta upaya promotif dan preventif.

b.      Pengorganisasian dalam Pemberdayaan


Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan pula melalui pendekatan
ketatanan, kelompok, seperti : rumah tangga, institusi pendidikan, tempat
kerja, tempat umum, dan fasilitas kesehatan agar terwujud pemberdayaan
masyarakat yang berhasil guna berdaya guna serta terjamin
kesinambungannya.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan memperhatikan karakteristik dan
kekhususan masyarakat, seperti masyarakat di desa, kota, daerah pesisir,
daerah pegunungan dan aliran sungai.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan metoda yang tepat,
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang, serta
dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang berlaku.
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat dalam berperilaku sehat dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung melalui berbagai saluran media dan teknik
promosi kesehatan.
Peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan dapat dengan cara
mendirikan fasilitas pelayanan kesehatan maupun memberikan informasi
kesehatan (promosi kesehatan) kepada masyarakat. Dalam kaitan ini termasuk
pengembangan desa siaga atau bentuk-bentuk lain pada masyarakat
desa/kelurahan.
c.       Advokasi
Masyarakat dapat berperan dalam melakukan advokasi kepada pemeritah dan
lembaga pemerintah lainnya, seperti legislatif untuk memperoleh dukungan
kebijakan dan sumber daya bagi terwujudnya pembgangunan berwawasan
kesehatan. Pelaksanaan advokasi dilakukan dengan dukungan informasi yang
memadai serta metode yang berhasil guna dan berdaya guna. Masyarakat juga
dapat berpartisipasi dengan memberikan kritik yang membangun bagi
kepentingan seluruh masyarakat.
d.      Kemitraan
Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan kemitraan berbagai pihak,
seperti seluruh sector terkait, lembaga legislatif, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan perguruan tinggi, dan masyarakat agar terwujud dukungan
sumber daya dan kbijakan dalam pembangunan kesehatan.
Pembinanaan dilakukan untuk kesinambungan pemberdayaan masyarakat
yang telah dilakukan melalui berbagai cara, antara lain pemberian insentif,
pendampingan, lomba, dan kompetisi.
e.       Peningkatan Sumber Daya
Dalam pemberdayaan masyarakat perlu didukung oleh pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan yang kuat , pembiayaan yang
memadai, dan dukungan berbagai sarana lain yang berkaitan. Dalam
pemberdayaan masyarakat secara lebih spesifik dapat didampingi penggerak
yang berperan sebagai fasilitator, kominikator, dan dinamisator dalam proses
pemberdayaan masyarakat. Ketersediaan sumber daya tersebut sangat penting
agar dapat tercapai masyarakat berperilaku hidup sehat dan mandiri, termasuk
pentingnya ketersediaan tenaga penggerak/promosi kesehatan, seperti di
puskesmas dan rumah sakit yang mempunyai kompetensi dan integritas
tinggi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Subsistem Pemberdayaan Masyarakat ialah pengelolaan penyelengaraan berbagai upaya
kesehatan, baik secara perorangan, kelompok, maupun masyarakat secara terencana, terpadu,
dan berkesinambungan agar tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Tujuan subsistem pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, mampu mengatasi masalah kesehatan secara
mandiri, berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak
untuk mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan.
Unsur-unsur dari SKN pemberdayaan masyarakat adalah menjadi penggerak
pemberdayaan, sasaran pemberdayaan, kegiatan hidup sehat, dan sumber daya. Sedangkan
prinsip-prinsipnya ialah berbasis masyarakat, edukatif dan juga kemandirian, kesempatan
mengemukakan pendapat dan memilih pelayanan kesehatan, kemitraan dan gotong royong.
Cara penyelenggaraannya adalah dengan penggerakan masyarakat, pengorganisasian dalam
pemberdayaan, advokasi, kemitraan dan peningkatan sumber daya.
3.2 Saran
Semoga makalah yang saya susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca, dan
dapat memberikan pengetahuan tentang pemberdayaan masyarakat. Saya mengetahui bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih sangat banyak terdapat kekurangan baik dari segi
penulisan, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya
harapkan agar dapat terciptannya makalah yang baik dan juga dapat memberi pengetahuan
yang benar kepada pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan
Nasional.
PKMK FK UGM (MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN)

Anda mungkin juga menyukai