Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT

Disusun Oleh:
Alvi Ridhani
Nur Hefa Orissa Azzahra
Raifazul Amna Z
Ullyya Salsabila

Dosen Pembimbing:
Elfida SKM.MPH

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES ACEH
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas yang berjudul “Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat “. Dalam
penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan, akan
tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu, memberi pengarahan,
bimbingan, semangat serta doa untuk keberhasilan penulis. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.

Langsa. Agustus
2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Peran Serta Masyarakat.............................................................................2
1. Pengertian..............................................................................................
2. Dasar Hukum Peran Serta Masyarakat.................................................
3. Tujuan Peran Serta Masyarakat............................................................
B. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).....................................3
1. Pengertian..............................................................................................
2. Tujuan Terbentuknya UKBM...............................................................
3. Tingkat Perkembangan UKBM.............................................................
4. Sasaran UKBM.....................................................................................
5. Jenis-jenis UKBM.................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
Kesimpulan...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan merupakan sasaran dari
promosi kesehatan masyarakat atau komunitas merupakan salah satu dari strategi
global promosi kesehatab pemberdayaan (Empowermwnt) sehingga
pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk dilakukan agar masyarakat
primary terget memiliki kemauan dan kemampuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka (Notoatmodjo, 2007).
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tertulis di
pembukaan undang-undang Dasar 1945. Untuk itu, upaya kesehatan harus selalu
diusahakan peningkatannya secara terus menerus agar masyarakat yang sehat
sebagai investasi dalam pembangunan dapat hidup produktif secara social dan
ekonomi (Nurbeti, M, 2009).
Pemberdayaan masyarakat terhadap usaha kesehatan agar menjadi sehat
sudah sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
bahwa pembangunan kesehatan harus ditunjukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembanginan sumber daya masyarakat. Setiap orang berkewajiban
ikut mewujudkan, mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tinggian. Pemerintah bertanggungjawab memperdayakan dan
mendorong peran serta aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan
(Nirbeti, M, 2009).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Peran Serta Masyarakat
2. Bagaimana Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Serta Masyarakat


1. Pengertian

Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan


dimana individu, keluarga maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung
jawab terhadap kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan masyarakat
lingkungannya serta wahana pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar
kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan
bimbingan dari petugas Puskesmas lintas sektor dan lembaga terkait.

2. Dasar Hukum Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat memiliki arti penting dalam pembangunan pada


umumnya dan penbangunan kesehatan pada khususnya. Hal ini terbukti dengan
dicantumkannya peran serta masyarakat dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan. Pasal 5 : “Setiap orang berkewajiban untuk ikut sertadalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehat "meningkatkan derajat kesehatan
perseorangan, keluarga, dan lingkungannya" Pemerintah bertugas menggerakkan
peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pembiayaan kesehatan, dengan
memperhatikan fungsi social sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang
kutang mampu tetap terjamin.

3. Tujuan Peran Serta Masyarakat

Tujuan program peran serta masyarakat adalah


 Meningkatkan peran, kemandirian, dan kerjasama dengan lembaga
lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai
 Meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan
organisasi non pemerintah dan masyarakat
 Memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dan proses
pembangunan melalui peningktan jaringan kemitraan dengan masyarakat

2
B. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
1. Pengertian
Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) adalah wahana
pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat,
dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan dari petuga
puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait.
2. Tujuan Terbentuknya UKBM
 Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM
 Meningkatnya kemampuan pemimpin/Toma dalam merintis dan p
timmengembangkan UKBM
 Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
penyelenggaraan UKBM
 Meingkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
menggali, menghimpun dan mengelola pendanaan masyarakat
utk menumbuhkembangkan UKBM.
3. Tingkat Perkembangan UKBM
Pada umumnya, UKBM dibagi berdasarkan tingkat perkembangannya
menjadi 4 strata, yaitu:
 Pratama, yaitu UKBM yang baru dibentuk
 Madya, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya
masih rendah
 Purnama, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya
sudah tinggi.
 Mandiri, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur, cakupan nya tinggi
dan >50% masyarakatnya telah menjadi anggota dana sehat.
4. Sasaran UKBM
Sasaran UKBM, yaitu:
 Individu atau tokoh masyarakat berpengaruh
 Keluarga,
 Kelompok masyarakat: generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja,
dan lain-lain.

3
 Organisai masyarakat: organisai profesi, LSM, dan lain-lain.
 Masyarakat umum: desa, kota dan pemukiman khusus
5. Jenis-jenis UKBM
 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
a) Prinsip dasar posyandu
1) Pos pelayanan terpadu dimana terdapat perpaduan merupakan usaha
antara pelayanan masyarakat professional dan non professional (oleh
masyarakat).
2) Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi.
Imunisasi, penangulangan diare) maupun lintas sektoral 3)
Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok tumbang/pos
tumbang, pos imunisasi, pos kesehatan, dan lain-lain).
3) Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1 tahun, anak
balita 1-5 tahun, ibu hamil, PUS).
4) Pendekatan yang dibutuhkan adalah pengembangan dan
PKMD/PHC
b) Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang,
meliputi
1) Meja 1: Pendaftaran
2) Meja 2: Penimbangan
3) Meja 3: Pengisian Kartu Menuju Sehat
4) Meja 4: Penyuluhan Kesehatan pembarian oralit Vitamin A ,dan
tablet besi
5) Meja 5: Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan, serta pelayanan keluarga berencana.
c) Klasifikasi Posyadun
Posyandu diklafikasikan menjadi empat tingkatan, yaitu:
1) Posyandu Pratama (Warna Merah)
Pelaksanaan masih belum mantap, kegiatan belum bias rutin tiap
bulan dan kader aktifnya terbatas. Frekuensi penimbangan masih
kurang dari delapan kali dalam satu tahun. Posyandu pratama dinilai

4
gawat. Intervensinya antara lain:pelatihan kader, penyegaran kader,
dan penambahan jumlah kader.
2) Posyandu Madya (Warna Kuning)
Dapat melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun,
jumlah kader kurang lebih 5 orang, cakupan program utama yaitu
KB, KIA, Gizi, Imunisasi masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini
berarti kelestarian kegiatan posyandu sudah lebih baik tetapi masih
rendah cakupan nya, untuk itu perlu dilakukan penggerakan
masyarakat secara intensif, serta penambahan program yang sesuai
dengan situasi dan kondisi setempat.
3) Posyandu Purnama (Warna Hijau)
Dapat melaksankan kegiatan lebih dari delapan kali setiap
tahun,jumlah kader lima orang atau lebih, cakupan lima program
utamanya lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan
mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana.
4) Posyandu Mandiri (Warna Biru)
Kegiatan teratur, cakupan lima program utama sudah baik, ada
program tambahan, dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50%
KK. Dana sehat menggunakan prinsip Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JPKM) serta mampu berswasembada.

 Kelurahan Siaga / Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)


Poskeskel merupakan unit kesehatan dibawah Puskesmas yang dibangun
berdasarkan swadaya masyarakat. Dikepalai oleh bidan/dokter/perawat
setempat (berdomisili di lokasi Poskeskel). Poskeskel melayani kesehatan
masyarakat secara umum sebagai perpanjangan dari Puskesmas. Poskeskel
akan membawahi beberapa Posyandu di lingkungannya.

 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah di halaman atau
lading yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai
obat. Dikaitkan dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud

5
partisipasi mereka dalam bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan
sederhana dengan memanfaatkan obat tradisional.
a) Menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan dan mengobati gejala atau keluhan dari
beberapa penyakit yang ringan
b) Memperbaiki gizi masyarakat
c) Upaya pelestarian dan memperindah lingkungan
d) Menambah penghasilan keluarga.

 Upaya Kesehatan Kerja (UKK)


Upaya Kesehatan Kerja adalah bentuk operasionil PHC di lingkungan
pekerja, merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan
pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggarakan
oleh masyarakat pekerja atau kelompok kerja yang memiliki jenis kegiatan
usaha yang sama dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja.
UKK menjadi semakin penting pada industrilisasi sekarang ini. Pertumbuhan
industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak, yang
biasanya tetap diiringi oleh banyaknya tenaga kerja informal. Salah satu
wujud UKK adalah dibentuknya Pos Upaya kesehatan Kerja (Pos UKK) di
sektor informal dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di
sektor formal. Setelah terlatih sebagai kader UKK, ada 13 (tiga belas) tugas
pokok dan fungsi (tupoksi) yang harus dijalankannya secara optimal, antara
lain:
a) Pertemuan Tingkat Pekerja (ptp) : mengadakan sosialisasi upaya tempat
kerja, merencanakan pelaksanaan survey mawas diri dan musyawarah
masyarakat pekerja
b) Survey Mawas Diri (SMD) : pengenalan, pengumpulan, pengkajian
masalah kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
pekerja mengenai kesehatan kerja
c) Musyawarah Masyarakat Pekerja (MMP) : megenal masalah
kesehatan dan keselamatan kerja, dengan pekerja, keluarga pekerja,
petugas puskesmas, aparat pemerintah

6
d) Membentuk Pos UKK : menentukan pengurus pos UKK, jadwal
kegiatan, rencana kerja tahunan, target, pembiayaan, lokasi dekat dengan
tempat kerja
e) Perencanaan UKK : menentukan masalah kesehatan kerja berdasarkan
hasil SMD, menentukan prioritas masalah, perkiraan biaya, jadwal,
rencana, dan target kegiatan
f) Penyuluhan UKK : materi tentang gizi, PHBS, kebersihan lingkungan,
potensi, risiko bahaya, penggunaan APD (alat pelindung diri),
pengolahan limbah, penyakit dan kecelakaan akibat kerja
g) Pemeriksaan Kesehatan, P3K dan P3P : membantu petugas kesehatan,
pemeriksaan ksehatan umum, pengadaan dan pengelolaan kartu
kunjungan, formulir status kesehatan pekerja, membuat daftar penyakit
akibat kerja, pemberian obat bebas pada penyakit ringan.
h) Upaya Rujukan : merujuk segera pasien kecelakaan, dan penyakit berat
yang tidak bisa tertangani.
i) Pencatatan Pelaporan : membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan
pelayanan
j) Kerjasama Lintas Sektoral : pertemuan berkala dengan anggota pos
UKK, pertemuan ruitn teratur dengan petugas, kunjungan rumah kepada
pekerja, membantu kesulitan pekerja
k) Megelola Sumber Keuangan UKK : mengatur sumber pemasukan dan
pengeluaran pos UKK
l) Membantu Pemberdayaan Ekonomi Pekerja : integrasi kegiatan ekonomi
yang menguntungkan, pembentukan dan pengelolaan dana simpan
pinjam (koperasi), pemberiaan kredit modal usaha, penyediaan alat
kesehatan kerja.
m) Membina Kemampuan Diri : meningkatkan pengetahuan melalui
pelatihan dan penataran, pertemuan rutin anggota UKK, kunjungan
lapangan, melaksanakan kegiatan secara kontinyu

 Pos kesehatan Persantren (Poskestren)

7
Poskestren merupakan wujud partisipasi masyarakat pondok pesantren
dalam bidang kesehatan secara berkala. Kegiatan dari poskestren adalah :
a) Pos obat pondok pesantren
b) Santri husada (kader kesehatan di kalangan santri)
c) Pusatinformasi kesehatan, berupa perpustakaan kerohanian dan ceramah
kesehatan secara berkala, bekerja sama dengan puskesmas setempat.
d) Upaya kesehatan lingkungan di sector pondok pesantren.

 Pos Binaan Terpadu (Posbindu)


Posbindu berbeda dengan posyandu, karena posbindu dikhususkan Untuk
pembinaan pada orang tua, baik yang akan memasuki masa lansia maupun
yang sudah memasuki masa lansia. Program posbindu ini diperuntukkan
untuk usia 45 tahun ke atas dengan pembagian 45 tahun sampai 59 tahun
adalah usia pralansia, 60 sampai 70 tahun usia lansia, dan 70 tahun keatas
adalah lansia yang beresiko. Posbindu ini diharapkan bagi usia pralansia
adalah untuk mempersiapkan dalam memasuki usia lansianya agar
tetapproduktif, mandiri dan bisa berperan aktif. Kegiatan yang dilaksanakan
di posbindu diantaranya:
a) Pendataan Sasaran, masyarakat yang berusia diatas 18 tahun
b) Pemeriksaan Kesehatan
c) Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, maka setiap satu bulan
sekali diadakan pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan tekanan
darah, penimbangan berat badan, dan pemberian obat-obatan yang
diperlukan.
d) Penyuluhan, dilaksanakan setiap 1 bulan sekali.
e) Olah raga atau kesehatan jasmani
f) Olahraga yang dilakukan di posbindu yaitu senam lansia, jalan kaki.
g) Pemberian makanan tambahan
h) Pemeriksaan laboratorium darah pada pasien yang beresiko.
i) Pembinaan pada keluarga lansia unutk meningkatkan kemampuannya
mengatasi masalah kesehatan lansia.
 Podok Bersalin Desa (Polindes).

8
Pondok Bersalin Desa (Polindes) merupakan salah satu peran serta
masyarakat dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan pelayanan dan
kesehatan ibu dan kesehatan anak lainnya. Kegiatan di Pondok Bersalin Desa
antara lain
a) Melakukan pemeriksaan (ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan
balita).
b) Memberikan pertolongan persalinan normal yang bersih dan aman.
c) Memberikan pelayanan KB.
d) Memberikan imunisasi.
e) Penyuluhan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak.
f) Pelatihan dan pembinaan kepada kader dan masyarakat.

 Pos KB Desa (RW).


Sejak periode sebelum reformasi upaya keluarga berencana telah
berkembang secara nasional hingga ketingkat pedesaan. Sejak itu untuk
menjamin kelancaran program berupa peningkatan jumlah akseptor baru dan
leseptor aktif, ditingkat desa telah dikembangkan. Pos KB Desa (PKBD)
yang dijalankan oleh kader KB atau petugas KB ditingkat kecamatan.

 Saka Bakti Husada (SBH).


SBH adalah wadah pengembang minat, pengetahuan dan ketrampilan
dibidang kesehatan bagi generasi muda khususnya anggota Policy Geraka
Pramuka untuk membaktikan dirinya kepada masyaraka dilingkungan sekitar.
Sasarannya adalah para peserta didik antara lain Pramuka Penegak dan
Pandega, Pramuka Penggalang berusia 14-15 tahun dengan syarat khusus
memiliki minat terhadap kesehatan. Dan anggota dewasa, yakni Pamong
Saka, Instruktur Saka serta Pimpinan saka.

 Kelompok Masyarakat Pemakai Air (Pokmair)


Pokmair adalah sekelompok masyarakat yang peduli terhadap kesehatan
lingkungan terutama dalam penggunaan air bersih serta pengelolaan sampah

9
dan limbah rumah tangga melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat
dengan melibatkan seluruh warga.

 Karang Taruna Husada.


Karang Taruna Husada adalah wadah kegiatan remaja dan pemuda
ditingkat RW yang besar perannya pada pembinaan remaja dan pemuda
dalam menyalurkan aspirasi dan kreasinya. Di masyarakat, Karang Taruna
mampu mendorong dinamika masyarakat dalam pembangunan lingkungan
dan termasuk pula dalam pembangunan, kesehatan. Pada pelaksanaan
kegiatan Posyandu, gerakan kebersihan lingkungan, gotong royong
pembasmian sarang nyamuk dan lain - lainnya potensi Karang Tarun ini
sangat besar.

 Pelayaan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.


Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan
pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara
mandi
dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek
pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja Program Pokok Puskesmas Kegiatan pokok
Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya,
karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapa berbeda-beda. Namun
demikian kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a) Kesejahteraan ibu dan Anak (KIA)
b) Keluarga Berencana
c) Usaha Peningkatan Gizi

10
d) Kesehatan Lingkungan
e) Pemberantasan Penyakit Menular
f) Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan
g) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
h) Usaha Kesehatan Sekolah
i) Kesehatan Olah Raga
j) Perawatan Kesehatan Masyarakat
k) Usaha Kesehatan Kerja
l) Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
m) Usaha Kesehatan Jiwa
n) Kesehatan Mata
o) Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )
p) Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
q) Kesehatan Usia Lanjut
r) Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga
sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas
ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dar
masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesma
dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesma
seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untul
melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh
Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksanaal
maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama
Pemerintah
Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya karen
timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi
kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda kegiatan lain.
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan pemerintah terdepan yang
memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Sejalan dengan upaya
pemerataan pelayan kesehatan diwilayah terpencil dan sukar dijangkau telah

11
dikembangkan pelayanan melalui Puskesmas Keliling. Upaya pelayanan
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dalam kaitan ini dipandang selaku
tempat rujukan bagi jenis pelayanan dibawahnya yakni berbagai jenis UKBM
sebagaimana tertera diatas.

 Pemberantasan Penyakit Menular


Melalui pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat desa (P2M-
PKMD) merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam penangulangan
penyakit menular yang banyk di derita penduduk setempat.

 Desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL),


Merupakan wujud peran serta masyarakat dalam program menyediakan
air bersih dan perbaikan lingkungan pemukiman. Melalui kegiatan ini
diharapkan cukupan penyediaan air bersih dan rumah sehat menjadi semakin
tinggi ( kader kesehatan di kalangan santri), pusat informasi kesehatan di
pondok pesantren, dan upaya kesehatan lingkungan di sekitar pesantren.

 Karang Werda
Merupakan wujud peran serta masyarakat dalam upayakesehatan usia
lanjut, misalnya pos pembina terpadu lansia (posbindu lansia atau posyandu
usila).

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai tingkat kesehatan
masyarakat yang blebih baik. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKB)
merupakan wujud nyata dari peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
Indikator utama meningkatnya peran serta masyarakat adalah dengan makin
banyaknya UKBM yang berkualitas dan memadai · pemberdayaan secara umum
merupakan suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan,
serta kemampuan masyarakat dalam rangka mengenal, mengatasi, memelihara,
melindungi, serta meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Melalui
pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan diharapkan masayarakat mampu
mengatasi sendiri masalah kesehatan mereka secara mandiri juga mencakup
kemampuan untuk memelihara dan melindungi diri baik individual, kelompok
atau masyarakat dari ancaman kesehatan seperti Pimpinan Puskesmas untuk bisa
memberikan dukungan terhadap setiap kegiatan UKBM dalam bentuk fikiran dan
pendanaan

13
DAFTAR PUSTAKA

Edwar, Erwin. 10 Jenis Usaha Kesehatan Berbasis


Masyarakat, http://www.erwinedwar.com/2018/06/10-jenis-upaya-kesehatan-
bersumberdaya.html. Diakses tanggal 25 Agustus 2022
Hartinah, Fauziah. Usaha Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM). http://myukbm.blogspot.com/. Diakses tanggal 25
Agustus 2022
Hikmat, 2001y. Masyarakat dalam Kesehatan.Agung Sentosa. Jakarta.
https://dokumen.tips/documents/ukbm-i-siap.html
Notoatmodjo, S. 2007, Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Rineka Cipta, Jakarta.
Nurbeti, M. 2009. Pemberdayaan masyarakat dalam konsep “kepemimpinan yang
mampu menjembatani”. Rineka Cipta, Jakarta.
Peran Serta Masyarakat (Kader Kesehatan). Available from:
http://syakira-blog.blogspot.com/2009/01/peranserta-masyarakat-kader-
kesehatan.html.
Sembiring Nasap. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat dalam Usaha
Peningkatan Kesehatan Masyarakat . Available from:
http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
Tentang Kesehatan. Available from:
http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.

14

Anda mungkin juga menyukai