Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAWATAN MULUT

Disusun Oleh:
JULIANA SIREGAR
KENANGA PUSPITA SARI
M.HAFIZ
MAINORA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES ACEH
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas yang berjudul “PERAWATAN MULUT“. Dalam penyusunan makalah ini
penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan, akan tetapi berkat bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu, memberi pengarahan,
bimbingan, semangat serta doa untuk keberhasilan penulis. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.

Langsa. Agustus 2022


Penulis

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
A. LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................1
C. TUJUAN PEMBAHASAN............................................................................1
D. MATERI PEMBAHASAN............................................................................2
1. Mulut dan Bagian – Bagiannya..................................................................2
2. Memelihara Kesehatan mulut....................................................................2
3. Diet Makanan.............................................................................................4
4. Cara Menyikat Gigi Yang Baik Dan Benar...............................................4
5. Kontrol Enam Bulan Sekali.......................................................................7
E. KESIMPULAN...............................................................................................9
F. REFERENSI.................................................................................................10

ii
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak
dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh
keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk
mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk
menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga
mulut. Kelainan-kelainan yang bisa terjadi di dalam mulut adalah gigi berlubang,
penyakit atau radang gusi dan gigi berjejal. Karies gigi dan radang gusi
(gingivitis) merupakan penyakit gigi dan jaringan pendukung gigi yang banyak
dijumpai pada anak-anak sekolah dasar di Indonesia, serta cenderung meningkat
setiap dasawarsa.
Masalah terbesar yang dihadapi penduduk Indonesia seperti juga di negara -
negara berkembang lainnya di bidang kesehatan gigi dan mulut adalah penyakit
jaringan keras gigi (caries dentin). Hal ini karena prevalensi karies di Indonesia
mencapai 80%. Usaha untuk mengatasinya belum memberikan hasil yang nyata
bila diukur dengan indikator kesehatan gigi masyarakat. Tingginya prevalensi
karies gigi serta belum berhasilnya usaha untuk mengatasinya mungkin
dipengaruhi oleh faktor - faktor distribusi penduduk, faktor lingkungan, faktor
perilaku, dan faktor pelayanan kesehatan gigi yang berbeda-beda pada masyarakat
Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah anatomi mulut dan bagian – bagian mulut?
2. Bagaimanakah memelihara kesehatan mulut?
3. Bagaimanakah diet makanan bagi mulut?
4. Bagaimanakah cara menyikat gigi yang baik?
5. Bagaimanakah perawatan gigi yang baik (kontrol gigi 6 bulan sekali)?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui anatomi mulut dan bagian – bagian mulut
2. Mengetahui cara memelihara kesehatan gigi
3. Mengetahui diet makanan yang baik bagi mulut

1
4. Mengetahui cara menyikat gigi yang baik
5. Mengetahui perawatan gigi yang baik (kontrol gigi 6 bulan sekali)
D. MATERI PEMBAHASAN
1. Mulut dan Bagian – Bagiannya
Mulut dibentuk oleh 2 rahang, yakni rahang atas dan rahang bawah. Pada
rahang ini terdapat gigi dan gusi. Gigi dan mulut sendiri berfungsi untuk
menguyah, berbicara, dan memberikan bentuk yang harmonis pada muka. Gigi
tersusun atas lapisan-lapisan. Lapisan-lapisan pada gigi yakni :
a. Email : lapisan terluar yang keras dan kuat
b. Dentin : lapisan dibawah email yang lebih lunak mudah rusak
c. Pulpa : lapisan yang berisi pembuluh darah dan saraf
d. Gusi : laringan lunak yang ada dalam mulut
e. Cementum : lapisan luar akar gigi
f. Jar. Periodontal : jaringan yang memegang gigi sehingga melekat pada
g. Tulang alveolar rahang
: tulang tempat melekatnya gigi

2. Memelihara Kesehatan mulut


Ada banyak manfaat mulut bersih, seperti membuat napas menjadi segar,
mulut terlindung dari bakteri mulut, dan yang pasti juga dapat membuat kita
percaya diri. Dengan napas yang segar kita pun merasa nyaman saat berada di
dekat orang lain, tanpa perlu was-was orang tersebut akan mencium bau mulut
Anda.
Kesehatan Mulut adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada
kesehatan rongga mulut. Ini termasuk gigi, gusi dan lidah. Kesehatan mulut yang
buruk dapat disebabkan oleh luka, infeksi jamur, sariawan, sindrom mulut kering
dan kanker mulut. Namun, terkadang penyebab utama dari kesehatan mulut yang
buruk bukanlah penyakit berat tetapi hanya pola kebersihan mulut yang buruk,
dan kebersihan mulut yang buruk ini pada gilirannya menyebabkan kesehatan
mulut yang buruk pula.
Nutrisi yang baik tidak hanya membuat kita sehat dan karenanya
mencerminkan kesehatan mulut kita, tetapi juga menghasilkan kesehatan mulut

2
yang baik. Kekurangan Vitamin A dapat menyebabkan gusi bengkak, gusi
berdarah dan penyakit gusi lainnya. Kalsium dan Vitamin D membantu menjaga
kesehatan gigi yang kuat juga. Kalsium dan Vitamin D akan diserap pada gigi dan
karenanya memberikan kekuatan pada gigi. Tembaga, Seng, Besi, Yodium dan
Kalium juga merupakan mineral penting yang baik bagi kesehatan mulut. Ini
bekerja dengan kalsium dan fosfor dan mencegah kerusakan gigi juga.
a. Makanan Yang Boleh Dimakan Dan Yang Harus Dihindari
Apa yang Anda masukkan ke dalam mulut Anda pasti memberi efek pada
gigi Anda. Ada berbagai cara di mana nutrisi mempengaruhi mulut dan gigi.
Makanan kaya kalsium dan fosfor baik untuk gigi Anda. Makanan kaya
omega-3 dan asam lemak juga akan membantu untuk meningkatkan
kesehatan mulut Anda. Makanan dan minuman yang meningkatkan produksi
air liur baik untuk kesehatan mulut Anda. Air liur bekerja secara alami
menetralkan asam yang meningkatkan kerusakan gigi dan pembusukan.
Selain itu juga membantu membersihkan partikel makanan kecil yang
menempel di gigi Anda. Semua jenis makanan manis harus dihindari untuk
kesehatan mulut yang baik serta mencegah produksi asam dan kerusakan
makanan dan pembusukan.
Makanan yang manis dan lengket seperti permen, es, caramel, minuman
bersoda dan lain-lain dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan gigi.
Perbanyaklah mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang berserat
dan berair yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi karena didalamnya
mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Contohnya adalah brokoli, semangka, jeruk, apel dan sebagainya. Selain itu
perlu juga menghindari makanan-makanan yang terlalu panas atau dingin,
makanan yang dapat menimbulkan bau mulut serta hindari rokok.
b. Stres dan Kesehatan Mulut
Mulut kering, kebiasaan kertak atau mengeretak gigi (tooth
grinding/bruxism) sering dikaitkan dengan stres. pengabaian kesehatan mulut,
dari mulai menghindari pemeriksaan gigi, sampai melewatkan kegiatan
menjaga kebersihan mulut yang sederhana seperti flossing dan menyikat gigi
dpat dipicu oleh stress. Stres dapat mengubah sikap kita terhadap kesehatan

3
gigi. Stres berarti pola makan yang buruk. Stres dan dampaknya pada
kesehatan mulut dan kesehatan secara umum bisa menjadi serius dan
mengancam jiwa, karenanya penting untuk mencoba tips-tips sederhana
tentang bagaimana menjaga kesehatan mulut dan gigi Anda.

3. Diet Makanan
Diet yang dianjurkan terutama untuk memperbaiki kesehatan gigi dan mulut :
a. Mengusahakan diet karbohidrat serendah mungkin yang disesuaikan
dengan kebutuhan kalori dengan menjaga agar kalori yang berasal dari
karbohidrat tidak lebih dari 50% jumlah kalori yang dibutuhkan per hari,
tetapi tidak kurang dari 30%.
b. Dalam konsumsi karbohidrat sebaiknya dipilih bentuk larutan atau
bentuk yang dapat segera bersih dari rongga mulut, misalnya sayuran-
sayuran hijau atau kuning, karena merupakan karbohidrat yang baik
dengan derajat retensi yang rendah sehingga mengurangi pembentukan
plak gigi dan adanya stimulasi aliran saliva.
c. Mengurangi makanan yang manis dan lengket seperti kue-kue, permen,
dan coklat.
d. Batasi jumlah makan menjadi 3 kali sehari dengan menekan keinginan
untuk makan diantara jam-jam makan.
e. Menambah masukan dari makanan seperti daging, ikan yang kaya akan
protein dan fosfat karena dapat menambah sifat basa dari saliva.

4. Cara Menyikat Gigi Yang Baik Dan Benar


a. Pemilihan sikat gigi yang benar

b. Gosok gigi secara benar dan teratur 2x sehari


Gosok gigi yang baik dan benar → sisa makanan dan plak dapat
dibersihkan

4
 Pilih sikat gigi yang benar: gagang lurus, kepala sikat sesuai dengan
mulut, bulu sikat lembut karena yang keras dapat membuat gusi terluka
dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur gigi terutama
di sekitar garis gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam
menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung enamel gigi telah
terkikis. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat
yang kering sehingga dapat mengering setelah dipakai. Jangan pernah
meminjamkan sikat gigi kepada orang lain karena sikat gigi mengandung
bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain
meski sikat sudah dibersihkan.
 Gosok seluruh permukaan gigi serta lidah (untuk menyingkirkan bakteri
dan agar napas lebih segar).

 Untuk gigi atas gerakan sikat dari atas ke bawah dan sebaliknya.

 Posisi sikat gigi 45° di daerah perbatasan antara gigi dan gusi. Agar sisa
makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan. Gunakan
gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.

 Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah.


Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan
tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu
sikat membersihkan celahcelah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering
mungkin.

5
 Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi
tegak dan gerakkan perlahan keatas dan bawah melewati garis gusi.
 Gunakan odol secukupnya + fluor
Pasta gigi adalah bahan yang digunakan bersamasama sikat gigi untuk
membersihkan dan memoles seluruh permukaan gigi. Fungsi utama pasta gigi
adalah membantu sikat gigi dalam membersihkan permukaan gigi dari
pewarnaan gigi dan sisa-sisa makanan, fungsi sekundernya untuk
memperkilat gigi dan mempertinggi kesehatan gingiva serta mengurangi bau
mulut. Umumnya pasta gigi mengandung bahan abrasif 20-40%, air 20-40%,
pelembab 20-40%, detergen 1-2%, bahan pengikat 2%, bahan penyegar ±2%,
bahan pemanis ±2%, bahan terapeutik ±5%, dan pewarna <1%.4,28 Pasta gigi
terapeutik dibagi dalam 2 kelompok yaitu:

 Pasta gigi terapeutik yang tidak mengandung fluor seperti pasta gigi yang
mengandung klorofil, antibiotik, ammonium dan enzim inhibitor.
 Pasta gigi terapeutik yang mengandung fluor untuk mencegah terjadinya
karies gigi seperti : sodium fluoride 0,22%, stannous fluoride 0,4% dan
sodium monofluorophosphate 0,76%.
Anak prasekolah sudah dianjurkan untuk memakai pasta gigi yang
mengandung fluor karena kemampuan refleks penelanan anak sudah lebih
baik, sehingga anak sudah dapat berkumur dan meludahkan cairan yang
terdapat dalam mulutnya.8 Jumlah pasta gigi yang dioleskan hanya sebesar
biji kacang polong kecil sehingga kadar fluor yang masuk kedalam tubuh
anak masih dalam batas yang normal walaupun anak menelan pasta giginya
serta untuk mencegah terjadinya fluorosis.
c. Waktu dan frekuensi menyikat gigi
Menurut American Dental Association (ADA) menyatakan bahwa pasien
harus menyikat gigi, secara teratur minimal dua kali sehari yaitu pagi hari
setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Penelitian menunjukkan bahwa
menyikat gigi sekali sehari pada anak, menggunakan pasta gigi yang
mengandung fluor akan mencegah terbentuknya karies gigi. Menyikat gigi
khususnya pada malam hari sangat penting, bertujuan untuk mencegah plak
dan debris (sisa-sisa makanan) yang melekat di permukaan gigi setiap

6
malam.27 Lamanya penyikatan tidak ditentukan, tetapi biasanya dianjurkan
selama 2-3 menit.
d. Cara Membersihkan Gigi

5. Kontrol Enam Bulan Sekali


Meskipun mungkin tidak terdapat keluhan apapun dari rongga mulut, tetapi
pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan 6 bulan sekali. Hal tersebut berguna untuk
mencegah perkembangan penyakit gigi dan gusi lebih lanjut. Pemeriksaan gigi
yang dilakukan 6 bulan sekali setidaknya sekaligus untuk dilakukan pembersihan
karang gigi atau yang biasa disebut dengan scaling oleh dokter gigi. Mengunjungi
dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan tidak hanya bermanfaat untuk
mengetahui jika ada kelainan yang berkembang di rongga mulut. Namun juga
dapat untuk mengetahui jika ada perkembangan penyakit sistemik yang

7
bermanifestasi di rongga mulut. Jika dokter gigi mendapati kondisi demikian,
biasanya akan merujuk pada dokter yang berkompeten.
Masalah gigi berlubang masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak
maupun dewasa dan tidak bisa dibiarkan hingga parah karena akan memengaruhi
kualitas hidup. Karena itulah, untuk mencegahnya, minimal periksakan kondisi
gigi ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
Menurut Drg Ratu Mirah Afifah GCClindent., MDSc, Professional
Relationship Manager Oral Care, PT Unilever Indonesia, Tbk, permasalahan gigi
akan menyebabkan seseorang mengalami rasa sakit, ketidaknyamanan, cacat,
infeksi akut dan kronis, gangguan makan dan tidur serta memiliki risiko tinggi
untuk dirawat di rumah sakit. Akibatnya, akan membutuhkan biaya pengobatan
tinggi dan berkurangnya waktu belajar di sekolah.
Dicontohkan, di Indonesia, sakit gigi bisa berakibat seseorang kehilangan
waktu kerja atau sekolah rata-rata 4 hari setiap bulannya dan hal ini juga terjadi
di negara maju seperti Amerika Serikat dimana lebih dari 51 juta jam sekolah
hilang setiap tahunnya dikarenakan penyakit gigi dan mulut. "Untuk itulah,
dianjurkan perlunya mengunjungi dokter gigi setiap 6 (enam) bulan sekali untuk
mencegah, mendeteksi secara dini bila ada kelainan dan mendapatkan perawatan
gigi segera sebelum keadaan menjadi parah. Disebutkan, data global juga
menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut menjadi masalah dunia yang dapat
mempengaruhi kesehatan secara umum dan kualitas Kesehatan.
Seperti general check up kesehatan tubuh dari mata, telinga, denyut jantung,
tekanan darah, hingga urine dan tinja, pemeriksaan gigi bermaksud untuk
pencegahan penyakit gigi dan mulut akan meneropong kondisi rongga mulut
secara menyeluruh, meliputi kondisi gusi, ludah, bau mulut, gigi, termasuk email
gigi. Berdasarkan kondisi inilah bisa dilakukan penanggulangan.
Kondisi gusi diperiksa untuk mengetahui apakah ada perdarahan atau radang
gusi (gingivitis) dengan alat yang disebut WHO probe. Gusi di tiap gigi ditekan
ringan. Kalau tak sehat, dengan tekanan ringan saja gusi akan berdarah. Kalau
terjadi radang gusi, karena terjadi di jaringan penyangga gigi, risiko gigi tanggal
mencapai 1 – 6 kali. Karena masuknya kuman dapat menyebabkan radang gusi,
terutama dari jenis anaerob. Masuknya kuman itu bisa terjadi jika kebersihan

8
kurang terjaga. Gejala radang gusi yang mudah dirasakan adalah saat sikat gigi,
gusi berdarah, dan linu saat minum dingin atau asam.
Jika masih ringan, penanganannya bisa dilakukan dengan menyikat gigi
secara benar. Sebaliknya, bila sudah terjadi kelainan, misalnya terbentuk kantung
gusi karena gingivitis, tindakan medis mesti dilakukan. Bila ukuran kantung
gusinya berkisar 3 – 5 mm, dilakukan pembersihan dengan dikuret. Bila kantung
gusi telah lebih dari 6 mm, tenpaksa dilakukan operasi gusi.
Sedangkan kondisi ludah yang diperhatikan adalah jumlah, kekentalan, kadar
keasaman, dan protein. PH ludah normal adalah 6 – 7. Makin cair makin bagus.
Kalau terlalu kental, mulut akan kering karena kekurangan enzim pengendali
jumlah kuman. Dengan bertambahnya usia, bisa terjadi syorgan syndrome,
berkurangnya produk si ludah. Keadaan ini bisa ditanggulangi dengan pemberian
obat. Juga dibantu dengan perilaku sehat, yaitu banyak berkumur dan minum.
Kalau ada yang berlubang, ya ditambal. Kalau sudah ada yang ompong,
meskipun terletak di bagian dalam yang tak terlihat bila tersenyum, sebaiknya
dipasangi gigi palsu. Ini penting, karena gigi selalu mencari kontak baru. Kalau
ada lawannya, ia akan berhenti bergerak. Gigi palsu itu bukan sekadar untuk
tampil cantik, tapi untuk membantu memperbaiki dan mempertahankan struktur.
Jika gigi berlubang dan ompong dibiarkan, kita akan cenderung mengunyah
di sisi gigi yang tak berlubang dan ompong. Padahal, posisi mengunyah yang
ideal harus seimbang. Sisi yang tak dipakai mengunyah akan membuat makanan
di sana tak hancur, lama-lama karang gigi menutup permukaan gigi. Jika
dibiarkan, akan berpengaruh ke otot leher hingga timbul keluhan pusing. Rahang
sendi pun bisa berkelainan, karena fungsi gigitan tak seimbang. Akhirnya, bisa
mengganggu fungsi pendengaran.

E. KESIMPULAN
Gigi yang sehat adalah gigi yangrapih, bersih, bercahaya dan didukung oleh
gusi yang sehat, yaitu gusi yang kencang dan bewarna merah muda. Untuk
mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan
perawatan secara berkala, sehingga didapatkan kondisi gigi dan jaringan rongga
mulut yang sehat. Hal tersebut dapat dicapai dengan memeriksakan kesehatan gigi

9
dan mulut ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dan bukan hanya apabila
terdapat keluhan saja.

F. REFERENSI
Almatsier, S. Prinsip Dasar llmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
2003

Dental Caries :1 medlineplus Medical Isncyclopedia, page accessed August 14,


2006.

Newman. Takei. Carranza,. Clinical Periodontology. 9 th edition. W B Saunders


Company. Philadelphia. 2002

Novrinda, Herry. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut. Dept. Ilmu Kesehatan
Gigi Masyarakat-Pencegahan. FKG-UI

Pine, M C. Comunit Oral Health. Reed Educational & Professional Publishing


Ltd. 1997

10

Anda mungkin juga menyukai