Anda di halaman 1dari 25

KANKER

LAMBUNG
Kelompok 3:

Isnalia Marhamni
Cintami Avrina
Jihan Salsa Bila
Putri Hayatul Ridha
Dara Maghfirah
Anatomi dan
fisiologi Lambung
Lambung atau gaster merupakan bagian dari
saluran yng dapat mengembang paling banyak
terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri
dari bagian atas fundus uteri berubungan dengan
esophagus melalui orifisium pilorik, terletak
dibawah diafragma di depan pancreas dan limpa,
menempel di sebelah kiri fundus uteri.
Bagian-Bagian
Lambung
1. Fundus ventrikuli
2. Korpus ventriculi
3. Atrum pylorus
4. Kurvatura minor
5. Kurvatura mayor
6. Osteum kardiak
Susunan lapisan dari dalam dan keluar
Lapisan otot Lapisan otot
melingkar panjang

1 2 3 4 5
Lapisan Lapisan otot Lapisan
selaput lendir miring jaringan ikat
Fungsi Lambung

Menampung makanan,
menghancurkan dan
Getah cerna lambung yang
menghaluskan makanan oleh
dihasilkan
peristaltic lambung dan getah
lambung

Pepsin, Asam
garam (HCl),
dan Renin
Kanker
Lambung
Kanker lambung merupakan bentuk neoplasma
maligna gastrointestinal. Karsinoma lambung
merupakan bentuk neoplasma lambung yang paling
sering
terjadi dan menyebabkan sekitar 2,6% dari semua
kematian akibat kanker .
Kanker lambung atau tumor malignan perut
adalah  suatu adeno karsinoma. Kanker ini menyebar
ke paru –paru, nodus limfe dan hepar. Faktor risiko
meliputi gastritis atrofik kronis dengan metaplasia
usus anemia pernisiosa, konsumsi alkohol tinggi dan
merokok.
Etiologi Kanker Lambung

Faktor predisposisi Faktor presipitasi


1. Konsumsi makanan yang
1. Faktor genetic
diasinkan
2. Faktor umur
2. Infeksi H.pylori
3. Sosioekonomi
4. Mengonsumsi rokok dan
alkohol
5. NSAIDs
6. Anemia pernisiosa
Patofisiologi dan WOC
Kanker Lambung
Pada stadium awal, karsinoma gaster sering tanpa gejala
karena lambung masih dapat berfungsi normal
Pada stadium lanjut bila sudah metastase ke hepar bisa
mengakibatkan hepatomegali
Adanya nyeri perut, hepatomegali, asites, teraba massa pada
rektum, dan kelenjar limfe supraklavikuler kiri (Limfonodi
Virchow) yang membesar menunjukkan penyakit yang lanjut
dan sudah menyebar. Bila terdapat ikterus obstruktiva harus
dicurigai adanya penyebaran di porta hepatik
Klasifikasi Kanker Lambung

Tipe I (pritrured Tipe II (superficial Tipe III. (Excavated


type) type) type)

Tumor ganas yang 1. Tipe II.a. (Elevated Menyerupai Bormann II


menginvasi hanya terbatas type) (tumor ganas lanjut) dan
pada mukosa dan sub 2. Tipe II.b. (Flat type) sering disertai kombinasi
mukosa yang berbentuk 3. Tipe II.c. (Depressed seperti tipe II c dan tipe III
polipoid type) atau tipe III dan tipe II c,
dan tipe II a dan tipe II c.
Manifestasi klinis Kanker
Lambung

Gejala awal dari kanker lambung


sering tidak pasti karena kebanyakan
tumor ini dikurvatura kecil, yang hanya
sedikit menyebabkan ganguan fungsi
lambung
Pemeriksaan diagnostik Kanker Lambung

Pemeriksaan Pemeriksaan sitologi Pemeriksaan


radiologi makroskopis

Pemeriksaan Radiologi CT Staging pada


laboratorium karsinoma lambung dan
Endoskopi dan Biopsi
Endoskopi dan Biopsi

Gambar 2 Endoskopi Lambung Gambar 3 Infiltrasi Karsinoma gaster Gam

GambarGambar
5 Karsinoma gaster pada
6 Karsinoma antrum
gaster gaster
yang menyebabkan obstruksi antrum gaster
Komplikasi Kanker Lambung

Perforasi Hematemesis Obstruksi Adhesi


Diagnosa keperawatan
1. Nyeri b/d iritasi mukosa lambung,respon
pembedahan
2. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/anoreksia
3. Gangguan pola tidur b/d cema
4. Pola jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan
Muchus putih kekuningan
5. Resiko tinggi infeksi b/d adanya port de
entree luka pasca bedah
Pengkajian Tujuan dari pengkajian atau anamnesa merupakan kumpulan
informasi subyektif yang diperoleh dari apa yang dipaparkan
oleh pasien terkait dengan masalah kesehatan yang menyebabkan
pasien melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan (Niman,
2013).

1. Identitas pasien yang perlu untuk dikaji meliputi:


a. Meliputi nama dan alamat
b. Jenis kelamin : kanker lambung ini lebih banyak
menyerang pada wanita.
c. Umur : paling sering menyerang orang yang berusia lebih
dari 40 tahun

2. Riwayat Kesehatan Sekarang Pengkajian ini dilakukan untuk


mendukung keluhan utama. Lakukan pertanyaan yang bersifat
ringkas sehingga jawaban yang diberikan klien hanya kata “ya” atau
“tidak” atau hanya dengan anggukan kepala atau gelengan
Pengkajian 3. Riwayat Kesehatan Sebelumnya: Pengkajian yang mendukung adalah mengkaji apakah
sebelumnya klien pernah menderita penyakit lain.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga: apakah pasien memii penyaki keturunan

5. Riwayat Tumbuh Kembang Kelainan – kelainan fisik atau kematangan dari


perkembangan dan pertumbuhan seseorang yang dapat mempengaruhi keadaan penyakit
seperti gizi buruk atau obesitas.

6. Riwayat Sosial Ekonomi Pada riwayat sosial ekonomi pasien terkait makanan dan
nutrisi yang dikonsumsi oleh pasien setiap harinya.

7. Riwayat Psikologi Cara pasien menghadapi penyakitnya saat ini, dapat menerima, ada
tekanan psikologis berhubungan dengan sakitnya itu. Kita kaji tingkah laku dan
kepribadian.

8. Persepsi kesehatan dan cara pemeliharaan kesehatan Cara klien menjaga kesehatan, cara
menjaga kesehatan, pengetahuan klien tahu tentang penyakitnya, tanda dan gejala apa
yang sering muncul, perilaku mengatasi kesehatan, pengetahuan penyebab sakitnya.
Pengkajian 9. Nutrisi metabolik Makan atau minum, frekuensi, jenis, waktu, volume, porsi,
obatobatan yang dikonsumsi.
 
10. Eliminasi Pola buang air besar atau buang air kecil : teratur, frekuensi, warna,
konsistensi, keluhan nyeri.
 
11. Aktivitas dan latihan Aktivitas sehari-hari yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari, bantuan dalam melakukan aktivitas, keluhan klien saat beraktivitas.
 
12. Tidur dan istirahat Kualitas tidur klien, kebiasaan tidur klien, kebiasaan sebelum tidur
klien.

13. Kognitif dan persepsi sensori Pengkajian nyeri PQRST, penurunan fungsi Panca
indera, alat bantu yang digunakan misalnya kaca mata.
 
14. Persepsi dan konsep diri Cara klien menggambarkan dirinya sendiri, pandangan klien
terhadap penyakitnya, harapan klien terhadap penyakitnya.
 
15. Peran dan hubungan dengan sesama Hubungan klien dengan sesama, hubungan klien
dengan orang lain keluarga, perawat dan dokter
16. Reproduksi dan seksualitas Gangguan pada hubungan seksualitas klien,
Pengkajian mekanisme koping dan toleransi terhadap stres.
 
17. Mekanisme koping dan toleransi terhadap stres Cara klien menghadapi
masalah, cara klien mengatasi solus.
 
18. Nilai dan kepercayaan Kebiasaan dalam menjalankan agama, tindakan medis
yang bertentangan dengan kepercayaan klien, menjalankan ajaran agama yang
dianut klien, persepsi terkait dengan penyakit yang dialami dilihat dari sudut
pandang nilai dan kepercayaan klien.
 
19. Pemeriksaan fisik Keadaan umum : Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis GCS E4 V5 M6 Skala nyeri 5
Tanda vital:
a. Tekanan Darah : 140/90 mm/Hg
b. Nadi : 105 X/mnt
c. RR : 24 X/mnt
d. Suhu : 36°C Interpretasi : Tekanan darah pasien tinggi karena pasien berusia
hampir 60 tahun. Nadi tinggi karena pasien biasanya nyeri, RR, suhu dalam
batas normal dan tidak ada gangguan.
Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
a. Kepala Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada lesi dikepala, penyebaran rambut merata,
rambut bersih, hitam, tidak ada ketombe. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
b. Mata Inspeksi : Konjungtiva anemis, posisi dan kesejajaran mata normal, dilatasi pupil
normal, ada reaksi dengan cahaya, tidak memakai kacamata, fungsi penglihatan normal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Telinga Inspeksi : Bentuk dan ukuran telinga normal, tidak ditemukan pembengkakan,
telinga dalam keadaan bersih, ketajaman pendengaran normal. Palpasi : tidak ada nyeri
tekan
d. Hidung Inspeksi : bentuk hidung normal, simetris, pernapasan cuping hidung, bersih, tidak
ada pembengkakan, tidak ada secret Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e. Mulut Inspeksi : Bibir : mukosa bibir kering, rongga mulut : jumlah gigi lengkap, lidah :
bersih, warna lidah putih
f. Leher Inspeksi : bentuk normal, simetris, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening Palpasi : tidak ada nyeri tekan, teraba nadi karotis
g. Dada Inspeksi : bentuk dada normal, simetris, tidak ada retraksi dada Palpasi : tidak ada nyeri
tekan Perkusi : suara paru-paru sonor (normal), suara jantung pekak Auskultasi : S1 - S2, suara
nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan seperti ronkhi, wheezing, snoring
h. Abdomen Inspeksi : distensi abdomen Auskultasi : Peristaltik normal (20x/menit) Perkusi :
Timpani Palpasi : tidak ada nyeri tekan
i. Ekstremitas Ekstremitas Atas Inspeksi : gerak tangan antara dekstra dan sinistra seimbang,
kekuatan otot Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada massa Ekstremitas
Bawah Inspeksi : kekuatan otot dekstra sinistra 5 Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan, tidak ada massa
j. Kulit dan kuku Inspeksi : Kulit : kulit lembab, warna kulit kuning langsat, turgor kulit baik
Kuku : kuku pendek dan bersih Palpasi : CRT 2 detik Keadaan lokal Kondisi umum pasien
biasanya adalah composmentis degan nilai GCS 14 -1 5.
Diagnosa keperawata

Nyeri b/d iritasi mukosa Pemenuhan nutrisi kurang Gangguan pola tidur b/d
lambung,respon dari kebutuhan tubuh cema
pembedahan b/anoreksia

Pola jalan nafas tidak efektif Resiko tinggi infeksi b/d


b/d penumpukan Muchus adanya port de entree luka
putih kekuningan pasca bedah
Asuhan Keprawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN HASIL

    NOC NIC  
1 Nyeri b/d iritasi Setelah dilakukan perawatan -minta pasien untuk menilai -meminta pasien untuk menilai nyeri
mukosa 2/24 jam diharapkan klien nyeri atau ketidak nyamanan atau ketidaknyamanan pada skala 0-
lambung,respon berkriteria hasil pada skala 0-10 10(mengkaji skala nyeri)
pembedahan -nyeri berkurang -ajarkan teknik -mengajarkan teknik
-pasien tampak rileks nonfarmarmakologis nonfarmakologis(mengajarkan
-skala nyeri berkurang -kalaborasi obat dengan tim teknik relaksasi nafas dalam
medis -memberi informasi penyebab nyeri
-beri informasi penyebab nyeri -mengkalaborasi obat dengan tim
-anjurkan pemberian medis
lingkungan yg nyaman
-monitor tanda tanda vital
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN HASIL
    NOC NIC  
  Pemenuhan nutrisi kurang Setelah dilakukan perawatan -anjurkan pasien makan sedikit -menimbang berat badan pasien
2 dari kebutuhan tubuh b/d 2/24 jam diharapkan klien tapi sering -menganjurkan pasien makan sedikit tapi
anoreksi berkriteria hasil -anjurkan pasien makan makanan sering
-pola makan terpnuhi bergizi dan tidak mahal -mendiskusikan dengan ahli gizi dalam
-bb bertambah -anjurkan keluarga pasien memberi menentukan kebutuhan protein pasien
-pasien nafsu makan makanan kesukaan pasien -memberikan informasi yang tepat tentang
-timbang berat badan pasien kebutuhan nutrisi dan bagaimana
-berikan informasi yang tepat memenuhinya
tentang kebutuhan nutrisi dan
bagaimana memenuhinya
-diskusikan dengan ahli gizi dalam
menentukan kebutuhan protein
pasien
-kaji dan dokumentasi derajat
kesulitan mengunyah dan menelan
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN HASIL

    NOC NIC  
3 Gangguan pola tidur b/d Setelah dilakukan perawatan -jelaskan tidur yang cukup selama -menangani gejala pola tidur
cemas 2/24 jam diharapkan klien sakit (mis,cemas,gelisah,ketidakmampuan
berkriteria hasil -anjurkan pasien untuk kosentrasi)
-terjaga pada waktu yang tepat menghindari kebisingan dan -menjelaskan tidur yg cukup selama
-pola tidur terpenuhi pengunaan lampu pada waktu sakit
-perasaan segar setelah tidur tidur -menganjurkan pasien bak sebelum
-anjurkan pasien bak sebelum tidur
tidur -menganjurkan pemeberian linkungan
-anjurkan pemberian lingkungan yang nyaman
yang nyaman
-tangani gejala pola tidur
-anjurkan pasien untuk
menghindari mengkonsumsi
makanan dan minuman yg dapat
menganggu saat akan tidur
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai