PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan Penulisan
1.2.1. Tujuan Umum
Berdasarkan latar belakang diatas maka secara umum tujuannya adalah
untuk mengetahui proses terjadinya karsinoma laring dan pelaksanaan
asuhan keperawatan pada pasien dengan karsinoma laring.
2
BAB 2
KONSEP DASAR PENYAKIT
2.1 Definisi
Karsinoma laring mengacu pada karsinoma pita suara atau bagian lain dari
laring, yang terjadi terutama pada pria lebih dari 60 tahun. Hampir dua pertiga
dari karsinoma laring timbul pada pita suara (glotis). (Nettina;2001).
2.2 Etiologi
Pada umumnya penyebabnya belum diketahui, adapun faktor resiko adanya
karsinoma laring, antara lain :
a. Riwayat merokok
b. Konsumsi alcohol yang tinggi
c. Ketegangan vocal
d. Laringitis kronik
e. Pemajanan industri; bekerja di daerha pertambangan
f. Defisiensi nutrisi
g. Riwayat keluarga
Dalam keluarga dengan riwayat terkena kanker terutama kanker nasopharing
besar kemungkinan untuk terkena kanker nasopharing daripada yang tidak
memiliki riwayat keluarga terkena kanker.
3
2.3 Patofisiologi
Zat karsinogenik (zat kimia di dalam makanan)
↓
Mengaktifkan virus eipstein bar (EBV)
↓
Jumlah monosit di dalam darah
(pada sel-sel mononuclear) di daerah laring
↓
Pembengkakan pada kelenjar getah bening
↓
Timbul gejala :
Nyeri kepala, nyeri di bagian leher dan wajah, mimisan,
Pandangan kabur, bengkak di leher.
2.5 Komplikasi
1. Ruptur arteri karotis
2. Stenosis normal
3. Aspirasi
4. Kekambuhan kanker pada stoma
5. Infeksi
(Nettina;2001)
4
2.6 Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan cermin tak langsung terhadap laring atau laringoskopi dan biopsi
langsung untuk mengidentifikasi lesi.
2. Pemindaian CT Scan dan tes radiologis untuk mendeteksi tumor.
3. Laringografi – studi kontras laring untuk memastikan pembuluh darah dan
nodus limfe.
(Nettina;2001).
2.7 Pengobatan
1. Terapi radiasi
2. Kemoterapi
3. Pembedahan
5
BAB 3
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
a. Aktivitas/ Istirahat
Gejala : Kelemahan dan keletihan, perubahan pada pola istirahat; adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi tidur, misal nyeri, ansietas
b. Sirkulasi
Gejala : Palpitasi; nyeri dada pada pengerahan kerja
c. Integritas ego
Gejala : Faktor stress dan cara mengatasi stres; masalah tentang perubahan
dalam penampilan
Tanda : Menyangkal, menarik diri, marah
d. Makanan / cairan
Gejala : Anorexia, mual/ muntah, perubahan pada berat badan
Tanda : Perubahan pada kelembaban/ turgor kulit
e. Neurosensori
Gejala : Pusing
f. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Ketidaknyamanan ringan sampai berat
g. Pernapasan
Gejala : Merokok, pemajanan asbes
h. Keamanan
Gejala : Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen
Tanda : Ulserasi
i. Interaksi sosial
Gejala : Ketidakadekuatan atau kelemahan sistem pendukung; riwayat
perkawinan
6
j. Penyuluhan dan Pembelajaran
Gejala : Riwayat kanker pada keluarga, penyakit metastatik, riwayat
pengobatan sebelumnya
7
e. Kolaborasikan dengan pasien, dokter, dan tim perawatan kesehatan lain ketika
mengubah penatalaksanaan nyeri diperlukan
Rasional : Metode baru pemberian analgesik harus dapat diterima pasien,
dokter dan tim perawatan kesehatan lain agar dapat efektif;
partisipasi pasien menurunkan rasa ketidakberdayaan pasien
Diagnosa keperawatan II :
a. Bantu pasien mengekspresikan rasa keprihatinan dan ketakutan terhadap
diagnosa
Rasional : pasien merasa terdukung mengekspresi perasaan dengan
memahami bahwa konflik emosi adalah normal dan dialami orang
lain dalam situasi sulit
b. Kaji pasien/ orang terdekat terhadap berduka yang mengalami, jelaskan
prosedur sesuai kebutuhan
Rasional : memperkuat normalitas perasaan/ reaksi terhadap apa yang dialami
dan dapat membantu pasien menghadapi secara efektif
c. Dorong partisipasi dalam perawatan dan pengobatan
Rasional : memungkinkan pasien mempertahankan kontrol terhadap
kehidupan dan kooperatif dalam perawatan, pengobatan.
8
Rasional : membuat waktu makan lebih menyenangkan, yang dapat
meningkatkan masukan
d. Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian terapi
Rasional : pemberian terapi yang adekuat dapat membantu meningkatkan
status nutrisi klien dalam proses penyembuhan
Diagnosa keperawatan IV :
a. Kaji perasaan pasien tentang citra tubuh dan tingkat harga diri
Rasional : Memberikan dasar pengkajian untuk evaluasi perubahan dan
mengkaji keefektifitasan intervensi
b. Berikan dorongan pada pasien untuk mengungkapkan kekhawatirannya
Rasional : Mengidentifikasi kekhawatiran adalah suatu tahap penting dalam
mengatasinya
c. Bantu pasien dalam perwatan diri ketika keletihan, letargi, mual, muntah, dan
gejala lainnya yang menghambat kemandirian
Rasional : Kesejahteraan fisik meningkatkan harga diri
d. Individualisasikan perawatan untuk pasien
Rasional : Mencegah atau mengurangi depersonalisasi dan menekankan
makna diri pasien
3.4 Evaluasi
Adapun evaluasi akhir yang diharapkan pada klien dengan ca nasopharing
adalah:
1. Terpenuhinya rasa nyaman dengan kualitas nyeri berkurang sampai hilang
2. Mengungkapkan pemahaman tentang proses penyakitnya dan perasaan
didukung dalam melalui berduka
3. Pencapaian nutrisi maksimal, status nutrisi terpenuhi
4. Terpenuhinya kebutuhan harga diri dan memperbaiki citra tubuh
9
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, Diane C. & JoAnn C. Hackley. 2000, Buku Saku Keperawatan Medikal
Bedah, EGC-Jakarta
Brunner & Suddarth, edisi 8 vol 1. 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
EGC-Jakarta
10