KONSEP MEDIS
A. DEFENISI
B. ETIOLOGI
Penyebab nyata dari kanker rektum belum diketahui, tetapi beberapa faktor
risiko telah ditemukan, diantaranya;
1. Diet tinggi lemak, protein dan daging serta rendah serat merupakan pemicu
terjadinya kanker melalui proses karsinogenesis. Konsumsi makanan berserat
yang rendah dapat memperlambat waktu transit intestinal yang memicu
karsinogenesis.
2. Orang yang sering mengkonsumsi alcohol dan rokok juga beresiko terkena
kanker rectum.
3. Riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga, riwayat penyakit usus
inflamasi kronis meningkatkan resiko teserang kanker rectum.
C. PATOFISIOLOGI
Tumor dapat berupa massa polipod besar, yang tumbuh ke dalam lumen
dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai cincin anular. Lesi anular lebih
sering terjadi pada bagian rektosigmoid, sedangkan polipoid atau lesi yang datar
lebih sering terdapat pada sekum dan kolon ascendens. Secar histolgis, hampir
semua kanker usus besar adalah adenokarsinoma (terdiri atas epitel kelenjar) dan
dapat mensekresi mucus yang jumlahnya berbeda-beda.
Tumor/ kanker dapat menyebar (1) secara infiltrate langsung ke struktur
yang berdekatan, seperti ke dalam kandung kemih. (2) melalui pembuluh limfe ke
kelenjar limfe perikolon dan mesokolon; (3) melalui aliran darah, biasanya ke hati
karena kolon mengalirkan darah ke system portal. Prognosis relative baik bila lesi
terbatas pada mukosa dan sub mukosa pada saat reseksi dilakukan, dan jauh lebih
jelek bila telah terjadi metastasis ke kelenjar limfe.
Pada perkembangan selanjutnya kanker terbagi dalam 4 stadium (Stadium
I-IV).
1. Stadium 0
Pada stadium 0 kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam
rektum.yaitu pada mukosa saja. Disebut juga carcinoma in situ.
2. Stadium I
Pada stadium I kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan
muskularis dan melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar
kebagian terluar dinding rektum ataupun keluar dari rektum. Disebut juga
Dukes A rectal cancer.
3. Stadium II
Pada stadium II kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat
namun tidak menyebar ke limfonodi. Disebut juga Dukes B rectal cancer .
4. Stadium III
Pada stadium III kanker telah menyebar ke limfonodi terdekat tapi tedak
menyebar kebagian tubuh lainnya. Disebut juga Dukes C rectal cancer .
5. Stadium IV
Pada stadium IV kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati paru
atau ovarium. Disebut juga Dukes D rectal cancer
D. MANIFESTASI KLINIS
E. KOMPLIKASI
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
G. PENATALAKSANAAN
1. Penentuan Staging
Staging sangatlah penting dalam menentukan apakah kanker sudah menyebar
ke organ lainnya. Bila suatu kanker ditemukan pada seorang pasien, prognosis
dan pengobatan sangatlah tergantung dari lokasi, ukuran, stadium dari kanker
dan kondisi kesehatan umum pasien.
2. Pembedahan
Pembedahan merupakan tindakan primer untuk kebanyakan kanker kolon dan
rectal; jenis pembedahan tergantung pada lokasi dan ukuran dari tumor yang
dapat bersifat paliatif dan kuratif.
a. Kanker yang terbatas pada satu sisi diangkat melalui kolonoskop
b. Kolonoskopi laparoskopi dengan polipektomi mungkin dapat pula
dilakukan.
c. Laser Nd: YAG dapat efektif untuk beberapa lesi.
d. Reseksi usus
3. Terapi radiasi dapat digunakan pada pra operasi untuk memperkecil kanker
yang tidak dapat dioperasi, pasca operasi bila margin-margin yang ditentukan
belum seluas yang diperkirakan.
4. Kemoterapi
Kemoterapi dengan 5-FU (5-Fluorouracil )selama lima hari telah dinyatakan
bermanfaat dalam situasi ajufan untuk karsinoma kolorektal. Pengobatan
terbaru menggunakan 5-FU dengan levamisole atau leucovarin.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Aktivitas/istirahat
Gejala:
- Kelemahan, kelelahan/keletihan
- Perubahan pola istirahat/tidur malam hari; adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi tidur misalnya nyeri, ansietas dan berkeringat malam hari.
- Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat
stres tinggi.
2. Sirkulasi
Gejala:
- Palpitasi, nyeri dada pada aktivitas
Tanda:
- Dapat terjadi perubahan denyut nadi dan tekanan darah.
3. Integritas ego
Gejala:
- Faktor stres (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi
stres (merokok, minum alkohol, menunda pengobatan, keyakinan
religius/spiritual)
- Masalah terhadap perubahan penampilan (alopesia, lesi cacat,
pembedahan)
- Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu,
tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan kontrol, depresi.
Tanda:
- Menyangkal, menarik diri, marah.
4. Eliminasi
Gejala:
- Perubahan pola defekasi, darah pada feses, nyeri pada defekasi
Tanda:
- Perubahan bising usus, distensi abdomen
- Teraba massa pada abdomen kuadran kanan bawah
5. Makanan/cairan
Gejala:
- Riwayat kebiasaan diet buruk (rendah serat, tinggi lemak, pemakaian zat
aditif dan bahan pengawet)
- Anoreksia, mual, muntah
- Intoleransi makanan
Tanda:
- Penurunan berat badan, berkurangnya massa otot
6. Nyeri/ketidaknyamanan:
Gejala:
- Gejala nyeri bervariasi dari tidak ada, ringan sampai berat tergantung
proses penyakit
7. Keamanan:
Gejala:
- Komplikasi pembedahan dan atau efek sitostika.
Tanda:
- Demam, lekopenia, trombositopenia, anemia
8. Interaksi sosial
Gejala:
- Lemahnya sistem pendukung (keluarga, kerabat, lingkungan)
- Masalah perubahan peran sosial yang berhubungan dengan perubahan
status kesehatan.
9. Penyuluhan/pembelajaran
- Riwayat kanker dalam keluarga
- Masalah metastase penyakit dan gejala-gejalanya
- Kebutuhan terapi pembedahan, radiasi dan sitostatika.
- Masalah pemenuhan kebutuhan/aktivitas sehari-hari
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. RENCANA/INTERVENSI KEPERAWATAN
Smeltzer & Bare, (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah. Vol 2. Edisi 8.
Jakarta : EGC.