KELOMPOK 2:
TRIMELAINI(231051091)
YOHANA DWISA(231051095)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kesehatan Gigi” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Agama Kristen/Katolik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang betapa pentingnya mengetahui Kesehatan Gigi untuk para
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Agama Kristen/Katolik
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelasaikan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
C.Tujuan .............................................................................................................. 6
A.Kesimpulan ..................................................................................................... 13
B.Saran ............................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi merupakan hal penting yang perlu menjadi prioritas namun
sering dianggap sepele oleh banyak masyarakat, sehingga banyak terjadi masalah
dalam kesehatan mulut dan gigi. Gigi merupakan bagian penting yang bertugas pada
sistem pencernaan, tanpa adanya gigi maka manusia akan mengalami kesulitan
memakan makanan yang dikonsumsinya. (Rachmat Hidayat dan Astrid Tandiari, 2016).
Perawatan kesehatan gigi dapat meningkatkan kesehatan gigi dan mencegah terjadinya
penyakit gigi dan mulut didapatkan melalui pendidikan, pencegahan dan layanan yang
prioritas untuk kebutuhan dasar manusia. (Derby and Wals, 2015). Identifikasi delapan
kebutuhan manusia yang yang berkaitan dengan perawatan Kesehatan gigi adalah cara
bagi tenaga Kesehatan gigi untuk mengevaluasi dan memahami kebutuhan semua klien.
Klien yang akan melakukan perawatan Kesehatan gigi dan mulut sangat mungkin
memiliki satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi dan perawatan kesehatan gigi
disampaikan sesuai dengan kebutuhan klien. (Derby and Wals, 2009). Kesehatan gigi
dan mulut seringkali menjadi prioritas kesekian bagi sebagaian orang. Padahal, seperti
kita ketahui gigi dan mulut merupakan ‘pintu gerbang’ masuknya kuman dan bakteri
sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya. Masalah gigi berlubang
masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa dan tidak bisa dibiarkan
hingga parah karena akan mempengarui kualitas hidup dimana mereka akan mengalami
rasa sakit, ketidak nyamanan, cacat, infeksi akut dan kronis, gangguan makan dan tidur
4
serta memiliki risiko tinggi untuk dirawat dirumah sakit, yang menyebabkan biaya
pengobatan tinggi dan berkurangnya waktu belajar disekolah (Depkes, 2014). Untuk
kesehatan gigi dan mulut, tercatat bahwa proporsi masalah gigi dan mulut sebesar
57,6% dan yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2%. Adapun
Menyikat gigi merupakan metode yang digunakan untuk menghilangkan sisa makanan
dari permukaan gigi yang halus yaitu permukaan bukal, labial, lingual, palatal, dan
oklusal, serta celah gingival (Carole Hollins, 2014). Menyikat gigi sangat penting
dalam upaya menjaga kesehatan gigi, kebersihan gigi, mencegah timbulnya gigi
perasaan segar pada mulut serta menjadikan diri lebih percaya diri (Kusumawardi,
2011).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka dapat di susun rumusan masalah
adalah:
5
C. Tujuan
berlubang/karies.
Kesehatan Gigi.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Penting bagi kita untuk memiliki pemahaman yang baik tentang cara mencegah
Berikut ini adalah beberapa tip yang bisa kalian lakukan untuk menjaga kesehatan
gigi:
karies dan berbagai penyakit gigi lainnya. Disarankan untuk menggunakan pasta
gigi yang mengandung fluoride saat menggosok gigi karena dapat membantu
memperkuat gigi.
kumur dua kali sehari juga dapat membantu gigi tetap sehat dan
mempertahankan warna putih pada gigi. Kandungan fluoride yang ada pada obat
kumur memiliki manfaat yang baik untuk melindungi kesehatan gigi dan
mencegahnya berlubang.
7
4. Kurangi konsumsi makanan manis
gula dapat memicu berkembangnya bakteri di dalam mulut. Maka dari itu,
gigi kita terpantau dengan baik. Disarankan untuk mengunjungi dokter gigi
secara rutin, bahkan jika tidak ada keluhan khusus terkait gigi. Pemeriksaan gigi
tubuh secara umum dan melihat tanda-tanda penyakit yang sangat serius seperti
kanker.
Karies gigi terjadi ketika bakteri pada gigi menumpuk dan menimbulkan
komposisi mineral. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko karies gigi
1. Mulut kering
Pada kondisi ini, produksi air liur di dalam mulut menjadi berkurang. Padahal,
air liur dapat membantu mencegah kerusakan gigi dengan membersihkan sisa
makanan dan plak yang menempel di gigi. Apabila produksi air liur menurun,
maka tingkat asam dan bakteri di mulut akan meningkat, sehingga risiko gigi
8
2. Sering mengonsumsi makanan manis
Bakteri mendapatkan energi dari makanan manis yang masuk ke dalam mulut.
Ketika sering mengonsumsi makanan manis, bakteri akan memiliki lebih banyak
energi untuk menghasilkan asam. Selain itu, gula yang menempel di gigi juga
3. Lokasi gigi.
Sering kali gigi berlubang terjadi di area geraham karena area tersebut
samping itu, letaknya yang jauh di belakang sering kali membuat area ini sulit
4. Penyakit GERD.
Penyakit ini dapat memicu karies gigi akibat asam lambung yang naik ke
5. Gangguan makan.
seperti vitamin B, kalsium, dan zat besi. Sementara itu, pengidap bulimia kerap
6. Faktor usia.
Kondisi ini diketahui lebih sering terjadi pada anak-anak dan lansia. Karies
9
manis. Sedangkan, karies gigi pada lansia dipicu oleh menurunnya kekuatan gusi
Agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut, terapkan cara
Setelah sikat gigi dibasahi dan dioleskan pasta gigi secukupnya, gosok
bagian luar gigi geraham pada perbatasan gusi dan gigi dengan gerakan
memutar selama kira-kira 20 detik. Setelah itu, gosok gigi geraham dari atas ke
bawah, mulai dari batas gusi hingga ujung gigi, untuk menghilangkan plak dan
Lakukan kedua gerakan tersebut pada semua bagian luar gigi geraham, baik sisi
atas maupun bawah. Setelah itu, ulangi langkah yang sama pada bagian dalam
gigi geraham.
Setelah semua gigi geraham selesai disikat, arahkan sikat ke gigi depan
bagian luar. Gerakkan sikat gigi secara melingkar dan perlahan hingga semua
permukaan gigi depan terkena, agar sisa makanan dan plak yang menempel
dapat tersapu.
Setelah itu, gosok bagian dalamnya dengan gerakan vertikal (ke atas dan ke
bawah) atau seperti sedang mencangkul, baik pada deretan yang atas maupun
bawah. Ulangi cara menggosok gigi ini sebanyak 2–3 kali pada masing-masing
sisi.
10
3. Sikat permukaan mengunyah
gigi ini dengan gerakan memutar agar sisa makan agar sisa makanan bisa
terangkat.
lidah dan sisi dalam pipi dengan sikat gigi atau sikat lidah. Sisa makanan dan
bakteri penyebab bau mulut mungkin menempel pada area ini, sehingga Anda
Agar perawatan gigi dan mulut maksimal, Anda disarankan untuk lanjut
mengangkat sisa makanan yang mungkin masih terselip di sela-sela gigi yang
11
Pemerintah dan pihak terkait perlu lebih aktif dalam mengomunikasikan
pentingnya perawatan kesehatan gigi kepada masyarakat. Hal ini dapat dilakukan
masyarakat umum
masyarakat dan petugas kesehatan terkait kesehatan gigi dan mulut. Komunikasi
yang dimilikinya. Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan yang tepat tentang
-Peran Orangtua:
kesehatan gigi mereka. Mendorong anak-anak untuk menyikat gigi secara rutin
dan benar serta memperhatikan kebersihan gigi sebelum tidur dapat membantu
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sehat adalah sebuah keadaan normal yang sesuai dengan standar yang diterima
Memelihara kesehatan gigi dan mulut penting untuk memperoleh kesehatan tubuh
kita. Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi,bersih,bercahaya,dan di dukung oleh
gusi yang sehat, yaitu gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Untuk
mencapai kesehatan gigi yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara
berkala, sehingga di dapatkan kondisi gigi dan jaringan rongga mulut yang sehat.
Hal tersebut dapat di capai dengan memeriksakan kesehatan gigi ke dokter gigi
setiap enam bulan sekali dan bukan hanya apabila terjadi keluhan saja. Masyarakat
harus menyadari pentingnya menjaga kesehatan gigi dan lebih menyepelekan hal-
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang
budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/masalah-kerap-muncul-meski-gosok-gigi-rutin
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-karies-gigi
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/tip-menjaga-kesehatan-gigi-secara-optimal/
https://repo.poltekkesbandung.ac.id/344/5/BAB%20I%20Armi%20Aprila.pdf
http://repository.unika.ac.id/20268/2/15.L1.0005%20OSINTIANI%20%280.12%29..pdf%20B
AB%20I.pdf
14