Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

OHI DAN OHI-S

Disusun oleh:

Kurnia 202207004

Program Studi DIV Terapi Gigi Fakultas Teknologi Dan Sains


Itkes Muhammadiyah Sidrap 2023
KATA PENGNTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah “OHI
dan OHI-S” .

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga makalah ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGNTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A.Latar Belakang...........................................................................................................4
B.Rumusan Masalah......................................................................................................5
C.Tujuan........................................................................................................................6
D.Manfaat......................................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................7
A.Kebersihan Gigi dan Mulut(OHI)...............................................................................7
B.Cara memelihara kebersihan gigi dan mulut...............................................................7
C. Oral Hygiene Index Simplified(OHI-S).....................................................................8
D. Gigi Indeks OHI-S....................................................................................................9
E. Cara melakukan penilaian debris dan calculus...........................................................9
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A.Kesimpulan..............................................................................................................12
B.Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama, yakni:
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturuan (herediter). Memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat harus ditunjukan pada ke empat
faktor utama tersebut secara bersama-sama. Perilaku masyarakat tidak siap
menerima itu semua, disamping karena fasilitas-fasilitas tersebut tidak sesuai
dengan nilai-nilai kebiasaan masyarakat. Kebiasaan masyarakat sesuai dengan
nilai-nilai kesehatan maka diperlukan pendidikan atau promosi dibidang
kesehatan, sehingga perilaku sehat dalam masyarakat dapat terwujud.

Perilaku sehat adalah respon seseorang (organisme) terhadap stimulus


(rangsangan) atau objek yang berkaitan dengan sehat dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Telah diuraikan
diatas bahwa perilaku kesehatan selain dipengaruhi beberapa faktor diatas juga
sangat dipengaruhi oleh pengetahuan tentang kesehatan, karena pengetahuan
kesehatan sangat penting dalam meningkatkan status kesehatan pada umumnya
maupun kesehatan gigi pada khususnya. Cara meningkatan perilaku kesehatan
masyarakat adalah dengan cara meningkatkan pengetahuan akan kesehatan itu
sendiri.

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana


diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka masyarakat tersebut akan
semakin luas pula pengetahuannya. Upaya kesehatan gigi perlu di tinjau dari
aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan
penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan.Pendidikan
kesehatan gigi dan mulut adalah semua upaya atau aktivitas yang mempengaruhi
orang-orang untuk bertingkah laku yang baik bagi kesehatan dan rneningkatkan
kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut serta memberikan pengertian
cara-cara memelihara kesehatan gigi dan mulut .Penyebab timbulnya masalah
kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku
atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi oleh
kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut. Untuk
memperoleh pengetahuan kesehatan, seseorang harus melalui proses pendidikan
kesehatan.

Kesehatan gigi dan mulut dapat dipelihara dengan cara-cara menjaga


kebersihan gigi dan mulut. Cara untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
adalah dengan cara mengukur kebersihan gigi dan mulut, mengukur kebersihan
gigi dan mulut merupakan upaya untuk menentukan keadaan kebersihan gigi dan
mulut seseorang. Pada umumnya untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut
digunakan suatu indeks. Diantaranya untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut
seseorang Green and Vermillion menggunakan indeks yang di kenal dengan OHI-
S (Oral Hygiene Indexs Simplified), yaitu memilih enam permukaan gigi indeks
tertentu yang cukup dapat mewakili segmen depan maupun belakang dari seluruh
pemeriksaan gigi yang ada dalam rogga mulut. Kebersihan gigi dan mulut
sangatlah penting untuk menunjang kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mulut
adalah pintu gerbang dari segala makanan dan minuman yang masuk ke dalam
tubuh, kesehatan gigi dan mulut dapat berpengaruh secara signifikan terhadap
organ-organ lain di dalam tubuh kita
OHI-S adalah suatu indeks untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut
seseorang. Green and Vermillion memilih enam permukaan gigi indeks tertentu
yang cukup dapat mewakili segmen depan maupun belakang dari seluruh
pemeriksaan gigi yang ada dalam rongga mulut, untuk menilai kebersihan gigi
dan mulut seseorang yang dilihat adalah adanya debris dan kalkulus pada
permukaan gigi.(1)

B.Rumusan Masalah
1.Apa itu OHI?

2.Apa itu OHI-S?


3.Bagaimana cara pengukuran index pada gigi?

C.Tujuan
1.Untuk mengetahui apa itu OHI!

2.Untu mengetahui apa itu OHI-S!

3.Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur index pada gigi!

D.Manfaat
1.Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan


keilmuan diantaranya ilmu kesehatan gigi dan mulut yang berkaitan
dengan gambaran OHI dan OHI-S

2.Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi,untuk


menambah wawasan berkaitan dengan OHI dan OHI-S
BAB II

PEMBAHASAN

A.Kebersihan Gigi dan Mulut(OHI)


Kebersihan gigi dan mulut adalah suatu keadaan yang menunjukan bahwa di
dalam mulut seseorang bebas dari kotoran seperti debris, plak dan karang
gigi.plak akan selalu terbentuk pada gigi geligi dan meluas keseluruh permukaan
gigi apabila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulut.Faktor-faktor yang
mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut yaitu:

a. Menyikat gigi

b. Frekuensi menyikat gigi

c. Cara menyikat Gigi

d. Jenis Makanan
Menyikat gigi adalah tindakan membersihkan gigi dan mulut dari sisa
makanan dan debris yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada
jaringan keras maupun jaringan lunak. Menyikat gigi sebaiknya dua kali sehari
yaitu pagi setelah makan pagi dan malam sebelum tidur.
Fungsi mekanis dari makanan yang dimakan berpengaruh dalam menjaga
kebersihan gigi dan mulut, diantaranya:
a. Makanan yang bersifat membersihkangigi, yaitu makanan yang berserat
dan berair seperti : buah-buahan dan sayur-sayuran.

b. Sebaliknya makanan yang dapat merusak gigi yaitu makanan yang manis
dan mudah melekat pada gigi seperti: coklat, permen, biskuit, dan lain-lain.(2)

B.Cara memelihara kebersihan gigi dan mulut


Cara Memelihara Kebersihan Gigi dan Mulut Cara memelihara kebersihan gigi
dan mulut dengan kontrol plaque dan Scaling.
1). Kontrol plaque
Mengontrol plaque merupakan bagian yang sangat penting untuk
pencegahan penyakit karies gigi dan bagi kesehatan gigi yang baik. Plaque gigi
disebut sebagai suatu ukur variabel yang sangat khusus yang dibentuk oleh
kolonisasi rangkaian mikroorganisme pada permukaan gigi, sehingga mengontrol
plaque merupakan cara untuk menghilangkan plaque dan mencegah
akumulasinya, untuk mengontrol plaque ada dua cara yaitu secara mekanis dan
kimiawi
2). Cara mekanis
Mengontrol plaque secara mekanis meliputi menyikat gigi dan
membersihkan gigi bagian dalam dengan menggunakan bantuan dental floss,
tusuk gigi, mencuci mulut dan pencegahan penyakit dari dokter gigi.
3). Cara kimiawi
Mengontrol plaque secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan
bermacam-macam bahan kimia, alat-alat generasi pertama seperti: antibiotik,
antiseptik, phenil dan alat-alat generasi kedua yang biasanya digunakan adalah
chlorhexadine atau alexadine. Mengontrol plaque secara kimiawi hanya
digunakan sebagai tambahan pada cara mekanis dan bukan sebagai penggantinya.
4). Scaling
Scaling adalah membersihkan karang gigi dengan cara mengorek atau
menyisik dengan alat yang disebut scaler. Scaling dimaksudkan untuk
menghilangkan bahan-bahan yang melekat pada permukaan gigi, terutama plaque,
calculus, dan bahan-bahan lain, sehingga diperoleh permukaan gigi yang licin,
bersih, dan sehat serta menghilangkan jaringan-jaringan mati disekitar calculus
sebagai akibat proses pembentukan calculus dan penyakit periodontal.(3)

C. Oral Hygiene Index Simplified(OHI-S)


Index yang digunakan untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut disebut
Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S). OHI-S merupakan tingkat kebersihan
gigi dan mulut dengan menjum lahkan Debris Index (DI) dan Calculus Index
(CI).Debris Index merupakan nilai (skor) yang diperoleh dari hasil pemeriksaan
terhadap endapan lunak dipermukaan gigi yang dapat berupa plak, material alba,
dan food debris, sedangkan Calculus Index merupakan nilai (skor) dari endapan
keras yang terjadi akibat pengendapan garam-garam anorganik yang komposisi
utamanya adalah kalsium karbonat dan kaslium fosfat yang bercampur dengan
debris, mikroorganisme, dan sel-sel ephitel deskuamasi dalam .

D. Gigi Indeks OHI-S


Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut seseorang, dipilih enam
permukaan gigi index tertentu yang cukup dapat mewakili segment depan maupun
belakang dari seluruh permukaan gigi yang ada dalam rongga mulut. Gigi-gigi
yang dipilih sebagai gigi index beserta permukaan index yang dianggap mewakili
tiap segme/st adalah:
1. Gigi 16 pada permukaan bukal

2. Gigi 11 pada permukaan labial

3. Gigi 26 pada permukaan bukal

4. Gigi 36 pada permukaan lingual

5. Gigi 31 pada permukaan labial

6. Gigi 46 pada permukaan lingual.


Kriteria penilaian Debris Index dan Calculus Index pada pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut sama, yaitu dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
- Baik: Jika nilainya antara 0-0,6

- Sedang: Jika nilainya antara 0,7-1,8

- Buruk: Jika nilalinya antara 1,9-3,0


Skor OHI-S adalah jumlah skor debris index dan skor calculus index
sehingga pada perhitungan skor OHI-S didapat sebagai berikut:
- Baik: Jika nilainya antara 0-1,2

- Sedang: Jika nilainya antara 1,3-3,0

- Buruk: Jika nilalinya antara 3,1-6,0(2)

E. Cara melakukan penilaian debris dan calculus


Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Oral Higiene Index
Simplified (OHI-S) Greene dan Vermilion yang dicatat pada format pemeriksaan
kebersihan gigi dan mulut. Blangko ini dilengkapi dengan identitas subjek
penelitian yaitu nama, umur,jenis kelamin, dan kelas.
Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) terdiri atas dua komponen yaitu
skor debris dan skor kalkulusdengan skala masing-masing komponen 0-3. Enam
permukaan gigi yang diperiksa adalah permukaan bukal/labial gigi molar 1 kanan
atas permanen,insisivus 1 kanan atas permanen, molar 1 kiri ataspermanen, gigi
insisivus 1 kiri bawah permanen dan permukaan lingual gigi molar 1 kiri dan
kanan bawah permanen. Bila gigi molar 1 tidak ada digantikan oleh gigi molar 2
dan 3, sedangkan bila gigi insisivus yang menjadi gigi indek tidak ada maka
digantikan oleh gigi insisivus 1 di sebelah midline. Permukaan gigi yang
berkurang tingginya karena karies atau trauma tidak digunakan sebagai gigi
indeks. Paling sedikit ada dua permukaan gigi indeks untuk tiap individu harus
ada.
Cara pengukuran debris adalah masing-masing permukaan gigi yang
diperiksa dibagi tiga bagian secara horizontal yaitu bagian gingiva, bagian tengah
(midline) dan bagian incisal. Penilaian skor debris terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kriteria Untuk Skor Debris (DI-S)


Komponen OHI-S dari Greene dan Vermillion

Gambar 1 menunjukkan kriteria untuk skordebris adalah nilai 0 tidak ada


debris, nilai 1 debris lunak atau terdapat ekstrinsik stain tanpa debris menutupi
tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi, nilai 2 debris lunak menutupi lebih dari 1/3
permukaan gigi tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi yang diperiksa, nilai 3
debris lunak menutupi lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa.
Cara penilaian untuk kalkulus sama dengan debris, untuk skor penilaian
kalkulus adalah seperti Gambar 2.

Gambar 2. Kriteria Untuk Calculus Skor (CI-S)


Komponen Dari OHI-S dari Greene dan Vermillion

Skor penilaian kalkulus terlihat yang terlihat pada Gambar 2 yaitu nilai 0
tidak ada kalkulus, nilai 1 kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 1/3
permukaan gigi, nilai 2 kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 1/3 permukaan
gigi tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi yang diperiksa atau adanya bercak
kalkulus subgingiva sekeliling bagian servikal gigi, nilai 3 kalkulus supragingiva
menutupi lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa atau adanya pita tebal yang
tidak terputus dari kalkulus subgingiva sekeliling servikal gigi yang diperiksa.
Perhitungan indeks untuk tiap individu adalah :
Debris Indeks = Jumlah penilaian debris
Jumlah gigi yang diperiksa
Kalkulus Indeks = Jumlah penilaian debris
Jumlah gigi yang diperiksa

OHI-S = Debris Indexs + Kalkulus Indexs (DI + CI)


Kriteria tingkat keparahan kebersihan gigi dan mulut adalah
nilai 0,1 - 1,2 baik,
nilai 1,3 – 3,0 sedang
nilai 3,1 – 6,0 buruk.(4)
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
1.Kebersihan gigi dan mulut adalah suatu keadaan yang menunjukan bahwa di
dalam mulut seseorang bebas dari kotoran seperti debris, plak dan karang
gigi.plak akan selalu terbentuk pada gigi geligi dan meluas keseluruh
permukaan gigi apabila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulut.
2.Index yang digunakan untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut disebut
Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S). OHI-S merupakan tingkat kebersihan
gigi dan mulut dengan menjum lahkan Debris Index (DI) dan Calculus Index
(CI).
3.Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut seseorang, dipilih enam
permukaan gigi index tertentu yang cukup dapat mewakili segment depan
maupun belakang dari seluruh permukaan gigi yang ada dalam rongga mulut.

B.Saran
1.Diharapkan agar lebih meningkatkan dan mempertahankan kesehatan gigi
dan mulut dengan memperluas pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
terutama OHI-S

2.Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan informasi dan untuk studi
lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anang. Mulut (Ohi-S) Pada Siswa Smp Di Majalengka. J Ilm Keperawatan


Gigi [Internet]. 2020;1(1):19–26. Available from:
http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg

2. Makassar DI. Kebersihan Gigi Dan Mulut bab 2 dmft. Media Kesehat Gigi
Politek Kesehat Makassar. 2021;20(1):49–54.

3. Ratmini NK, Artawa IMB, Gejir IN. Pengaruh Pola Monitoring Menyikat
Gigi Terhadap Peningkatan Kebersihan Gigi & Mulut Murid SDN 2 S
Kecamatan Susut Bangli. J Kesehat Gigi [Internet]. 2018;6(1):1–5.
Available from: http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1599/2/1.
Ratmini %281-4%29.pdf

4. Masyarakat BK, Alhamda S, Gigi JK, Padang PK. Status Kebersihan Gigi
dan Mulut dengan Status Karies Gigi ( Kajian pada Murid Kelompok Umur
12 Tahun di Sekolah Dasar Negeri Kota Bukittinggi ). 2011;27(2):108–15.

Anda mungkin juga menyukai