Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN GIGI DI SD

DOSEN PENGAMPU:
Slamet Riyadi, SKM,M.pd
Nama:
Aulia Sifa Amanda (PO71251220005)

PROGRAM STUDI TERAPI GIGI PROGRAM SARJANA TERAPAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................................3

A. Latar Belakang......................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3

C. Tujuan...................................................................................................................................3

BAB II.............................................................................................................................................4

PEMBAHASAN..............................................................................................................................4

A. Konsep dan Prinsip Promosi Kesehatan...............................................................................4

B. Kesehatan Gigi Anak-Anak..................................................................................................4

C. Peran Sekolah dalam promosi kesehatan Gigi......................................................................7

D. Media Promosi Kesehatan Gigi Anak SD............................................................................8

BAB III..........................................................................................................................................10

PENUTUP.....................................................................................................................................10

A. Kesimpulan.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga dan diperhatikan oleh semua individu, tak
terkecuali anak-anak di tingkat Sekolah Dasar (SD). Anak-anak adalah aset masa depan bangsa,
dan menjaga kesehatan mereka, termasuk kesehatan gigi, merupakan langkah penting dalam
memastikan masa depan yang cerah. Kesehatan gigi anak-anak adalah bagian integral dari
kesehatan secara keseluruhan, yang memengaruhi kualitas hidup mereka.

Di tengah kegiatan pembelajaran dan permainan yang menjadi fokus utama anak-anak SD,
seringkali perawatan gigi sering diabaikan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah
kesehatan gigi yang dapat mengganggu kualitas hidup anak-anak tersebut. Karies gigi, gigitan
tidak normal, atau masalah gigi lainnya dapat mengganggu kenyamanan, kemampuan makan,
dan perkembangan anak-anak. Oleh karena itu, peran sekolah sebagai lembaga pendidikan yang
memegang tanggung jawab dalam mendidik anak-anak adalah sangat penting.

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya promosi kesehatan gigi di kalangan
anak-anak Sekolah Dasar, serta upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah, orang tua, guru, dan
tenaga kesehatan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan gigi anak-anak. Promosi kesehatan
gigi mencakup penyuluhan, pendidikan, dan perawatan gigi yang tepat yang harus menjadi
bagian integral dari pendidikan dan pengasuhan anak-anak.

Peran sekolah dalam promosi kesehatan gigi, metode-metode yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan promosi kesehatan gigi, dan pentingnya kerja sama antara sekolah, keluarga,
dan komunitas dalam menjaga kesehatan gigi anak-anak. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang pentingnya perawatan gigi sejak usia dini dan upaya-upaya promosi kesehatan gigi yang
efektif, kita dapat membantu anak-anak SD tumbuh dengan gigi yang sehat dan senyum yang
cerah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa peran sekolah dalam promosi kesehatan gigi anak-anak SD

C. Tujuan
1. Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya perawatan gigi di kalangan anak anak sd
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep dan Prinsip Promosi Kesehatan
WHO menggambarkan promosi kesehatan sebagai "proses yang memungkinkan individu
dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk mengendalikan faktor kesehatan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya."

Promosi kesehatan adalah revitalisasi dari pendidikan kesehatan pada masa yang lalu.
Promosi kesehatan dilihat sebagai proses mengedukasi orang tentang kesehatan dan
meningkatkan pengetahuan mereka, serta sebagai upaya untuk mengubah perilaku orang dalam
masyarakat, organisasi, dan lingkungannya. Perubahan yang diharapkan dalam kegiatan promosi
kesehatan meliputi lingkungan fisik-nonfisik, sosial-budaya, ekonomi, dan politik. Promosi
kesehatan adalah kombinasi berbagai macam dukungan untuk perubahan lingkungan, termasuk
pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan hokum..

Saat ini, istilah "promosi kesehatan" banyak digunakan dalam bidang kesehatan masyarakat
dan telah mendapatkan dukungan kebijakan dari pemerintah untuk melaksanakan operasinya.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1148/MENKES/ SK/VII/2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah mendefinisikan promosi kesehatan sebagai "upaya
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, untuk, dan bersama
masyarakat, agar merekan dapat membantu diri sendiri dan mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, yang sesuai dengan sosial budaya lokal dan didukung oleh
kebijakan publik".1

B. Kesehatan Gigi Anak-Anak


Anak-anak merupakan tunas bangsa yang masih dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan, baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Oleh karena itu perlu mendapat
perhatian sedini mungkin, sehingga dikemudian hari menjadi manusia dewasa yang bertanggun
jawab, berguna bagi bangsa dan negara.

1.Perkembangan gigi pada anak

1
Nurmala, I., & KM, S. (2020). Promosi kesehatan. Airlangga University Press.
adalah proses penting yang terjadi sejak mereka lahir hingga masa pertumbuhan mereka. Berikut
ini adalah tahapan perkembangan gigi pada anak:

a) Gigi Anak (Gigi Susu):


• Gigi susu pertama muncul biasanya sekitar usia 6 bulan.
• Biasanya, anak-anak memiliki 20 gigi susu, yang terdiri dari 10 gigi di rahang atas dan 10
gigi di rahang bawah.
• Gigi susu adalah sementara dan akan rontok seiring bertambahnya usia untuk digantikan
oleh gigi tetap.
b) Gigi Tetap:
• Proses pergantian gigi susu dengan gigi tetap dimulai sekitar usia 6 hingga 7 tahun.
• Gigi tetap biasanya tumbuh di rahang belakang dan akan terus berkembang seiring
bertambahnya usia.
• Ada total 32 gigi tetap pada orang dewasa, termasuk gigi geraham dan gigi taring.
c) Pergantian Gigi Susu ke Gigi Tetap:
• Proses pergantian ini biasanya selesai sekitar usia 12 hingga 13 tahun.
• Pergantian gigi susu ke gigi tetap dimulai dari gigi geraham, dan berlanjut hingga gigi
depan.
• Pergantian gigi dapat menyebabkan gejala seperti rasa sakit, gusi bengkak, dan
perubahan dalam tampilan gigi.
d) Gigi Taring:
• Gigi taring pada anak biasanya mulai muncul sekitar usia 7 hingga 8 tahun.
• Gigi taring berfungsi untuk menggigit dan merobek makanan.
• Mereka juga memiliki peran penting dalam penampilan gigi.
e) Pergantian Gigi Cacat:
• Terkadang, gigi anak-anak dapat mengalami kerusakan atau keropos, yang memerlukan
perawatan gigi.
• Perawatan gigi yang tepat sangat penting untuk mencegah gangguan perkembangan gigi
yang lebih serius.
f) Pemeliharaan Gigi:
• Perawatan gigi yang baik pada anak sangat penting untuk mencegah karies gigi dan
masalah gigi lainnya.
• Ini termasuk menyikat gigi secara teratur, menghindari konsumsi makanan dan minuman
manis berlebihan, serta kunjungan rutin ke dokter gigi.
• Pemahaman tentang perkembangan gigi anak penting untuk menjaga kesehatan gigi
mereka. Orang tua dan wali anak harus mengawasi perkembangan gigi anak-anak dan
memberikan perawatan gigi yang tepat agar gigi tetap sehat sepanjang hidup mereka.

Pada 18 orang yang menjawab (56,3%), perkembangan gigi rata-rata masih rendah. Karena
anggapan bahwa pertumbuhan dan perkembangan gigi tidak begitu penting, tidak banyak orang
yang ingin tahu tentang pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan gigi. Hal ini
berkaitan dengan komponen pengetahuan individu, yaitu minat. Orang yang sangat tertarik pada
topik tertentu akan mencari berbagai informasi tentang topik tersebut. Sebaliknya, kurangnya
minat akan mengurangi rasa ingin tahu dalam diri seseorang.

Minat didefinisikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang kuat terhadap sesuatu.
Minat mendorong seseorang untuk berusaha dan berusaha untuk mendapatkan pengetahuan yang
lebih mendalam. Mengenai tingkat pengetahuan orang tua tentang asupan nutrisi yang tepat
untuk pertumbuhan dan perkembangan gigi anak-anak di SD, dan rata-rata pengetahuan orang
tua tentang asupan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan gigi anak sudah cukup baik
yaitu pada 15 atau 46,9% responden dapat menjawab pertanyaan dengan baik2

2.Masalah Umum Kesehatan Gigi pada Anak-anak

Karies gigi dan radang gusi, juga dikenal sebagai gingivitis, adalah penyakit gigi dan jaringan
pendukung gigi yang banyak dialami oleh anak-anak sekolah dasar di Indonesia dan cenderung
meningkat setiap tahun. Sebagai hasil dari riset kesehatan dasar tahun 2013, sebanyak 25,2
persen anak usia 10–14 tahun mengalami masalah gigi dan mulutnya.
Faktor penyebab tingginya angka karies gigi pada anak usia Sekolah Dasar adalah faktor
lingkungan, budaya dan faktor perilaku kesehatan gigi yang ditandai dengan adanya peningkatan
konsumsi gula yang sangat disenangi oleh anak. Apabila hal tersebut tidak diawasi dengan
seksama, maka akan dapat menurunkan produktifitas anak, karena dari aspek biologis akan
dirasakan sakit atau gigi goyang sehingga aktifitas belajar, makan dan tidur pada anak akan
terganggu
2
Ririn, R. P., Insanuddin, I., & Supriyanto, I. (2021). tingkat pengetahuan orangtua tentang asupan nutrisi yang baik
bagi pertumbuhan dan perkembangan gigi anak. Jurnal Kesehatan Siliwangi
Anak-anak usia 6–14 tahun adalah kelompok usia yang sangat rentan terhadap karies gigi
karena masa pergantian gigi desidui dengan gigi permanen. Pada usia ini, tingkat prevalensi
karies gigi mencapai 60-80%, dan perkembangan secara umum terlihat sangat aktif pada usia 4-8
tahun dan 11–19 tahun.
Menurut banyak peneliti, bentuk permukaan oklusal yang banyak fisura dan erupsi awal
rahang bawah membuatnya mudah terserang karies. Pemeriksaan pada molar satu permanen
bawah pada anak usia 6 hingga 8 tahun menunjukkan 53,23% mengalami karies, dengan
peningkatan pada 3,23% pada anak usia 6 tahun, 16,13% pada anak usia 7 tahun, dan 33,87%
pada anak usia 8 tahun. Kerusakan pada bagian oklusal dan bukal mencapai 75,76%, dan 24,24%
pada anak yang tidak menyikat gigi setiap hari.
Tidak ada bukti bahwa upaya untuk mengatasi karies gigi dan gingivitis telah berhasil.
Namun, konsumsi gula yang meningkat, faktor distribusi penduduk, faktor lingkungan, dan
perilaku kesehatan gigi masyarakat Indonesia diperkirakan akan menyebabkan peningkatan
kasus. Walaupun kerusakan gigi dan jaringan pendukung gigi tidak menyebabkan kematian,
dapat menurunkan tingkat produktivitas seseorang karena rasa sakit atau gigi goyang yang
mengganggu aktivitas belajar, makan, dan tidur. Aspek estetika juga dapat menyebabkan
masalah psikososial.3

C. Peran Sekolah dalam promosi kesehatan Gigi


Guru adalah orang yang secara profesional mendidik yang mengajar, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa di pendidikan anak usia
dini melalui jalur formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru juga bertanggung
jawab untuk melakukan tindakan promotif sebagai upaya mereka untuk meningkatkan kesehatan
siswa, khususnya gigi dan mulut, dengan mengajarkan siswa cara menjaga kesehatan gigi dan
mulut. Pada masa sekolah dasar, siswa menaruh kepercayaan pada guru dan orang tua mereka.

Peran guru dalam promosi kesehatan di sekolah untuk kesehatan gigi dan mulut siswa
sekolah dasar menunjukkan bahwa pengetahuan guru dan sikap yang positif terhadap program
promosi kesehatan di sekolah untuk kesehatan gigi dan mulut pada siswa sekolah dasar

3
Nubatonis, M. O. (2017). Retracted: Promosi Kesehatan Gigi Dengan Menggunakan Media Leaflet Terhadap
Pengetahuan, Sikap Dan Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Siswa Sekolah Dasar Kota Kupang. Jurnal Info
Kesehatan
mempengaruhi seberapa baik kegiatan promosi kesehatan di sekolah untuk kesehatan gigi dan
mulut dilakukan pada siswa. Selain itu, para guru termotivasi untuk melakukan pemeriksaan dan
penjaringan kesehatan gigi dan mulut.

Keaktifan sekolah dalam hal program kesehatan yang dimotori oleh guru dan didukung
kepala sekolah serta dibina oleh puskesmas sangat menentukan aktif tidaknya suatu kegiatan di
luar mata pelajaran.Pihak yang turut berperan dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan
gigi dan mulut siswa adalah guru UKS. Guru merupakan unsur yang sangat penting dalam
pelaksanaan promosi kesehatan di sekolah. Peran guru dalam memotori upaya promosi kesehatan
di sekolah khususnya dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan gigi dan mulut siswa
antara lain adalah memonitor pertumbuhan dan perkembangan anak-anak didik atau murid
melalui pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut, melakukan deteksi dini terhadap
penyakit penyakit gigi dan mulut yang terjadi pada siswa dan merujuknya ke puskesmas.4

D. Media Promosi Kesehatan Gigi Anak SD


Promosi kesehatan gigi anak SD dapat dilakukan melalui berbagai media yang menarik dan
relevan dengan anak-anak. Berikut adalah beberapa contoh media yang bisa digunakan:

1. Poster:
 Buat poster dengan gambar-gambar menarik yang mengajarkan anak-anak tentang
pentingnya menyikat gigi, menghindari makanan manis, dan kunjungan ke dokter gigi.
 Poster dapat ditempel di ruang kelas, aula sekolah, dan area umum lainnya di sekolah.
2. Buku Cerita Bergambar:
 Buat buku cerita bergambar yang mengisahkan petualangan karakter anak-anak yang
menjaga kebersihan gigi mereka.
 Buku cerita ini dapat dibaca di kelas atau di perpustakaan sekolah.
3. Video Animasi:
 Buat video animasi pendek yang menggambarkan langkah-langkah menyikat gigi yang
benar dengan cara yang menyenangkan dan edukatif.
 Video ini dapat diputar di kelas atau di acara sekolah.
4. Program Interaktif:
4
Riolina, A. (2018). Peran guru dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa di sekolah dasar. JIKG (Jurnal
Ilmu Kedokteran Gigi)
 Buat program komputer atau aplikasi ponsel pintar yang dirancang khusus untuk
mengajarkan anak-anak tentang perawatan gigi.
 Program ini dapat berisi permainan edukatif, quiz, dan tantangan yang melibatkan anak-
anak.
5. Kegiatan Kelas:
 Selenggarakan sesi edukasi kesehatan gigi di kelas-kelas, di mana dokter gigi atau
perawat gigi dapat memberikan informasi tentang cara merawat gigi dengan benar.
 Ini bisa berupa ceramah singkat, demonstrasi menyikat gigi, atau sesi tanya jawab.
6. Brosur dan Leaflet:
 Buat brosur dan leaflet yang berisi informasi tentang perawatan gigi, jadwal kunjungan
ke dokter gigi, dan tips berguna untuk anak-anak.
 Distribusikan brosur ini kepada siswa dan orang tua di sekolah.
7. Papan Informasi:
 Pasang papan informasi di lokasi strategis di sekolah, yang berisi fakta-fakta menarik
tentang gigi dan kesehatan mulut.
 Bahan-bahan ini dapat diperbarui secara berkala untuk menjaga minat siswa.
8. Kompetisi Gambar atau Esai:
 Selenggarakan kompetisi di sekolah di mana siswa dapat menggambar atau menulis esai
tentang perawatan gigi.
 Ini dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih banyak tentang kesehatan gigi sambil
berpartisipasi dalam kegiatan kreatif.
9. Drama atau Teater:
 Siswa dapat memainkan drama atau pertunjukan teater pendek yang mengangkat tema
perawatan gigi.
 Pertunjukan ini dapat diselenggarakan di aula sekolah untuk melibatkan seluruh
komunitas sekolah.
10. Kegiatan dalam Kelas:
 Guru dapat mengintegrasikan topik kesehatan gigi ke dalam kurikulum dengan
menyelenggarakan kegiatan kreatif seperti menyikat gigi berkelompok atau menyiapkan
proyek terkait kesehatan gigi.
Penggunaan beragam media promosi kesehatan gigi akan membantu anak-anak lebih
memahami dan mempraktikkan perawatan gigi yang baik. Media-media ini juga dapat membuat
pembelajaran tentang kesehatan gigi menjadi lebih menyenangkan dan efektif

Produk akhir multimedia tentang kesehatan gigi dan mulut ini telah dihasilkan melalui
prosedur pengembangan yang melalui beberapa proses. Proses tersebut dimulai dari analisis
kebutuhan, validasi ahli, dan uji coba hingga memperoleh hasil produk akhir multimedia
interaktif yang siap digunakan. Multimedia ini sangat sesuai dengan sasaran karena disusun
berdasarkan kebutuhan spesifikasi yang diinginkan siswa baik dari kebermanfaatan materi,
tampilan media, serta sumber belajar siswa.5

5
Setiawan, H., Adi, S., & Ulfah, N. H. (2017). Pengembangan multimedia interaktif berbasis autoplay sebagai
media promosi kesehatan tentang kesehatan gigi dan mulut
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi kesehatan gigi di kalangan anak-anak Sekolah Dasar (SD) memiliki peran penting
dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup mereka. Dalam tulisan ini, kita telah menjelaskan
betapa pentingnya perawatan gigi sejak dini dan upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah,
orang tua, guru, dan tenaga kesehatan untuk mencapai tujuan ini.

Kesehatan gigi anak-anak SD adalah fondasi yang membentuk kebiasaan perawatan diri dan
perilaku sepanjang hidup mereka. Melalui perawatan gigi yang baik sejak dini, kita dapat
mencegah karies gigi, gangguan ortodontik, dan masalah gigi lainnya yang dapat mengganggu
kualitas hidup anak-anak. Kebiasaan baik yang terbentuk di masa kecil akan membawa manfaat
jangka panjang dalam menjaga kesehatan gigi di masa dewasa.

Peran sekolah dalam promosi kesehatan gigi tidak dapat diabaikan. Sekolah dapat
menyediakan pendidikan kesehatan gigi yang efektif, mendukung kebiasaan baik dalam
lingkungan sekolah, dan memotivasi anak-anak untuk merawat kesehatan gigi mereka. Orang tua
juga memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pendampingan, pengawasan, dan
dukungan dalam perawatan gigi anak-anak di rumah.

Kerja sama antara sekolah, keluarga, dan komunitas dalam upaya promosi kesehatan gigi
anak-anak SD sangat diperlukan. Dengan mengintegrasikan pendidikan kesehatan gigi ke dalam
kurikulum sekolah, mengadakan kegiatan edukasi, dan memberikan akses ke perawatan gigi
yang terjangkau, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perawatan gigi yang baik.

Dalam kesimpulannya, promosi kesehatan gigi sejak dini adalah investasi dalam kesehatan
dan masa depan anak-anak. Dengan upaya yang terkoordinasi, kita dapat membantu anak-anak
tumbuh dengan gigi yang sehat, senyuman yang cerah, dan rasa percaya diri yang kuat.
Membangun kesadaran tentang pentingnya perawatan gigi sejak dini adalah langkah pertama
menuju masyarakat yang lebih sehat dan bahagia.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmala, I., & KM, S. (2020). Promosi kesehatan. Airlangga University Press.

Ririn, R. P., Insanuddin, I., & Supriyanto, I. (2021). tingkat pengetahuan orangtua tentang
asupan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan gigi anak. Jurnal Kesehatan
Siliwangi

Nubatonis, M. O. (2017). Retracted: Promosi Kesehatan Gigi Dengan Menggunakan Media


Leaflet Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Siswa Sekolah
Dasar Kota Kupang. Jurnal Info Kesehatan

Riolina, A. (2018). Peran guru dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa di sekolah
dasar. JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)

Setiawan, H., Adi, S., & Ulfah, N. H. (2017). Pengembangan multimedia interaktif berbasis
autoplay sebagai media promosi kesehatan tentang kesehatan gigi dan mulut

Anda mungkin juga menyukai