Anda di halaman 1dari 12

Dosen :

TUGAS MAKALAH
PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH

OLEH:
NAMA: LILI JUMIATI
NIM:

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) IST BUTON
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
segala karunia-Nya berupa kemudahan, kesempatan, dan kemampuan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Serta salawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW
yang telah membuka tabir keilmuan dan membimbing manusia ke jalan yang benar.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal sehingga dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan mendoakan dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari dosen mata kuliah dan teman-teman agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Buton Tengah, Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .............................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
Bab I. Pendahuluan .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
Bab II. Pembahasan ........................................................................................... 3
A. Defenisi Promosi Kesehatan di Sekolah ........................................ 3
B. Tujuan Promosi Kesehatan di Sekolah ............................................. 4
C. Strategi Promosi Kesehatan ............................................................. 4
D. Program Promosi Kesehatan di Sekolah ........................................... 5
E. Ciri-Ciri Sekolah Promosi Kesehatan Sekolah ................................. 6
Bab III. Penutup ................................................................................................ 7
A. Kesimpulan ...................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................... 7
Daftar Pustaka .................................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) saat ini masih tetap menjadi perhatian
khusus bagi pemerintah Indonesia. Program PHBS ditempatkan sebagai salah satu
indikator capaian peningkatan kesehatan dalam program Sustainable Development Goals
(SDGs) tahun 2015-2030 (Tambunan, dkk, 2019). Gerakan PHBS diprogramkan di semua
bidang, termasuk sekolah. Sekolah yang kurang memperhatikan PHBS berisiko memiliki
masalah, baik masalah pendidikan maupun kesehatan. PHBS yang buruk akan
mempengaruhi citra sekolah di lingkungan sekitar dan masyarakat, mempengaruhi
kenyamanan siswa dan guru saat proses belajar mengajar, memicu munculnya berbagai
macam penyakit, serta menurunnya angka kehadiran siswa di sekolah karena sakit yang
akan berdampak pada prestasi belajar siswa di sekolah tersebut. PHBS di sekolah
merupakan suatu pondasi dari perilaku kesehatan yang bisa diraih oleh siswa. Sayangnya,
banyak masyarakat sekolah yang kurang paham akan hal tersebut. Oleh karena itu, perlu
promosi program kesehatan sekolah terkait PHBS dalam upaya mencegah penyakit di
lingkungan sekolah. Proses belajar mengajar haruslah mengedepankan pendidikan
kesehatan khususnya PHBS, agar siswa mampu secara mandiri dalam mempraktikkan
kesehatan dasar, baik melalui kegiatan intra dan ekstrakurikuler yang sesuai (Lina, dkk,
2016).
Promosi kesehatan merupakan program yang dirancang untuk membawa perubahan
(perbaikan) didalam masyarakat, organisasi dan lingkungan. Direktorat Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI mendefinisikan
promosi kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
proses pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1996).
Tujuan promosi kesehatan yaitu memampukan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka dan menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Promosi kesehatan yang menjadi bagian dari
program kesehatan masyarakat di Indonesia harus mampu mewujudkan visi
pembangunan kesehatan di Indonesia, sehingga promosi kesehatan dapat dirumuskan
sebagai “Masyarakat yang mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya”
(Nurmala dkk, 2018).
Sekolah merupakan tempat yang penting untuk dilakukan promosi kesehatan karena
siswa banyak menghabiskan waktunya di sekolah tiap hari. Perilaku sehat yang dilakukan
oleh siswa di sekolah akan sangat menentukan kesehatannya. Jika siswa sehat, maka ia
akan lebih produktif dalam belajar. Program promosi kesehatan di sekolah berupaya
menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, baik aspek non fisik atau mental sosial dan
aspek fisik, melalui penyuluhan kesehatan (health education) serta pemeliharaan dan
pelayanan kesehatan di sekolah (health services and school). Promosi kesehatan di
sekolah bertujuan untuk menciptakan PHBS di sekolah. PHBS di sekolah merupakan
langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar bisa
dan mau melakukan PHBS dalam menciptakan sekolah yang sehat (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
Sebagai tempat yang baik untuk tumbuh dan kembangnya generasi penerus, maka
sekolah perlu memperhatikan hal-hal yang mendukung dalam proses perkembangan dan
pertumbuhan, serta mereka dapat tumbuh secara harmonis, efisien dan optimal, maka
perlu diciptakan lingkungan yang sehat dan memupuk kebiasaan hidup sehat. Sebab,
perilaku hidup sehat merupakan kebiasaan yang butuh ketelatenan dalam penanam setiap
anak dan harus dimulai sedini mungkin. Dengan promosi kesehatan, diharapkan
pemahaman akan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa sekolah meningkat sehingga
dapat diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu pada makalah ini
bertujuan untuk memahami pentingnya promosi kesehatan di sekolah.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Memahami arti penting promosi kesehatan di sekolah.
2. Memahami tujuan promosi kesehatan di sekolah
3. Memahami strategi promosi kesehatan
4. Memahami ciri sekolah promosi kesehatan
5. Memahami program promosi kesehatan di sekolah
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami arti penting promosi kesehatan di sekolah.
2. Untuk memahami tujuan promosi kesehatan di sekolah
3. Untuk memahami strategi promosi kesehatan
4. Untuk memahami ciri sekolah promosi kesehatan
5. Untuk memahami program promosi kesehatan di sekolah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Promosi Kesehatan Sekolah


Promosi kesehatan di sekolah merupakan suatu upaya untuk menciptakan sekolah
menjadi suatu komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sekolah melalui 3 kegiatan utama yaitu (a) penciptaan lingkungan sekolah yang sehat, (b)
pemeliharaan dan pelayanan di sekolah, dan (c) upaya pendidikan yang
berkesinambungan. Ketiga kegiatan tersebut dikenal dengan istilah TRIAS UKS. Sebagai
suatu institusi pendidikan, sekolah mempunyai peranan dan kedudukan strategis dalam
upaya promosi kesehatan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar anak usia 5-19 tahun
terpajan dengan lembaga pendidikan dalam jangka waktu cukup lama. Jumlah usia 7-12
berjumlah 25.409.200 jiwa dan sebanyak 25.267.914 anak (99.4%) aktif dalam proses
belajar. Untuk kelompok umur 13-15 tahun berjumlah 12.070.200 jiwa dan sebanyak
10.438.667 anak (86,5%) aktif dalam sekolah. Dari segi populasi, promosi kesehatan di
sekolah dapat menjangkau 2 jenis populasi, yaitu populasi anak sekolah dan masyarakat
umum/keluarga. Apabila promosi kesehatan ditujukan pada usia sampai dengan 12 tahun
saja, yang berjumlah sekitar 25 juta, maka mereka akan mampu menyebarluaskan
informasi kesehatan kepada hampir 100 juta populasi masyarakat umum yang terpajan
promosi kesehatan. Sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan alamiah
seorang anak, sebab di sekolah seorang anak dapat mempelajari berbagai pengetahuan
termasuk kesehatan. Promosi kesehatan di sekolah membantu meningkatkan kesehatan
siswa, guru, karyawan, keluarga serta masyarakat sekitar, sehingga proses belajar
mengajar berlangsung lebih produktif. Dalam promosi kesehatan sekolah, keluarga anak
sekolah dapat dipandang sebagai 2 aspek yaitu a) sebagai pendukung keberhasilan
program promosi kesehatan di sekolah (support side), b) sebagai pihak yang juga
memperoleh manfaat atas berlangsungnya promosi kesehatan di sekolah itu sendiri
(impact side). Pada segi pendukung keberhasilan, promosi kesehatan di sekolah seringkali
akan lebih berhasil  jika mendapat dukungan yang memadai dari keluarga si murid. Hal
terkait dengan intensitas hubungan antara anak dan keluarga, dimana sebagian besar
waktu berinteraksi dengan keluaraga lebih banyak. Pada segi pihak yang turut
memperoleh manfaat, peran orang tua yang memadai, hangat, membantu serta
berpartisipasi aktif akan lebih menjamin keberhasilan program promosi kesehatan.
Sebagai contoh bila di sekolah dilakukan kampanye perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun
kemudian dirumah orang tua juga menyediakan fasilitas CTPS, maka perilaku anak akan
lebih lestari (sustainable). Bentuk dukungan orang tua ini meyakinkan bahwa tindakan
cuci tangan pakai sabun merupakan tindakan yang benar, baik di sekolah maupun di
rrumah.
B. Tujuan Promosi Kesehatan di Sekolah
Tujuan promosi kesehatan di sekolah antara lain:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat di sekolah.
2. Mencegah dan memberantas penyakit menular di kalangan masyarakat sekolah pada
khususnya dan masyarakat umum secara keseluruhan.
3. Memperbaiki dan memulihkan kesehatan masyarakat sekolah.
C. Strategi Promosi Kesehatan
WHO mencanangkan lima strategi promosi kesehatan di sekolah yaitu:
a. Advokasi
Kesuksesan program promosi kesehatan di sekolah sangat ditentukan oleh
dukungan dari berbagai pihak yang terkait dengan kepentingan kesehatan
masyarakat, khususnya kesehatan masyarakat sekolah. Guna mendapatkan dukungan
yang kuat dari berbagai pihak terkait tersebut perlu dilakukan upaya-upaya advokasi
untuk menyadarkan akan arti penting program kesehatan sekolah. Advokasi lebih
ditujukan kepada berbagai pihak yang akan menentukan kebijakan program,
termasuk kebijakan yang terkait dana untuk kegiatan.
b. Kerjasama
Kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait sangat bermanfaat bagi
jalannya program promosi kesehatan sekolah. Dalam kerjasama ini berbagai pihak
dapat saling belajar dan berbagi pengalaman tentang keberhasilan dan kekurangan
program, tentang cara menggunakan berbagai sumber daya yang ada, serta
memaksimalkan investasi dalam pemanfaatan untuk melakukan promosi kesehatan.
c. Penguatan kapasitas
Kemampuan kerja dalam kegiatan promosi kesehatan di sekolah harus dapat
dilaksanakan secara optimal. Untuk itu berbagai sektor terkait harus diyakini dapat
memberikan dukungan untuk memperkuat program promosi kesehatan di sekolah.
Dukungan berbagai sektor ini dapat terkait dalam rangka penyusunan rencana
kegiatan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program promosi kesehatan sekolah.
d. Kemitraan
Kemitraan dengan berbagai unit organisasi baik pemerintah, LSM maupun
usaha swasta akan sangat mendukung pelaksanaan program promosi kesehatan
sekolah. Disamping itu, dengan kemitraan akan dapat mendorong mobilisasi guna
meningkatkan status kesehatan di sekolah.
e. Penelitian
Penelitian merupakan salah satu komponen dari pengembangan dan penilaian
program promosi kesehatan. Bagi sektor terkait, penelitian merupakan akses untuk
masuk dalam mengembangkan promosi kesehatan di sekolah baik secara nasional
maupun regional, disamping untuk melakukan evaluasi peningkatan PHBS siswa
sekolah.
D. Program Promosi Kesehatan di Sekolah
Promosi kesehatan di sekolah pada prinsipnya adalah menciptakan sekolah sebagai
komunitas yang mampu meningkatkan kesehatannya. Oleh karena itu, program promosi
kesehatan sekurang-kurangnya mencakup 3 usaha pokok, yakni:
1. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat.
a) Aspek non fisik
Lingkungan sosial sekolah adalah menyangkut hubungan antara komponen
komunitas sekolah (murid, guru, pegawai, dan orang tua murid). Lingkungan
mental sosial yang sehat terjadi apabila hubungan yang harmonis, dan kondusif
diantara kompenen pertumbuhan dan perkembangan anak atau murid dengan
baik, termaksud tumbuhnya perilaku sehat.
b) Lingkungan fisik
1) Bangunan sekolah dan lingkungan yang terdiri dari:
- Letak sekolah tidak berdekatan dengan tempat-tempat umum atau
keramaian misalnya pasar, terminal, mall, dan sebagainya.
- Besar dan kontruksi gedung sekolah sesuai dengan jumlah murid yang
ditampungnya.
- Tersedianya halaman sekolah dan kebun sekolah
- Ventilasi memadai sehingga menjamin adanya sirkulasi udara disetiap
ruang kelas
- Penerangan atau pencahayaan harus cukup, utamanya dari sinar cahaya
matahari dapat masuk ke setiap ruang kelas.
- Sistem pembuangan air limbah maupun air hujan dijamin tidak
menimbulkan genangan (harus mengalir)
- Tersedianya tempat pembuangan sampah disetiap kelas dan teras sekolah
- Tersedianya kantin atau warung sekolah, sehingga kebersihan dan
keamanan dapat diawasi
- Tersedianya air bersih yang memadai dan mudah didapat
- Tersedianya tempat pembuangan air besar atau kecil (jamban sekolah)
yang bersih dan sehat
2) Pemeliharaan kebersihan perorangan dan lingkungan
Pemeliharaan kesehatan perorangan dan lingkungan merupakan faktor
yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang
sehat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rangka pemeliharaan kebersihan
perorangan, khususnya bagi murid-murid adalah:
- Kebersihan kulit, kuku, rambut, telinga, dan hidung
- Kebersihan mulut dan gigi
- Kebersihan dan kerapian pakaian
- Memakai alas kaki (sepatu atau sandal)
- Cuci tangan sebelum memegang makanan dan sebagainya
3) Keamanan umum sekolah dan lingkungannya
2. Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan, khususnya bagi murid utamanya untuk menanamkan
kebiasaan hidup sehat agar dapat bertanggungjawab terhadap kesehatan diri sendiri
serta lingkungan serta ikut aktif dalam usaha-usaha kesehatan.
3. Pemeliharaan pelayanan kesehatan di sekolah
Karena sekolah adalah sebuah komunitas, meskipun interaksi efektif diantara
anggota komunis hanya sekitar 6-8 jam, namun perlu adanya pemeliharaan
kesehatan, khususnya bagi murid-murid sekolah. Pemeliharaan kesehatan disekolah
ini mencakup:
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala, baik pemeriksaan umum atau khusus,
misalnya: gigi, paru-paru, kulit, gizi.
b. Pemeriksaan dan pengawasan kebersihan lingkungan
c. Usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, antara lain dengan
imunisasi.
d. Usaha perbaikan gizi
e. Usaha kesehatan gizi sekolah
f. Mengenal kelainan
E. Ciri-Ciri Sekolah Promosi Kesehatan
Menurut WHO terdapat enam ciri-ciri utama dari suatu sekolah untuk dapat
menjadi sekolah yang mempromosikan/meningkatkan kesehatan, yaitu:
a. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu
peserta didik, orang tua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di
masyarakat.
b. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan sehat dan aman, meliputi:
1) Sanitasi dan air yang cukup
2) Bebas dari segala macam bentuk kekerasan
3) Bebas dari pengaruh negatif dan penyalahgunaan yang berbahaya
4) Suasana yang memperdulikan pola asuh, rasa hormat dan saling percaya
5) Pekarangan sekolah yang aman
6) Dukungan masyarakat yang sepenuhnya
c. Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :
1) Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang
positif terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai ketrampilan
hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial
2) Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun
orangtua.
d. Memberikan akses untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu :
1) Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana
2) Kerjasama dengan Puskesmas setempat
3) Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan “keamanan”
makanan
e. Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan dan
meningkatkan kesehatan, yaitu :
1) Kebijakan yang didukung oleh staf sekolah termasuk mewujudkan proses belajar
mengajar yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh
masyarakat sekolah.
2) Kebijakan-kebijakan dalam memberikan pelayanan yang adil untuk seluruh
siswa.
3) Kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkoba
termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan.
f. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat,
dengan :
1) Memperhatikan adanya masalah kesehatan masyarakat yang terjadi
2) Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat
Untuk itulah sekolah harus menjadi suatu “tempat” yang dapat
meningkatkan/mempromosikan derajat kesehatan peserta didiknya. Konsep inilah yang
oleh Organisasi Kesehatan Dunia di sebut dengan menciptakan “Health Promotion
School” atau sekolah promosi kesehatan. Dapat dikatakan program Usaha Kesehatan
Sekolah dilaksanakan dengan baik pada sekolah tersebut.
Pada dasarnya, setiapnya sekolah memiliki kemampuan dan kebutuhan yang
berbeda-beda sesuai situasi dan kondisinya masing-masing dalam mewujudkan “Sekolah
Promosi Kesehatan”. Namun yang terpenting adalah bagaimana ia dapat menggunakan
“kekuatan organisasinya” secara optimal untuk dapat meningkatkan kesehatan
masyarakat sekolah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Simpulan yang disampaikan dalam makalah ini adalah
1. Promosi kesehatan di sekolah merupakan suatu upaya untuk menciptakan sekolah
menjadi suatu komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sekolah.
2. Tujuan promosi kesehatan di sekolah: meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
mencegah dan memberantas penyakit menular serta memperbaiki dan memulihkan
kesehatan masyarakat sekolah.
3. Strategi promosi kesehatan disekolah: advokasi, kerjasama, penguatan kapasitas,
kemitraan, dan penelitian.
4. Promosi kesehatan di sekolah pada prinsipnya adalah menciptakan sekolah sebagai
komunitas yang mampu meningkatkan kesehatannya.
5. Ada 6 ciri utama dari suatu sekolah untuk dapat menjadi sekolah yang
mempromosikan/meningkatkan kesehatan, yaitu: Melibatkan semua pihak yang
berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, Berusaha keras untuk menciptakan
lingkungan sehat dan aman, Memberikan pendidikan kesehatan sekolah, Memberikan
akses untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, Menerapkan kebijakan
dan upaya di sekolah untuk mempromosikan dan meningkatkan kesehatan, Bekerja
keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat,
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan, baik dari segi
penulisan ataupun penyusunan kalimat, oleh sebab itu penulis minta maaf sebesar-
besarnya kepada dosen dan mahasiswa semua.
DAFTAR PUSTAKA

Ira Nurmala; Fuzie Rahman; Adi Nugroho; Neka Erliyani; Nur Laily; Vina Yulia Anhar.
(2018). Promosi Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (1996). Promosi Kesehatan di Daerah


Bermasalah Kesehatan. In Kementerian Kesehatan RI (Vol. 51).

Lina hp. (2016). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa Di SDN 42 Korong Gadang
Kecamatan Kuranji Padang. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health
Promotion and Health Education. 4(1): 92-103.

Tambuwun NV, dkk. (2019). Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Sekolah di SD Negeri 23 dan SD Negeri 56
Manado. Kesmas. 8(5): 26-33.

Anda mungkin juga menyukai