Oleh :
Kelompok 3
Mardliyah 1130222045
Melinda Dwi Mega Selvia 11302220
Purniawan 1130222040
Uswatun Khasanah 1130222069
Wahyu Muzzayin Ningsih 1130222075
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat serta karunia–Nya semata, sehingga tugas mata kuliah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Agregat Komunitas yang menjadi salah satu mata kuliah wajib di
Program Studi S1 Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Mata kuliah Keperawatan Agregat Komunitas ini merupakan mata kuliah
yang mempelajari tentang kehidupan masyarakat dalam kelompok umum atau
khusus dalam kehidupan. Penulis yakin bahwa tanpa adanya bantuan dari semua
pihak, maka tugas ini tidak akan dapat selesai dengan baik. Semoga sumbangsih
yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan dari Allah SWT, dan
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
untuk bahan perbaikan penulis makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Konsep Keperawatan Kesehatan Sekolah.................................................... 3
1. Definisi Keperawatan Kesehatan Sekolah............................................... 3
2. Peran dan Fungsi Keperawatan Sekolah.................................................. 4
3. Ciri Sekolah yang dapat Meningkatkan Kesehatan dan
Mempromosikan Kesehatan.................................................................... 5
4. Cara Melaksanakan Pendidikan Kesehatan............................................. 6
5. Peran Sekolah Dalam Meningkatkan Kesehatan..................................... 8
B. Asuhan Keperawatan Kesehatan Sekolah.................................................... 8
C. Program Usaha Kesehatan Sekolah............................................................. 31
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 15
A. Kesimpulan.................................................................................................. 15
B. Saran............................................................................................................. 15
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan merupakan salah satu
faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas sumberdaya manusia.
Sumberdaya manusia yang sehat akan lebih produktif dan meningkatkan daya
saing manusia. Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan di Indonesia,
yakni Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan sejumlah misi, strategi, pokok-
pokok program serta program-programnya. Salah satu program yang
dimaksud adalah Program Usaha Kesehatan Sekolah. UU No. 23 tahun 1992
pasal 45 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah
wajib di selenggarakan di sekolah dimana salah satu program unggulannya
adalah program Dokter Kecil. (Depkes RI, 2008).
Anak usia sekolah merupakan aset dan tumpuan bagi masa depan
bangsa. Mereka merupakan sasaran yang strategis Seminar Nasional FMIPA
UNDIKSHA III Tahun 2013 186 untuk pelaksanaan program kesehatan.
Selain merupakan kelompok terbesar yaitu 30 % dari jumlah penduduk
Indonesia, kelompok anak usia sekolah juga mudah dijangkau karena
terorganisir dengan baik (Depkes RI, 2008). Namun, anak usia sekolah juga
merupakan kelompok umur yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Lingkungan sekolah yang sehat akan memberikan dampak yang positif
bagi perkembangan anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap
kesehatan anak didiknya, termasuk memberikan pengertian mengenai
kesehatan itu sendiri, sehingga siswa dapat membiasakan dirinya untuk hidup
sehat. Mengingat begitu pentingnya arti kesehatan dalam kehidupan serta
begitu eratnya lingkungan sekolah dengan kehidupan anak yang sedang
berada dalam masa pertumbuhan, maka perlu digalakkan upaya perawatan
kesehatan sekolah dengan memaksimalkan peran perawat baik di puskesmas
maupun perawat yang terlibat langsung di sekolah tersebut. yang sangat
berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan banyak
permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehatan anak
dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,
gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat
pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar
tersebut membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh
karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak
dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di
sekolah, salah satunya melalui UKS. Oleh karena itu kami tertarik untuk
membahas lebih lanjut mengenai peran UKS dalam anak yang sehat.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum makalah ini adalah mampu menjelaskan tentang
konsep keperawatan kesehatan sekolah.
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan tentang konsep keperawatan kesehatan sekolah
b. Menjelaskan tentang Asuhan keperawatan kesehatan sekolah
c. Menjelaskan tentang program usaha kesehatan sekolah
BAB 2
PEMBAHASAN
2. Analisa Data
Data yang telah terkumpul dari hasil pengkajian inti, subsistem dan
persepsi komunitas dengan berbagai metode pengumpulan data
selanjutnya dilakukan analisis untuk mendapatkan rumusan diagnosa
keperawatan komunitas.
3. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit Kesehatan komunitas berhubungan dengan keterbatasan
sumber daya
b. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif berhubungan dengan
ketidakcukupan sumber daya
c. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
pemilihan gaya hidup tidak sehat
d. Manejemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan
kurang pengetahuan, kurang dukungan sosial, ketidakcukupan
petunjuk untuk bertindak
f. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas
4. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
1 Defisit Kesehatan Tujuan: L.12109 Pengembangan
komunitas Status kesehatan Kesehatan Masyarakat
berhubungan dengan komunitas meningkat (I.14548)
keterbatasan sumber Kriteria Hasil:
Observasi
daya (D.0110) 1. Ketersedian
program promosi Identifikasi masalah
Kesehatan atau isu Kesehatan
meningkat dan prioritasnya
2. Ketersediaan Identifikasi potensi
program proteksi atau aset dalam
Kesehatan masyarakat terkait isu
meningkat yang dihadapi
3. Partisipasi dalam Identifikasi kekuatan
program Kesehatan dan partner dalam
komunitas pengembangan
meningkat Kesehatan
4. Keikutsertaan Identifikasi
asuransi/jaminan pemimpin/tokoh
Kesehatan dalam masyarakat
meningkat
Terapeutik
5. Kepatuhan terhadap
standar Kesehatan Berikan kesempatan
lingkungan kepada setiap anggota
meningkat masyarakat untuk
6. Sistem surveilens berpartisipasi sesuai
Kesehatan aset yang dimiliki
meningkat Libatkan anggota
7. Pemantauan standar masyarakat untuk
Kesehatan meningkatkan
komunitas kesadaran terhadap
meningkat isu dan masalah
8. Angka kejadian Kesehatan yang
cidera menurun dihadapi
9. Angka kriminalitas Libatkan masyarakat
menurun dalam musyawarah
untuk mendefinisikan
isu Kesehatan dan
mengembangkan
rencana kerja
Libatkan masyarakat
dalam proses
perencanaan dan
implementasi serta
revisinya
Libatkan anggota
masyarakat dalam
mengembangkan
jaringan Kesehatan
Pertahankan
komunikasi yang
terbuka dengan
anggota masyarakat
dan pihak-pihak yang
terlibat
Perkuat komunikasi
antara individu dan
kelompok untuk
bermusyawarah
terkait daya Tarik
yang sama
Fasilitasi struktur
organisasi untuk
meningkatkan
kemampuan
berkomunikasi dan
bernegosiasi
Kembangkan strategi
dalam manajemen
konflik
Persatukan anggota
masyarakat dengan
cita-cita komunitas
yang sama
Bangun komitmen
antar anggota
masyarakat
Kembangkan
mekanisme
keterlibatan tatanan
lokal, regional bahkan
nasional terkait isu
Kesehatan komunitas
Promosi perilaku upaya
kesehatan dalam
Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia
(I.12472)
Observasi
Identifikasi perilaku
upaya Kesehatan yang
dapat ditingkatkan
Terapeutik
Berikan lingkungan
yang mendukung
Kesehatan
Orientasi pelayanan
Kesehatan yang dapat
dimanfaatkan
Edukasi
Anjurkan persalinan
ditolong oleh tenaga
kesehatan
Anjurkan memberi
bayi ASI eksklusif
Anjurkan menimbang
balita setiap bulan
Anjurkan
menggunakan air
bersih
Anjurkan mencuci
tangan dengan air
bersih dan sabun
Anjurkan
menggunakan jamban
sehat
Anjurkan
memberantas jentik di
rumah seminggu
sekali
Anjurkan makan
sayur dan buah setiap
hari
Anjurkan melakukan
aktivitas fisik setiap
hari
Anjurkan tidak
merokok di dalam
rumah
Kontrak perilaku
positif (I.09282)
Observasi
Identifikasi
kemampuan mental
dan kognitif untuk
membuat kontrak
Identifikasi cara dan
sumber daya terbaik
untuk mencapai
tujuan
Identifikasi hambatan
dalam menerapkan
perilaku positif
Monitor pelaksanaan
perilaku
ketidaksesuaian dan
kurang komitmen
untuk memenuhi
kontrak
Terapeutik
Ciptakan lingkungan
yang terbuka untuk
membuat kontrak
perilaku
Fasilitasi pembuatan
kontrak tertulis
Diskusikan perilaku
Kesehatan yang ingin
diubah
Diskusikan tujuan
positif jangka pendek
dan jangka Panjang
yang realistis dan
dapat dicapai
Diskusikan
pengembangan
rencana perilaku
positif
Diskusikan cara
mengamati perilaku
(mis: tabel kemajuan
perilaku)
Diskusikan
penghargaan yang
diinginkan Ketika
tujuan tercapai, jika
perlu
Diskusikan
konsekuensi atau
sanksi tidak
memenuhi kontrak
Tetapkan batas waktu
yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan
Tindakan yang
realistis
Fasilitasi meninjau
ulang kontrak dan
tujuan, jika perlu
Pastikan kontrak
ditandatangani oleh
semua pihak yang
terlibat, jika perlu
Libatkan keluarga
dalam proses kontrak,
jika perlu
Edukasi
Anjurkan menuliskan
tujuan sendiri, jika
perlu
Penentuan tujuan
bersama (I.12464).
Observasi
Identifikasi tujuan-
tujuan yang akan
dicapai
Identifikasi cara
mencapai tujuan
secara konstruktif
Terapeutik
Nyatakan tujuan
dengan kalimat positif
dan jelas
Tetapkan skala
pencapaian tujuan,
jika perlu
Fasilitasi memecah
tujuan kompleks
menjadi langkah kecil
yang mudah
dilakukan
Berikan batasan pada
peran perawat dan
pasien secara jelas
Diskusikan sumber
daya yang ada untuk
memenuhi tujuan
Diskusikan
pengembangan
rencana untuk
memenuhi tujuan
Prioritaskan aktivitas
yang dapat membantu
pencapaian tujuan
fasilitasi dalam
mengidentifikasi hasil
yang diharapkan
untuk setiap tujuan
Tetapkan batas waktu
yang realistis
Diskusikan indikator
pengukuran untuk
setiap tujuan (mis:
perilaku)
Tetapkan evaluasi
secara periodik untuk
menilai kemajuan
sesuai tujuan
HItung skor
pencapaian tujuan
Modifikasi rencana
jika tujuan tidak
tercapai
Edukasi
Anjurkan mengenal
masalah yang dialami
Anjurkan
mengembangkan
harapan realistis
Anjurkan
mengidentifikasi
kekuatan dan
kemampuan sendiri
Anjurkan
mengidentifikasi nilai
dan sistem
kepercayaan saat
menetapkan tujuan
Anjurkan
mengidentifikasi
tujuan realistis dan
dapat dicapai
Observasi
Identifikasi perilaku
upaya Kesehatan yang
dapat ditingkatkan
Terapeutik
Berikan lingkungan
yang mendukung
Kesehatan
Orientasi pelayanan
Kesehatan yang dapat
dimanfaatkan
Edukasi
Anjurkan
menggunakan air
bersih
Anjurkan mencuci
tangan dengan air
bersih dan sabun
Anjurkan
menggunakan jamban
sehat
Anjurkan
memberantas jentik di
sekolah seminggu
sekali
Anjurkan makan
sayur dan buah setiap
hari
Anjurkan melakukan
aktivitas fisik setiap
hari
Jelaskan alternatif
solusi secara jelas
Berikan informasi
yang diminta pasien
Kolaborasi
Kolaborasi dengan
tenaga Kesehatan lain
dalam memfasilitasi
pengambilan
keputusan
Dukungan tanggung
jawab pada diri
(I.09277)
Observasi
Identifikasi persepsi
tentang masalah
Kesehatan
Monitor pelaksanaan
tanggung jawab
Terapeutik
Berikan kesempatan
merasakan memiliki
tanggung jawab
Tingkatkan rasa
tanggung jawab atas
perilaku sendiri
Hindari berdebat atau
tawar menawar
tentang perannya di
ruang perawatan
Berikan penguatan
dan umpan balik
positif jika
melaksanakan
tanggung jawab atau
mengubah perilaku
Edukasi
Diskusikan tanggung
jawab terhadap
profesi pemberi
asuhan
Diskusikan
konsekuensi tidak
melaksanakan
tanggung jawab
Edukasi kesehatan
(I.12383)
Observasi
Identifikasi kesiapan
dan kemampuan
menerima informasi
Identifikasi faktor-
faktor yang dapat
meningkatkan dan
menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih
dan sehat
Terapeutik
Pelibatan keluarga
(I.14525)
Observasi
Identifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat
dalam perawatan
Terapeutik
Ciptakan hubungan
terapeutik pasien
dengan keluarga
dalam perawatan
Diskusikan cara
perawatan di rumah
(mis: kelompok,
perawatan di rumah,
atau rumah singgah)
Motivasi keluarga
mengembangkan
aspek positif rencana
perawatan
Fasilitasi keluarga
membuat keputusan
perawatan
Edukasi
Jelaskan kondisi
pasien kepada
keluarga
Informasikan tingkat
ketergantungan pasien
kepada keluarga
Informasikan harapan
pasien kepada
keluarga
Anjurkan keluarga
bersikap asertif dalam
perawatan
Anjurkan keluarga
terlibat dalam
perawatan
Anjurkan anggota
kelompok
mendengarkan dan
memberi dukungan
saat mendiskusikan
masalah dan perasaan
Anjurkan bersikap
jujur dalam
menceritakan
perasaan dan masalah
Anjurkan setiap
anggota kelompok
mengemukakan
ketidakpuasan,
keluhan, kritik dalam
kelompok dengan cara
santun
Anjurkan kelompok
untuk menuntaskan
ketidakpuasan,
keluhan, dan kritik
Ajarkan relaksasi
pada setiap sesi, jika
perlu
Promosi sistem
pendukung (I.09313)
Observasi
Identifikasi respon
psikologis terhadap
situasi dan ketersedian
sistem pendukung
Identifikasi sumber
daya untuk
ketersediaan pengasuh
Monitor situasi
keluarga saat ini dan
sistem pendukung
Terapeutik
Jelaskan hambatan
pada sistem
pendukung
Informasikan jaringan
sosial yang tersedia
Informasikan tingkat
sistem pendukung
(mis: keluarga, teman,
dan masyarakat)
Anjurkan keluarga
terlibat dalam
perawatan
Kolaborasi
Rujuk ke kelompok
swadaya
Kolaborasi dengan
program pencegahan
atau pengobatan
berbasis masyarakat,
jika perlu
5. Implementasi Keperawatan
6. Perawat bertanggung
jawab untuk
melaksanakan
tindakan yang telah
di
7. rencanakan.
8. Perawat bertanggung
jawab untuk
melaksanakan
tindakan yang telah
di
9. rencanakan.
Suatu tindakan perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan
tindakan yang telah direncanakan.
6. Evaluasi Keperawatan
Menilai respon verbal dan non verbal komunitas setelah di
lakukan intervensi. Menilai kemajuan yang dicapai oleh komunitas setelah
dilakukan intervensi keperawatan
15