OLEH
Kelompok 9:
Nama NIM
1. Oschar orison 17086451
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………… 1
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang masalah …………………………………………………………………………... 2
Indentifikasi masalah ……………………………………………………………………………. 2
Tujuan ……………………………………………………………………………. 2
BAB III
KESIMPULAN ……………………………………………………………………………… 19
SARAN ………………………………………………………………………………. 19
A. LATAR BELAKANG
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan salah
satu upaya kesehatan yang ada di sekolah. UKS dibentuk
sejak tahun 1976 dan dengan terbitnya Surat Keputusan
Bersama 4 menteri yaitu Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan
Menteri Dalam Negeri yang diperbarui pada tahun 2003
(Direktorat Jendral Pendidikan Dasar, 2012). Pembinaan
dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
merupakan salah satu upaya untuk pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta
B. IDENTIFIKASI MASALAH
c. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang uks
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kegiatan uks
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi UKS untuk membentuk perilaku hidup sehat bisa dikatakan merupakan dasar dari fungsi
UKS itu sendiri. Meskipun UKS juga dianggap "perawat" warga sekolah yang sakit namun lebih
utama ketika warga sekolah juga memiliki kesadaran akan pentingnya hidup sehat. Untuk itu
membentuk perilaku hidup sehat akan meningkatkan kualitas hidup sehat bagi warga sekolah
itu sendiri.
Ketika warga sekolah sudah memiliki kesadaran untuk berperilaku hidup sehat selanjutnya
diharapkan warga sekolah terutama peserta didik mampu meningkatkan kemampuannya untuk
hidup sehat. UKS bukan lagi merawat si sakit, tetapi menyehatkan si sakit dan meningkatkan
kesehatan yang sudah sehat.
3. Menghasilkan Derajat Kesehatan yang Optimal
Keadaan kesehatan peserta didik yang optimal akan meningkatkan kualitas belajar peserta didik
itu pula. Jika kesehatan peserta didik yang didambakan sudah terwujud maka tidak perlu lagi
khawatir terhadap proses belajar mengajar yang ada di lingkup sekolah akan terganggu.
Seperti yang telah dipapaprkan di atas bahwa ketika peserta didik memiliki kesehatan yang
optimal maka proses belajar mengajar juga tidak akan terganggu. Kesehatan peserta didik yang
dimaksud bukan hanya kesehatan secara fisik saja. Melainkan juga meliputi kesehatan mental
dan sosial. Kesehatan fisik penting untuk menjaga kebugaran siswa agar tetap aktif mengikuti
berbagai kegiatan di sekolah. Selain itu kesehatan mental juga memegang peranan penting agar
pola pikir dan juga mental peserta didik senantiasa termotivasi untuk hidup sehat sehingga ia
juga bersemangat mengikuti pembelajaran. Jika kesehatan fisik dan mental sudah tercapai
maka peserta didik juga dituntut untuk sehat dari segi sosial. Sehat secara sosial akan
membentuk pribadi peserta didik menjadi individu yang berjiwa sosial sehingga selalu peduli
dengan sekitarnya.
Belakangan ditemukan banyak kasus di sekolah yang meliputi banyaknya peserta didik yang
tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar karena sakit. Diharapkan UKS mampu ikut
berperan serta untuk memberikan kesadaran agar peserta didik selalu hidup sehat juga mampu
memberikan pelayanan kesehatan agar jumlah peserta didik yang sakit juga bisa menurun.
Jumlah peserta didik yang sakit di sekolah dapat dikurangi ketika pelayanan kesehatan dari UKS
juga bisa optimal. Optimalnya pelayanan UKS bukan berarti agar si sakit betah berada di UKS,
melainkan agar si sakit itu bisa segera sembuh dan kembali mengikuti pembelajaran. Hal
tersebut tentu beimplikasi pada menurunnya jumlah peserta didik yang sakit dan optimalnya
pembelajaran di sekolah.
6. Meningkatkan Kesadaran terhadap Pengaruh Buruk Rokok, Narkotika, Alkohol, dan Obat-
obat Lain yang Berbahaya
Tidak perlu diragukan lagi bahwa anak biasanya memperoleh kebiasaan buruk dari
lingkungannya, terutama lingkungan pergaulan yang ia dapat di sekolah. Banyaknya ragam sifat
dan juga perilaku di dalam lingkup sekolah membuat seorang anak terpengaruh. seringkali ia
mengganggap bahwa itu adalah tuntutan pergaulan. Padahal tidak semua tuntutan pergaulan
bersifat positif. Sebut saja kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, juga mengonsumsi oba-
obatan terlarang seperti narkotika. Biasanya bermula dari rasa penasaran dan juga tuntutan
pergaulan, peserta didik akan mulai mengenal berbagai jenis hal-hal negatif itu kemudian
mereka akan mencoba karena penasaran. UKS harus berperan untuk mengenalkan berbagai
pengaruh buruk yang ada dalam berbagai benda yang telah disebutkan tadi sehingga peserta
didik tidak akan terbawa arus negatif pergaulan.
Jika berbagai fungsi UKS di atas mampu tercapai maka langkah terakhir dari fungsi UKS adalah
mengontrol kesehatan peserta didik. Dengan adanya kontrol, kesehatan yang optimal yang juga
diharapkan akan tercapai dan mampu dipertahankan sehingga proses belajar akan optimal.
Itulah beberapa fungsi UKS yang bisa saya paparkan. Selanjutnya sebagai pembaca pasti Anda
akan menemukan berbagai fungsi lain dari UKS melalui pengamatan baik terhadap warga
sekolah maupun terhadap UKS itu sendiri.
a. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan bimbingan
kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan
dan ketrampilan peserta didik dalam melaksanakan perilaku hidup dan
sehat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, selain di bidang
kesehatan peserta didik juga dibina dalam bidang kesehatan
lingkungan yang merupakan bagian yang sangat mempengaruhi
pembentukan pribadi peserta didik, adanya proses kenaikan bagi
peserta didik maka harus menyelenggarakan kegiatan sosialisasi setiap
tahun sehingga seluruh peserta didik terpapar materi kesehatan dan
kesehatan lingkungan. (Tim Pembina UKS, 2008,33)
Pembinaan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra
kurikulum. Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan
pada saat jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran
Pendidikan Jasmani saja, namunbisa juga secara integratif pada saat12
mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran
yang dilakukan disekolah atau di luar sekolah. Misalnya,
melaksanakan penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya
terhadap peserta didik, guru dan orang tua. Melaksanakan pelatihan
UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan.
Melaksanakan pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program
sekolah sehat. (Tim Pembina UKS,2008,26)
b. Pelayanan Kesehatan
(Tim Pembina UKS,2008, 28-29) Pelaksanaan pelayanan
kesehatannya meliputi kegiatan – kegiatan antara lain:
1. Kegiatan Peningkatan (Promotif), Latihan Ketrampilan teknis
pemeliharan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta
didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain : Kader Kesehatan
Sekolah, Olahraga, Kesehatan, Berkebun dan Lomba.
2. Pembinaan Sarana Lingkungan Sekolah, antara lain :
a. Pembianaan warung sekolah (Kantin)
b. Lingkungan Sekolah yang terpelihara
c. Pembinaan Keteladanan berperilaku hidup sehat
3. Kegiatan Pencegahan (Preventif)
4. Memelihara Kesehatan yang bersifat umum dan khusus
5. Penjaringan kesehatan bagi anak
6. Memonitoring / memantau peserta didik
7. Usaha Pencegahan Penyakit Menular
8. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitasi)
9. Diagnosa Dini
10. Pengobatan pada penyakit
11. P 3 K dan P 3 P
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu
unsur penting dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan,
karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk
meningkatkan kesehatan seluruh komunitas sekolah serta peningkatan
daya serap siswa dalam proses belajar mengajar maka pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan melalui 6 K yaitu:13
Keamanan Keindahan Kebersihan Kekeluargaan Ketertiban
Kerindangan (Tim Pembina UKS 2008, 75-76)
Menurut WHO (Depkes, 2008) adapun Pembinaan kepada peserta
didik agar dapat menerapkan pentingnya Usaha Kesehatan Sekolah
diantaranya dengan melaksanakan kegiatan sebgai berikut:
1. Melaksanakan kerja bakti kebersihan sekolah secara rutin dan
terencana (Jumat bersih, piket kapling, piket kelas)
2. Melaksanakan kerja bakti dengan lingkungan masyarakat sekitar
sekolah
3. Membuang sampah pada tempatnya dan pengadaan tempat sampah
di depan kelas, dipilih antara sampah organic dan anorganik
4. Mengolah sampah organik menjadi kompos
5. Tidak mencorat-coret dinding dan bangku
6. Menyiram jamban sampai bersih sesudah dipakai
7. Membuat dan memelihara kapling, kebun sekolah, TOGA, taman
sekolah.
8. Mengikuti kegiatan Dinamika Kelompok (wisata, olah raga dan
kesenian).
1. Tempat tidur
2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.
3. Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, Oralit, Parasetamol).
4. Minimal melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan.
5. Memiliki kadar Tiwisada/KKR sebanyak 5% dari jumlah siswa.
b. Sarana dan Prasarana Lengkap meliputi :
1. Tempat tidur
2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.
3. Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, Oralit, Parasetamol).
4. Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur organisasi,
jadwal piket, tempat cuci tangan, data kesakitan murid.
5. Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan dan
pelayanan kesehatan.
6. Memiliki kader Tiwisada / KKR sebanyak 6-9 % dari jumlah siswa
1. Tempat tidur
2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.
3. Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol)
4. Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur organisasi,
jadwal piket, tempat cuci tangan, data kesakitan murid.
5. Peralatan gigi dan unit gigi.
6. Contoh-contoh model organ tubuh.
7. Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan dan
pelayanan kesehatan dan pembinaan hidup lingkungan kehidupan
sekolah.
8. Memiliki kader Tiwisada / KKR sebanyak 10% dari jumlah siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya untuk membina dan mengembangkan
kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program
pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah.
B. Saran
Dengan makalah ini saya berharap agar mahasiswa mengetahui tentang usaha
kesehatan sekolah dan menerapkan nya di sekolah nant
DAFTAR PUSTAKA