Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan b idang kesehatan adalah terwujudnya derajat
kesehat an masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang
beragam di masyarakat, keluarga ada l a h unit sosial terkecil, oleh
karena itu diperlukan upay a un tuk meningkatkan derajat kesehatan
keluarga terutama kesehatan ibu dan anak. Masa anak m er up ak an
waktu yang tepat untuk meletakkan landas an yang kokoh bagi
terwujudnya manusia yang berkualitas Lingkungan tempat tinggal dan
lingkungan sekolah merupakan dua tempat utamayang digunakan oleh seorang
anak untuk melakukan aktivitas. Sekolah merupakan tempat anak- anak
belajar, berkreasi , bersosialisasi dan bermain. Sehingga tidak
mengherankan jika sebagian besar waktu mereka dihabiskan di sekolah. Oleh
karena itu, konsep pemberian kesehatan di sekolah akan lebih efektif terutama
pada sasaran target anak sekolah. Jika ditilik selama ini, peran perawat di
sekolah masih sangat minimal.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah
kebijakan pemerintah terhadap pengembangan peran perawat di sekolah juga
masih belum ada. ehingga yang sering berhubungan dengan perawatan
kesehatan sekolah adalah petugas dari puskesmas. Ling kungan sekolah
yang sehat akan member ikan dampak yang positif bagi perkembangan
anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap kesehatan anak
didiknya, termasuk memberikan pengertian mengenai kesehatan itu
sendiri,sehingga siswa dapat membiasakan dirinya untuk hidup sehat.
Mengingat begitu pentingnya arti kesehatan dalam kehidupan serta begitu
eratnya lingkungan sekolahdengan kehidupan anak yang sedang berada
dalam masa pertumbuhan, maka perlu digalakkan upaya peraw atan
kesehatan sekolah dengan memaks imalkan peran perawat baik di
puskesmas maupun perawat yang terlibat langsung di sekolah tersebut Anak usia
sekolah bai k tingka t pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat
berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan banyak
permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehata n
anak dikemudian hari.
Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan
perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan
kesehatan tersebut padaumumnya akan menghambat pencapaian
presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar tersebut
membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena itu
diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat
tumbuh menjadi manusia yang berkualitas di butuhkan pendidikan di
sekolah, salah satunya melalui UKS.

1.2 Tujuan Umum


Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal dalam rangka
pembentukkan manusia indonesia sehat seutuhnya

1.3 Tujuan Khusus


Untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup
upaya menurunkan angka kesehatan anak sekolah,meningkatkan kesehatan
peserta didik, baik fisik, mental maupun sosial, serta memberikan
pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melakukan prinsip hidup sehat.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS)


Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah bagian dari usaha kesehatan pokok
yang menjadi beban  tugas  puskesmas yang  ditujukan  kepada sekolah-sekolah
dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan
kesehatan anak sebaik-baiknya dan  sekaligus  meningkatkan prestasi  belajar
anak  sekolah  setingi-tingginya  (Azwar Nasrul,1998).
Usaha kesehatan sekolah berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak
tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang
benar,mengobati luka, merawat kuku dan memperoleh pendidikan seks yang
sehat (Prasasti Effendi, 2009. Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah
untuk meningkatkankemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sedini mungkin. Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan antara dua
upaya dasar, yakni upaya pendidikan sekolah dan upaya kesehatan, yang
diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan kesehatan
anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Unit kesehatan
sekolah juga memiliki definsi yaitu upaya membina dan mengembangkan
kebiasaan hidup sehat yangdilakukan secara terpadu melalui program pendidikan
dan pelayanan.Kesehatan disekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang
dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan
sekolah (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasrul,1998).
UKS juga merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
dan selanjutnya membentuk perilaku yang sehat sehingga menghasilkan derajat
kesehatan yang optimal (Departemen Kesehatan dalam Nasrul, 1998). Dalam UU.
No. 9 Tahun 1960 dijelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan yang meliputi
kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial, dan bukan hanyak keadaan yang
bebas dari berbagai macam penyakit cacat dan kelemahan .Sedangkan di UU. No.
23 Tahun 1992 dijelaskan secara sederhana bahwa kesehatan tersebut meliputi
kesejahterahan badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Bila di simak secara seksama,
maka dalam kata usaha kesehatan sekolah terdapat tiga suku kata yang memiliki
makna tersendiri dan Bersatu menjadi makna yang hakiki dalam rangka
mengupayakan kesehatan bagi siswa di sekolah.
Pengertian kesehatan di atas sangat berguna dalam memahami kesehatan serta
keterkaitanya dengan suatu usaha yang dapat dilakukan disekolah guna
menanamkan konsep hidup sehat di kalangan siswa, sedangkan departemen
kesehatan republik indonesia (dalam Mursyal,1999 : 25 ) melihat usaha kesehatan
sekolah dalam konsep yang luas seperti tertera pada kutipan berikut : ‟Usaha kesehatan
sekolah adalah usaha kesehatanmasyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan
anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan sekolah
merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
selanjutnya membentuk prilaku hidup sehat, yang pada giliranya menghasilkan derajat
kesehatan yang optimal’ Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu
usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit
dikawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu
sekolah.
Pendidikan kesehatan di jalur formal bisa di mulai sejak tingkat SekolahDasar
(SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA)Siswa diberi pelajaran tentang cara
menjaga kebersihan diri dan lingkungan mencegah penyebaran penyakit,
Tindakan  pertolongan  pertama  pada  kecelakaan, dan hal lain yang berkaitan
dengan  pengetahuan  medis  dasar Yang menarik dari ekstrakurikuler UKS
adalah adanya  staf UKS yang disebut  Dokter cilik (untuk siswa SD). Dokter
cilik dipilih dan diseleksi, kemudian di ajarikan cara pertolongan pertama oleh
dokter yang sengaja di panggil pihak sekolah untuk membimbing para dokter ini.
Dengan adanya  UKS  diharapkan siswa  dapat meningkatkan kesadaran akan
Kesehatan di lingkungan sekolah
2.2 Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah pusat kegiatan kesehatandalam upaya
pelayanan kesehatan pada siswa sekolah yang dikelola dan diselenggarakan oleh
institusi kesehatan, bekerja sama dengan institusi  pendidikan melalui dukungan
teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian derajat kesehatan siswa
(Depkes RI, 2002)
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang
pendidikan mulai dari TK sampai SMA/SMK/MA
Usaha kesehatan sekolah ( UKS) adalah usaha kesehatan masyarakat yang di
jalankan di sekolah-sekolah, dengan sasaran utama adalah anak-anak sekolah dan
lingkunganya (Soenarjo,2002:1). Usaha kesehatan sekolah adalah salah satu
wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
pesertadidik sedini mungkin, selanjutnya di sebutkan UKS harus sudah mendapat
tempat dan perhatian yang sungguh sungguh di dalam lingkungan pendidikan.
Secara garis besar UKS dapat dikelompokan dalam tiga bidang atau di sebut
dengan 3 ( Tiga ) program UKS atau yang dikenal sebagai Trias UKS yaitu:
a. pendidikan kesehatan,
b. pemeliharaanatau pelayanan kesehatan,
c. kehidupan lingkungan yang sehat.
Usaha ini dijalankan mulai dari Sekolah Dasar sampai sekolah lanjutan,
sekarang pelaksanaanya diutamakan di sekolah Dasar. Hal ini disebabkan karenaS
ekolah merupakan komunitas (kelompok) yang sangat besar, rentanterhadap
berbagai penyakit, dan merupakan dasar bagi Pendidikan selanjutnya. Meskipun
demikian bukan berarti mengabaikan pelaksanaan selanjutnya di sekolah-sekolah
lanjutan. Pembinaan dan pengembangan UKS sebagai upaya pendidikan
dankesehatan harus dilaksankaan secara terpadu, berencana, terarah,
dan bertanggungjawab dalam menanamkan, menumbuhkan mengembangkan, dan
membimbing untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup
sehat dalam kehidupan peserta didik sehari hari. Berdasarkan hal tersebut dapat
diketahui bahwa pelaksanaan UKS sangatlah penting dan harus dijalankan dengan
baik di sekolah
Menurut John Biddulph dan John Stace (1999: 381-382), pentingnya UKS adalah
sebagai berikut:
1. Jumlah anak-anak usia sekolah dasar dan sekolah menengahmerupakan
seperempat populasi masyarakat. Anak sekolah merupakan suatu kelompok
yang besar
2. Sekolah merupakan tempat yang baik untuk mengajar kesehatan.Anak-anak
berkumpul di satu tempat. Mereka berharap dapat belajar sesuatu yang baru di
sekolah. Guru sudah dilatih untuk mengajar anak. Salah satu hal penting yang
harus dipelajari anak sekolah adalah masalah Kesehatan
3. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Bermula dari sekolah hal-hal
yang menyangkut kesehatan akan menyebar ke masyarakat.Anak akan
membawa pulang apa yang sudah dipelajari di sekolah dan akan
memberitahukannya kepada keluarga di rumah.
4. Perbaikan kesehatan anak semasa sekolah akan menolong sisa hidup mereka.
Misalnya, anak dengan infeksi telinga dapat menjadi tuli jika tidak diobati
dengan tepat. Ketulian ini akan menghalangi dia untuk belajar dengan baik di
sekolah. Setelah ia selesai dan keluar dari sekolah, ketuliannya ini akan
menghalangi iamendapatkan pekerjaan. Jika infeksi telinga diobati dengan
benardi sekolah semua masalah dapat dicegah.
5. Melalui pemeriksaan anak-anak sekolah ternyata didapatkan banyak anak
sekolah yang memerlukan pengobatan
6. Jika anak sehat, ia akan belajar dengan baik di sekolah. Jika sakit,ia tidak
dapat belajar dengan baik di sekolah. Setelah anak lulus sekolah, ia akan sulit
mendapat pekerjaan yang baik.
7. Di sekolah anak berhubungan dengan banyak orang. Ini berarti mempunyai
banyak kemungkinan tertular penyakit infeksi
Sedangkan UKS menurut departemen Kesehatan, tujuan pelayanan UKS adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anak usia sekolah.
2. Meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar danmengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan yang menunjang peningkatan kemampuan hidup
sehat.
3. Pendekatan dan pemeratan pelayanan kesehatan kepada masyarakatdalam
usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan pada penduduk
berdasarkan letak geografis

2.3 Efektivitas
Menurut Notoatmodjo (2007: 42), efektivitas adalah pencapaian tujuan atau hasil
yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan
alat-alat yang di keluarkan efektifitas adalah suatu keadaan dimana aktivitas atau
telah disusun sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya manusia secara
maksimal.
Efektivitas pelaksanaan UKS dalam meningkatkan kesehatan siswa adalah suatu
keadaan di mana petugas UKS telah melaksanakan berbagai program kesehatan
untuk meningkatkan kesehatan siswa sesuai dengan program kegiatan yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh UKS

2.4 Efektivitas Pemberdayaan UKS


Penilaian usaha kesehatan sekolah harus dilakukan secara komprehensif baik
terhadap proses maupun hasil. Penilain proses merupakan uapaya untuk
mengetahui efektivitas pemberdayaan yang dilakukan oleh tim pelaksanaan UKS.
Artinya mengetahui secara operasional pelaksanaan usaha kesehatan sekolah yang
dilakukan oleh tim pelaksanan baik berkaitan dengan proses penyusunan program,
pelaksanaan maupun pengawasan. Sedangkan penilaian terhadap hasil harus
dilihat dari hasil kegiatan yang dilakukan seperti pemahaman siswa terhadap
hidupsehat atau tingkat dan status kesehatan mereka meningkat.
Sebenarnya kedudukan usaha kesehatan sekolah berada pada posisi kurikulum,
tepatnya pada kegiatan ekstra kurikuler atau bertepatan pada kegiatan
belajar mengajar bidang studi  pendidikan  jasmani dan olahraga artinya pemberdayaan
usaha kesehatan sekolah dilaksanakan oleh tim pelaksana di sekolah, khususnya di
lakukan oleh kepala sekolah, guru atau pihak puskesmas
lainnya dengan kerjasama bidang pekerjaan yang ditetepkan secara bersama..
Sedangkan pemberdayaan usaha kesehatan sekolah dalam proses
pembelajaran dapat dilaksanakan sejalan dengan kegiatan pengajaran pendidikan
jasmani atau olahraga dalam paket materi pelajaran yang ditetapkan berdasarkan
kurikulum, terutama berkaitan dengan pengajaran teoritis penyuluhan,
pencegahan dan pengobatan
 
2.5 Tujuan UKS
Secara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu pendidikan
dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersihan
sehat serta derajat kesehatan peserta didik.Selain itu juga menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia berkualitas. Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah menciptakan
lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan,
mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan
mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah dan di rumah tangga serta lingkungan
masyarkat, meningkatkan  keterampilan  hidup sehat agar mampu melindungi
diri dari pengaruh buruk lingkungan.Sasaran pembinaan dan  pengembangan
UKS meliputi peserta didik sebagai sasaran primer,guru, pelajar,orang tua,
pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta UKS di setiap jenjang
sebagai sasaran sekunder.
Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra
sekolah / TK / RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah
dan perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya.
Sasaran lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan 
kesehatan.
Sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah,
keluaraga. sesehatan bagi peserta didik merupakan sangat menentukan
keberhasilan belajarnya di sekolah, karena dengan kesehatan itu peserta didik
dapat mengikuti pembelajaran secara terus menerus.
Ada tiga program pokok UKS yang sering disebut trias UKS, yaitu 
pendidikan  kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah
sehat. Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra kurikuler.
Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan pada saat jam
pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendidikan ini
tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran PendidikanJasmani saja, namun
bisa juga secara integratif pada saat mata pelajaranlainnya disampaikan kepada
peserta didik.
Kegiatan ekstra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam
pelajaran yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya, melaksanakan
penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya terhadap peserta didik, guru
dan orangtua. Melaksanakan pelatihan UKS bagi peserta didik, guru pembina
UKS dan kader kesehatan. Melaksanakan pendidikan dan kebiasaan hidup bersih
melalui program sekolah sehat

2.6 Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah


1. Sasaran primer : peserta didik (siswa)
2. Sasaran sekunder : guru, orang tua, TP UKS di setiap jenjang.
3. Sasaran tertier :
a. Lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah sampai padasekolah
lanjutan tingkat atas, termasuk perguruan agama dan pondok pesantren
beserta lingkungannya. 
b. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
c. Lingkungan, yang meliputi lingkungan sekolah, lingkungankeluarga, dan
lingkungan masyarakat sekitar sekolah
2.7 Tim Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
1. Fungsi tim pelaksana usaha kesehatan sekolah Tim pelaksana UKS di sekolah
berfungsi sebagai penanggung jawab dan pelaksana program UKS di sekolah
berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebijaksanaan yang di tetapkan oleh
UKS Kabupaten/Kota. Kedudukan petugas puskesmas disekolah sebagai Tim
Pelaksana UKS.
2. Tugas tim pelaksana usaha kesehatan sekolaha.
a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Pendidikan Kesehatan,
pelayanan Kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah
sehat sesuai ketentuan dan petunjuk yang ditetapkan dan atau diberikan
oleh Pembina UKS. 
b. Menjalin kerjasama yang serasi dengan orang tua murid, instansi lain, dan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan UKS disekolah,madrasah dan
perguruan agama.
c. Mengadakan penilaian atau evaluasi, menyusun dan menyampaikan
laporan tengah tahunan kepada UKS Kecamatan sesuai ketentuan dengan
tembusan kepada instansi terkait.

2.8 Pembinaan Dan Pengembangan Usha Kesehatan Sekolah


1. Tujuan pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah Tujuan
pembinaan dan pengembangan UKS adalah agar pengelolaan UKS mulai dari
pusat sampai ke daerah dan sekolah atau madrasah dilaksanakan secara
terpadu, terarah, intensif, berkesinambungan sehingga diperoleh hasil yang
optimal.
2. Ruang lingkup program dan pembinaan usaha kesehatan sekolahan
a. Ruang Lingkup Program UKS
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tri
Program Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS), yaitu sebagai berikut:
1) Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, meliputi aspek :
a. Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip- prinsip
hidup sehat. 
b. Penanaman perilaku atau kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal
pengaruh buruk dari luar.
c. Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat
agar dapat diimplementasikan dalam
d. kehidupan sehari-hari.
3. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di sekolah dapat berupa: pelayanan
kesehatan, pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik,
pencegahan penyakit, penyuluhan kesehatan dan rujukan kesehatan ke
puskesmas.
4. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, baik fisik,mental sosial maupun
Lingkungan yang meliputi :.
a. Pelaksanaan 5K (kebersihan, keindahan, kenyamanan,ketertiban,
keamanan). 
b. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan.
c. Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru,murid,
pegawai sekolah, orang tua murid dan masyarakat sekitar)
5. Ruang Lingkup Pembinaan UKS
Ruang lingkup pembinaan UKS meliputi :
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
4. Sarana prasarana
5. Penelitian dan pengembangan
6. Managemen atau organisasi

 
2.9 Langkah-Langkah Pembinaan Dan Pengembangan UKS
1. Konsolidasi Tim Pembina UKS dengan menggunakan pola hubungan kerja
koordinatif dan konsultatif, hubungan fungsional di lingkungan instansi
masing-masing.
2. Meningkatkan komitmen seluruh sektor terkait melalui Tim PembinaUKS dan
sektor lainnya yang terlibat dalam Pembinaan Kesehatan siswa disemua
jenjang administrasi pemerintahan, antara lain dengan melakukan sosialisasi
masalah kesehatan sekolah yang memerlukan penanganan segera.
3. Melaksanakan advokasi kepada penentu kebijakan dalam rangka mengatas
namakan UKS dan perencanaan Pembangunan Nasional,Provinsi dan
Kabupaten/ kota.
4. Menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai instansi dan masyarakat dalam
upaya peningkatan pelayanan kesehatan peserta didik dengan cara :
a. Melaksanakan forum komunikasi berkala lintas program dalam rangka
sinkronisasi dan harmonisasi kegiatan
b. Bersama semua stakeholder, mengembangkan dan melembagakan
forum komunikasi melalui pertemuan, workshop,rapat kerja UKS
sesuai kebutuhan di setiap jenjang administrasi.
c. Mendorong peran serta aktif orang tua, komite sekolah, dan
masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pembiayaan UKS di
sekolah, termasuk penyediaan sarana dan prasarana termasuk tenaga
kesehatan.
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas UKS
puskesmas, guru, murid, orang tua, masyarakat pada umumnya agar
dapat berperan serta aktif dalam kegiatan pembinaan dan peningkatan
kesehatan peserta didik.
2.10 Program Pembinaan Dan Pengembangan UKS
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajatkesehatan peserta
didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidupsehat sedini mungkin
melalui pendidikan kesehatan, pelayanankesehatan, dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat (TRIAS UKS)
1. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui :
a. Kegiatan kurikuler pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan
intrakurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran
Dalam pelaksanaannya dibedakan antara Pendidikan dasar dan
menengah dasar.
1) Pendidikan dasar mencakup taman kanak-kanak, sekolahdasar,
SMP dan yang sederajat.
a. Taman kanak-kanak, pelaksanaan pendidikan Kesehatan
sesuai dengan garis- garis besar program pengenalan jasmani
dan Kesehatan yang diberikan pengenalan pembangkit minat
dan penanaman kebiasaan hidup sehat Materi pendidikan
mencakup : Kebersihan dankesehatan pribadi, kebersihan dan
kerapihan lingkungan,makanan dan minuman sehat. 
b. Sekolah Dasar (SD), pelaksanaan pendidikan Kesehatan
sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran mata
pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan.Pelaksanaannya
diberikan melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai
dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan
peningkatan kerterampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan
Kesehatan yang diberikan mencakup :
1. Kebersihan dan kesehatan pribadi.
2. Makanan dan minuman sehat.
3. Kebersihan lingkungan (sekolah dan rumah)
4. Keselamatan diri di dalam dan di luar rumah.
5. Mengenal UKS dan programnya.
6. KMS-AS (Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah)
7. Mengenal penyakit yang banyak menyerang anak
usia sekolah serta cara pencegahannya.
c. Sekolah Menengah Pertama, pelaksanaan Pendidikan
kesehatan sesuai dengan garis-garis besar
program pengajaran mata pelajaran pendidikan kesehatan.
Materi pendidikan kesehatan yang diberikan kepada Sekolah
Menengah Pertama mencakup :
1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik mental pada masa
remaja.
2. Penyakit akibat tidak menjaga kebersihan pribadi dan
cara pengobatan sederhana
3. Bahaya narkotika, rokok dan minuman keras. 
 
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan Menengah Mencakup Sekolah Menengah Atas atau
pendidikan yang sederajat termasuk Sekolah Menengah Kejuruan.
Pelaksanaan pendidikan Kesehatan sesuai dengan garis-garis besar
program pengajaran mata pelajaran yang menampung materi Pendidikan
Kesehatan yang juga mencakup Pendidikan Kesehatan. Pelaksanaannya di
lakukan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, terutama
melalui peningkatan pemahaman dan penafsiran konsep- konsep yang
berkaitan dengan prinsip hidup sehat sehingga mempunyai kemampuan
untuk menularkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Materi pendidikan kesehatanmencakup :
1. Sopan santu berlalu lintas.
2. Pengenalan dan pencegahan penyakit kelamin
3. Penegenalan macam-macam kekerasan dan pencegahan kekerasan.
4. Pencegahan dan penanggulangan bahaya narkotika,rokok, dan
minuman keras.
5. Hubungan perilaku dengan kesehatan pribadi,lingkungan dan
masyarakat.
6. Program Usaha Kesehatan Sekolah dan pengenalan organisasi yang
ada kaitannya dengan kesehatan.

b. Kegiatan Ekstra kurikuler


Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran
biasa yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan
anatara lain untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa
serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.Kegiat
an ekstra kurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan
dengan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat (UKS). Kegiatan ekstra kurikuler
yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan(sekaligus merupakan upaya
pendidikan)
.Bimbingan hidup sehat berupa :
1. Penyuluhan keterampilan, latihan keterampilan antara lain :
 Dokter Kecil (SD)
 Kader Kesehatan Remaja (KKR)
 Palang Merah Remaja (PMR)
 Saka Bakti Husada/ Pramuka/ Santri Husada
 Membantu kegiatan posyandu pada masa liburan sekolah.
2.11 Trias Usaha Kesehatan Sekolah
1. Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan merupakan upaya sadar untuk
meyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuia, selaras,
seimbang, dansehat baik fisik, mental, sosial, dan lingkungan melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan peranann
saat ini maupun di masa yang akan datang. Tujuannya adalah
agar peserta didik memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehtaan termasuk
cara hidup sehat dan teratur, memiliki nilai dan sikap positif terhadap
prinsp hidup sehat, memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan di sekolah adalah upaya
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan yang dilakukan secara 
serasidan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya warga sekolah
pada umunya. Di bawah kordinasi guru Pembina UKS dengan bimbingan
teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
3.  Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat Pembinaan lingkungan sekolah
sehat merupakan salah satu unsur penting dalam pembinaan
ketahanan sekolah harus dilakukan, karena lingkungan kehidupan yang
sehat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan seluruh komunitas sekolah
serta peningkatan daya serap siswa dalam proses belajar mengajar. Maka
pembinaan lingkungansekolah sehat dilaksanakan melalui 7K.
Menurut tim Pembina Kesehatan sekolah, pembinaan lingkungankesehatan
sekolah sehat baik fisik, mental, sosial maupun lingkunganmeliputi:a.
a. Pelaksanaan 7K ( kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban,
kerindangan, kekeluargaan)
b. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebasasap
rokok
c. Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai
sekolah,orangtua murid, dan masyarakat sekitar)

2.12 Struktur Organisasi UKS


Secara umum, struktur organisasi UKS meliputi:
1. Tim Pembina: Pembinaan dan Pengelolaan UKS yang dilaksanakandalam
organisai UKS adalah tim pembina dan tim pelaksana. untuk melaksanakan
tugas pembinaan dan pengembanganUKS secara terpadu dan terkoordinasi
maka dibentuk tim pembina UKS pada setiap jenjang pemerintahan, yaitu:
a. Tim Pembina UKS Tingkat Pusat b.
b.  Tim Pembina UKS Tingkat Provinsic.
c.  Tim Pembina UKS Tingkat Kabupaten/ Kotad.
d.  Tim Pembina UKS Tingkat Kecamatan Tim Pelaksana UKS
(Pesantren/sekolah/madrasah)
2. Struktur Organisasi Tim Pembina/ Pelaksana UKS adalah sebagai berikut:
a. Tim pembina tibgkat kecamatan
b. Struktur organisasi Tim pelaksana UKS di sekolah/ madrasah/ pesantren
2.13 Sarana Dan Prasarana UKS
Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu
unsur penting dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan, karenalingku
ngan kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk meningkatkankesehatan
murid, guru, dan pegawai sekolah, serta peningkatandaya serapmurid dalam
proses belajar mengajar. Maka pembinaan lingkungankehidupan sekolah sehat
dilaksanakanan melalui konsep 7K yaitu:Kebersihan, Keindahan, Kesehatan,
Kenyamanan, Ketertiban, Keamanan,Kerindangan. Strata pelaksanaan UKS
untuk pembinaan lingkungan sekolahdasar menurut Depkes (2006: 35).
Berdasarkan kelengkapannya dapatdibagi menjadi :
a. sarana dan Prasarana Sederhana meliputi:
1. Tempat tidur
2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan,Snellen Chart.
3. Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol).
4. Minimal melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan.
5. Memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 5% dari jumlah siswa. 
b. Sarana dan Prasarana Lengkap meliputi:
1. Tempat tidur.
2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan,Snellen Chart.
3. Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol).
4. Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur
organisasi, jadwal piket, tempat cuci tangan, data kesakitan murid.
5. Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan dan pelayanan
kesehatan.
6. Memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 6-9% dari jumlah siswa.
c. Sarana dan Prasarana ideal meliputi:
1. Tempat tidur
2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan,Snellen Chart.
3. Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit,Parasetamol).
4. Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur
organisasi, jadwal piket, tempat cuci tangan, data kesakitan murid.
5. Peralatan gigi dan unitgigi.
6. Contoh-contoh model organ tubuh.
7. Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan,
pelayanankesehatan, dang pembinaan hidup lingkungan kehidupan
sekolah.memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 10% dari jumlah
siswa.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa saranadan prasarana
Usaha Kesehatan Sekolah secara umum meliputi:ruang UKS atau klinik
sekolah termasuk perlengkapan yang ada didalamnya, alat-alat pemeriksaan
yang diperlukan, alat- alat P3Kdan Obat-obatan sehari-hari yang
diperlukan.Adapun syarat sarana dan prasarana UKS lainnya adalah.
1. Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini siswa
yang mengalami gangguan kesehatan disekolah/madrasah. 
2. Ruang UKS dapat dimanfaatkan sebagai ruang konseling.
3. Luas minimum ruang UKS adalah 12 m
4. Ruang UKS dilengkapi sarana

2.14 Pelayanan Kesehatan Sekolah


Pelayanan kesehatan sekolah adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh petugas
UKS dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para murid di
sekolah.Setiap sekolah harus dikunjungi petugas kesehatan paling sedikit satu
kalisetahun. Petugas UKS harus mempunyai kerjasama yang baik dengan
gurusekolah. Tidak ada program kesehatan sekolah yang dapat berhasil jika tidak
ada kerjasama yang baik. Petugas UKS harus selalu memberitahu guru mengenai
apa yang didapatkan pada anak-anak didik dan memberitahu pengobatan apa
yang diperlukan.
Hal-hal yang dilakukan pada saat melakukan kunjungan Kesehatan sekolah
adalah sebagai berikut:
1. Membicarakan tentang higiene sekolah, penyediaan air bersih dan keamanan
sekolah serta lapangan bermain dengan para guru.
2. Menanyakan tentang pelajaran kesehatan di sekolah. Pelajaran ini dapat
diberikan melalui guru, radio atau Petugas UKS.
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap:anak-anak baru di sekolah
(Kelas 1), anak-anak yang akan segera meninggalkan sekolah (Kelas 6),anak-
anak yang kesehatannya dikuatirkan guru dan anak-anak yang ditemukan
adanya kelainan pada pemeriksaan kesehatan sebelumnya.
4. Melanjutkan perawatan pada anak-anak yang memerlukan pengobatan jangka
Panjang
5. Memastikan para guru dan karyawan sekolah lainnya tidak menderita suatu
penyakit infeksi yang dapat menular kepada anak-anak sekolah.
6. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi sekolah. Jika tersedia, pelayanan ini
diberikan oleh perawat gigi.
7. Anak-anak sekolah harus mendapat imunisasi yang diperlukan seperti
campak dan tetanus toksoid.
8. Guru-guru harus dapat mengenali dan mengobati berbagai penyakit ringan
seperti pilek, sariawan dan demam pada anak-anak sekolah. Para guru harus
dapat memberikan pertolongan pertama. Sekolah harus memiliki
perlengkapan pertolongan pertama. Petugas dapat membantu dengan
memberikan berbagai nasehat.
9. Guru harus memperhatikan adanya tanda-tanda emosional atau penyakit
mental (kesalahan penyesuaian diri) pada anak-anak. Hal ini biasanya
ditandai oleh adanya perubahan tingkah laku atau penampilan anak.Mungkin
anak kehilangan minat di sekolah. Atau menjadi kesepian,sedih dan tidak
mempunyai teman. Atau anak menjadi tidak ramah dan pemarah
Atau anak menunjukkan tingkah laku yang tidak biasa. guru sebaiknya
memberitahu Petugas UKS jika ada anak sekolah yang mengalami masalah
fisik, mental atau emosional.
10. Guru sebaiknya memeriksa anak setiap tahun di dalam kelas merekauntuk
meyakinkan mereka dapat melihat dan mendengar dengan baik.
 
2.15Kunjungan Sekolah
Hal -halyang dilakukan dalam kunjungan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Membicarakan rencana kunjungan ke sekolah dengan Kepala Sekolahsatu
minggu sebelumnya. Mintalah Kepala Sekolah memberitahu orangtua bahwa
Petugas UKS akan mengunjungi anak-anak mereka.
2. Memperkenalkan diri petugas pada saat datang. Jika mungkin,
dapat berkeliling sekolah bersama Kepala Sekolah. Lakukan pengamatan
menyeluruh, terutama penyediaan air, pembuangan sampah danventilasi.
3. Menanyakan Kepala Sekolah tentang masalah kesehatan yang
ada.menanyakan apakah ada anak-anak sekolah yang perlu diperiksa.
4. Memeriksa semua anak yang baru masuk dan yang akan meninggalkan
sekolah dan anak-anak yang diminta guru untuk diperiksa.
5. Memberikan imunisasi untuk anak-anak yang baru masuk sekolah dan yang
akan segera meninggalkan sekolah.
6. Bercakap-cakap dengan para murid. Mungkin petugas tidak
dapat berbicara dengan seluruh anak. Bicarakan hal-hal yang berkaitan
dengan apa yang diamati di sekolah. Kemudian menyiapkan untuk berbicara
tentang salah satu dari hal-hal tersebut.
7. Membicarakan dengan Kepala Sekolah apa yang sudah dilihat.Bicarakan
tentang kepentingan kesehatan dan pendidikan Kesehatan yang diperlukan.
8. Mengusahakan mendorong Kepala Sekolah untuk meneruskan
program pendidikan kesehatan yang sudah dilaksanakan, didukung
oleh praktek misalnya, memeriksa kesehatan perorangan, kebiasaan mencuci
tangan, penggunaan kakus yang benar, dan lain-lain.
9. Menawarkan bantuan untuk perbaikan yang diperlukan dan bantuan kepada
Kepala Sekolah dalam usahanya memperoleh dana dan bahan.
10. Melakukan tindak lanjut ( follow-up), dengan mengatur tanggal yang tepat,
dalam satu atau dua bulan mendatang, bersama kepala sekolah,kapan
petugas akan datang kembali ke sekolah.

2.16Tugas Usaha Kesehatan Sekolah


UKS bertugas untuk mencapai tujuan untuk mencapai potensi maksimal yang
ada pada anak didik dengan jalan di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengikut sertakan secara aktif guru dan orang tua murid dalam usaha
memberikan pendidikan kesehatan, menanamkan kebiasaan hidup sehat,
mengawasi kesehatan anak didik dan memberikan pengobatan sederhana
yang diperlukan
2. Menemukan kelainann pada tingkat pemulaan dan mengusahakan
pengobatannya
3. Imunisasi ulangan
4. Pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit gigi
5. Usaha ke arah perbaikan gizi
6. Mengusahakan kehidupan lingkungan sekolah yang sehat

2.17Peran Puskesmas dalam Meningkatkan Usaha Kesehatan Sekolah


Peran  Puskesmas dalam meningkatkan UKS adalah dengan melakukan
pengembangan Kesehatan masyakat, membina peran masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentukkegiatan pokok. Menurut Notoatmodjo (2007:
17), peran Puskesmas dalam meningkatkan UKS adalah dengan secara langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada UKS dalam suatu wilayah
kerjanya dalam bentuk usaha-usaha kesehatan yang bersifat kontinyu. Peran
Puskesmas dalam meningkatkan UKS adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pusat pembangunan UKS di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta UKS di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada siswa yang berada dalam wilayah kerja UKS.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka peran Puskesmas dalam meningkatkan
UKS adalah dengan memberikan petunjuk kepada UKS tentang menggunakan
sumber daya UKS yang ada secara efektif danefesien. Selain itu dengan
memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak
menyebabkan ketergantungan.

2.18Strategi Pemberdayaan UKS


Pemeliharaan Kesehatan Sekolah (School Health Service) Pemeliharaan
kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar, dimaksudkan untuk memelihara,
meningkatkan dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yang mungkin
terjadi terhadap peserta didik maupun gurunya. Pemeliharaan kesehatan di
sekolah dilakukan oleh petugas puskesmas yang merupakan tim yang dibentuk
dibawah seorang koordinator usaha Kesehatan sekolah yang terdiri dari dokter,
perawat, juru imunisasi dan sebagainya.Untuk koordinasi pada tingkat kecamatan
dibentuk tim pembina usaha kesehatan sekolah dengan kegiatan yang dilakukan
meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan perkembangan kecerdasan,
pemberian imunisasi, penemuan kasus- kasus dini mungkin terjadi, pengobatan
sederhana, pertolongan pertama serta rujukan bila menemukan kasus yang tidak
dapat di tanggulangi di sekolah. Salah satu pelayanan masyarakat yang
dilaksanakan di sekolah diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan usaha
kesehatan sekolah. Inti kegiatan operasional dikemukakan oleh tim pembina
UKS yang mencangkup tiga program meliputi
1. Penyuluhan
2. Pencegahan
3. Pengobatan /perawatan
Pemberdayaan selalu dikaitkan dengan manajemen.Ketika pemberdayaan
dikonotasikan sebagai manajemen maka secara umum memberikan
pengertian anatara lain “ the process of working with and through others
to effidiently accompls organizational goals” pemberdayaan yang baik
adalah penyelesaian pekerjaan dengan mencapai tujuan-tujuan organisasi
secara efisiensi. Dalam pengertian besar manajemen usaha kesehatan
sekolah dijelaskan Kurniasri Darliana (1990 :17-25) sebagai berikut:
1. Perencanaan : rencana ini di tujukan pada upaya pencegahan
pemberantasan dan pembasmian penyakit. .Kemudian diarahkan
juga kepada pendidikan kesehatan gizi, pengobatan, perawatan serta
lingkungan sekolah, dan tempat tinggal
2. Pengorganisasian : pemberdayaan usaha kesehatan sekolah
merupakan tugas dan tanggung jawab bagian UKS puskesmas
komposisi struktur tersebut tergantung kebutuhan dan kemampuan
puskesmas.
3. Personalia : penentuan personalia dilihat dari aspek
keterampilan,kemampuan dan pengetahuan baik medis ( asuransi
kesehatan,dana sehat dll).
4. Pengarahan : pelayanan pengarahan dilakukan secara langsung dan
terintergrasi dalam program, sehingga masyarakat, pihak sekolah dan
siswa ikut bertanggung jawab atas keberhasilan manajemen
kesehatan.Hal yang paling strategis mewujudkan pengarahan adalah
prosedur kerja yang harus ditaati dengan seksama
5. Pengawasan : tolak ukur menentukan pengawasan pemberdayaan
manajeman kesehatan yang baik antara lain :
a. mempunyai standart untuk pedoman pertandingan hasil pelaksana
rencana
b. mengadakan  pengawasan kegiatan
c. melakukan perbandingan hasil dan standart
d. melakukan tindakan perbaikan
2.19 Peran Petugas Kesehatan
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan yang seat
dibutuhkan peran petugas kesehatan dalam memberikan Pendidikan kesehatan
dan upaya kesehatan dasar dalam pelaksanan program usaha kesehatan sekolah
(Supari, 2008). Petugas kesehatan puskesmas memiliki peran masing-
masing dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah ini. Tenaga
dokter/dokter umum disamping bertanggung jawab dalam pelaksanaan
program juga ikut terlibat dalam pelaksanaan program seperti penyuluhan dan p
elatihan guru usaha kesehatan sekolah, pelatihan dokter kecil serta skrening
kesehatan (Murid, 2009). Perawat komunitas melaksanakan perannya dengan
melaksanakan  skrening kesehatan,memberikan pelayanan dasar untuk luka dan
keluhan minor dengan memberikan pengobatan sederhana, memantau status
imunisasi siswa dan keluarganya dan juga aktif dalam mengidentifikasi anak-
anak yang mempunyai masalah kesehatan. Perawat perlu memahami peraturan
yang ada dan menyangkut anak-anak usia sekolah, seperti memberikan libur
pada siswa karena adanya penyakit menular, kutu, kudis atau parasit lain.
Disamping itu perawat juga berperan sebagai konsultan terutama untuk
paraguru, perawat dapat memberikan informasi tentang pentingnya
memberikan pengajaran di sekolah. Usaha kesehatan gigi dan mulut
dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi melalui program Usaha
Kesehatan gigi sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk menghilanhkan atau
mengurangi gangguan Kesehatan dan mulut serta mempertinggi kesadaran
kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan Kesehatan gigi dan
mulut. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut serta perawatannya secara rutin untuk anak sekolah (Nugrahani,
2008). Petugas kesehatan lain yang juga terlibat dalam program usaha
kesehatan sekolah ini adalah ahli gizi, berperan memberikan Pendidikan tentang
gizi dan makanan. Penyuluhan tentang gizi dan makan inimerupakan cara yang
sangat efektif untuk mencegah  foodborne illnes, karena anak tidak hanya
belajar tentang keamanan makanan mereka sendiri,tetapi juga menyampaikan
kebutuhan mereka akan higiene makanan kapada orang tua dengan anggota
keluarga lainnya. Peran lain dari petugas ahli gizi adalah Pemberian Makanan
Tambahan Anak Sekolah (PMTAS), penimbangan berat badan serta
memberikan pengetahuan kepada guru usaha kesehatan sekolah tentang
keamanan makanan dan pengolahan makan yang sehat (Motarjemi, 2004).
Tenaga sanitasi dan petugas kesehatan lainnya memiliki peran dan tanggung
jawab masing-masing sesuai dengan bidang dan keahliannya (Depkes, 2004

2.20 Model-Model Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


1. Penyuluhan KesehatanPenyelenggaraan penyuluhan kesehatan secara
integrasi dengan semua pihak sesuai kebutuhan. Kegiatan ini bertujuan untuk  
memberikan pengetahuan praktis dalam rangka pemutusan rantai penularan pe
nyakit,upaya pemeliharaan kesehatan pribadi siswa / guru yang ditekankan
pada upaya pembentukan perilaku hidup besih dan sehat, maupun lingkungan
fisik sekolah untuk mendukung terciptanya suasana yang sehat dalam
proses pembelajaran. 
 
2. Imunisasi Setiap tahun Imunisasi dilakukan pada bulan november yang
dikenal sebagai bulan imunisasi asan sekolah (BIAS). Tujuan pemberian
imunisasi adalah untuk memberikan perlindungan jangka panjang terhadap
penyakit difteri dan tetanus dengan imunisasi Difteri Tetanus Toxoid (DT)
dan Tetanus Toxoid (TT). Semua anak SD/MI kelas I menerima imunisasi
DT,siswa kelas VI menerima imunisasi TT.
3. Dokter Kecil Adalah peserta didik yang ikut melaksanakan sebagian usaha
pelayanan kesehatan serta berperan aktif dalam kegiatan kesehatan yang
diselenggarakan di sekolah. Peserta didik yang dapat menjadi dokter kecil
telah menduduki kelas IV, V, berprestasi di kelas, berwatak
pemimpin, bertanggung
jawab,bersih, berperilaku sehat serta telah mendapat pelatihan dari petugas
puskesmas / Tim Pembina UKS. Kegiatan yang dilakukan dokter kecil
diantaranya:
 Mengamati kebersihan dan kesehatan pribadi 
 Mengenali penyakit secara awal
 Pengobatan sederhana
 Menimbang dan mengukur tinggi badan
 Memeriksa ketajaman penglihatan
 Memeriksa kebersihan gigi
4. P3K dan P3P Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengobatan
sederhana baik pada penyakit, kecelakaan dan penanganan diare.
5. Penjaringan Kesehatan Penjaringan kesehatan dilakukan bagi siswa kelas I
yang baru masuk danhasilnya akan dimanfaatkan untuk perencanaan,
pemantauan dan evaluasi kegiatan UKS. Inti dari kegiatan ini adalah untuk
mengetahui secara dinimasalah-masalah kesehatan anak sekolah, antara lain
status gizi anak,kesehatan indra penglihatan dan pendengaran yang
merupakan factor penting bagi anak dalam proses pembelajaran.
Penjaringan kesehatan dilakukan secara bertahap pada siswa sekolah yang
baru masuk yaitu:
a. Tahap awal penjaringan dilakukan di sekolah oleh guru di bantu dokter
kecil : pengenalan gejala sederhana, baik melalui pengamatan maupun
wawancara dengan siswa dan orang tua mereka. 
b. Tahap berikutnya dilakukan oleh tenaga paramedis dengan prosedur
cara pengamatan.
c. Tahap ketiga penjaringan kesehatan dilakukan oleh dokter dan akan
jelas memisahkan kasus yang telah diseteksi pada tahap pertama dan
kedua untuk menetapkan tindak lanjut penanganan kasus.
6. Pemeriksaan Berkala Pemeriksaan berkala dilakukan oleh petugs kesehatan,
guru UKS,dokter kecil kepada seluruh siswa dan guru setiap 6 bulan, untuk
memantau,memellihara serta meningkatkan status kesehatan mereka.
Kegiatan yang dilakukan berupa penimbangan BB, pengukuran TB,
pemeriksaan ketajaman penglihatan dan pendengaran oleh guru UKS dengan
dokter kecil, pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan.
7. Pengawasan Warung Sekolah Untuk terselengggaranya warung
sekolah/kantin yang sehat tentunya harus didukung oleh pengetahuan dan
ketrampilan mengenai gizi,kebersihan dll, pembinaan ini dilakukan oleh
tenaga kesehtan dan sekolah:guru UKS dan dokter kecil.
8. Dana Sehat Dana sehat / dana UKS adalah dana yang diperuntukkan untuk
kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan UKS. Komponen pokok dari
dana UKS adalah hal yang berhubungan dengan dana tersebut
dan pengelolaannya.
9. Memantau Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani
yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungsi
dalam pekerjaan secara optimal dan efisisen. Untuk mengetahui dan menilai
tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat dilakukan dengan melasanakan
pengukuran dengan tes kesegaran jasmani. Dengan memakai instrumen Tes
Kesegaran Jasmani Indonesia.
10. UKGS Usaha Kesehatan Gigi Sekolah adalah pelayanan kesehatan gigi yang
dikerjakan oleh petugas kesehatan yang terdiri dari tiga macam pelayanan :
a. UKGS Tahap I: pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan
mengadakan kegiatan menggosok gigi masal minimal untuk kelasI,II,III
dibimbing guru dengan memakai pasta gigi mengandugn fluoride minimal
sekali sebulan. 
b. UKGS Tahap II: UKGS tahap I ditambah penjaringan kesehatan gigi dan
mulut untuk kelas I diikuti pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya
tanggal. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru,
pelayanan medik dasar atas permintaan dan rujukan bagi yang
memerlukan
c. UKGS Tahap III : UKGS tahap II ditambah pelayanan medik dasar pada
kelas terpilih sesuai kebutuhan untuk kelas I,III,V dan VI

2.21 Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Kebijakan UKS dari pemerintah pusat berdasarkan pedoman pembinaan
dan pegembangan UKS terdiri dari dua kebijakan, yaitu kebijakan umum dan
kebijakan khusus.
a. Kebijakan Umum Kebijakan umum yang dimaksud adalah keijakan
pelaksanaan dalam rangka memberikan landasan dan pedoman pembinaan
dan pengembangan UKS untuk dilaksanakan secara terpadu, merata,menyel
uruh, berhasil guna, dan berdayaguna. Kebijakan umum adalah sebagai
berikut:
1. Kesinambungan program UKS dari anak pra sekolah dan usia sekolah
sampai tingkat SLTA/SMA. Dengan sasaran cakupan anak umur 5-9
tahun baik anak yang normal maupun berlainan yang berada disekolah
dan luar sekolah
2. Segala upaya peningkatan dan pengembangan kesehatan warga sekolah
dan masyarakat lingkungan sekolah agar diupayakan melalui jalur Tim
Pembina UKS daerah secara berjenjang.
3. Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara
lintas program dan lintas sector melalui kegiatan yang terpadu dan berke
sinambungan.
4. Upaya pendidikan kesehatan diselenggarakan melalui kegiatan kurikuler
dan ekstrakulikuler.
5. Upaya pelayanan kesehatan dilakukan secara menyeluruh baik yang
meliputi upaya promotif (peningkatan kesehatan), preventif
(pencegahan), dan kuratif (pengobatan) maupun rehabilitative
(pemulihan), namun lebih diutamakan pada upaya promotif
dan preventif yang dilakukan secara terpadu dibawah kordinasi dan bim
bingan teknis langsung dari puskesmas.
6. Upaya peningkatan lingkungan kehidupan sekolah yang sehatdiarahkan
untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan pelayanan
kesehatan serta UKS secara keseluruhan, dengan memberdayakan
sumber daya yang ada dan meningkatkan peran serta masyarakat.
7. Tugas dan fungsi TP UKS Pusat dan daerah disesuaikan pula
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
8. Optimalisasi program UKS pada setiap jenis dan jenjang pendidikan.
9. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan UKS dilakukan dengan
peran serta aktif pemerintah (pusat dan daerah), orang tua,dan
masyarakat.
10. Upaya peningkatan UKS dimulai dari peningkatan cakupan kuantitas
dan dilanjutkan dengan peningkatan dan pemantapan kualitas UKS
untuk semua jenjang dan jenis jalur pendidikan.2)
 
b. Sedangkan kebijakan pelaksanaannya adalah kebijaksaanan lintas sector
dan pemberdayaan masyarakat

2.21 Peran Perawat Komunitas


1. Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas (CHN) merupakan spesialis pelayanan
keperawatan yang berbasiskan pada masyarakat dimana perawat mengambil
tanggung jawab untuk berkontribusi meningkatkan derajad Kesehatan masyarakat.
Fokus utama upaya CHN adalah pencegahan penyakit, peningkatan dan
mempertahankan kesehatan dengan tanggung jawab utama perawat CHN pada kes
eluruhan populasi dengan penekanan pada Kesehatan kelompok populasi daripada
individu dan keluarga.
2. Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat anak usiasekolah
antara lain :
a. Kolaborator : Perawat bekerjasama dengan lintas program dan lintas sectoral
dalam membuat keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan
masalah anak sekolah. Seperti halnya perawat melakukan kemitraan dengan
tokoh masyarakat, tokoh agama, keluarga, guru,kepolisian, psikolog,
dokter,LSM, dan sebagainya. 
b. Koordinator:: Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan
anak sekolah, menetapkan penyedia pelayanan untuk anak usia sekolah.
c. Case finder :Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada
agrega tanak usia sekolah, menggunakan proses diagnostik untuk
mengidentifikasi potensial kasus penyakit dan risiko pada anak usia sekolah.
d. Case manager : Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang
rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi 
pelaksanaan pelayanan dan mengevaluasi dampak pelayanan.

Pendidik Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan anak usia


sekolah di masyarakat dan anak usia sekolah di institusi formal,memberikan
pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.
Konselor : Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan
alternatifsolusi, membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi
dan pemecahan masalah.
Peneliti : Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada
anak usia sekolah, mendesiminasikan hasil riset.
Care giver: Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan
diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan,melaksanakan rencana
tindakan dan mengevaluasi hasil intervensi.
Pembela Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia
sekolah,menentukan kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah
terhadap pengambil keputusan, mempersiapkan anak usia sekolah untuk mandiri.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Usaha kesehatan di sekolah ( UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok
yang di laksan akan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang di
jalankan di sekolah- sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya
sebagai sasaran utama. Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik melsakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini
mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat yang di kenal dengan istilah tiga program pokok (Trias)
UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang paling utama yaitu sebagai pelaksana
asuhan keperawatan disekolah. Salah satu fungsi peran perawat sekolah yaitu
memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan
pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah
Saran
Saat ini fungsi UKS di sekolah terutama sekolah dasar belum maksimal, di harapkan
dengan adanya pengetahuan tentang UKS, mampu menciptakan pribadi siswa yang
sehat, sehingga dapat mengoptimalkan proses belajar mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Ananto, 2006, Usaha Kesehatan Sekolah Di Sekolah Dasar Dan Madrasah


Ibtidaiyah, Bandung: Yrama Widya

Depaeremen Kesehatan ,Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan Di Sekolah,


2008

Depertemen Kesehatan Republik Indonesia,2003, Pedoman Untuk Tenaga


Kesehatan,Usaha Kesehatan Sekolah Di Tingkat Sekolah
Dasar,Jakarta:Depkes RI

Herawati,Neni FS,2012, Buku Panduan Praktikum Keperawatan Komunitas I,


Banjar Baru: PSIK FK UNLAM

Notoatmodjo,Soekidjo,2007,Pendidikan Dan Promosi Kesehatan, Jakarta;


Rineka Cipta

Tim Pembinaan UKS Pusat 1996, Pedoman Pengembangan Pembinaan UKS,


Jakarta: Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai