OLEH
KELOMPOK 2
EMILIA
DIANA TATI
DOAN PRATAMA
FEBBY WAHYUNITA KASIM
MUSTAJIDAH
SULASTRI SAMBO
SURANDI KETAREN
PENDAHULUAN
Umumnya pada permulaan usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah,dengan demikian anak
mulai mengenal dunia baru, anak-anak mulai berhubungan dengan orang-orang di luar
keluarganya dan mulai mengenalsuasana baru di lingkungannya. Hal-hal baru yang dialami
oleh anak-anak yang sudah mulai masuk dalam usia sekolah akan mempengaruhi kebiasaan
makan mereka. Anak-anak akan merasakan kegembiraan di sekolah, rasa takut akan
terlambat tiba di sekolah, menyebabkan anak-anak ini menyimpang dari kebiasaan makan
yang diberikan kepada mereka (Moehji, 2009).
Karakteristik anak usia sekolah menurut Hardinsyah dan Supariasa yaitu anak usia sekolah
(6-12 tahun) yang sehat memiliki ciri di antaranya adalah banyak bermain di luar rumah,
melakukan aktivitas fisik yang tinggi, serta beresiko terpapar sumber penyakit dan perilaku
hidup yang tidak sehat. Secara fisik dalam kesehariannya anak akan sangat aktif bergerak,
berlari, melompat,dan sebagainya. Akibat dari tingginya aktivitas yang dilakukan anak, jika
tidak diimbangi dengan asupan zat gizi yang seimbang dapat menimbulkan beberapa masalah
gizi yaitu di antaranya adalah malnutrisi (kurang energi dan protein), anemia defisiensi besi,
kekurangan vitamin A dan kekuranganyodium (Supariasa & Hardiansyah, 2016).
Tahapan ini dimulai sejak anak berusia 6 tahun sampai organ-organseksualnya masak.
Kematangan seksual ini sangat bervariasi baik antar jenis kelamin maupun antar budaya
berbeda. Berdasarkan pembagiantahapan perkembangan anak, ada dua masa perkembangan
pada anak usiasekolah, 19 yaitu pada usia 6-9 tahun atau masa kanak-kanak tengah dan pada
usia 10-12 tahun atau masa kanak-kanak akhir. Setelah menjalanimasa kanak- kanak akhir,
anak akan memasuki masa remaja. Pada usiasekolah, anak memiliki karakteristik yang
berbeda dengan anak-anak yangusianya lebih muda. Perbedaan ini terlihat dari aspek fisik,
mental-intelektual, dan sosial- emosial anak. Pertumbuhan fisik pada anak usiasekolah tidak
secepat pada masamasa sebelumnya. Anak akan tumbuhantara 5-6 cm setiap tahunnya. Pada
masa ini, terdapat perbedaan antaraanak perempuan dan anak laki- laki. Namun, pada usia
10 tahun ke atas pertumbuhan anak laki-laki akan menyusul ketertinggalan
mereka.Perbedaan lain yang akan terlihat pada aspek fisik antara anak laki-lakidan
perempuan adalah pada bentuk otot yang dimiliki. Anak laki-laki lebih berotot dibandingkan
anak perempuan yang memiliki otot lentur (Gunarsa,2016).
Pada masa pertengahan dan akhir anak-anak merupakan periode pertumbuhan fisik yang
lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira
dua tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual, pada masa ini pertumbuhan
berkembang pesat. Oleh karena itu, masa ini sering disebut juga sebagai “periodetenang”
sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja, meskipun merupakan masa
tenang, tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan
fisik yang berarti.
1. Pengkajian
a. Data Komunitas
1) Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah
anak usia sekolah menurut jenis kelamin, golongan umur.
2) Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga.
3) Nilai, kepercayaan dan agama : nilai dan kepercayaan yang
dianut oleh anak usia sekolah berkaitan dengan pergaulan, agama
yang dianut, fasilitas ibadah yang ada, adanya organisasi
keagamaan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang dikerjakan oleh
anak usia sekolah.
b. Data Subsystem
Delapan subsitem yang dikaji sebagai berikut :
1) Lingkungan Fisik
Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan
lingkungan, aktifitas anak usia sekolah di lingkungannya, data
dikumpulkan dengan winshield survey dan observasi.
Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia
sekolah dari guru kelas, kader UKS, dan kepala sekolah melalui
wawancara.
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah
yang kurang baik bagi perkembangan anak usia sekolah.
2) Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah,
bentuk pelayanan kesehatan bila ada, apakah terdapat pelayanan
konseling bagi anak usia sekolah melalui wawancara.
3) Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua
siswa, jumlah uang jajan para siswa melalui wawancara dan
melihat data di staff tata usaha sekolah.
4) Keamanan dan transportasi.
Keamanan : adanya satpam sekolah, petugas penyebarang
jalan.
Transportasi Jenis transportasi yang dapat digunakan anak
usia sekolah, adanya bis sekolah untuk layanan antar jemput
siswa
5) Politik dan pemerintahan
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib
sekolah yang harus dipatuhi seluruh siswa.
6) Komunikasi
Komunikasi formal Media komunikasi yang digunakan oleh
anak usia sekolah untuk memperoleh informasi pengetahuan
tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari
pendidik.
Komunikasi informal Komunikasi/diskusi yang dilakukan
anak usia sekolah dengan guru dan orang tua, peran guru
dan orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah
anak sekolah, keterlibatan guru dan orang tua dan
lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak usia
sekolah.
7) Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang
digunakan sekolah, dan tingkat pendidikan tenaga pengajar di
sekolah.
8) Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat
sarana penyaluran bakat anak usia sekolah seperti olahraga dan
seni, pemanfaatannya, kapan waktu penggunaan
c. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
1) Identitas anak.
2) Riwayat kehamilan dan persalinan.
3) Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
4) Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
5) Pertumbuhan dan perkembangannya saat ini (termasuk
kemampuan yang telah dicapai).
6) Pemeriksaan fisik.
7) Lengkapi dengan pengkajian fokus
Bagaimana karakteristik teman bermain.
Bagaimana lingkungan bermain.
Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah.
Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan
adakah sarana yang dimilikinya.
Bagaimana temperamen anak saat ini.
Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang.
Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak.
Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.
Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah.
Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekolah.
Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau
dirumah saat bermain.
Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa
ini.
Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa
jenisnya.
Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya.
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.
2. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1) Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai usia anak.
2) Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada
lima tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan
memfasilitasi perkembangan anak
1) Masalah aktual/risiko
Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan
tubuh.
Menarik diri dari lingkungan sosial.
Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah.
Mudah dan Sering marah.
Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah
yang dibebankan.
Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga.
Keengganan melakukan kewajiban agama.
Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal.
Gangguan komunikasi verbal.
Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat
banyak waktu yang digunakan untuk bermain).
2) Potensial atau sejahtera
Meningkatnya kemandirian anak.
Peningkatan daya tahan tubuh.
Hubungan dalam keluarga yang harmonis.
Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya.
Pemeliharaan kesehatan yang optimal
3. Rencana Asuhan Keperawatan
a. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anak yang sakit
Tujuan: Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan
dukungan yang adekuat.
Intervensi:
1) Diskusikan tentang tugas keluarga.
2) Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat
anggota keluarga sakit.
3) Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga.
4) Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya
pertolongan yang telah dilakukan.
5) Ajarkan cara merawat anak dirumah.
6) Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga
b. Resiko/resiko tinggi
Resiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada
anaknya. Tujuan: ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi:
1) Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
2) Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga.
3) Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
4) Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak.
5) Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikan
masalah.
6) Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah.
7) Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu
membaut alternatif.
c. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.
Tujuan: dipertahankanya hubungan yang harmonis.
Intervensi:
1) Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi
terbuka pada keluarga.
2) Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri
pujian atas kemampuannya
3) Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga
(anak usia sekolah)
4) Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga
tanpa menimbulkan maslaah.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Anak usia sekolah merupakan anak yang sedang berada pada periode usia
pertengahan yaitu anak yang berusia 6-12 tahun. Pada usia sekolah, anak memiliki
karakterisrik yang berbeda dengan anak- anak yang usianya lebih muda.perbedaan ini
terlihat pada aspek fisik,mental- intelektual, soaial emosinal anak
Saran
Pada kelompok anak usia sekolah yang memiliki sifat- sifat khusus,juga di perlukan
suatu intervensi khusus untuk meningkatkan Kesehatan pada kelompok mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Elisa, P. ( 2021). Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia sekolah di wilayah
kerja puskesmas graha indah