Di susun oleh :
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang asuhan keperawatan pada anak usia
sekolah dan remaja
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus adalah Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang
asuhan keperawatan pada anak usia sekolah dan remaja
D. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada anak usia
sekolah dan remaja
b. Mengembangkan kreatifitas dan bakat penulis.
2. Untuk Institusi Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo
a. Makalah ini dapat menjadi audit internal kualitas pengajar.
b. Sebagai tambahan informasi dan bahan kepustakaan dalam pemberian materi
tentang Keperawatan komunitas
3. Untuk Pembaca
a. Pembaca dapat mengetahui, memahami dan menguasai tentang Keperawatan
komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
G. PENGERTIAN REMAJA
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah 12 sampai 24 tahun.
Namun, jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong
dalam dewasa dan bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi
remaja tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka tetap
dimasukkan ke dalam kelompok remaja. Remaja merupakan tahapan seseorang
dimana ia berada di antara fase anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan
fisik, perilaku, kognitif, biologis , dan emosi. Untuk mendeskripsikan remaja dari
waktu ke waktu memang berubah sesuai perkembangan zaman. Ditinjau dari segi
pubertas, 100 tahun terakhir usia remaja putri mendapatkan haid pertama
semakin berkurang dari 17,5 tahun menjadi 12 tahun, demikian pula remaja pria.
Kebanyakan orang menggolongkan remaja dari usia 12-24 tahun dan beberapa
literatur yang menyebutkan 15-24 tahun. Hal yang terpenting aadalah seseorang
mengalami perubahan pesat dalam hidupnya di berbagai aspek.
H. PERKEMBANGAN REMAJA
A. Perkembangan Kognitif Remaja
1. Abstrak (teoritis) menghubungkan ide,pemikiran atau konsep pengertian
guna menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah
abstrak ; aljabar.
2. Idealistik Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun
masalah social kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya.
3. Logika Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu perencanaan
untuk memecahkan suatu masalah. Kemudian mereka menguji cara
pemcahan secara runtut, tratur dan sistematis.
B. Perkembangan Psikososial Remaja
Tugas Perkembangan (Menurut Havighurst)
1) Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis- psikologis
2) Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita
3) Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang
dewasa lain
4) Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab
5) Memperolehkemandirian dan kepastian secara ekonomis
C. Perkembangan Identitas Diri
1) Konsep diri
2) Evaluasi diri
3) Harga diri
4) Efikasi diri
5) Kepercayaan diri
6) Tanggung jawab
7) Komitmen
8) Ketekunan
9) Kemandirian
I. PERILAKU MENYIMPANG PADA REMAJA
Menurut (Kartini Kartono 2010 dalam Vivi Vike Mantiri 2020), Tipe-tipe
perilaku kenakalan remaja dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
1) Kenakalan terisolir (Delinkuensi terisolir)
Kelompok ini merupakan jumlah terbesar dari remaja nakal. Pada
umumnya mereka tidak menderita kerusakan psikologis.
2) Kenakalan Neurotik (Delinkuensi neurotik).
Pada umumnya, remaja nakal tipe ini menderita gangguan kejiwaan
yang cukup serius, antara lain berupa kecemasan, merasa selalu tidak aman,
merasa bersalah dan berdosa dan lain sebagainya.
3) Kenakalan Psikopatik (Delinkuensi psikopatik)
Delinkuensi psikopatik ini sedikit jumlahnya, akan tetapi dilihat dari
kepentingan umum dan segi keamanan, mereka merupakan oknum kriminal
yang paling berbahaya.
4) Kenakalan Defek Moral (Delinkuensi defek moral)
Defek (defect, defectus) artinya rusak, tidak lengkap, salah, cedera,
cacat, kurang. Mereka merasa cepat puas dengan prestasinya, namun
perbuatan mereka sering disertai agresivitas yang meledak. Remaja yang
defek moralnya biasanya menjadi penjahat yang sukar diperbaiki.
Adapun bentuk-bentuk perilaku menyimpang di kalangan remaja
menurut (Narwako 2007 dalam vivi vike martini 2020) secara Umum dapat
digolongkan antara lain:
1) Tindakan nonconform
Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang
ada.
2) Tindakan anti sosial atau asosial
Yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan
umum.
3) Tindakan-tindakan kriminal
Tindakan yang nyata-nyata telah melanggar aturan-aturan hukum
tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan orang lain.
6) Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah atau
remaja untuk memperoleh informasi anak usia sekolah atau
remaja untuk memperoleh informasi pengetahuan tentang
kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari pendidik.
b. Komunikasi informal
Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah atau
remaja dengan guru dan orang tua, peran guru dan orang tua
dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak usia sekolah
atau remaja, keterlibatan guru dan orang tua anak usia sekolah
atau remaja, dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak
usia sekolah.
7) Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum
yang digunakan sekolah, dan tingkat pendidikan tenaga pengajar di
sekolah.
8) Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat
sarana penyaluran bakat anak usia sekolah seperti olahraga dan seni,
pemanfaatannya, kapan waktu penggunaan
c. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
1) Identitas anak.
2) Riwayat kehamilan dan persalinan.
3) Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
4) Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
5) Pertumbuhan dan perkembangannya saat ini (termasuk kemampuan
kemampuan yang telah dicapai). telah dicapai).
6) Pemeriksaan fisik.
7) Lengkapi dengan pengkajian fokus
a. Bagaimana karakteristik teman bermain.
b. Bagaimana lingkungan bermain.
c. Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah.
d. Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan
adakah sarana yang dimilikinya. dimilikinya.
e. Bagaimana temperamen anak saat ini.
f. Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang.
g. Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak.
h. Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.
i. Kegiatan apa yang diikuti anak selain di s Kegiatan apa yang
diikuti anak selain di sekolah. ekolah.
j. Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekolah.
k. Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah
saat bermain.
l. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa
ini.
m. Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa
jenisnya.
n. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya.
o. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.
B. Diagnosa dan Diagnosa dan Intervensi Keperawatan Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1) Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai usia anak.
2) Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada
lima tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan
memfasilitasi perkembangan anak
b. Rencana Asuhan
Rencana Asuhan Keperawatan Keperawatan
1) Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anak yang sakit Tujuan:
Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan
dukungan yang adekuat.
Intervensi:
1) Diskusikan tentang tugas keluarga.
2) Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis
saat anggota keluarga sakit.
3) Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar
keluarga.
4) Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap
upaya pertolongan yang telah dilakukan pertolongan yang
telah dilakukan.
5) Ajarkan cara merawat anak dirumah.
6) Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan
keluarga
2) Resiko/resiko tinggi
Resiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi
pada anaknya. Tujuan: ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi:
1) Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
2) Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga.
3) Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus
dijalani.
4) Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada
anak.
5) Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau
menyelesaikan masalah.
6) Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah
7) Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau
mampu membaut alternatif.
c. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.
eluarga. Tujuan: dipertahankanya hubungan yang harmonis.
DAFTAR PUSTAKA
Arie Aulia Nur Affandi.2019. The Study of Personal Hygiene and The Existence of
Sarcoptes Scabiei in The Sleeping Mats Dust and Its Effects on Scabiesis
Incidence Amongst Prisoners at IIB Class Penitentiary, Jombang District.
Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 11 No. 3. Page 165 – 174
Hanna Mutiara, Firza Syailindra.2016. Skabies. Majority.Vol 5. No 2
Kharisma Wibawa Nurdin Putra.2014. Treatment Of Secondary Infection Scabies On
8 Years Old Girl With Family Medicine Approach. J Medula Unila. Vol 3
Lalu Husnul Hidayat, Siti Rahmatul Aini, Dedianto Hidajat, Iman Surya
Pratama.2020. Peningkatan Pengetahuan Dan Pemeriksaan Skabies Santri
Pondok Pesantren Nurul Islam Sekarbela. Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol
16. No 2
Loretta Wijaya, Ricky Fernando, Stefanus Lembar.2019. Pemeriksaan penunjang
dan laboratorium pada penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: Peneribit
Unversitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Marsha Kurniawan, Michael Sie Shun Ling, Franklind.2020. Diagnosis dan Terapi
Skabies. CDK-283. Vol 47. No 2
Niken Rahmatia, Tutik Ernawati. Penatalaksanaan Skabies Melalui Pendekatan
Kedokteran Keluarga di wilayah Kerja Puskesmas Satelit. Majority. Vol 9. No1