Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PENDAHULUAN SEHAT JIWA

PADA KELOMPOK ANAK


USIA SEKOLAH

STASE KEPERAWATAN JIWA


MINGGU 1

DISUSUN OLEH :

PATRIA JANINA
NIM. 891232024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

NERS STIKES YARSI PONTIANAK

TAHUN 2023
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
PADA KELOMPOK ANAK USIA SEKOLAH

A. Pengertian

Anak usia Sekolah Dasar (SD) adalah anak yang memasuki usia 6
hingga 12 tahun memiliki fisik lebih kuat yang mempunyai sifat
individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua. Anak usia
sekolah ini merupakan masa dimana terjadi perubahan yang bervariasi
pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan mempengaruhi
pemebentukan karakteristik dan kepribadian anak (Damayanti, 2019)
Anak usia sekolah adalah anak yang berada pada usia-usia sekolah
dengan usia 6-12 tahun. Masa usia sekolah sebagai masa kanak-kanak
akhir yang berlangsung dari usia enam hingga kiraa-kira duabelas
tahun. Karakteristik utama usia sekolah adalah mereka menampilkan
perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang,
diantaranya perbedaan dalam intelegensi (Windayani et al, 2021)

B. Aspek Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah


Beberapa aspek tumbuh kembang pada anak usia sekolah
diantaranya adalah sebagai berikut (Pardede, 2020) :
1. Perkembangan fisik- motorik
Seiring dengan pertumbuhan fisiknya yang beranjak matang maka
perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan
baik.Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau
minatnya. Fase atau usia sekolah dasar (6-12) tahun ditandai dengan
gerak atau aktivitas motorik yang lincah. Oleh karena itu, usia ini
merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang
berkaitan dengan motorik, baik halus maupun kasar.Motorik halus
misalnya menulis, menggambar/melukis, membuat kerajinan dari
kertas sedangkan motoric kasar misalnya baris berbaris, seni bela
diri (pencak silat, karate), senam, berenang, atletik, main sepak
bola.Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu faktor
penentu kelancaran proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan
maupun keterampilan
2. Perkembangan intelektual
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi
rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang
menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti:
membaca, menulis, dan menghitung). Periode ini ditandai dengan
tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu mengklasifikasikan
(mengelompokkan), menyusun, atau mengasosiasikan
(menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau
bilangan.Kemampuan yang berkaitan dengan perhitungan (angka),
seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi
3. Perkembangan bahasa
Usia sekolah dasar merupakan masa berkembang pesatnya
kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata. Pada
awal masa ini, anak sudah menguasai sekitar 2.500 kata, dan pada
masa akhir anak telah dapat menguasai sekitar 5000 kata. Dengan
dikuasainya keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan
orang lain, anak sudah gemar membaca atau mendengar cerita yang
bersifat kritis. Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa atau
keterampilan berkomunikasi anak melalui tulisan, sebagai cara untuk
mengekspresikan perasaan, gagasan, atau pikirannya maka
sebaiknya kepada anak dilatihkan untuk membuat karangan atau
tulisan tentang berbagai hal yang terkait dengan pengalaman
hidupnya sendiri, atau kehidupan pada umumnya, seperti menyusun
autobiografi, kehidupan keluarga, cara-cara memelihara lingkungan,
cita-cita, dan belajar untuk mencapai sukses
4. Perkembangan emosi
Pada usia sekolah (khususnya dikelas-kelas tinggi, kelas 4, 5, 6) anak
mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah
diterima, atau tidak disenangi oleh orang lain. Oleh karena itu, dia
mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi
emosinya.Kemampuan mengontrol emosi diperolehnya melalui
peniruan dan latihan.Dalam proses peniruan, kemampuan orang tua
atau guru dalam mengendalikan emosinya sangatlah berpengaruh.
Apalagi anak dikembangkan dilingkungan keluarga yang suasana
emosionalnya stabil, maka perkembangan emosi anak cendrung
stabil atau sehat. Akan tetapi, apabila kebiasaan orang tua dalam
mengekspresikan emosinya kurang stabil atau kurang kontrol maka
perkembangan emosi anak cenderung kurang stabil atau tidak sehat
5. Perkembangan sosial-emosional
Maksud perkembangan sosial ini adalah proses belajar untuk
menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan moral
(agama). Perkembangan sosial pada anak-anak sekolah dasar
ditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan
keluarga juga dia mulai membentuk ikatan baru dengan teman
sebaya (peer group) atau teman sekelas, sehingga ruang gerak
hubungan sosialnya telah bertambah luas. Pada usia ini, anak mulai
memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri (egosentris) kepada
sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentri (mau
memperhatikan kepentingan orang lain). Anak dapat berminat
terhadap kegiatan-kegiatan teman sebayanya, dan bertambah kuat
keinginannya untuk diterima menjadi anggota kelompok (gang), dia
merasa tidak senang apabila tidak diterima dalam kelompoknya
6. Perkembangan moral
Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar atau salah atau
baik-buruk) pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada umumnya,
mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini, tetapi lambat laun
anak akan memahaminya. Usaha menanamkan konsep moral sejak
usia dini (prasekolah) merupakan hal yang seharusnya, karena
informasi yang diterima anak mengenai benar atau salah atau baik-
buruk akan menjadi pedoman pada tingkah lakunya di kemudian
hari. Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti peraturan
atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir
usia ini, anak sudah dapat memahami alasan yang mendasari suatu
peraturan. Di samping itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap
bentuk perilaku dengan konsep benar atau salah atau baik-buruk.
Misalnya, dia memandang atau menilai perbuatan nakal, berdusta,
dan tidak hormat kepada orangtua merupakan suatu yang salah atau
buruk. Sedangkan perbuatan jujur, adil, dan sikap hormat kepada
orangtua dan guru merupakan suatu yang benar/baik
7. Perkembangan beragama
Periode usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai
agama sebagai kelanjutan periode sebelumnya. Kualitas keagamaan
anak akan sangat dipengaruhi oleh proses pembentukan atau
pendidikan yang diterimanya. Berkaitan dengan hal tersebut,
pendidikan agama di sekolah dasar mempunyai peranan yang sangat
penting.Oleh karena itu, pendidikan agama (pengajaran, pembiasaan,
dan penanaman nila-nilai) di sekolah dasar harus menjadi perhatian
semua pihak yang terlibat dalam pendidikan di SD, bukan hanya
guru Agama tetapi kepala sekolah dan guru-guru yang lainnya
Apabila semua pihak yang terlibat itu telah memberikan contoh (suri
teladan) dalam melaksanakan nilai-nilai yang baik, maka pada diri
peserta didik akan berkembang sikap yang positif terhadap agama
dan pada gilirannya akan berkembang pula kesadaran agama pada
dirinya
8. Perkembangan bakat-aktivitas
Bakat merupakan kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang
masih perlu dikembangkan atau dilatih.Pada dasarnya, setiap
manusia memiliki bakat pada suatu bidang tertentu dengan kualitas
yang berbeda-beda.Bakat yang dimiliki oleh seseorang dalam bidang
tertentu memungkinkannya mencapai prestasi pada bidang
ini.Sedangkan kreativitas dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
untuk menciptakan suatu produk baru.Kreativitas juga berhubungan
dengan kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau
melihat hubungan-hubungan baru antar unsur, data atau hal-hal yang
sudah ada sebelumnya.Pada dasarnya setiap individu memiliki
potensi kreatif. Permasalahannya ialah apakah individu yang
bersangkutan mendapatkan rangsangan mental dan suasana yang
kondusif, baik dalam keluarga maupun di sekolah untuk
mengembangkan potensi kreatifnya
C. Karakteristik Anak Usia Sekolah
Ciri khas anak usia sekolah adalah sebagai berikut (Pardede,
2020) :
1. Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi
sekolah
2. Suka memuji diri sendiri, suka meremehkan orang lain
3. Kalau tidak dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan, tugas
atau
pekerjaan itu dianggap tidak penting
4. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu
menguntungkan dirinya
5. Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
6. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis
7. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus
8. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai
prestasi belajarnya di sekolah
9. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup
untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri
dalam kelompoknya.
D. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pada tahap pengkajian, data yang perlu dikaji dari anak usia sekolah
adalah bagaimana kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah
yang dapat dinilai melalui data sebagai berikut (Keliat, 2019) :
a. Data subjektif
1) Menyebutkan nama dan jenis kelamin
2) Menjelaskan nama dan fungsi benda
3) Membaca doa
4) Mengungkapkan perasaan marah, senang, takut dan
sedih
5) Menyampaikan pendapat dan keinginan, puas dengan
keberhasilan
6) Menceritakan kebaikan dan mengungkapkan kesalahan
b. Data objektif
1) Membaca, menulis, berhitung
2) Mempunyai prestasi akademik
3) Mempunyai teman sebaya
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala
pendidikan kesehatan keluarga terhadap stimulasi tumbuh kembang
anak usia sekolah Diagnosa yang dapat muncul sebagai berikut
(Keliat, 2019) :
a. Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah
b. Resiko ketidaksiapan peningkatan perkembangan usia
sekolah
E. Rencana Tindakan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan

1 Kesiapan a. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik 1. Pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
peningkatan yang optimal 1) Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
b. Mengembangkan keterampilan motorik kasar 2) Kaji pemberian vitamin dan imunisasi ulang
perkembangan
dan halus 3) Ajarkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
usia sekolah c. Mengembangkan keterampilan berbahasa 4) Ajarkan kebersihan diri
d. Mengembangkan keterampilan adaptasi 2. Mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus
psikologi sosial 1) Kaji kemampuan motorik kasar dan halus anak
e. Membentuk identitas dan peran sesuai jenis 2) Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan
kelamin motorik kasar seperti kejar-kejaran papan seluncur sepak
f. Mengembangkan kecerdasan bola dll
g. Mengembangkan nilai-nilai Moral 3) Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan
h. Meningkatkan peran serta keluarga dengan motorik halus (menggambar menulis mewarnai
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan menyusun balok)
4) menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk
anak
3. Mengembangkan keterampilan Bahasa
1) Kaji keterampilan bahasa yang disukai anak
2) Berikan kesempatan anak bicara dan bercerita
3) Ajari anak belajar membaca belajar bernyanyi
4. Mengembangkan keterampilan adaptasi psikososial
1) Kaji keterampilan adaptasi fisik dan sosial anak
2) Berikan kesempatan anak bermain dengan teman sebaya
3) Berikan dorongan dan kesempatan untuk perkembangan
4) Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih
dewasa
5. Membentuk identitas peran sesuai jenis kelamin
1) Kaji identitas dan peran sesuai dengan jenis kelamin
2) Ajari mengenal bagian-bagian tubuh ajari mengenal jenis
kelamin sendiri dan membedakan jenis kelamin anak lain
3) Berikan pakaian dan mainan sesuai dengan jenis kelamin
6. Mengembangkan kecerdasan
1) Kaji perkembangan kecerdasan anak
2) Bimbing anak dengan imajinasinya untuk menggali
kemampuan yang dimiliki
3) Bimbing anak belajar keterampilan baru
4) Berikan kesempatan dan bimbing anak membantu
pekerjaan rumah sederhana
5) Ajari kenalan benda warna huruf angka latih membaca
menggambar dan berhitung
7. Mengembangkan nilai moral
1) Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak
2) Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya
yang positif
3) Kenalkan anak pada nilai-nilai yang baik dan yang tidak
4) Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan
anak latih kedisiplinan
8. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan
1) Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak
2) Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap
anak berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah
dilakukan keluarga
3) Ajarkan keluarga untuk secara rutin bawa anaknya ke
tempat pelayanan kesehatan terdekat
4) Ajarkan pada keluarga untuk memberikan makanan
bergizi seimbang
5) Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas
perkembangan anak normal pada usia sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Dyta, S. (2018). Perkembangan Anak Sekolah Dasar. December, 0–7
Keliat, B. A. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa Diagnosis Sehat. Jakarta :
EGC
Murti, T. (2018). Perkembangan Fisik Motorik Dan Perseptual Serta
Implikasinya Pada Pembelajaran Di Sekolah Dasar. 8293, 21–28
Windayani, Ni Luh Ika, dkk. 2021. Teori Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta : Yayasan Kita Menulis
Pardede, 2020. Kesiapan Peningkatan Perkembangan Anak Usia Sekolah.
PrePrint
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
PADA KELOMPOK ANAK
USIA SEKOLAH

STASE KEPERAWATAN JIWA


MINGGU 1

DISUSUN OLEH :

PATRIA JANINA
NIM. 891232024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

NERS STIKES YARSI PONTIANAK


TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
PADA ANAK USIA SEKOLAH

Nama Mahasiswa : Patria Janina


Tanggal Pengkajian : 16 November 2023
Tempat Pengkajian : Rumah klien
Sumber Data : Orang tua klien

A. Pengkajian
1. Data Umum
Nama Kepala Keluarga : Tn. H
Umur : 29 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl.Dara Juanti Rt.001/ Rw.001Kel. Menteng
Sintang
Komposisi Keluarga :

Hubungan
No Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan
dgn KK
1 Ny. M P Istri 28 SMA IRT
2 An. S P Anak 8 SD Pelajar

Genogram :
A

Keterangan Genogram :
: Laki-laki
Tn. H

: Perempuan

: Tinggal serumah

a. Tipe Keluarga
Nuclear family, yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak.
b. Suku Bangsa
Suku Melayu
c. Agama
Islam.
d. Status sosial ekonomi keluarga
Pendapatan keluarga kurang lebih 2.500.000 per bulan.
e. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga biasa liburan ke tempat rekreasiterdekat pada hari libur.

2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Di dalam keluarga, anak klien merupakan anak tunggal berusia 8
tahun, saat ini masih bersekolah di Sekolah Dasar, sehingga keluarga
berada pada tahap keluarga dengan anak usia sekolah, dengan tugas
perkembangannya adalah :
1) Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan
dan semangat belajar.
2) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual.
3) Menyediakan aktifitas fisik untuk anak.
4) Menyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan
mengikutsertakan anak.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga Tn. H tidak ada riwayat penyakit keturunan. Tn. H
dan Ny. M beserta An. I dalam kondisi sehat. Bila ada anggota
keluarga yang sakit, biasa dibawa berobat ke Fasilitas Kesehatan
terdekat.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga Tn. H, tidak
ada riwayat perceraian dalam keluarga Tn. H.

3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah tipe permanen, ukuran 45, kepemilikan pribadi, terdapat 2
kamar tidur, lantai semen, ventilasi baik, pencahayaan baik, terdapat
1 toilet, sumber air menggunakan air sumur dan air hujan.
b. Karakateristik tetangga dan komunitas RW
Mayoritas masyarakat di sekitar rumah suku Melayu, mayoritas
pekerjaan masyarakat di sekitar rumah adalah memelihara ikan di
keramba dan swasta, hubungan dengan masyarakat di sekitar rumah
sangat baik dan kekeluargaan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga tinggal menetap di wilayah Jl. Dara Juanti kelurahan
Menteng Rt.001/ Rw.001 Kecamatan Sintang.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga aktif dalam mengikuti kegiatan di masyarakat seperti
arisan RT dan kerja bakti.
e. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung keluarga adalah keluarga dan masyarakat di
sekitar rumah.

4. Struktur Keluarga
a) Pola komunikasi keluarga
Komunikasi dalam keluarga saling terbuka, saling memberi nasihat,
kebebasan mengeluarkan pendapat dan berdiskusi.
b) Struktur kekuatan keluarga
Anggota keluarga saling memberi kasih sayang, perhatian, dukungan
moral dan material.

c) Struktur peran
Tn. H selaku ayah/suami menjalankan perannya sebagai kepala
keluarga/pencari nafkah, pelindung keluarga.
Ny. M selaku ibu menjalankan perannya sebagai ibu bagi anak-
anaknya, pemberi kasih sayang dan pemberi tuntunan nilai pada
anak-anaknya.
AN. I selaku anak menjalankan perannya sesuai tahapan tumbuh
kembangnya.
d) Nilai atau norma budaya
Keluarga menjunjung tinggi nilai dan norma budaya Melayu.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hubungan antar anggota keluarga harmonis dan saling
membutuhkan antar satu dengan yang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan dalam keluarganya,
keluarga dapat mengambil keputusan terhadap permasalahan yang
timbul dalam keluarga, keluarga mampu memanfaatkaan fasilitas
kesehatan yang ada.
c. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak 1 orang, ibu tidak menggunakan kontrasepsi, keluarga
masih mengharapkan dikaruniai anak ke 2.
d. Fungsi Ekonomi
Tn. H bekerja sebagai wiraswasta berdagang, penghasilan yang
diperoleh Tn. H sebagian disimpan untuk kebutuhan rumah tangga
dan biaya anaknya sekolah.

6. Stres dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka panjang dan jangka pendek
Keluarga mengatakan setiap keluarga pasti memiliki masalah, tetapi
dengan dijalani bersama keluarga, maka pasti bisa melewati setiap
masalah yang timbul.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Klien banyak berdoa.
c. Strategi koping
Bila ada masalah, keluarga selalu berdiskusi dan meminta bantuan
keluarga terdekat atau tetangga sekitar rumah.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Bila ada masalah, keluarga selalu berdiskusi dan meminta bantuan
keluarga terdekat atau tetangga sekitar rumah.

7. Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar selalu diberi kesehatan dan rezeki yang lancar
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

8. Data Tambahan
a. Nutrisi
Keluarga makan 3 x sehari dengan nasi, sayur dan lauk.
b. Eliminasi
Pola BAB dan BAK dalam batas normal, tidak ada keluhan.
c. Istirahat tidur
Keluarga biasa tidur mulai pukul 21.30 sampai pukul 05.00 WIB.
d. Aktivitas sehari-hari
Tn. H beraktivitas buka warung dan memiliki sampingan sebagai
peternak ikan di keramba sungai kapuas, Ny. M beraktivitas di rumah
sebagai IRT membantu melayani pembeli di warung, anak
beraktivitas di sekolah dan bermain bersama teman-temannya di
sekitar rumah.
e. Gaya hidup tidak sehat (merokok, minum-minuman keras, dll)
Tidak ada yang merokok dan konsumsi minuman keras di dalam
keluarga Tn. H.
9. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
Pemeriksaa
Tn. H Ny. M An. S
n
Kepala Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada
pembengkakkan, pembengkakkan, pembengkakkan,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
kelainan kelainan kelainan
TTV TD : 120/80 TD : 110/70 TD : -
mmHg mmHg DN : 94 x/menit
DN : 88 x/menit DN : 80 x/menit RR : 24 x/mnit
RR : 18 x/mnit RR : 20 x/mnit Temp : 36.5ºC
Temp : 36.7ºC Temp : 36.7ºC
BB, TB BB : 68 Kg BB : 62 Kg BB : 56 Kg
TB : 168 Cm TB : 150 Cm TB : 128 Cm
Mata Simetris, pupil Simetris, pupil Simetris, pupil
isokor, tidak isokor, tidak isokor, tidak
anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak
ikterik, tidak ada ikterik, tidak ada ikterik, tidak ada
kelainan kelainan kelainan
Hidung Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak
ada kelainan ada kelainan ada kelainan
Mulut Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid,
tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Dada Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
dada, suara nafas dada, suara nafas dada, suara nafas
vesikuler vesikuler vesikuler
Abdomen Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
asites, palpasi asites, palpasi asites, palpasi
bunyi timpani, bunyi timpani, bunyi timpani,
tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Tangan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Kaki Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Keadaan Compos mentis Compos mentis Compos mentis
umum
10. Pengkajian Indikator Keluarga Sehat
Nama KK : Tn. H
RT/RW : 001/001
Kelurahan : Menyumbung Tengah
Kecamatan : Sintang

KETERANGAN
NO INDIKATOR
YA TIDAK
1 Mengikuti Program Keluarga Berencana
2 Ibu Bersalin di Fasilitas Kesehatan
3 Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
4 Bayi Mendapat ASI
5 Balita Mendapat Pantauan Pertumbuhan dan
Perkembangan
6 Anggota Keluarga Tidak Ada Yang
Merokok
7 Keluarga Menjadi Anggota Jaminan
Kesehatan Nasional
8 Keluarga Memiliki Akses Sarana Air Bersih
9 Keluarga Memiliki Akses Jamban Sehat

ADA TIDAK
10 Penderita TBC Paru Mendapat Pengobatan
Standar
11 Penderita Hipertensi Mendapat Pengobatan
Teratur
13 Penderita Diabetes Melitus Mendapat
Pengobatan Teratur
14 Penderita Kanker Mendapat Pengobatan
Teratur
15 Penderita Gangguan Jiwa Mendapat
Pengobatan dan Tidak Terlantar
11. Pencapaian Tugas Perkembangan
Usia 6 - 12 tahun
Petunjuk teknis pengisian format :
a.
Berilah tanda () jika klien dan keluarga mampu melakukannya.

b. Apabila semua kemampuan tercapai (jawaban “Ya“ mencapai 100%)


maka dikategorikan “Normal”.
c. Apabila kurang dari 100% maka dikategorikan “Penyimpangan“.

Nama klien : An. S

No Kemampuan Ya Tidak
Kemampuan Klien
1 Mampu BAK/BAB di toilet dan tidak mengompol
2 Mempunyai teman tetap untuk bermain
3 Menyukai dan ikut berperan dalam kegiatan
kelompok
4 Berteman dengan sesama jenis
5 Berkompetisi dengan teman atau saudara sebaya
6 Memiliki hubungan yang baik dengan orang tua
7 Mampu menyelesaikan tugas dari sekolah
8 Mampu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga
secara sederhana
9 Mulai mengerti nilai mata uang dan satuannya
10 Memiliki hobi: naik sepeda, membaca buku,
majalah, cerita anak
11 Tidak ada bekas tanda-tanda luka penganiayaan
fisik dan seksual
Kemampuan keluarga
1 Memfasilitasi anak mengikuti aktivitas kelompok
2 Membimbing anak dalam pencapaian tugas
perkembangan sesuai kemampuannya
3 Membimbing anak dalam cara berinteraksi dengan
orang lain
4 Membimbing anak dalam kegiatan rumah:
menonton TV, membaca buku cerita, waktu belajar
yang disiplin
5 Melibatkan dan membimbing anak dalam kegiatan
keluarga: berkebun, memasak, membersihkan
rumah, rekreasi bersama
6 Keluarga tidak mencubit, memukul atau
mencela/memaki anak bila anak rewel
7 Tidak mempekerjakan anak secara paksa untuk
mencari nafkah keluarga
8 Memberikan pendidikan yang baik

Hasil :
Jawaban “Ya“ mencapai 100%, maka dikategorikan “Normal”.

Diagnosa Keperawatan :
a. Normal : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Sekolah
b. Penyimpangan : Resiko Ketidaksiapan Peningkatan Perkembangan
Usia Sekolah

Nama Mahasiswa
Pat
Patria Janina
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data

Data Masalah
Data Subyektif : Kesiapan Peningkatan
- Orang tua klien mengatakan anaknya Perkembangan Usia
malas mengerjakan tugas sekolah dan Sekolah
selalu harus dipantau dan diingatkan
untuk mengerjakan
- Orang tua klien mengatakan tidak
pernah mengajarkan anaknya untuk
mengerjakan pekerjaan rumah yang
ringan seperti menyapu lantai
- Orang tua klien mengatakan anaknya
mempunyai teman bermain
- Orang tua klien mengatakan selalu
berusaha melakukan yang terbaik
untuk anaknya

Data Obyektif :
- Anak tampak belum bisa
menyelesaikan tugas-tugas dari
sekolahnya secara mandiri
- Anak tampak senang mempunyai
teman bermain
- Orang tua tampak mendukung segala
aktivitas yang anaknya lakukan
- Orang tua tampak memanjakan
anaknya

2. Diagnosa Keperawatan
a. Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Sekolah
C. Intervensi Keperawatan

Diagnosa
Tujuan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Kesiapan Peningkatan Perkembangan Kognitif, anak mampu : Tindakan pada anak sekolah
Usia Sekolah - Mengembangkan 1. Bantu anak mengembangkan kecerdasan: mendiskusikan
kecerdasan kelebihan dan kemampuan anak, menjelaskan dan
- Memahami nilai-nilai melatih keterampilan, memberikan bacaan dan permainan
moral yang meningkatkan kemampuan, melibatkan anak dalam
- Mempelajari pelajaran pekerjaan rumah tangga yang sederhana, latih anak sesuai
sekolah dengan pelajaran di sekolah dan kembangkan hobi yang
- Menyelesaikan tugas dimiliki anak.
sekolah 2. Bantu anak mengenal dan memahami nilai moral:
- Beradaptasi Terapkan nilai agama dan budaya positif pada anak.
- Memiliki rasa bersahabat 3. Latih anak mengembangkan keterampilan sosial: beri
dan bersaing waktu anak untuk bermain diluar rumah bersama teman
- Senang berkelompok dan kelompoknya, motivasi anak untuk mengikuti
perlombaan untuk belajar bersaing dan bersahabat, latih
Psikomotor, anak mampu : anak berinteraksi dengan orang lain.
- Mempertahankan 4. Latih kedisplinan pada anak, bimbing anak saat
kesehatan fisik menonton televisi, membaca buku cerita, bermain gadget.
- Melakukan kegiatan fisik Dan menilai manfaatnya.
sesuai usianya 5. Ajarkan kebersihan diri.
- Melakukan hobi 6. Beri pujian pada setiap pencapaian anak.
- Menyelesaikan kegiatan
rumah tangga yang Tindakan pada keluarga
sederhana 7. Jelaskan perkembangan yang harus dicapai anak sekolah
8. Ajarkan cara mendorong anak berkarya: mendiskusi
keberhasilan, jalan keluar kegagalan, damping dan beri
Afektif, anak mampu : semangat, serta pujian.
- Mengekspresikan 9. Ciptakan suasana keluarga yang mendukung anak
perasaan berkarya dengan memberi motivasi positif.
- Mengungkapkan 10. Latih keluarga mendampingi anak sekolah:
keselahan - Belajar, mengerjakan tugas sekolah dengan gembira
- Merasakan bahagia dan semangat.
terhadap kebaikan yang - Memberi tugas rumah tangga yang disukai anak
pernah dilakukan sekolah.
- Merasakan kepuasan - Memfasilitasi bermain dengan kelompok sebaya.
terhadap keberhasilan 11. Sepakati waktu penggunaan smartphone dan media
yang dicapai. sosial.
D.Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Keperawatan
LAMPIRAN
STRATEGI PEMBELAJARAN (SP 1)

Pertemuan ke-1 (16-11-2023)


A. Orientasi
1. Salam
“Selamat pagi ibu, perkenalkan saya Meida Olivia, mahasiswa dari
STIKES Yarsi Pontianak, betul ini dengan ibu M? Saya yang
menghubungi ibu kemarin yang ingin melakukan pengkajian kesehatan
pada anak ibu“.
2. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana keadaan keluarga sekarang bu?“
3. Kontrak
“Baiklah bu, sesuai pemberitahuan yang sudah saya sampaikan ke ibu,
bahwa saya hari ini akan melakukan pengkajian kesehatan pada anak ibu,
apakah ibu setuju?“ waktunya sekitar 60 menit ya bu.“
“Kita lakukan disini saja ya bu?“
B. Kerja
1. Pengkajian
Mengkaji identitas klien dan keluarga, kegiatan yang dilakukan klien
sehari-hari.
2. Implementasi hari pertama
“Adik waktu disekolah bisa membaca apa tidak? Coba kakak
dengarkan?“
“Adik mau tidak bermain tebak kata bersama kakak? Mau ya, ayo kita
main sekarang ya“
“Adik ayo bantu kakak membersihkan lantai ya?“
“Adik biasa menonton tv dan bermain hp nya sering kah? Jam berapa
biasanya?“
“Adik bisa bernyanyi kah?, coba kakak dengar“
“Adik biasa kalau mau makan bagaimana berdoanya? Coba kakak mau
dengar“
“Adik pintar sekali hari ini, kakak senang melihatnya“

C. Terminasi
1. Evaluasi subjektif
“Adik R sudah bisa membaca ya? pintar sekali“
“Adik R pintar sekali bermain tebak katanya? Bagaimana susah tidak?“
“Adik R sekarang sudah bisa membersihkan lantai ya? pintar sekali“
“Adik R bisa menyanyi lagu apa saja?“
“Adik R bisa berdoa tidak? Coba berdoa untuk tidur“
2. Evaluasi objektif
“Adik, coba sebutkan apa saja kegiatan kita tadi? Pintar sekali adik“
3. Rencana tindak lanjut dan kontrak waktu
“Baiklah bu, besok saya mau bermain tebak kata bersama adik dan teman
senayanya ya bu, terus besok belajar cara membersihkan diri dan juga
membuat jadwal untuk menonton tv dan bermain hp untuk adik“. Apakah
di waktu yang sama? Di sore hari saja ya“
“Baiklah ibu dan adik, sampai bertemu besok sore ya, terima kasih“

Tanda Tangan

Pat
Patria Janina
STRATEGI PEMBELAJARAN (SP 2)

Pertemuan ke-2 (17-11-2023)


A. Orientasi
1. Salam
“Selamat sore ibu dan adik, saya datang lagi ya untuk bermain tebak kata
bersama anak ibu dan teman sebayanya dan juga akan membantu ibu
membuat jadwal harian menonton tv dan bermain hp untuk anak ibu serta
mengajarkan tentang kebersihan diri ya bu.“
2. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana kabarnya keluarga bu?“
“Apakah anak biasa bermain bersama teman sebaya bu?“
“Bagaimana jadwal anak menonton tv dan bermain hp bu?“
“Apakah anak ibu bisa membersihkan diri secara mandiri bu?“
3. Kontrak
“Baiklah bu, sesuai kontrak waktu yang telah kita sepakati, bahwa saya
hari ini akan bermain tebak kata bersama anak ibu dan teman sebayanya
dan juga akan membantu ibu membuat jadwal harian menonton tv dan
bermain hp untuk anak ibu serta mengajarkan tentang kebersihan diri,
apakah ibu setuju?“ waktunya 60 menit ya bu.“
“Kita lakukan di sini saja ya bu?“
B. Kerja
“Baiklah Adik I, hari ini kakak akan bermain tebak kata bersama adik dan
teman-teman ya”
“Adik sering menonton tv dan bermain hp tidak? Biasanya berapa lama adik?
Nanti kita buat jadwal menonton tv dan bermain hp ya dik”
“Adik sudah bisa mandi, gosok gigi dan potong kuku sendiri apa belum?
Nanti kakak ajarkan ya dik”
C. Terminasi
1. Evaluasi subjektif
“Adik pintar sekali bermain tebak kata tadi bersama teman-teman, besok
bermain tebak kata lagi ya sama teman-teman adik”
“Adik mau ya menonton tv dan bermain hp sesuai jadwal yang kita buat
tadi? Mau dik, pintar sekali adik”
“Adik coba sebutkan bisa melakukan kebersihan diri apa saja? “mandi,
menggosok gigi dan potong kuku” Puji Tuhan adik pintar sekali”
2. Evaluasi objektif
“Adik ingat tidak apa saja kegiatan kita tadi?“ Benar sekali adik“
3. Rencana tindak lanjut dan kontrak waktu
“Baiklah ibu, besok saya akan menjelaskan tentang tahapan
perkembangan anak usia sekolah kepada ibu ya? Apakah ibu bersedia?“
„Apakah di waktu yang sama? Di sore hari saja ya“
“Baiklah ibu dan adik, sampai bertemu besok sore ya, terima kasih“

Tanda Tangan
Pat
Patria Janina
STRATEGI PEMBELAJARAN (SP 3)

Pertemuan ke-3 (18-11-2023)


A. Orientasi
1. Salam
“Selamat sore ibu, saya datang lagi ya untuk menjelaskan tentang
tahapan perkembangan anak usia sekolah kepada ibu“
2. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana kabarnya keluarga bu?“
“Apakah ibu tahu apa saja tahapan perkembangan anak usia sekolah bu?“
3. Kontrak
“Baiklah bu, sesuai kontrak waktu yang telah kita sepakati, bahwa saya
hari ini saya akan menjelaskan tentang tahapan perkembangan anak usia
sekolah kepada ibu, apakah ibu setuju?“ waktunya 60 menit ya bu?“
“Kita lakukan di sini saja ya bu?“
B. Kerja
“Baiklah bu, sekarang saya akan menjelaskan tentang tahapan perkembangan
anak usia sekolah kepada ibu”
“Tugas perkembangan yang harus dipenuhi pada anak usia sekolah adalah :”
“Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan dan
semangat belajar. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual. Menyediakan aktifitas fisik untuk anak. Menyesuaikan pada
aktifitas komunitas dengan mengikutsertakan anak.”

C. Terminasi
1. Evaluasi subjektif
“Bagaimana bu, apakah mengerti tentang penjelasan yang saya berikan?”
“Saya senang sekali ibu mengerti penjelasan yang sudah saya berikan
bu”
2. Evaluasi objektif
“Bisa ibu sebutkan apa saja tugas perkembangan anak usia sekolah?”

3. Rencana tindak lanjut dan kontrak waktu


“Baiklah bu, hari ini berakhir kegiatan saya di rumah ibu, saya harap ibu
tetap menerapkan hal yang sudah kita pelajari ya bu, kalau ada yang
kurang dimengerti kedepannya ibu bisa menghubungi saya ya bu“
Terima kasih banyak atas waktu yang diberikan kepada saya 3 hari ini ya
ibu“
“Selamat Sore Ibu“

Tanda Tangan

Pat
Patria Janina
RESUME KEPERAWATAN

ANSIETAS

STASE KEPERAWATAN JIWA


MINGGU 1

DISUSUN OLEH :

PATRIA JANINA

NIM. 891232024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

NERS STIKES YARSI PONTIANAK


TAHUN 2023
RESUME KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH

STASE KEPERAWATAN JIWA


MINGGU 1

DISUSUN OLEH :

PATRIA JANINA

NIM. 891232024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

NERS STIKES YARSI PONTIANAK


TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai