Anda di halaman 1dari 3

Nama :Intan Purnama Sari

Npm :A1G021013
Kelas :6A

Jawaban:

1.Definisi bimbingan dan konseling menurut para ahli

1. Menurut Carl R. Rogers, bimbingan dan konseling adalah suatu proses di mana
seorang individu dibantu dalam mencapai potensi penuhnya untuk menjadi dirinya
sendiri. Pendekatan ini menekankan empati, pemahaman, dan penerimaan tanpa syarat.
2. Menurut Albert Ellis, bimbingan dan konseling melibatkan pendekatan rasional
emotif, yang bertujuan mengubah pemikiran irasional menjadi pemikiran yang rasional.
Fokusnya adalah pada perubahan pola pikir untuk mencapai perubahan emosional dan
perilaku.
3. Menurut Viktor E. Frankl, bimbingan dan konseling memiliki tujuan membantu
individu menemukan makna hidup mereka, terutama dalam menghadapi penderitaan
dan tantangan.

2. Apa tujuan dari bimbingan dan konseling di SD


Jawaban:
Myers menyatakan bahwa tujuan bimbingan dan konseling adalah tercapainya
pengembangan peserta didik secara optimal yang mengarah pada perubahan positif.
Bimbingan konseling di sekolah sebagai layanan pendampingan yang berupaya untuk
mengarahkan dan mengawal perkembangan peserta didik menuju perubahan positif dan
memperkuat fungsifungsi pendidikan.
a. Tujuan bimbingan konseling dalam aspek Pribadi dan Sosial Aspek sosial dan pribadi
menjadi perhatian dalam bimbingan dan konseling karena seringkali menjadi sumber
permasalahan yang dialami peserta didik. Tujuan yang hendak dicapai pada aspek ini
adalah peserta didik:
1) Memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dalam
kehidupannya.
2) Memiliki toleransi terhadap umat beragama lain, saling menghrmati serta memelihara
hak dan kewajiban masing-masing serta tidak melecehkan martabat dan harga dirinya
dan orang lain.
3) Memiliki pemahaman diri secara obyektif dan konstruktif terkait dengan keunggulan
dan kelemahan dirinya.
4) Memiliki sikap positif serta menghargai diri sendiri dan orang lain.
5) Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat, positif dan efektif.
6) Memiliki rasa tanggung-jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap
tugas dan kewajiban masing-masing.
7) Memiliki kemampuan dalam melakukan interaksi sosial yang diwujudkan dalam
bentuk persahabatan, persaudaraan atau silaturahmi dengan sesama manusia.
8) Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik internal maupun eksternal.
b. Tujuan bimbingan konseling dalam aspek Belajar Pada aspek belajar, layanan bimbingan
konseling mempunyai tujuan khusus antara lain, agar peserta didik:
1) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar positif, seperti menumbuhkan kebiasaan
membaca, menumbuhkan keingintahuan peserta didik, disiplin dalam belajar, aktif
dan memperhatikan guru di kelas serta mengikuti semua pelajaran yang telah
diprogramkan.
2) Memiliki motivasi tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
3) Memiliki ketrampilan dan teknik belajar yang efektif.
4) Memiliki ketrampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,
berusaha memperoleh informasi dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih
luas.
5) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

c. Tujuan bimbingan konseling dalam aspek Karier Tujuan khusus bimbingan konseling
dalam mengembangkan aspek karier peserta didik, antara lain peserta didik:
1) Memiliki pemahaman (kemampuan dan minat) yang terkait dengan bidang-bidang
dan jenis pekerjaan.
2) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja.
3) Memiliki kemampuan membentuk identitas karier dengan cara mengenali ciri-ciri
pekerjaan, kemampuan dan prasyarat yang 12 dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja dan kesejahteraan kerja.
4) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara
rasional untuk memperoleh peran-peran sesuai dengan minat, kemampuan dan kondisi
sosial ekonomi.
5) Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier.
6) Mengenal ketrampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan dan kenyamanan dalam
suatu karier sangat dipengaruhi oleh kamampuan dan minat yang dimiliki.

3. Bagaimana karakteristik siswa di SD?


Jawaban:
Karakteristik atau ciri khas yang terdapat pada siswa sekolah dasar baik yang berhubungan
dengan pertumbuhan maupun perkembangan anak sangat penting, mengingat pada anak
usia sekolah dasar banyak mengalami perubahan baik fisik maupun mental yang merupakan
hasil perpaduan dari faktor internal maupun eksternal. Lingkungan yang menunjang,
perhatian orang tua, kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan anak.
Perkembangan intelektual anak sangat bergantung pada kesehatan gizi, pergaulan, dan
pembinaan serta motivasi orang tua. Untuk itu, pemahaman yang memadai terhadap
karakteristik siswa sekolah dasar akan mendukung keberhasilan proses pembelajaran
matematika. Pada masa usia sekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah di didik
daripada masa sebelum dan sesudahnya. Masa ini menurut Suryobroto (Djamarah, 2002)
dapat diperinci menjadi 2 fase, yaitu:
1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira umur 6 sampai 9 atau 10 tahun.
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah:
1) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani
dengan prestasi sekolah.
2) Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang
tradisional.
3) Ada kecenderungan memuji diri sendiri.
4) Suka membanding-bandingkan dirinya sebagai anak lain kalau hal itu dirasanya
menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
5) Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak
penting.
6) Pada masa ini (terutama pada umur 6-8) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang
baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.

2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai kirakira 12 atau 13
tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain:
1) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit. 13
2) Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar
3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran
khusus.
4) Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orangorang dewasa
lainnya.
5) Anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat
bermain bersama-sama. Didalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat pada
aturan permainan yang tradisional, mereka membuat peraturan sendiri.

Melihat sifat-sifat khas anak seperti dikemukakan di atas, maka memang beralasan
pada saat umur anak antara 6-12 tahun dimasukkan oleh para ahli ke dalam tahap
perkembangan intelektual. Dalam tahap perkembangan intelektual anak dimulai ketika
anak sudah dapat berpikir atau mencapai hubungan antar kesan secara logis serta membuat
keputusan tentang apa yang dihubunghubungkannya secara logis. Berdasarkan penjabaran
diatas, maka dapat diketahui beberapa karakteristik siswa sekolah dasar, yaitu:
1. Senang bermain.
2. Senang bergerak.
3. Senang bekerja dalam kelompok.
4. Senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai