Npm :A1G021013
Kelas :6A
Jawaban:
1. Menurut Carl R. Rogers, bimbingan dan konseling adalah suatu proses di mana
seorang individu dibantu dalam mencapai potensi penuhnya untuk menjadi dirinya
sendiri. Pendekatan ini menekankan empati, pemahaman, dan penerimaan tanpa syarat.
2. Menurut Albert Ellis, bimbingan dan konseling melibatkan pendekatan rasional
emotif, yang bertujuan mengubah pemikiran irasional menjadi pemikiran yang rasional.
Fokusnya adalah pada perubahan pola pikir untuk mencapai perubahan emosional dan
perilaku.
3. Menurut Viktor E. Frankl, bimbingan dan konseling memiliki tujuan membantu
individu menemukan makna hidup mereka, terutama dalam menghadapi penderitaan
dan tantangan.
c. Tujuan bimbingan konseling dalam aspek Karier Tujuan khusus bimbingan konseling
dalam mengembangkan aspek karier peserta didik, antara lain peserta didik:
1) Memiliki pemahaman (kemampuan dan minat) yang terkait dengan bidang-bidang
dan jenis pekerjaan.
2) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja.
3) Memiliki kemampuan membentuk identitas karier dengan cara mengenali ciri-ciri
pekerjaan, kemampuan dan prasyarat yang 12 dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja dan kesejahteraan kerja.
4) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara
rasional untuk memperoleh peran-peran sesuai dengan minat, kemampuan dan kondisi
sosial ekonomi.
5) Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier.
6) Mengenal ketrampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan dan kenyamanan dalam
suatu karier sangat dipengaruhi oleh kamampuan dan minat yang dimiliki.
2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai kirakira 12 atau 13
tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain:
1) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit. 13
2) Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar
3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran
khusus.
4) Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orangorang dewasa
lainnya.
5) Anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat
bermain bersama-sama. Didalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat pada
aturan permainan yang tradisional, mereka membuat peraturan sendiri.
Melihat sifat-sifat khas anak seperti dikemukakan di atas, maka memang beralasan
pada saat umur anak antara 6-12 tahun dimasukkan oleh para ahli ke dalam tahap
perkembangan intelektual. Dalam tahap perkembangan intelektual anak dimulai ketika
anak sudah dapat berpikir atau mencapai hubungan antar kesan secara logis serta membuat
keputusan tentang apa yang dihubunghubungkannya secara logis. Berdasarkan penjabaran
diatas, maka dapat diketahui beberapa karakteristik siswa sekolah dasar, yaitu:
1. Senang bermain.
2. Senang bergerak.
3. Senang bekerja dalam kelompok.
4. Senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.