TINJAUAN PUSTAKA
suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia kira-kira 11 atau
menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
Pada tahap ini anak yang menginjak usia remaja sudah dapat berpikir secara
pubertas merujak kepada saat dimana telah ada kemampuan reproduksi. Pada
masa remaja ini terdapat tiga subfase : masa remaja awal 11 sampai 14 tahun),
masa remaja pertengahan (15-17 tahun), dan masa remaja akhir (18-20 tahun),
1) Perubahan fisik, Perubahan fisik terjadi dengan cepat pada masa remaja.
12
13
dengan pubertas antara lawan jenis dan sesama jenis. Anak perempuan
laki, yaitu sekitar dua tahun lebih awal. Tinggi dan berat badan biasanya
terjadi pada masa pre-pubertas, yaitu pada usia 12 tahun untuk anak
perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki. Bagi anak perempuan,
tinggi badan bertambah 5,7 sampai 20,3 cm dan berat badan bertambah
6,8 sampai 25 kg. Tinggi badan pada anak laki-laki meningkat sekitar 10,2
sampai 30,5 cm dan berat badan bertambah 6,8 sampai 29,5 kg.
pemikiran logis. Mereka dapat berpikir secara abstrak dan dapat mengatasi
abstrak. Anak usia sekolah hanya berpikir mengenai hal yang terjadi,
kelompok yang erat atau memilih untuk tetap terisolasi. (Potter & Perry,
2009).
bersosialisasi baik dengan teman seumurnya maupun dengan orang yang lebih
tua atau muda darinya. c) Keterampilan Sekolah, Anak-anak pada masa ini
siswa termasuk aspek-aspek lain yang ada pada diri mereka seperti
(Budiningsih, 2011).
keingintahuan yang kuat dan tertarik pada dunia sekitar yang mengelilingi diri
intelektual yang berbeda-beda. Siswa yang telah matang secara mental dan
dengan yang berumur 15-17 tahun, hal ini berkaitan dengan tugas-tugas
dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua,
belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) dalam Mustofa & Thobroni,
perubahan tingkah laku (behavioral change) pada siswa yang belajar sebagai
akibat dari interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar baik yang
17
secara sengaja dirancang maupun yang tidak secara sengaja dirancang tapi
belajar yang menggunakan semua alat inderanya. Jadi belajar adalah suatu
proses bukan hasil, yang dalam prosesnya melibatkan tiga aspek yaitu: attension,
stimulus dalam jangka waktu yang lama. Tahap ke empat, shifting focus adalah
1) Tipe Auditori, Anak dengan tipe ini lebih suka belajar dengan cara
ingatan. Tipe ini kurang tertarik dengan membaca, buku yang penuh tulisan
2) Tipe Visual, Tipe ini kebalikan dari tipe auditori, belajar dengan cara melihat
merupakan gaya yang menarik bagi tipe ini sehingga menciptakan gambaran,
3) Tipe Kinestetik, Peserta didik yang bertipe ini belajarnya dilakukan melalui
4) Tipe Taktil, Taktil artinya rabaan atau sentuhan. Peserta didik yang bertipe
belajar taktil menyerap materi pelajarannya melalui alat peraba yaitu tangan
atau kulit..
19
tergantung pada indra penciumannya. Peserta didik tipe ini akan sangat
cepat menyesuaikan dirinya dengan suasana yang harum, sejuk, dan segar.
kecakapan lidah. Mereka akan lebih cepat mempelajari sesuatu melalui indra
yang sedang belajar. Anak dengan konsentrasi tinggi dalam belajar akan tetap
lebih menarik dan sebagainya. Namun sebaliknya jika seseorang tidak bisa
memiliki konsentrasi untuk belajar, hal yang mudah pun akan terasa sulit
untuk dipelajari. Pelajaran yang sulit tentu akan terasa lebih berat lagi (Subini,
pada bahan pelajaran yang sedang dipelajari. Mengabaikan semua hal yang
proses tersebut tidak berjalan dengan baik dan memungkinkan siswa tidak
(Ovilia, 2010).
dengan minat belajar dan tingkat konsentrasi. Konsentrasi yang baik adalah
ketika seorang siswa dalam kondisi alfa (rileks tanpa stres ditandai dengan
seseorang untuk dapat konsentrasi dalam belajar. Konsentrasi belajar itu tidak
datang dengan sendirinya ataupun pembawaan bakat yang dibawa sejak lahir,
pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi
diperoleh.
b) Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa persepsi dan sikap. Siswa yang
seseorang.
c) Perilaku psikomotor, yaitu pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi
dapat ditengarai dengan adanya gerakan anggota tubuh yang tepat sesuai
dengan petunjuk guru, komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan
d) Perilaku berbahasa, Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar
yang usianya lebih tua dapat lebih fleksibel untuk memodifikasi perhatiannya
relevan. Anak yang usianya lebih muda lebih tidak sistematis dan tidak terarah
yaitu keinginan atau dorongan yang terdapat dalam diri individu untuk
Faktor internal adalah faktor yang muncul dalam diri siswa misalnya
kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, kondisi fisik seperti kondisi tubuh
yang sehat atau tidak sakit, kondisi fisiologis siswa tidak stress, modalitas
23
belajar atau yang sering disebut dengan gaya belajar (Agustini & Sudhana,
2014).
Hasil belajar yang dicapai oleh para peserta didik dipengaruhi oleh faktor
utama, yaitu disebut faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal
yaitu : a) Daya ingat rendah, daya ingat rendah sangat mempengaruhi hasil
belajar seseorang. Anak yang sudah belajar dengan keras namun mempunyai
daya ingat di bawah rata-rata hasilnya akan kalah dengan anak yang
terbiasa belajar dengan kata lain ada jadwal tertentu setiap harinya juga akan
mengalami perbedaan prestasi dengan anak yang belajar tidak tertentu setiap
faktor yang berpengaruh pada tingkat kecedasan seseorang dalam kondisi dan
perilaku yang terganggu tentunya anak tidak dapat tumbuh dan berkembang
penyebab kesulitan belajar seseorang. Sikap siswa yang positif, tertama pada
guru dan mata pelajaran yang diberikan merupakan pertanda awal yang baik
Begitu pula dalam belajar. Siswa yang kesehatan tubuhnya terganggu akan
belajar siswa. Siswa dengan tingkat kecerdasan tinggi dapat mudah belajar
24
adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat timbul dalam
diri siswa untuk menerima, memerhatikan, dan melakukan sesuatu tanpa ada
belajar, Kesulitan belajar sangat dipengaruhi oleh konsentrasi pada anak yang
sedang belajar. Anak yang memiliki konsentrasi tinggi untuk belajar akan
Faktor eksternal adalah pengaruh yang berasal dari luar individu adalah
pengaruh yang berasal dari luar individu miasalnya adanya gangguan dari
lingkungan seperti suara dan juga bau atau aroma (Agustini & Sudhana,
2014).
tingkat kecerdasan atau hasil belajar pada anak yaitu, cara mendidik anak,
Sekolah, e. Relasi Guru dan Anak, f. Relasi antar anak, d. Disiplin Sekolah,
meliputi guru, orang tua, dan teman. Faktor non sosial yang meliputi
lingkungan, latihan, metode belajar, sarana dan prasarana, serta bahasa dan
Faktor yang berikutnya adalah status gizi meliputi kebiasaan sarapan pagi,
keluarga, dan zat gizi dalam makanan (Tamsuri & Ajeng, 2012).
a) Tidak memiliki motivasi diri, Motivasi yang kuat timbul dalam diri seorang
lingkungan belajar yang tidak kondusif, Suasana yang ramai dan bising tentu
saja sangat mengganggu anak yang ingin belajar dalam suasana tenang.
itu sedang ada masalah. Selain itu kebiasaan tidak sarapan juga mempengaruhi
prestasi seorang anak disekolah. Sarapan pada pagi hari sebelum berangkat ke
konsentrasi belajar dikelas. d) Siswa merasa jenuh, Beban pelajaran yang harus
26
ditanggung seorang siswa sangatlah banyak. Belum lagi agar mereka harus
Karena sedemikian padatnya aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang anak
untuk istirahat sebentar, sekedar untuk mengendorkan urat syaraf yang sudah
sangat tegang tersebut.. Dengan demikian diharapkan urat syaraf yang telah
dengan kesehatan dan kebugaran. Yoga dapat melatih kesabaran dan kontrol
emosi. Yoga muncul sekitar 5.000 tahun yang lalu. Pada abad ke-2 SM, Rishi
Patanjali dalam bukunya Yoga Sutra terdapat delapan unsur yoga, yaitu yama
atau pengendalian diri, niyama (disiplin diri), asana (postur yoga untuk
menyelaraskan tubuh, jiwa dan pikiran kita, selain itu, terapi yoga dapat
melancarkan aliran oksigen didalam tubuh sehingga tubuh pun menjadi lebih
holistik praktek pada pikiran dan tubuh untuk kesehatan mental dan fisik
untuk melatih konsentrasi. Yoga telah terbukti mengurangi stres dan dapat
hiperaktif pada anak laki-laki, penurunan berat badan, harga diri, dan
kecemasan pada anak-anak. Selain itu, manfaat lain dari yoga dalam kondisi
diabetes, dan berbagai kondisi saraf dan otot (Noggle, et al. 2012).
Yoga juga memiliki manfaat pada kesehatan mental dan fisik yaitu
manfaat fisik dari yoga dapat meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas otot
berorganisasi.
psikis dan sosial emosional yang baik bagi anak. Latihan yoga yang dilakukan
secara teratur dapat membantu anak memiliki gaya hidup yang lebih sehat dan
menjadi lebih aktif. Latihan yoga yang dilakukan dalam kelompok bersama
pada tubuh. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengatur hormon tubuh
yang dapat memperbaiki segala macam gangguan yang terjadi pada tubuh bayi
pernapasan yang baik. Latihan yoga yang dilakukan pada jangka pendek dapat
saraf dan otot di tubuh menjadi lebih kuat. Dengan demikian, akan
tidur, Yoga dapat membantu memperbaiki pola tidur, baik frekuensi dan
2.4.4.1 Sukhasana
kaki dibagian tengah tulang kering. Letakkan telapak kaki bagian dalam
menyangga bagian bawah luar lutut. Jari kaki menghadap lurus ke depan.
c) Lebarkan dada serta jauhkan jaraka antara bahu kiri dan kanan
duduk menempel di lantai dan fokus pada napas. c) Bernapas inhale dan
2.4.4.2 Pranayamas
paru-paru dan melancarkan sirkulasi darah. Teknik ini juga dapat membantu
selama satu menit. Teknik ini tidak direkomendasikan oleh wanita hamil dan
(Islafatun, 2014).
32
(1) (2)
33
hitung dalam hati selama empat ketukan : satu, dua, tiga, empat.
(Islafatun, 2014).
2.4.4.4 Pranayamas
tekanan darah, baik rendah maupun tinggi. Teknik ini bermanfaat untuk
lubang hidung kanan, b) Tarik napas melalui lubang hidung kiri tanpa
dengan menutup lubang hidung kiri, c) Lakukan hal yang sama, tapi mulai
dengan menutup lubang hidung kiri, d) Lakukan gerakan ini 1-3 menit
melakukan pranayama ini, wajah juga akan menjadi lebih bercahaya, pikiran
kedua lubang telinga dengan ibu jari, c) Tarik napas dalam-dalam melalui
tiga sampai enam kali, e) Saat berhenti bersuara, tetap tutup telinga dan
dengarkan suara yang ada di dalam badan, dan lakukan sebanyak tiga kali
(Islafatun, 2014).
35
2.4.4.5 Asanas
melakukan gerakan ini adalah : Duduk di lantai dengan posisi bersila dan
atau pergelangan kaki, dan biarkan kedua lutut jatuh ke lantai. c) Duduk
(Hardjadinata, 2012).
36
b) Perlahan, majukan kaki kanan ke depan dan angkat telapak kaki kanan
di atas paha kiri setinggi mungkin. c) Letakkan telapak kaki kanan di atas
paha kiri, d) Angkat kaki kiri dan tempatkan diatas paha kanan, e) Tekan
jari tangan di atas lantai dan angkat tulang punggung agar menegak hingga
puncak kepala., f) Tahan selama 30-60 detik. Ulangi lagi untuk sisi lainnya
(Lebang, 2015).
37
(1) (2)
(3)
lantai. b) Tarik napas dan rileks lalu hembuskan napas. c) Tekuk lutut
sehingga titik tumpu berada pada perut. d) Tarik napas dalam, angkat
kaki dibuka selebar bahu lalu tekuk lutut sedikit. Bungkukkan badan
(Hardjadinata, 2012).
40
oleh seorang yang menderita penyakit asma. Selain asma, postur ini juga
depan kepala dengan posisi telapak tangan mengarah ke bawah, kaki lurus
ini adalah : a) Duduklah di atas tumit dan regangkan kedua lutut hingga
(Islafatun, 2014).
41
peregangan pada tulang belakang, membuka otot dada serta bahu dan
saat menarik napas, perlahan angkat kepala dan dada ke atas sehingga
seperti kobra. g) Pastikan pada saat dada terangkat, bahu tetap jauh
dari telinga (bahu rata) dan leher relaks. h) Tahan pose ini selama 5
(1) (2)
42
(3)
rileks disamping tubuh. c) Tekuk kaki satu per satu lalu kedua tangan
dan tetap bernafas, tahan posisi ini selama 5 napas (Islafatun, 2014).
tangan menghadap ke atas. c) siku ditekan dan dada diangkat dari lantai
secara maksimal, lalu kepala diangkat ke belakang dan dagu ditarik sejauh
disebut postur ikan. e) pada posisi ini, kedua kaki diangkat 45 derajat dari
lantai tanpa menggerakkan kepala atau dada, dan jari kaki diluruskan.
otot perut dan organ yang mengirim impuls menuju ganglion autonom
nafas, tekuk lutut, ambil kaki sampai lutut dengan tangan, dekatkan jari,
dan angkat kepala kearah lutut seperti akan menciumnya. Gerakan ini
jari yang saling berdekatan, turunkan tangan dan angkat kaki sampai
sudut 90°. Kemudian bawa kaki turun secara perlahan ke lantai. d) Ulangi
dari bawah dan tegakkan tulang belakang. c) Pastikan bahu jauh dari
telinga, kemudian satu per satu, angkat dan luruskan kaki. d) Pastikan
lutut sejajar dengan pergelangan kaki. e) Aktifkan otot perut. Jika mampu
menempel di sisi dalam, kedua ibu jari kaki saling menempel. Bagi berat
di sisi tubuh. Hadapkan telapak tangan ke arah paha dan seluruh jari
punggung, angkat dagu sejajar garis lantai. Pandangan lurus ke depan, buat
jari-jari tangan dan arahkan keluar telapak tangan. d) tarik nafas dan angkat
badan kearah kiri dari pinggang. f) jangan tekuk kedepan atau kebelakang
tegak. i) ulangi gerakan sebelumnya pada arah kanan. j) jari posisi tegak,
(1) (2)
(3)
b) Angkat tangan ke atas dan buka selebar bahu dengan menarik napas
kaki dalam pada lutut kanan. d) Tahan posisi ini hingga hitungan ke-6.
e) Kembali ke posisi tegak. f) Lakukan hal yang sama untuk kaki kanan.
(1) (2)
postur ini juga bisa memberikan manfaat fleksibilitas tangan dan kaki.
b) Pandangan fokus pada satu titik. c) Ikatkan kaki kiri ke kaki kanan.
kemudian hembuskan.
49
lutut dan rapatkan kedua telapak kaki, tumit diletakkan dekat panggul.
c) pegang kedua telapak kaki. d) tarik napas perlahan sambil tubuh ditarik
umum aktif, seperti leher, bahu, dan seluruh otot kaki. d) Lembutkan
kulit wajah, lalu relakskan mata, dahi, dan lidah serta rahang. e) bernafas
biarkan anda berada di antara fase sadar dan tidur. g) berdiam selama 10
pembelajaran. Latihan yoga pada anak usia 10-12 tahun dapat meningkatkan
konsentrasi dalam belajar. Olahraga dan aktivitas fisik telah terkait dengan
perubahan positif. Yoga adalah salah satu aktivitas fisik. Beberapa studi
pada konsentrasi pada anak-anak. Asana (postur tubuh) dan pranayama (teknik
pernapasan) adalah salah satu posisi terbaik untuk meningkatkan memori dan
dan darah pun akan meningkat sehingga aliran ke otak juga akan
meningkat (Putra, 2015). Adanya aliran darah yang lancar pada otak, dengan
sendirinya otak akan selalu merasa segar dan mudah untuk berkonsentrasi
dalam melakukan sesuatu. Selain itu yoga dapat menyeimbangkan fokus mata
konsentrasi seseorang. melalui latihan yang rutin dan teratur, aliran darah ke
seluruh tubuh akan mengalir dengan lancar, khususnya pada bagian otak
Nugroho, 2007).
Test Army Alpha merupakan bagian atau subtest dari suatu test
yaitu “Army AlphaTest. Test ini pada mulanya dipergunakan sebagai alat
seleksi bagi tentara Amerika pada masa perang dunia I. Alat test Army
pula, namun bukan sebagai test intelligensi. Test Army Alpha-I sendiri
mungkin dapat mengganggu perilaku yang efektif dari tugas tersebut. Test
Army Alpha-I dapat diberikan secara masal atau individual, dan terdiri dari
12 soal. Pengerjaan tugas dilakukan soal demi soal atas instruksi lisan dari
(koma, titik), tidak terlalu cepat atau lambat, ada intonasi dan irama,
Cara skoring yaitu soal yang diberi nilai 1 adalah soal yang
dianggap salah.
53
1. Pada test ini anda akan melihat lingkaran, segitiga, segiempat, angka-
bernomor 1 s/d 12. Untuk mengerjakan tes ini perintah itu agak
a) Tanda silang
observasi, dokumentasi, angket, pemeriksaan fisik dan kesehatan, teknik tes. Teknik
tes merupakan bentuk mengumpulkan data dengan memberikan tes. Tes merupakan
deretan pernyataan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dijalankan.
Tes yang dilakukan berupa tes hasil belajar dan tes psikologi. Tes psikologi
54
tentang kemampuan yang belum tampak dan dimiliki oleh anak yang berkesulitan
belajar, misalnya intelegensi, bakat, minat, sikap, kepribadian, dan sebagainya. Tes
kesahihandan keandalannya. Tes psikologi sudah diakui secara umum sehingga orang
yang memberikan tes tinggal menggunakan sesuai aturan dan petunjuk yang ada
(Subini, 2013). Alat test Army Alpha ini termasuk dalam salah satu ciri-ciri konsentrasi
belajar yaitu aspek kognitif. Intelektual merupakan salah satu aspek yang harus
karena proses intelektual banyak berhubungan dengan berbagai konsep yang telah
penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam
2013).