PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
2023
“TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN”
Periode ini terjadi sejak dimulainya pembuahan sperma terhadap sel telur sampai
kelahiran, biasanya normalnya periode ini berlangsung sesuai dengan rata-rata usia
kehamilan pada umumnya yakni sekitar sembilan bulan. Waktu yang sembilan bulan dikenal
sebagai waktu yang sangat menakjubkan, ini dikarenakan sebuah sel yang dikenal dengan
sperma kemudian tumbuh menjadi sebuah organisme yang sangat lengkap dan sempurna
dimana dalam tahap perkembangannya kemudian dilengkapi dengan otak serta kemampuan
berperilaku.
Merupakan periode perkembangan yang berlangsung terus menerus sejak lahir sampai
seseorang berusia sekitar 18 bulan sampai 24 bulan. Periode ini merupakan periode ekstrim
yang dialami oleh bayi itu sendiri dikarenakan pada periode ini ketergantungan bayi terhadap
orang dewasa sangat besar. Selain itu pada periode ini aktifitas psikologis baru bermunculan
yang dimulai dengan kemampuan dalam berbicara, mengatur indera dan tindakan fisik
lainnya, mulai berfikir dengan simbol, serta aktifitas meniru dan belajar yang luar biasa
mengagumkan yang didapatkan dari orang lain.
Periode ini terjadi sejak masa akhir bayi sampai usia sekitar 5 tahun atau 6 tahun.
Selain itu pada periode ini juga dikenal sebagai tahun-tahun sekolah, karena biasanya pada
usia ini anak sudah masuk ke sekolah untuk belajar secara formal. Disinilah anak mulai
belajar mandiri dan merawat diri sendiri, selain belajar mandiri disini anak juga sudah mulai
melakukan pengembangan keterampilan dengan mengikuti perintah yang ada dalam
lingkungan sekolah, belajar mengenal huruf dan angka, serta menghabiskan sebagian
waktunya dengan bermain dengan teman sebayanya.
4. Masa kanak-kanak tengah dan akhir atau dikenal dengan masa midle and late
childhood.
Periode ini dimulai sejak berakhirnya masa kanak-kanak awal atau usia sekitar 6
sampai 11 tahun. Beberapa menyebutnya sebagai periode sekolah dasar. Dalam periode ini,
seseorang secara umum sudah menguasai keterampilan dasar seperti membaca, menulis,
aritmatik, serta secara formalitas mereka sudah dihadapkan pada dunia dan budaya yang lebih
besar yang ada di sekitar mereka.Karakteristik yang muncul pada periode ini ialah
meningkatnya kontrol diri serta prestasi akademik menjadi tema sentral didalamnya.
Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal
maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya
(Yusuf 1992:3). Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan,
persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk
pemenuhan dan kebahagiaan hidup.
Di sinilah kita melihat bahwa perkembangan fisik peserta didik memegang peranan yang
penting terhadap pendidikan. Dengan demikian, jelaslah bahwa perbedaan perkembangan
fisik harus dihadapi dengan cara yang tepat oleh para pendidik. Implikasi-imlikasi dimaksud
khususnya berkenaan dengan penyelenggaraan pembelajaran secara umum, pemeliharaan
kesehatan dan nutrisi anak, pendidikan jasmani dan kesehatan, serta penciptaan lingkungan
dan pembiasaan berperilaku sehat.
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Budiamin, dkk.
(2009:117) kemudian memaparkan implikasi perkembangan bahasa pada peserta didik. Lihat
pula Depdikbud (1999: 147).
a. Apabila kegiatan pembelajaran yang diciptakan bersifat efektif, maka perkembangan
bahasa peserta didik dapat berjalan secara optimal.
b. Bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif dalam pergaulan sosial.
c. Meskipun umumnya anak SD memiliki kemampuan potensial yang berbeda-
beda, namun pemberian lingkungan yang kondusif bagi perkembangan
bahasa sejak dini sangat diperlukan.
4. Implikasi Perkembangan Kreativitas Treffinger (Depdikbud, 1999:105)
Beberapa implikasi menurut Budiamin, dkk. (2009:128), yaitu: (1) untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam menyadari dan menghayati pengalaman sosialnya, dapat
dilakukan aktivitas-aktivitas bermain peran yang ditindaklanjuti dengan pembahasan di
antara mereka; (2) keberadaan teman sebaya bagi anak usia sekolah dasar merupakan hal
yang sangat berarti, bukan saja sebagai sumber kesenangan bagi anak melainkan dapat
membantu mengembangkan banyak aspek perkembangan anak. Ini mengimplikasikan
perlunya aktivitas-aktivitas pendidikan yang memberikan banyak kesempatan kepada peserta
didik untuk berdialog dengan sesamanya.
Purwanto (2006:31) berpendapat, moral bukan hanya memiliki arti bertingkah laku sopan
santun, bertindak dengan lemah lembut, dan berbakti kepada orang tua saja, melainkan lebih
luas lagi dari itu. Selalu berkata jujur, bertindak konsekuen, bertanggung jawab, cinta bangsa
dan sesama manusia, mengabdi kepada rakyat dan negara, berkemauan keras, berperasaan
halus, dan sebagainya, termasuk pula ke dalam moral yang perlu dikembangkan dan
ditanamkan dalam hati sanubari anak-anak
DAFTAR PUSTAKA
Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika
Aditama, 2011.
Syamsu, Nani. 2011. Perkembangan Peserta Didik. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Yusuf, Syamsul. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2011.