Anda di halaman 1dari 8

RESUME

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dr. Zadrian Ardi, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Amylia Putri (21129006)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
“TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN”

A. Tahap-Tahap Perkembangan Manusia

Perkembangan manusia secara umum digambarkan dalam periode atau tahapan-tahapan,


dimana periode atau tahapan yang dimaksud sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas.
Adapun periode atau tahapan tersebut diantaranya periode pra kleahiran, masa bayi, masa
kanak-kanak awal, masa kanakkanak tengah, dan masa remaja:

1. Periode pra kelahiran atau prenatal period.

Periode ini terjadi sejak dimulainya pembuahan sperma terhadap sel telur sampai
kelahiran, biasanya normalnya periode ini berlangsung sesuai dengan rata-rata usia
kehamilan pada umumnya yakni sekitar sembilan bulan. Waktu yang sembilan bulan dikenal
sebagai waktu yang sangat menakjubkan, ini dikarenakan sebuah sel yang dikenal dengan
sperma kemudian tumbuh menjadi sebuah organisme yang sangat lengkap dan sempurna
dimana dalam tahap perkembangannya kemudian dilengkapi dengan otak serta kemampuan
berperilaku.

2. Masa bayi atau infacy

Merupakan periode perkembangan yang berlangsung terus menerus sejak lahir sampai
seseorang berusia sekitar 18 bulan sampai 24 bulan. Periode ini merupakan periode ekstrim
yang dialami oleh bayi itu sendiri dikarenakan pada periode ini ketergantungan bayi terhadap
orang dewasa sangat besar. Selain itu pada periode ini aktifitas psikologis baru bermunculan
yang dimulai dengan kemampuan dalam berbicara, mengatur indera dan tindakan fisik
lainnya, mulai berfikir dengan simbol, serta aktifitas meniru dan belajar yang luar biasa
mengagumkan yang didapatkan dari orang lain.

3. Masa kanak-kanak awal atau early.

Periode ini terjadi sejak masa akhir bayi sampai usia sekitar 5 tahun atau 6 tahun.
Selain itu pada periode ini juga dikenal sebagai tahun-tahun sekolah, karena biasanya pada
usia ini anak sudah masuk ke sekolah untuk belajar secara formal. Disinilah anak mulai
belajar mandiri dan merawat diri sendiri, selain belajar mandiri disini anak juga sudah mulai
melakukan pengembangan keterampilan dengan mengikuti perintah yang ada dalam
lingkungan sekolah, belajar mengenal huruf dan angka, serta menghabiskan sebagian
waktunya dengan bermain dengan teman sebayanya.
4. Masa kanak-kanak tengah dan akhir atau dikenal dengan masa midle and late
childhood.

Periode ini dimulai sejak berakhirnya masa kanak-kanak awal atau usia sekitar 6
sampai 11 tahun. Beberapa menyebutnya sebagai periode sekolah dasar. Dalam periode ini,
seseorang secara umum sudah menguasai keterampilan dasar seperti membaca, menulis,
aritmatik, serta secara formalitas mereka sudah dihadapkan pada dunia dan budaya yang lebih
besar yang ada di sekitar mereka.Karakteristik yang muncul pada periode ini ialah
meningkatnya kontrol diri serta prestasi akademik menjadi tema sentral didalamnya.

5. Masa remaja atau adolescence.

Periode ini merupakan periode peralihan perkembangan dari kanak-kanak ke masa


dewasa awal, periode ini dimulai sejak anak sudah memasuki usia sekitar 10 sampai 12 tahun
dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Masa remaja ditandai dengan perubahan fisik yang cepat,
bertambahnya tinggi dan berat badan yang cukup signifikan, perubahan postur tubuh, serta
pembesaran suara pada anak laki-laki. Ciri utama periode ini ialah dimulainya pencarian
identitas dan keinginan untuk bebas, waktu yang dihabiskan di luar semakin banyak, cara
berfikir yang sudah mulai abstrak, idealis, serta logis.

B. Konsep Tugas Perkembangan dan Pemenuhan Tugas Perkembangan

Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal
maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya
(Yusuf 1992:3). Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan,
persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk
pemenuhan dan kebahagiaan hidup.

C. Tugas Perkembangan Masa Anak, Remaja dan Dewasa


1. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Kanak-Kanak Awal (0,0–6.0)
a. Belajar berjalan pada usia 9.0 – 15.0 bulan.
b. Belajar memakan makan padat.
c. Belajar berbicara.
d. Belajar buang air kecil dan buang air besar.
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
g. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam. Belajar
mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain.
h. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati.

2. Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir dan Anak Sekolah (6,0-12.0)


a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan. Belajar
membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk
b. biologis. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
c. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. Belajar keterampilan
dasar dalam membaca, menulis dan berhitung. Belajar mengembangkan konsep-
konsep sehari-hari.
d. Mengembangkan kata hati.
e. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
f. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.

3. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12.0-21.0)


a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya. Mencapai peran
sosial sebagai pria atau wanita.
b. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
c. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
d. Memilih dan mempersiapkan karier.
e. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
f. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan
bagi warga negara.
g. Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
h. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam
berperilaku.

4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa


a. Memilih pasangan.
b. Belajar hidup dengan pasangan.
c. Memulai hidup dengan pasangan.
d. Memelihara anak.
e. Mengelola rumah tangga.
f. Memulai bekerja.
g. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
h. Menemukan suatu kelompok yang serasi.

D. Pemenuhan Tugas Perkembangan dan Implementasinya Dalam Proses


Pendidikan dan pembelajaran

Aspek-aspek perkembangan peserta didik yang berimplikasi terhadap proses pendidikan,


yaitu sebagai berikut:

1. Implikasi Perkembangan Biologis dan Perseptual

Di sinilah kita melihat bahwa perkembangan fisik peserta didik memegang peranan yang
penting terhadap pendidikan. Dengan demikian, jelaslah bahwa perbedaan perkembangan
fisik harus dihadapi dengan cara yang tepat oleh para pendidik. Implikasi-imlikasi dimaksud
khususnya berkenaan dengan penyelenggaraan pembelajaran secara umum, pemeliharaan
kesehatan dan nutrisi anak, pendidikan jasmani dan kesehatan, serta penciptaan lingkungan
dan pembiasaan berperilaku sehat.

2. Implikasi Perkembangan Intelektual

Perkembangan intelektual erat kaitannya dengan potensi otak manusia. Aktivitas-aktivitas


seperti mengamati dan mengklasifikasikan benda-benda, menyatukan beberapa kata menjadi
satu kalimat, menghapal doa, memecahkan soal-soal matematika, dan menceritakan
pengalaman kepada orang lain merupakan peran proses intelektual dalam perkembangan
anak.

3. Implikasi Perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Budiamin, dkk.
(2009:117) kemudian memaparkan implikasi perkembangan bahasa pada peserta didik. Lihat
pula Depdikbud (1999: 147).
a. Apabila kegiatan pembelajaran yang diciptakan bersifat efektif, maka perkembangan
bahasa peserta didik dapat berjalan secara optimal.
b. Bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif dalam pergaulan sosial.
c. Meskipun umumnya anak SD memiliki kemampuan potensial yang berbeda-
beda, namun pemberian lingkungan yang kondusif bagi perkembangan
bahasa sejak dini sangat diperlukan.
4. Implikasi Perkembangan Kreativitas Treffinger (Depdikbud, 1999:105)

Mengemukakan sejumlah pengalaman belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik


agar mampu mendorong kreativitas peserta didik, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal
tersebut antara lain guru diharapkan dapat menyajikan materi pembelajaran, menyiapkan
berbagai media, menggunakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan posisi peserta
didik sebagai subjek daripada objek pembelajaran, serta mengadakan evaluasi yang tepat
sehingga mampu mendukung pengembangan kreativitas peserta didik.

5. Implikasi Perkembangan Sosial

Beberapa implikasi menurut Budiamin, dkk. (2009:128), yaitu: (1) untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam menyadari dan menghayati pengalaman sosialnya, dapat
dilakukan aktivitas-aktivitas bermain peran yang ditindaklanjuti dengan pembahasan di
antara mereka; (2) keberadaan teman sebaya bagi anak usia sekolah dasar merupakan hal
yang sangat berarti, bukan saja sebagai sumber kesenangan bagi anak melainkan dapat
membantu mengembangkan banyak aspek perkembangan anak. Ini mengimplikasikan
perlunya aktivitas-aktivitas pendidikan yang memberikan banyak kesempatan kepada peserta
didik untuk berdialog dengan sesamanya.

6. Implikasi Perkembangan Emosional

Baradja (2005:221) kemudian mengemukakan beberapa contoh tentang pengaruh emosi


terhadap perilaku individu dalam pembelajaran, di antaranya: (1) memperkuat dan
melemahkan semangat apabila timbul rasa senang atau kecewa atas hasil belajar yang
dicapai; (2) menghambat konsentrasi belajar apabila sedang mengalami ketegangan emosi;
(3) menggangu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati; dan (4) suasana
emosional yang dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian
hari.
7. Implikasi Perkembangan Moral

Purwanto (2006:31) berpendapat, moral bukan hanya memiliki arti bertingkah laku sopan
santun, bertindak dengan lemah lembut, dan berbakti kepada orang tua saja, melainkan lebih
luas lagi dari itu. Selalu berkata jujur, bertindak konsekuen, bertanggung jawab, cinta bangsa
dan sesama manusia, mengabdi kepada rakyat dan negara, berkemauan keras, berperasaan
halus, dan sebagainya, termasuk pula ke dalam moral yang perlu dikembangkan dan
ditanamkan dalam hati sanubari anak-anak
DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika
Aditama, 2011.

Fatimah, Enung. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik . Bandung:Pustaka


Setia, 2008.

Hurlock B, Elizabeth. Child Development. New York: Mc Graw Hill, 1978.

Syamsu, Nani. 2011. Perkembangan Peserta Didik. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Mudjiran,dkk . 2007 . Perkembangan Peserta Didik . padang : Unp

Rosmawati. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Pekanbaru: UR Press.

Yusuf, Syamsul. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2011.

Anda mungkin juga menyukai