Anda di halaman 1dari 9

RESUME

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“TAHAP-TAHAP DAN PERKEMBANGAN TUGAS”

OLEH

FUJA KIRVALANI

21086370

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Hj. Neviyarni S, M S

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


Peta Konsep
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN

A. Tahap Perkembangan Manusia

Pada manusia di awal dari fase embrionik dengan proses pembuahan, yaitu pertemuan antara
sel telur dengan sel sperma yang nantinya sel sperma akan melebur dengan sel telur dan akan
terbentuk sel baru yang disebut zigot.
Sel zigot akan mengalami pembelahan menjadi 2, 4, 8, 16 sampai 32 sel dan
seterusnya. Sehingga akan membentuk janin dalam Rahim ibu. Seiring berjalannya waktu
janin tersebut tumbuh dan berkembang dan seterusnya akan mengalami proses kelahiran.
Proses tersebut sampai lahir berlangsung 9 bulan 10 hari.
Tahap-tahap perkembangan pada manusia terdapat 2 fase, yaitu :
1. Fase embrionik (dalam kandungan/sebelum lahir)
a. Trimester pertama, yaitu tiga bulan embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya
kurang lebih 5,5 cm. pada saat ini janin sudah berbentuk seperti manusia tetapi kepala sangat
besar, dan di tiga bulan terakhir janin sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.
b. Trimester kedua, yaitu pada saat tiga bulan kedua janin sudah semakin panjang dan
berkembang sehingga mencapai 19 cm. Tangan dan kaki nya sudah berkembang, dan muka
tumbuh panjang. Detak jantung sudah terdeteksi dan pergerakan juga sudah aktif.
c. Trimester ketiga, pada tiga bulan ketiga ini terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat.
Ukuran tubuh sudah propesional seperti bayi. Pada umumnya ukuran bayi sudah mencapai 50
cm. Setelah itu janin akan lahir dan disebut dengan bayi.
2. Fase pasca embrionik (setelah dilahirkan)
a. Balita
Pada saat ini kaki dan tangan bayi belum bisa digunakan dengan baik, karna kaki bayi belum
bisa berjalan, dan tangan bayi belum bisa menggenggam dengan baik. Bayi hanya
memperoleh makanan dari ASI.
b. Anak-anak
Masa anak-anak terhitung dari usia 5 hingga 12 tahun. Pada priode ini, pertumbuhan fisik
mulai meningkat dengan baik. Disini beberapa anak sudah bisa membaca angka-angka dan
huruf-huruf tertentu. Setelah itu anak akan mampu berbicara, menulis, membaca dan
beralasan serta telah
matang emosinya dan belajar bagaimana bergaul dengan orang lain.
c. Remaja
Pada masa ini di tandai dengan kematangan sel reproduksi. Perubahan fisik telah terjadi baik
pada laki-laki maupun pada perempuan.
d. Dewasa
Pada masa ini pertumbuhan tubuh mencapai ukuran maksimal. Tinggi badan akan berhenti
pada usia sekitar dua puluh tahunan. Pada usia ini pemahaman emosional akan terus
berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan dan
aktualisasi diri,
bekerja, membina hubungan social dan terus berpartisipasi.
e. Masa tua
Pada masa ini terjadi pada usia sektiar 60-65 tahun. Potensi yang ada pada diri pada masa ini
akan mengalami kemunduran. Tubuh akan rentan, muka dan tangan mulai kriput, kesehatan
menurun, kecerdasan juga menurun dan lain-lain. Pada masa ini orang akan banyak
memerlukan istirahat.

B. Tugas-Tugas Perkembangan Manusia


Menurut Havighurst (1961 : 22) dalam (lutfi , 2015 : 2) tugas perkembangan adalah
suatu tugas yang muncul pada priode tertentu dalam rentang kehidupan individu, apabila
tugas itu berhasil tuntas akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menentukan
tugas berikutnya.
a. Tugas Perkembangan pada masa kanak-kanak
Priode kanak-kanak sekitar umur 3-5 tahun, yaitu usia pra sekolah sebagai priode peralihan
dari masa bayi ke usia anak sekolah sebelum anak masuk sekolah. Kohnstam menyebut
priode ini sebagai priode estetis, artinya keindahan.
Ciri-ciri priode ini antara lain :
 Perkembangan emosi kegembiraan hidup
 Kebebasan
 Fantasi
Tugas pada masa perkembangan kanak-kanak ini antara lain :
 Menguasai kemampuan fisik dasar untuk bermain
 Bisa bermain dengan teman sebaya
 Membentuk sikap positif terhadap diri sendiri
 Mempelajari peran gender yang sesuai
 Mengembangkan kemampuan dasar dalam membaca, menghitung dan menulis.
 Mengembangkan hati nurani, moralitas, dan system nilai
 Memiliki kemandirian dasar dalam kegiatan sehari-hari
 Mengembangkan sikap yang tepat terhadap kelompok social tertentu.
b. Tugas Perkembangan Masa Anak
Munandar (1985) mengatakan bahwa belajar berjalan, belajar mengambil makanan yang
padat, belajar berbicara, toilet training, belajar membedakan jenis kelamin dan dapat kerja
koopertif, belajar mencapai stabilitas fisiologis, pembentukan konsep yang sederhana
mengenai kenyataan social dan fisik, belajar untuk mengembangkan diri sendiri secara
emosional dengan orang tua, sanak saudara dan orang lain serta belajar membedakan baik
dan buruk.
Adapun tugas perkembangan masa anak menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1980) adalah
sebagai berikut :
a) Keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum
b) Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahkluk yang sedang hati
c) Mempelajari belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
d) Mulai mengambangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung.
e) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari- hari.
f) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai.
g) Mengembangkan sikap terhadap kelom-kelompok social dan lembaga-lembaga
h) Mencapai kebebasan pribadi
c. Tugas Perkembangan Masa Remaja
Menurut Kimmel (1995, 16) terdapat tiga tahap tugas-tugas perkembangan remaja, yaitu
antara lain:
a) Tahap pertama, yaitu remaja awal yang mana tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikannya sebagai remaja adalah pada permainan terhadap keadaan fisik dirinya dan
menggunakan tubuhnya secara lebih efektif.
b) Tahap kedua, yaitu remaja madya, dimana tugasnya yang utama adalah mencapai
kemandirian dan otonomi dari oaring tua, terlibat dalam perluasan hubungan dengan
kelompok baya dan mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan dan belajar
menangani hubungan heteroseksual, pacaran dan masalah seksualitas.
c) Tahap tiga, yaitu remaja akhir dimana tugas perkembangan utama bagi individu adalah
mencapai kemandirian seperti yang dicapau pada remaja madya, namun berfokus pada
persiapan diri untuk benar-benar terlepas dari orang tua, membentuk pribadi yang
bertanggung jawab, mempersiapkan karir ekonomi, dan membentuk ideology pribadi yang di
dalamnya meliputi penerimaan terhadap
nilai dan system etik.
Adapun tugas lain pada perkembangan masa remaja antara lain :
 Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya
 Mencapai peran social sebagai pria dan wanita
 Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif
 Mencapau kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lain
 Memilih dan mempersiapkan karir
 Mempersiapkan pernikahan dan hidup bekeluarga
 Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga
Negara
 Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara social
 Memperoleh seperangkat nilai system etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam
berprilaku.
d. Tahap Perkembangan Masa Dewasa
Berikut ini adalah tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa yang terbagi atas beberapa
tahap, antara lain :
a) Tugas perkembangan masa dewasa awal
 Belajar hidup dengan suami istri
 Memilih pasangan hidup
 Memulai kehidupan berkeluarga
 Membimbing dan merawat anak
 Mengolah rumah tangga
 Memulai suatu jabatan
 Menerima tanggung jawab sebagai warga Negara
 Menemukan kelompok social yang cocok dan menarik
b) Tugas perkembangan masa dewasa setengah baya
 Memperoleh tanggung jawab social dan warga Negara
 Membangun dan memperhatikan standar ekonomi
 Membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
 Membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa
 Membina hubungan dengan pasangan hidup sebagai pribadi
 Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sendiri
 Menyesuaikan diri dengan pertambahan umur
c) Tugas perkembangan masa dewasa akhir
 Menyesuaikan diri dengan menurunnya pendapatan
 Menyesuaikan dirinya terhadap meninggalnya istri/suaminya
 Menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia usia lanjut
 Memenuhi kewajiban social dan sebagai warga Negara
 Membangun kehidupan fisik yang memuaskan
Adapun menurut Havighusrt tugas perkembangan dewasa tersebut antara lain :
 Memilih pasangan
 Belajar hidup dengan pasangan
 Memulai hidup dengan pasangan
 Memelihara anak
 Mengelola rumah tangga
 Memulai bekerja
 Mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara
 Menemukan sesuatu kelompok yang serasi

C. Tugas Perkembangan dan Implementasinya dalam Pembelajaran


Aspek-aspek perkembangan peserta didik sangat berimplikasi terhadap proses
pendidikan. Sebagai berikut :
a. Implikasi perkembangan biologis dan perseptual
Dalam hal ini lah kita bisa melihat bahwa perkembangan peserta didik memegang peran
penting terhadap pendidikan. Implikasi-implikasi tersebut yang berkenaan dengan
penyelenggaraan pembelajaran secara umum, pemeliharaan kesehatan, serta penciptaan
lingkungan dan pembiasaan berprilaku.
b. Implikasi perkembangan intelektual
Perkembangan intelektual erat kaitannya dengan potensi otak manusia. Menurut Widiasmadi
(2010:55), potensi otak manusia hanya tampak delapan persen sebagai pikiran sadar,
sedangkan sisanya 92 persen disebut alam bawah sadar. Untuk itu, perkembangan intelektual
pada peserta didik perlu dikembangkan.
c. Implikasi Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada dasarnya bahasa
sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara, melainkan juga dapat diwujudkan dengan
tanda isyarat tangan atau anggota tubuh lainnya yang memiliki aturan sendiri.
Budiamin, dkk. (2009:117) kemudian memaparkan implikasi perkembangan bahasa
pada peserta didik. Lihat pula Depdikbud (1999: 147).
a) Apabila kegiatan pembelajaran yang diciptakan bersifat efektif, maka perkembangan
1bahasa peserta didik dapat berjalan secara optimal.
b) Bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif dalam pergaulan sosial.
c) Meskipun umumnya anak SD memiliki kemampuan potensial yang berbeda- beda, namun
pemberian lingkungan yang kondusif bagi perkembangan bahasa sejak dini sangat
diperlukan.
d. Implikasi Perkembangan Kreativitas
Menurut pendapat Galdner (Depdikbud, 1999:88), kreativitas merupakan suatu aktivitas otak
yang terorganisasikan, komprehensif, dan imajinatif tinggi untuk menghasilkan sesuatu yang
orisinil. Oleh karena itu, kreativitas lebih dikatakan sebagai suatu yang lebih inovatif
daripada reproduktif.
e. Implikasi Perkembangan Sosial
Manusia menurut pembawaannya adalah makhluk sosial. Sejak dilahirkan, bayi sudah
termasuk ke dalam masyarakat kecil yang disebut keluarga. Dilihat dari pemahaman terhadap
aspek perkembangan sosial pada peserta didik, terdapat beberapa implikasi menurut
Budiamin, dkk. (2009:128), yaitu: (1) untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
menyadari dan menghayati pengalaman sosialnya, dapat dilakukan aktivitas-aktivitas
bermain peran yang ditindaklanjuti dengan pembahasan di antara mereka; (2) keberadaan
teman sebaya bagi anak usia sekolah dasar merupakan hal yang sangat berarti, bukan saja
sebagai sumber kesenangan bagi anak melainkan dapat membantu mengembangkan banyak
aspek perkembangan anak. Ini mengimplikasikan perlunya aktivitas-aktivitas pendidikan
yang memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk berdialog dengan
sesamanya.
f. Implikasi Perkembangan Emosional
Emosi menurut Sarwono (Yusuf, 2005:115) merupakan keadaan pada diri seseorangyang
disertai warna afektif, baik pada tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas. Baradja
(2005:221) kemudian mengemukakan beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap
perilaku individu dalam pembelajaran, di antaranya: (1) memperkuat dan melemahkan
semangat apabila timbul rasa senang atau kecewa atas hasil belajar yang dicapai; (2)
menghambat konsentrasi belajar apabila sedang mengalami ketegangan emosi; (3)
menggangu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa cemburu
dan iri hati; dan (4) suasana emosional yang dialami individu semasa kecilnya akan
mempengaruhi sikapnya di kemudian hari.
g. Implikasi Perkembangan Moral
Purwanto (2006:31) berpendapat, moral bukan hanya memiliki arti bertingkah laku sopan
santun, bertindak dengan lemah lembut, dan berbakti kepada orang tua saja, melainkan lebih
luas lagi dari itu. Selalu berkata jujur, bertindak konsekuen, bertanggung jawab, cinta bangsa
dan sesama manusia, mengabdi kepada rakyat dan negara, berkemauan keras, berperasaan
halus, dan sebagainya, termasuk pula ke dalam moral yang perlu dikembangkan dan
ditanamkan dalam hati sanubari anak-anak.
h. Implikasi Perkembangan Spiritual
Anak-anak sebenarnya telah memiliki dasar-dasar kemampuan spiritual yang dibawanya
sejak lahir. Untuk mengembangkan kemampuan ini, pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting. Oleh karena itu, untuk melahirkan manusia yang ber-SQ tinggi dibutuhkan
pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada perkembangan aspek IQ saja, melainkan EQ
dan SQ juga.
Pendidikan pada manusia harus diperhitungkan pula perkembangan rohaninya. Itulah
kelebihan manusia yang diberikan oleh Allah Swt., yaitu dianugerahi fitrah (perasaan dan
kemampuan) untuk mengenal penciptanya,Fitrah ini berkaitan dengan aspek spiritual.
DAFTAR PUSTAKA

Syamsu, Nani. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Mudjiran, dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang : UNP Press.
Wahda, Ulfa Nur. 2014. “Perkembangan dan Implikasinya dalam Pendidikan”.
http://ulfahnurulwahdah.blogspot.com/2014/09/makalah-tugas-perkembangan dan.html?m=1.
Diakses pada 11 February 2023.
Koto, Lutfi. 2015. “Tahap-Tahap dan Tugas Perkembangan Manusia”.
https://www.slideshare.net/LutfiKoto/lutfi-koto- tahaptahapdantugasperkembanganmanusia.
Diakses pada 11 February 2023.

Anda mungkin juga menyukai