Oleh:
Kelompok 4
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang
berjudul Konsep Tumbuh Kembang dan Masalah Kesehatan Pada Anak.
Ucapan terimakasih kami berikan kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara moril ataupun
materil.
2. Dosen yang membimbing
3. Teman teman khususnya teman teman dari F.Keperawatan angkatan 2011
A yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun.
Sepertikata pepatah tak ada gading yang tak retak, oleh sebab itu penulis menya
dari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, tim penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar adanya perbaikan
dikemudian hari.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret
atau gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian
karena anak merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara
unik dan tidak dapat diulang setelah usia bertambah.Pada anak usia prasekolah,
anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan.Tidak hanya kemajuan
fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang
dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang tidak ada,
sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yag rentan berbagai
penyakit dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang anak. jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh
praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah yang tetap paling
baik dilakukan.
Antara usia 2- 5 tahun, tantangan-tantangan perkembangan dari periode
sebelumnya diakhiri dalam keadaan lingkungan sosial yang luas dan dibentuk
kembali oleh pertambahan bahasa yang rumit. Sebagai contoh adalah tantangan
pengaturan diri sendiri dalam menghadapi kemungkinan dorongan yang besar.
Masalah ini, pada awal masa pertumbuhan, muncul kembali seperti anak
menghadapi tempat bermain yang ramai atau suatu ruang kelas prasekolah.
Ketegangan antara pertumbuhan perasaan otonomi anak dan keterbatasan
internal maupun eksternal, menentukan pusat dinamis usia ini.
2. Rumusan masalah
1. apa definisi anak usia pra sekolah ?
2. bagaimana tahap tumbang anak usia pra sekolah ?
3. apa tugas perkembangan anak usia pra sekolah ?
4. apa masalah-masalah pada anak usia pra sekolah ?
5.bagaimana bimbingan fase pra sekolah ?
3. Tujuan
1. mampu menjelaskan definisianak usia prasekolah
2. mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah.
3. mampu menjelaskan tugas perkembangan anak prasekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmHg. Berat badan anak meningkat kira-kira 2,3
sampai 2,5 kg per tahun, berat rata-rata pada usia 3 tahun adalah 14,6 kg, pada
usia 4 tahun adalah 16,7 kg dan usia 5 tahun adalah kira-kira 18,7 sampai 21
kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Pertumbuhan tinggi badan juga tetap
berlangsung dengan pertambahan 6,75 sampai 7,5 cm per tahun atau
bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang menjadi dua kali lipat panjang lahir
pada usia 4 tahun. Rata-rata tinggi badan usia 3 tahun adalah 95 cm, pada usia
4 tahun adalah 103 cm dan pada usia 5 tahun adalah 110 cm atau berada pada
tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai
kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90%
dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil terjadi
antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih
banyak otot dan kurang jaringan lemak. Kekurangan nutrisi umunya terjadi
pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan C
serta zat besi.
2. Perkembangan
a. Perkembangan Biologis
Sebagian sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat. Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training.
Perkembangan motorik terjadi pada sebagian besar peningkatan kekuatan
dan penghalusan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya, seperti
berjalan, berlari, dan melompat. Nemun, perkembangan otot dan
pertumbuhan tulang masih jauh dari matur. Aktivitas berlebihan dan
kelebihan olahraga dapat mencederai jaringan yang masih halus. Postur
yang baik, latihan yang tepat, dan nutrisi yang adekuat serta istirahat
sangat penting untuk perkembangan sistem muskuloskeletal yang optimal.
Prilaku Motorik Kasar dan Halus
Berjalan, berlari dan melompat telah tercapai dengan baik pada usia
36 bulan. Penghalusan koordinasi mata-tangan dan otot jelas terbukti
dalam beberapa area. Pada usia 3 tahun anak prasekolah mampu
mengendarai roda tiga, berjalan jinjit, berdiri dengan satu kaki selama
beberapa detik dengan seimbang, dan lompat jauh. Pada usia 4 tahun anak
mampu melakukan loncatan dan lompatan dengan satu kaki dengan lancar
serta menangkap bola dengan baik. Pada usia 5 tahun anak melompat tali
dengan bergantian dan mulai main papan luncur dan berenang.
Perkembangan mototrik halus jelas terbukti pada peningkatan
manipulasi keterampilan anak, seperti dalam menggambar dan berpakaian.
Keterampilan ini memeberikan kesiapan untuk belajar dan mandiri untuk
memasuki sekolah.
Soetjiningsih (2012) menyatakan, perkembangan mental, gerakangerakan kasar dan halus, emosi, sosial, prilaku, bicara pada anak usia
prasekolah adalah sebagai berikut:
Usia 3-4 tahun
- Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
- Berjalan pada jari kaki
- Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
- Menggambar garis silang
- Menggambar orang hanya kepla dan badan
- Mengenal 2 atau 3 warna
- Bicara dengan baik
- Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
- Banyak bertanya
- Bertanya bagaimana anak dilahirkan
- Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang
- Mendengarkan cerita-cerita
- Bermain dengan anak lain
- Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
- Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
Usia 4-5 tahun
- Melompat dan menari
- Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
- Menggambar segi empat dan segi tiga
- Pandai bicara
- Dapat menghitung jari-jarinya
- Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
- Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
- Minat kepada kata baru dan artinya
- Memprotes bila dilarang apa yang di inginkannya
- Mengenal 4 warna
- Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar
-
dan kecil
Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.
b. Perkembangan Psikososial
Apabila anak prasekolah telah menguasai tugas pada periode
todler, mereka telah siap menghadapi dan berupaya keras untuk
mencapai tugas perkembangan pada tahap ini. Tugas psikososial
sebab-akibatmelambangkan pemikiran
prasekolah
mengenai
anatomi
internalnya.
Pengalaman
tertusuk
sangat
orangtua
yang
berlawanan
jenis
kelamin
sambil
secara
mandiri
karena
perkembangan
fisik
dan
prasekolah
menikmati
permainan
asosiatif,
permainan
d) Ketakutan
- Pengrusakan diri
- Dikebiri
- Gelap,Ketidaktahuan
- Objek bayangan, tak dikenal.
banyak
faktor.
Menurut
Soetjiningsih
(2002),
faktor
yang
e) Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran
dengan
vakum
ekstraksi
atau
forcep
dapat
lain:
Perkembangan sensori-motorik
Perkembangan intelektual
Perkembangan social
Perkembangan kreativitas
Perkembangan kesadaran diri
Perkembangan moral
Bermain sebagai terapi
Tujuan bermain
Melalui fungsi yang terurai diatas pada prinsipnya bermain mempunyai
semakin
-
lama
ia
bermain
dan
semakin
tertantang
untuk
dapat
lebih luas.
Anjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke play group atau TK.
Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu.
Anjurkan orang tua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang
ragu/bimbang.
Perubahan pada anak usia 3.5 tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi,
kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang tua.
Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3 tahun
akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.
antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.
cedera.
Usia 4 tahun
Persiapkan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktifitas motorik
sebelumnya
Usia 5 tahun
Masa tenang pada anak
Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah
Pastikan kelengkapan imunisasi lingkungan sekolah
Usia 6 tahun
Pada usia ini anak sudah memasuki masa sekolah
perlindungan
Berbaring bersama anak dan membawanya ke tempat tidur orang dewasa
hanya jika anak tidak bisa ditenangkan dengan upaya apa pun dan bisa
anak setengah terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak dapat
mengingat kembali apa yang telah dialaminya.
Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan tertidur
anak bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror dimalam hari dan
tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non REM) dan
terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap episode berlangsung dari
beberapa detik sampai beberapa menit. Teror dimalam hari sifatnya dramatis
karena anak menjerit-jerit dan panik, keadaan ini paling sering ditemukan pada
anak yang berumur 3-8 tahun.
1)
2)
3)
4)
Untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:
Ajak anak kembali ketempat tidurnya.
Berikan cerita yang pendek.
Tawari untukditemani oleh boneka atau selimut kesayangannya.
Gunakan lampu redup.
c. Kesehatan Gigi
Pada permulaan periode prasekolah pertumbuhan gigi susu telah lengkap.
Perawatan gigi penting untuk mempertahankan gigi sementara ini dan
mengajarkan kebiasaan dental yang baik. Meskipun kontrol motorik anak
prasekolah telah maju, mereka masih memerlukan bantuan dan supervisi dalam
penyikatan gigi, dan membersihkan gigi dengan benang gigi harus dilakukan oleh
orangtua.
d. Pencegahan Cedera
Karena semakin berkembangnya keterampilan motorik halus dan kasar,
koordinasi dan keseimbangan, maka anak prasekolah cenderung jarang jatuh
dibandingkan todler. Kecerobohan mereka cendrung berkurang, lebih mendengar
aturan orangtua dan mengetahui potensi bahaya, seperti barang panas, benda
tajam dan ketinggian yang berbahaya. Keracunan masih merupakan cedera yang
dialami oleh anak usia prasekolah. Cedera akibat kendaraan bermotor pada
pejalan kaki meningkat karena aktivitas seperti bermain di jalan, mengendarai
sepeda roda tiga, mengejar bola, atau melupakan peraturan keamanan ketika
menyebrang jalan.
Secara umum panduan yang dianjurkan untuk pencegahan cedera dapat
diterapkan pada anak kelompok usia ini juga. Namun, penekanan sekarang pada
edukasi untuk keamanan dan potensi bahaya, selain untuk perlindungan yang
memadai.
II.8 Masalah Kesehatan Anak Prasekolah
II.8.1 Gangguan Infeksi
1. Penyakit Menular
Insidensi penyakit menular pada masa kanak-kanak telah sangat menurun
sejak penemuan imunisasi. Komplikasi serius akibat infeksi tesebut juga semakin
berkurang dengan penggunaan antibiotik dan antitoksin. Namun, penyakit infeksi
masih terjadi, dan perawat harus mengetahui agens infeksius agar dapat
mengenali penyakit dan menerapkan intervensi preventif dan suportif yang tepat.
Makula merah-pink berbatas tegas yang muncul pertama kali dibatang tubuh,
kemudian menyebar ke leher, wajah, dan ekstremitas; tidak gatal, menghilang
pada penekanan, berlangsung 1-2 hari.
Gejala dan tanda yang berhubungan:
Limfadenopati servikal/postaurikular, inflamasi faring, batuk, pilek.
e. Campak (Rubeola)
Penyakit
Agens: virus
Sumber: sekresi saluran pernafasan, darah dan urin orang yang terinfeksi
Transmisi: biasanya akibat kontak langsung dengan droplet orang yang
terinfeksi
Masa inkubasi: 10-20 hari
Masa penularan: dari 4 hari sebelum sampai 5 hari setelah ruam muncul tetapi
terutama terjadi selama stadium prodromal (berhubungan dengan kata/radang
selaput lendir)
Manifestasi Klinis
Stadium prodromal (katar):
Demam dan malaise, diikuti dalam 24 jam oleh pilek, batuk, konjungtivitis,
bintik koplik (bintik merah kecil yang irreguler yang pertama terlihat pada
mukosa bukal didepan gigi geraham 2 hari sebelum ruam; keparahan gejala
meningkat secara bertahap sampai hari kedua setelah ruam muncul, ketika
ruam tersebut mulai menghilang.
Ruam:
Muncul 3-4 hari setelah awitan stadium prodromal; mulai sebagai erupsi
makulopapular eritematosa diwajah dan secara bertahap menyebar ke bawah,
tampak lebih banyak pada area tubuh yang pertama kali terkena (tampak
rapat) dan lebih sedikit pada area tubuh yang terkena belakangan (tampak
terpisah dan berbeda); setelah 3-4 hari menjadi kecoklatan dan terjadi
deskuamasi halus di atas area tubuh yang terlibat secara luas
Tanda dan gejala konstitusional:
Anoreksia, malaise, limfadenopati general.
f. Gondongan/Parotitis
Penyakit
Agens: Paramyxovirus
Sumber: saliva orang yang terinfeksi
Transmisi: kontak langsung atau akibat droplet yang disebarkan dari orang
yang terinfeksi
Masa inkubasi: 14-21 hari
Sumber: feses dan sekresi orofaringeal orang yang terinfeksi, terutama anak
kecil.
Transmisi: kontak langsung dengan orang yang menderita infeksi aktif
tampak maupun tidak tampak; menyebar melalui fekal-oral dan rute
faringeal-orofaringeal.
Masa inkubasi: biasanya 7-14 hari, dengan kisaran 5-35 hari.
Masa penularan: tidak diketahui pasti; virus terdapat di tenggorokan dan feses
segera setelah infeksi dan menetap selama sekitar 1 minggu di tenggorokan
dan 4-6 minggu di feses.
Manifestasi Klinis
Bila dimanifestasikan dalam tiga bentuk berbeda:
Abortif atau tidak jelas:
Demam-rasa tidak nyaman, sakit tenggorokan, sakit kepala, anoreksia,
muntah, nyeri perut; berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari.
Nonparalitik:
Manifestasinya sama dengan abortif tetapi lebih berat, dengan nyeri dan
kekauan leher, punggung dan tungkai.
Paralitik:
Perjalanan awalnya sama dengan tipe non-paralitik, diikuti pemulihan dan
kemudian tanda-tanda paralisis sistem saraf pusat.
i. Rubela (Campak Jerman)
Penyakit
Agens: Virus rubella
Sumber: terutama sekresi nasofaring dari orang yang menderita infeksi jelas
atau tidak jelas; virus juga terdapat dalam darah, feses dan urin.
Transmisi: kontak langsung dan penyebaran melalui orang yang terinfeksi;
secara tidak langsung tersebar melalui benda-benda yang baru saja
terkontaminasi sekresi nasofaring, feses atau urine.
Masa inkubasi: 14-21 hari
Masa penularan: 7 hari sebelum sampai sekitar 5 hari setelah munculnya
ruam.
Manifestasi klinis
Stadium prodromal:
Terdapat pada dewasa dan remaja, tidak terdapat pada anak-anak; meliputi
demam derajat rendah, sakit kepala,malaise, anoreksia, konjungtivitis ringan,
pilek, sakit tenggorokan, batuk dan limfadenopati; berlangsung 1-5 hari,
menghilang 1 hari setelah munculnya ruam.
Ruam:
Pertama kali muncul pada wajah dan segera menyebar ke bawah menuju
leher, lengan, batang tubuh dan tungkai; pada akhir hari pertama, seluruh
tubuh
dipenuhi
eksantema
makulo-papuler
berwarna
merah
muda;
atau
mengkonsumsi
susu
atau
makanan
lain
yang
terkontaminasi.
Masa inkubasi: 2-5 hari, dengan kisaran 1-7 hari
Masa penularan: selama masa inkubasi dan penyakit klinis, sekitar 10 hari;
selama 2 minggu pertama fase karier, meskipun dapat berlangsung sampai
berbulan-bulan.
Manifestasi Klinis
Stadium prodromal:
Demam tinggi mendadak, denyut nadi meningkat tidak sesuai dengan
proporsi demam, muntah, sakit kepala, menggigil, malaise, nyeri abdomen.
Enantema:
Tonsil membesar, edema, memerah, dan ditutupi dengan bercak eksudat; pada
kasus berat, menyerupai membran pada difteri; faring edem, dan berwarna
merah daging; selama 1-2 hari pertama lidah diselaputi dan papila menjadi
memerah dan membengkak (lidah strawberi putih); pada hari keempat atau
kelima lapisan putih terkelupas, meninggalkan papila yang menonjol (lidah
strawberi merah); palatum ditutupi bintik-bintik lesi eritematosa.
Eksantema:
Ruam muncul dalam 12 jam setelah tanda-tanda prodromal; bintik lesi
sebesar kepala jarum pentul segera menyebar secara general tetapi tidak ada
pada wajah, yang menjadi memerah dengan menekan sirkumoral yang pucat;
ruam lebih berat pada daerah lipatan sendi; deskuamasi dimulai pada akhir
minggu pertama (seperti kertas amplas halus dibatang tubuh, lapisan seperti
lembaran mengelupas pada telapak tangan dan kaki), yang komplet pada 3
minggu atau lebih.
2. Konjungtivitis
kambuhan (sering disebut cold sores atau fever blistres atau herpes
fibrilis). Infeksi primer biasanya di mulai dengan demam, faring menjadi edema
dan eritema; vesikula muncul pada mukosa, menyebabkan nyeri berat dan nafas
berbau busuk khas. Penyakit ini berlangsung 5 sampai 14 hari dengan berbagai
derajat keparahan.
Penatalaksanaan Terapeutik
Penatalaksaan untuk kedua tipe stomatitis ditujukan untuk mengurangi gejala,
terutama nyeri. Asetaminofen biasanya cukup untuk kasus-kasus ringan, tetapi
pada HGS yang lebih berat, mungkin diperlukan analgesik yang lebih kuat
seperti kodein. Anastesi lokal dapat membantu dan meliputi sediaan obat yang
dijual bebas seperti Orabase, Anbesol, dan Kanka. Campuran dari bagian-bagian
eliksir difenhidramin (Benadryl) dan Kaopectate dalam jumlah sama, diberikan
secara topikal, memberikan analgesia ringan, anti-inflamasi dan merupakan
lapisan pelindung untuk lesi. Lidokain (Xylocaine Viscous) dapat diresepkan
jika anak dapat menjaga larutan dalam mulut selama 2 sampai 3 menit dan
kemudian memuntahkannya. Penatalaksaan khusus untuk anak-anak dengan
kasus HGS yang berat adalah pemakaian acyclovir (Zovirax).
II.8.2 Penyakit Parasit Intestinal
1. Giardiasis
Giardiasis disebabkan oleh protozoa Giardia lamblia (juga dinamakan Giardia
intestinalis, Giardia duodenalis, dan Lamblia intestinalis). Cara utama penularan
adalah dari orang ke orang; air, terutama telaga gunung, sungai dan kolam yang
terkontaminasi oleh popok bayi; makanan; dan binatang terutama anjing. Pada
anak, penularan dari orang ke orang merupakan penyebab yang paling sering.
Meskipun individu yang terinfeksi giardiasis mungkin asimtomatik, gejala umum
meliputi kram abdomen dan diare.
Karena organisme Giardia hidup di usus bagian atas dan diekskresi dengan
pola yang sangat bervariasi, pemeriksaan mikroskopis spesimen feses berulang
mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi trofozoit (parasit aktif) atau kistanya.
Spesimen dudenum dapat diperoleh dengan aspirasi langsung, biopsi, atau uji
benang. Pada uji benang anak di suruh menelan kapsul gelatin yang dipasangi
benang nilon. Beberapa jam kemudian, benang ditarik dan isinya dikirim ke
laboraturium untuk dianalisis.
Penatalaksanaan Terapeutik
Catatan khusus: Kalau mama belum memberikannya hingga usia anak di atas 1
tahun, PCV hanya diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Jika usia anak sudah 2
- 5 tahun, PCV hanya diberikan 1 kali.
- Influenza
Manfaat: Melindungi tubuh dari beberapa jenis virus influenza.
Waktu pemberian: Setahun sekali sejak usia 6 bulan. Bisa terus diberikan hingga
dewasa.
Catatan khusus: Untuk usia di atas 2 tahun, vaksin bisa diberikan dalam bentuk
semprotan pada saluran pernapasan.
- MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus campak, gondok, dan rubella (campak
Jerman).
Waktu pemberian: Usia 15 bulan, dan diulang saat anak berusia 6 tahun.
Catatan khusus: Bisa diberikan pada umur 12 bulan, jika belum mendapat campak di
usia 9 bulan.
- Tifoid
Manfaat: Melindungi tubuh dari bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan demam
tifoid (tifus).
Waktu pemberian: Pada umur di atas 2 tahun, dan diulang setiap 3 tahun.
Catatan khusus: Terdapat dua jenis, yaitu oral dan suntik. Tifoid oral diberikan pada
anak di atas 6 tahun.
- Hepatitis A
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Hepatitis A, yang menyebabkan penyakit hati.
Waktu pemberian: Pada umur di atas 2 tahun, dua kali dengan interval 6 - 12 bulan.
- Varisela
Manfaat: Melindungi tubuh dari cacar air
Waktu pemberian: Pada umur di atas 5 tahun.
- HPV (Humanpapilloma Virus)
Manfaat: Melindungi tubuh dari Humanpapilloma Virus yang menyebabkan kanker
mulut rahim.
Waktu pemberian: Pada anak umur di atas 10 tahun, diberikan 3 kali dengan jadwal
0, 1-2 bulan kemudian, serta 6 bulan kemudian.
.
BAB III
PENUTUP
i. Kesimpulan
Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun
2002, anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang
dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia
seutuhnya.
Menurut Wong (2008), anak prasekolah adalah anak yang
mempunyai rentang usia tiga sampai enam tahun.
Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan
kemajuan yang menakjubkan.Tidak hanya kemajuan fisik tetapi
juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang
dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang
tidak ada, sekarang muncul.
Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yag rentan
berbagai penyakit dan menimbulkan masalah yang dapat
mempengaruhi tumbuh kembang anak. jika kondisi kesehatan anak
tidak ditangani secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga usahausaha pencegahan adalah yang tetap paling baik dilakukan.
j. Saran
1. Agar perawat mampu memahami konsep perkembangan anak
usia prasekolah
2. Agar perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan dengan
baik pada perkembangan anak usia pra sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,
Azis
Halimul.2005.Pengantarilmu
keperawatan
anak
1.Jakarta:Salemba Medika
Richard E. Behrman, Robert M. Kliegman, Ann M. Arvin; Editor A. Samik
Wahab.1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol.1.Jakarta: EGC
http://repository.unand.ac.id/19806/2/BAB.pdf
Supartini, yupi. 2004. Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC
Soetjiningsih. 2012. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC
Wong, Donna L dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC
Perbaikan: