Anda di halaman 1dari 30

Usia Pra-Sekolah

Balita
Introduction
Kelompok 4
- Nur Rahmah Maulidina (2108015309)
- Dita septi anggraeni (2208015085)
- Finka Nur Cyndiana (2208015150)
- Syafa aisyi (2208015159)
- Eneng iva syarifatul husna (2208015160)
What Is Balita?

Anak di Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai


Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah
bayi dengan rentang usia dimulai dari tiga sampai dengan
lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu
usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia
prasekolah.

Prasekolah menurut KBBI adalah Jenjang (tingkat) sekolah


sebelum sekolah dasar; taman kanak-kanak

Usia prasekolah atau balita adalah periode penting dalam


tumbuh kembang anak.
Pertumbuhan Anak Usia
01 Pra-Sekolah
Concepts 1

Pertumbuhan Fisik Anak Usia Pra-


Sekolah
Pertumbuhan tubuh yang pesat pada usia prasekolahTubuh anak usia
prasekolah akan tumbuh 6,5 hingga 7,8 cm per tahun. Tinggi rata-rata anak usia 3
tahun adalah 96,2 cm, anak-anak usia 4 tahun adalah 103,7 cm dan rata-rata anak
usia 5 tahun adalah 118,5 cm.
Pertambahan berat badan selama periode usia prasekolah sekitar 2,3 kg per
tahun. Rata-rata berat badan anak usia 3 tahun adalah 14,5 kg dan akan
mengalami peningkatan menjadi 18,6 kg pada usia 5 tahun. Tulang akan tumbuh
sekitar 5 hingga 7,5 sentimeter per tahun
Concepts 2

Pematangan Sistem Organ Anak


Usia Pra-Sekolah

Sebagian besar sistem tubuh telah matang pada usia prasekolah. Mielinisasi
sumsum tulang belakang memungkinkan untuk kontrol usus dan kandung kemih
menjadi lengkap pada sebagian besar anak pada usia 3 tahun.
Tabels of Proses Pematangan
Tabels of Proses Pematangan
Perkembangan Anak
02 Usia Pra-Sekolah
1. Perkembangan Otak Anak

Pertumbuhan
Ukuran Otak Pengembangan
Jaringan Syaraf

Meningkatnya
Konekifitas Otak
Pemngembangan
Kemampuan Kognitif
Meningkatnya
Kemampuan Kontrol
Diri
2. Perkembangan Psikososial

Menurut Erik Erikson, tugas perkembangan


psikososial pada usia prasekolah adalah Membangun
Rasa Inisiatif Versus Rasa Bersalah. Anak belajar
mengembangkan inisiatif dalam menjalani aktivitas
sehari-hari atau mengalami rasa bersalah karena
merasa bersalah atau dilarang melakukan hal-hal
tertentu.
3. Perkembangan Kognitif

Proses berpikir yang semakin kompleks pada usia prasekolah.


Kemampuan bahasa yang berkembang pesat, termasuk mengenali
huruf dan angka. reativitas yang ditunjukkan dalam bermain dan
berimajinasi. Menurut teori Jean Piaget anak usia prasekolah berada di
tahap praoperasi.

Berikut adalah beberapa contoh untuk membantu siswa


meningkatkan keterampilan kognitif mereka.
 Permainan Pencocokan Memori
 Teka-Teki
 Sortifikasi Dan Klasifikasi
 Pengurutan
4. Perkembangan Moral & Spiritual

Anak-anak mulai merasakan emosi dan


memahami setidaknya ada perbedaan antara apa yang
benar dan apa yang salah. Todler dan anak usia
prasekolah termotivasi oleh konsekuensi dari
ancaman, oleh karena itu sejak awal perkembangan
moral mereka, dapat diamati bahwa mereka sangat
memperhatikan tentang hukuman daripada perasaan
orang lain.
Mengajarkan agama dengan memberikan
contoh merupakan pendekatan terbaik untuk anak
usia prasekolah.
5. Keterampilan Motorik Kasar

Keterampilan motorik kasar (fisik) adalah


keterampilan yang membutuhkan gerakan seluruh
tubuh dan yang melibatkan otototot besar untuk
melakukan fungsi sehari-hari, seperti berdiri dan
berjalan, berlari dan melompat, dan duduk tegak di
meja. Keterampilan koordinasi mata-tangan seperti
keterampilan bola (melempar, menangkap,
menendang) serta mengendarai sepeda atau skuter
dan berenang.
6. Keterampilan Motorik Halus

Keterampilan motorik halus diperlukan untuk


banyak aspek perawatan diri seperti anak-anak,
misalnya: mengenakan sepatu, makan sendiri,
membersihkan gigi sendiri, menggambar, memegang
pensil, dan memasukkan benda ke dalam lubang.
Ada banyak aktivitas menyenangkan yang bisa
dilakukan oleh anak-anak berusia 3-5 tahun agar
mereka memiliki kemampuan motorik halus yang
baik.
7. Perkembangan Sensori
Anak usia prasekolah (3-6 tahun) mengalami perkembangan sensorik yang signifikan dalam
periode ini.
Beberapa ciri perkembangan sensorik pada anak usia prasekolah meliputi:
• Penglihatan: Kemampuan penglihatan anak usia prasekolah semakin matang, mereka dapat
mengenali objek, warna, dan bentuk dengan lebih baik.
• Pendengaran: Anak usia prasekolah mengalami perkembangan pendengaran yang lebih baik,
mereka dapat memahami ucapan dengan lebih jelas dan mengenal suara-suara sekitar
dengan lebih baik.
• Penciuman: Kemampuan penciuman anak usia prasekolah semakin berkembang, mereka
dapat mengenali bau-bauan dengan lebih baik.
• Perabaan: Anak usia prasekolah mengembangkan kemampuan perabaan yang lebih baik,
mereka dapat mengenali tekstur dan suhu objek dengan lebih baik.
• Pengecapan: Anak usia prasekolah mengalami perkembangan pengecapan yang lebih baik,
mereka dapat mengenali rasa makanan dan minuman dengan lebih baik.
8. Perkembangan Komunikasi & Bahasa

Periode usia prasekolah merupakan masa penyempurnaan


keterampilan bahasa. Anak usia prasekolah dapat memperoleh
sebanyak 10 hingga 20 kata baru per hari dan pada usia 5 tahun
biasanya memiliki kosakata 2.100 kata.
Pada akhir periode usia prasekolah, anak menggunakan kalimat
yang terstruktur seperti orang dewasa. Anak usia 3 hingga 6 tahun
mulai mengembangkan kemampuan untuk menghubungkan suara,
suku kata, dan kata-kata saat berbicara. Awalnya, anak terlihat
gagap. Anak mungkin mengatakan konsonan berulang atau “um.”
Gagap biasanya timbul antara usia 2 dan 4 tahun, dan sekitar 75%
anak-anak akan pulih darinya tanpa terapi.
9. Perkembangan & Emosional

Anak usia prasekolah cenderung memiliki emosi


yang kuat. Mereka sangat bersemangat, bahagia, dan
bingung dalam satu saat, kemudian merasa sangat
kecewa setelahnya. Anak usia prasekolah memiliki
imajinasi yang jelas, dan ketakutan sangat nyata.
a. Perkembangan Emosi Anak Usia Prasekolah (3-4Th)

1) Anak mampu menggunakan kata-kata untuk


menggambarkan perasaan dasar seperti sedih,
bahagia, marah dan bersemangat
2) Anak mampu merasa menyesal dan mengerti dia
harus meminta maaf ketika dia telah melakukan
kesalahan - meskipun Anda mungkin perlu
memberikan banyak pengingat.
3) Anak merasa murah hati dan menunjukkan bahwa
dia memahami bahwa dalam hidup kita harus
saling berbagi dengan orang lain tetapi jangan
berharap dia berbagi sepanjang waktu.
b. Perkembangan Emosi Anak Usia Prasekolah (4-5Th)

1) Anak mampu menggunakan kata-kata untuk


menggambarkan perasaan yang lebih kompleks
seperti frustrasi/Kegagalan, jengkel dan malu
2) Anak mampu menyembunyikan kebenaran
tentang sesuatu, jika dia merasa bersalah, malu
atau takut.
3) Anak mampu lebih baik dalam mengelola
emosi yang kuat seperti kemarahan, frustrasi
dan kekecewaan, dan memiliki lebih sedikit
amarah.
c. Perkembangan Emosi Anak Usia Prasekolah (5Th)

1) Anak mampu menggunakan kata-kata untuk


menggambarkan perasaan yang kompleks
seperti rasa bersalah dan kecemburuan
2) Anak menjadi lebih sadar akan perasaannya
terhadap orang lain dan menindaklanjutinya,
misalnya anak Anda mungkin baik kepada
teman dan keluarga dan ingin lebih membantu
Anda
3) Anak akan berusaha sungguh-sungguh untuk
mengikuti aturan agar terhindar dari masalah
03 Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan & Perkembangan
Faktor Yang Mempengaruhi

1
Faktor genetik yang
2 3 4
Pengaruh teman
Lingkungan yang kaya Peran penting keluarga
mempengaruhi sebaya dan lingkungan
akan pengalaman dan dalam membentuk
pertumbuhan fisik dan sosial di sekitar anak.
stimulasi. pola asuh yang baik.
kognitif.
Pertumbuhan Anak Usia
04 Pra-Sekolah
Pemenuhan Kebutuhan Tumbuh Kembang

Memberikan nutrisi yang


seimbang untuk
pertumbuhan fisik yang Mendorong interaksi sosial
optimal. yang positif dengan teman
sebaya.

Mengajarkan bahasa dan


membaca kepada anak
secara aktif.
Menyediakan lingkungan
yang aman, menarik, dan
kaya akan pengalaman
Memberikan perhatian dan untuk stimulasi kognitif.
dukungan emosional yang
cukup.
Psikoedukasi Anak Usia
05 Pra-Sekolah
Psikoedukasi Anak Usia Pra-Sekolah

Berikut adalah beberapa contoh aktivitas psikoedukasi yang sesuai untuk anak usia pra-sekolah
(balita):

• Bermain peran: Menggunakan mainan atau boneka untuk bermain peran seperti berperan
menjadi dokter, perawat, atau guru, yang dapat membantu mengenalkan anak pada peran-peran
dalam kehidupan sehari-hari serta mengajarkan tentang hubungan antara orang dewasa dan
pekerjaan mereka.
• Aktivitas sensorik: Menggunakan bahan-bahan yang dapat ditemukan di sekitar rumah seperti
air, pasir, tepung, atau bubuk koko untuk bermain dan menjelajahi indera anak, seperti
menyentuh, mencium, atau merasakan bahan-bahan tersebut. Hal ini dapat membantu anak
mengenali dan menggali sensasi dan pengalaman baru.
• Aktivitas kognitif: Menggunakan alat permainan seperti puzzle sederhana, permainan
mengenal bentuk, warna, angka, atau huruf, yang dapat membantu melatih keterampilan
kognitif anak seperti pengenalan konsep dasar dan kemampuan memecahkan masalah secara
sederhana.
Psikoedukasi Anak Usia Pra-Sekolah
• Aktivitas kreatif: Menggunakan kertas, pensil, cat air, atau bahan-bahan kreatif lainnya untuk
berkreasi, seperti menggambar, mewarnai, atau membuat kerajinan tangan sederhana, yang
dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan kreativitas anak.
• Aktivitas fisik: Menggunakan alat permainan seperti bola, permainan jungkat-jungkit, atau
permainan ringan lainnya yang dapat membantu anak bergerak dan beraktivitas fisik, serta
mengembangkan keterampilan motorik kasar mereka.
• Membaca buku: Membacakan buku-buku cerita yang sesuai dengan usia anak, dengan gambar
yang menarik dan cerita yang sederhana, dapat membantu mengenalkan anak pada dunia
literasi, meningkatkan pemahaman bahasa, dan merangsang imajinasi mereka. Bernyanyi dan
menari: Menyanyikan lagu-lagu anak-anak dan menari bersama dapat menjadi aktivitas yang
menyenangkan dan melibatkan anak dalam pengenalan terhadap musik, irama, gerakan tubuh,
serta mengembangkan keterampilan koordinasi motorik mereka.
• Mengenal lingkungan sekitar: Mengajak anak mengenal lingkungan sekitar seperti nama-
nama benda di sekitar rumah, nama anggota keluarga, nama-nama binatang, atau nama-nama
buah-buahan dapat membantu mengembangkan kosakata dan pemahaman mereka tentang
dunia di sekitar mereka.
Referensi
childdevelopment. (2019). Gross Motor Skills | Gross Motor Skills Development | Kid
Sense. Retrieved October 3, 2019, from Kid Sense Child Development website:
https://childdevelopment. com.au/areas-of-concern/gross-motor-skills/
Kak Zepe. (2016, Sabtu Desember). 15 Aktivitas Menyenangkan Untuk Melatih Motorik
Halus Anak – Dunia Belajar Anak. Retrieved September 18, 2019, from
https://www.duniabelajaranak. id/kak-zepe-lagui-anak-15-aktivitas-menyenangkan-untukmelatih-
motorik-halus-anak/
Nugraheni, M. (2017). Pilih Permainan Sensorik yang Merangsang Perkembangan Si Kecil.
Retrieved September 18, 2019, from Parenting.dream.co.id website: https://parenting.dream.co.id/
ibu-dan-anak/pilih-permainan-sensorik-yang-merangsangperkembangan-si-kecil-1702286.html
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (1990). A child’s world: Infancy through
adolescence. McGraw-Hill New York.
Prasse, J. E., & Kikano, G. E. (2008). Stuttering: An overview. American Family Physician,
77(9).
State Government of Victoria. (2018). Social and emotional development for preschoolers.
Retrieved October 2, 2019, from https://www. education.vic.gov.au:443/parents/child-
development/Pages/ preschoolers-social-emotional.aspx
Taylor, C., Lillis, C., LeMone, P., & Lynn, P. A. (2011). Fundamentals of nursing: The art
and science of nursing care. Lippincott Philadelphia.
Thanks..

Anda mungkin juga menyukai