Anda di halaman 1dari 21

BAB I

KONSEP TEORI

A. Konsep Anak Usia Sekolah


1. Pengertian Anak Usia Sekolah
Menurut UU No. 4 tahun tentang kesejahteraan anak dikutip dari
Suprajitno (2004), anak sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai
12 tahun yang masih duduk di sekolah dasar dari kelas 6 dan perkembangan
sesuai usianya. Anak usia sekolah adalah anak dengan usia 7 sampai 15
tahun ( termasuk anak cepat) yang menjadi sasaran program wajib belajar
pendidikan 9 tahun. Anak usia sekolah merupakan anak yang berumur 6-18
tahun (Soetjiningsih, 1995). Anak usia sekolah dengan cirinya masa
pertumbuhan masih sangat cepat dan aktif belajar, sehingga kerja otak harus
mendapat makanan yang bergizi dalam kuantitas dan kualitas yang tepat.
Faktor yang mempengaruhi pola pertumbuhan secara umum yaitu :
keturunan, lingkungan, hormon, nutrisi atau asupan zat gizi yang bervariasi
antar individu.

2. Ciri-Ciri Anak Usia Dasar


Menurut Suprajitno (2004) akhir masa kanak-kanak memiliki
beberapa ciri antara lain:
a. Label yang di gunakan oleh orang tua
1) Usia yang menyulitkan dimana suatu masa ketika anak tidak
mau lagi menuruti perintah dan ketika anak lebih dipengaruhi
oleh teman sebaya dari pada oleh orang tua dan anggota
keluarga lain.
2) Usia tidak rapi, suatu masa ketika anak cenderung tidak
memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan
3) Usia bertengkar, suatu masa ketika banyak terjadi pertengkaran
antara keluarga dan suasana rumah yang tidak menyenangkan
bagi semua anggota keluarga.
b. Label yang digunakan pendidik/guru
1) Usia sekolah dasar adalah suatu masa ketika anak diharapkan
memperoleh dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk
keberhasilan penyesuaian diri.
2) Periode kritis dalam berprestasi merupakan suatu masa ketika
anak mencapai sukses, tidak sukses atau sangat sukses.
3) Label yang digunakan oleh ahli psikologi
4) Usia berkelompok merupakan suatu masa ketika perhatian
utama tertuju pada keinginan diterima oleh teman sebaya
sebagai anggota kelompok.
5) Usia penyesuaian diri adalah suatu masa ketika anak ingin
menyesuaikan dengan standar yang disetujui oleh kelompok
dalam penampilan, berbicara dan perilaku.
6) Usia kreatif merupakan suatu masa ketika akan ditentukan
apakah anak akan menjadi konfimis.
7) Usia bermain merupakan suatu masa ketika besarnya keinginan
bermain karena luasnya minat dan kegiatan untuk bermain.

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah


a. Perkembangan anak usia sekolah
Perkembangan anak usia sekolah digolongkan menjadi beberapa
perkembangan yaitu :
1) Perkembangan biologis
Saat usia dasar pertumbuhan rata-rata 5 cm per tahun
untuk tinggi badan dan meningkat 2 sampai 3 kg per tahun untuk
berat badan. Pada usia ini pembentukan jaringan lemak lebih
cepat perkembangannya dari pada otot. Pada usia sekolah
pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan memiliki
perbedaan, pada anak laki-laki lebuh tinggi dan kurus, pada anak
perempuan lebih pendek dan gemuk. Pada usia ini pembentukan
lemak lebih cepat daripada otot.
2) Perkembangan psikososial
Pada masa ini anak-anak selalu melakukan aktivitas
bersama atau kelompok. Menurut Freud perkembangan
psikososial pada anak usia sekolah digolongkan dalam fase laten,
yaitu ketika anak berada dalam fase oidipus. Menurut Ericson
perkembangan psikososialnya berada dalam tahap industri
inferior. Dalam tahap ini anak mampu melakukan dam menguasai
ketrampilan yang bersifat teknologi dan sosial. Tahap ini sangat
dipegang faktor instrinsik (motivasi, kemampuan, tanggung
jawab untuk memiliki, interaksi dengan lingkungan dan teman
sebaya) dan faktor ekstrinsik (penghargaan yang didapat,
stimulus dan keterlibatan orang lain).
3) Temperamen
Sifat temperamen yang dialami sebelumnya merupakan
faktor terpenting dalam perilaku pada masa ini. Pada usia ini
temperamen sering muncul sehingga peran orang tua dan guru
sangat besar untuk mengendalikannya, yang perlu diperhatikan
orang tua adalah menjadi figur dalam sehari. Temperamen anak
mulai berubah karena pengaruh lingkungan, pengalaman dan
motivasi dari orang sekitarnya. Untuk itu sangat diperlukan peran
orang tua dan guru untuk membentuk temperamen anak yang
positif.
4) Perkembangan kognitif
Menurut Pieget anak berada dalam tahap opersional
konkret, yaitu anak mengekspresikan apa yang dilakukan dengan
verbal dan symbol kemampuan anak yang dimiliki pada tahap
operasional konkret, yaitu :
- Konservasi ; menyukai sesuatu yang dapat dipelajari
secara konkret bukan magis.
- Klasifikasi : mulai belajar mengelompokkan, menyusun,
dan mengerutkan
- Kombinasi : mulai mencoba belajar dengan angka dan
huruf sesuai dengan keinginan yang dihubungkan dengan
pengalaman yang sebelumnya.
5) Perkembangan moral
Pada masa akhir kanak-kanak perkembangan moralnya
dikategorikan oleh Kohlberg berada dalam tahap konvensional.
Pada tahap ini anak mulai belajar tentang peraturan-peraturan
yang berlaku, menerima peraturan.
6) Perkembangan spiritual
Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatu adalah
konkret atau nyata dari pada belajar tentang agama. Mereka lebih
tertarik terhadap surga dan mereka sehingga cenderung akan
melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut bila masuk
neraka.
7) Perkembangan bahasa
Kosa kata anak bertambah, kealahan pengucapan mulai
berkurang karena bertambahnya pengalaman dan telah
mendengarkan penguapan yang benar. Pembicaraan yang
dilakukan dalam tahap ini lebih terkendali dan terseleksi karena
anak menggunakan pembicaraan sebagai alat komunikasi.
8) Perkembangan sosial
Akhir masa kanak-kanak sering disebut usia berkelompok
yang ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-
teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima
sebagai anggota kelompok.
9) Perkembangan seksual
Pada masa ini anak mulai meyusuaikan penampilan,
pakaian, dan gerak-geriknya sesuai dengan peran seksnya.
10) Perkembangan konsep diri
Perkembangan konsep diri sangat dipengaruhi oleh orang
tua, saudara lainnya. Dan anak membentuk konsep diri sehingga
membentuk ego ideal yang berfungsi sebagai standar perilaku
umum yang di internalisasi.
11) Perkembangan Motorik Kasar
Pada usia 7-10 tahun aktifitas motorik kasar berada
dibawah kendali keterampilan kognitif dan kesadaran secara
bertahap terjadi peningkatan irama, kehalusan dan keanggunan
gerakan otot, mengalami minat dalam penyempurnaan fisik.
Kekuatan daya ingat meningkat. Pada usia 10-12 tahun terjadi
peningkatan energy, peningkatan arah, dan kendali dalam
kemampuan fisik.
12) Perkembangan motorik halus
Terjadi peningkatan motorik halus karena meningkatnya
melinisasi sistem saraf. Menunjukkan perbaikan keseimbangan
dan koordinasi mata dan tangan. Dapat menulis daripada
mengucapkan kata-kata saat usia 8 tahun. Menunjukkan
peningkatan kemampuan motorik halus seperti usia dewasa saat
usia 12 tahun menunjukkan peningkatan kemampuan untuk
mengungkapkan secara individu dan keterampilan khusus seperti
menjahit, membuat model dan bermain alat musik.

b. Pertumbuhan anak usia sekolah


Pertumbuhan fisik atau jasmani :
1) Pertumbuhan fisik
Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda
satu sama lain, sekalipun anak-anak tersebut usianya relative
sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relative sama pula.
Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda ras juga
menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain
disebabkan perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua
terhadap anak, kebiasaan hipu dan lain-lain.
2) Proporsi dan bentuk tubuh
Anak usia sekolah kelas-kelas awal umumnya memiliki
proporsi tubuh yang kurang seimbang. Kekurangseimbangan ini
sedikit demi sedikit mulai berkurang sampai terlihat
perbedaannya ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas
akhir lazimnya proporsi tubuh anak sudah mendekati seimbang.
Berdasarkan tipologi Sheldon 9Hurlock, 1980) ada tiga
kemungkinan bentuk primer tubuh anak usia sekolah yaitu :
a. Endomorphi yakni yang tampak dari laur berbentuk gemuk
dan berbadan besar.
b. Mesomorph yang kelihatannya kokoh, kuat dan lebih kekar.
c. Ectomorph yang tampak jangkung, dada pipih, lemak dan
seperti tan berotot.
3) Nutrisi
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan
anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaiknya
anak yang memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang
menunjang, perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik
akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
4) Olahraga
Juga merupakan faktor penting pada pertumbuhan fisik
anak. Anak yang kurang berolahraga atau tidak aktif sering kali
menderita kegemukan atau kelebihan berat badan yang dapat
mengganggu gerak dan kesehatan anak.
5) Otak
Bila dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh
lain, pertumbuhan otak dan kepala jauh lebih cepat. Menurut
Santrock dan Yussen, sebagian besar pertumbuhan otak terjadi
pada usia dini. Menjelang umur lima tahun, ukuran otak yang
dikombinasikan dengan pengalaman berinteraksi dengan
lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif
anak.
4. Tugas orang tua dalam perkembangan Anak Usia Sekolah
Orang tua memainkan peranan yang formatif dalam sosialisai anak.
Peranan tersebut sudah dimulai sejak awal masa bayi, diaman orang tua dan
anak sudah saling memberikan perhatian dan mulai berkomunikasi. Anak
merespon komunikasi orang tuanya melalui senyuman, kerutan kening,
celotehan dan sentuhan. Ketika mobilitas dan bahasa anak sudah
memungkinkannya untuk mengeksplorasikan lingkungannya secara aktif,
orang tua mulai memberikan berbagai pelajaran kepada anak mengenai cara
dunia sosial beroperasi dan perilaku yang diharapkan oleh dunia sosial itu
dari anak. Pelajaran tersebut diarahkan untuk membantu anak belajar
memiliki kompetensi sosial, yaitu : perseptif terhadap orang lain,
kooperatif, asertif, ramah kepada teman sebaya, dan santun kepada orang
dewasa. Saat ini salah satu tugas yang dihadapi orang tua adalah
memperkenalkan anak kepada kelompok teman sebayannya. Orang tua
mengiginkan anaknya berinteraksi sedini mungkin dengan teman-teman
sebayanya agar memperoleh kemampuan untuk dapat bergaul dengan
mereka. Pergaulan yang baik bagi satu orang tua mungkin berbeda
maknanya bagi orang tua lain, tetapi pada umumnya orang tua mengiginkan
anaknya senang bersama anak-anak lain, disukai oleh mereka, berkelakuan
baik dalam kehadiran mereka (misalnya bersedia berbagi dan bekerjasama
dengan mereka), dan bertahan terhadap pengaruh teman-temannya yang
cenderung mendominasi, yang agresif atau menentang otoritas orang
dewasa.
Tugas perkembangan anak usia sekolah menurut Duval dam Miller
Carter dan MC Goldrik dalam Friedman (1980) :
a. Mengsosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi
sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang
sehat.
b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
c. Memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga.
5. Masalah Anak Usia Sekolah Dasar
Menurut Suprajitno (2004) masalah–masalah yang sering terjadi
pada anak usia ini meliputi bahaya fisik dan psikologi antara lain:
a. Bahaya fisik
1) Penyakit
Penyakit infeksi pada usia ini jarang sekali terjadi, penyakit yang
sering ditemui adalah penyakit yang berhubungan dengan kebersihan
diri anak.
2) Kegemukan
Kegemukan terjadi bukan karena adanya perubahan pada kelenjar
tapi akibat banyaknya karbohidrat yang dikonsumsi sehingga anak
kesulitan mengikuti kegiatan bermain, sehingga kehilangan
kesempatan untuk mencapai ketrampilan yang penting untuk
keberhasilan sosial.
3) Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang
menghasilkan ketrampilan tertentu.
4) Kecanggungan
Pada masa ini anak mulai membandingkan kemampuannya dengan
teman sebaya bila muncul perasaan tidak mampu dapat menjadi
dasar untuk rendah diri.
5) Kesederhanaan
Kesederhanaan sering dilakukan oleh anak-anak pada masa apapun.
Orang yang lebih dewasa memandangnya sebagai perilaku yang
kurang menarik, sehingga anak menafsirkan sebagai penolakan yang
dapat mempengaruhi perkembangan konsep diri pada anak.
b. Bahaya Psikologi
1) Bahaya dalam berbicara
Kesalahan dalam berbicara seperti salah ucap dan kesalahan
bahasa, cacat dalam bicara seperti gagap atau pelat, akan membuat
anak menjadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila perlu
saja.
2) Bahaya emosi
Anak masih menunjukkan pola-pola ekspresi emosi yang kurang
menyenangkan seperti marah yang meledak-ledak, cemburu sehingga
kurang disenangi orang lain.
3) Bahaya konsep diri
Anak mempunyai konsep diri yang ideal, biasanya merasa tidak
puas pada diri sendiri dan pada perlakuan orang lain. Anak
cenderung berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam
memperlakukan orang lain.
4) Bahaya yang menyangkut minat
Tidak minat pada hal-hal yang dianggap penting oleh teman sebaya
dan mengembangkan.

6. Kebutuhan Anak Usia Dasar


a. Menurut Soetjiningsih (1998), anak tidak bisa memperjuangkan
nasibnya sendiri, mereka sangat lemah, mereka menderita akibat
distribusi sumber daya yang tidak merata sehingga mereka sangat
tergantung bagaimana kita memberikan perhatian khusus terhadap
kebutuhan mereka, salah satu kebutuhan dasar anak antara lain
pendidikan dasar, meliputi meningkatkan kesempatan belajar untuk
anak, pendidikan dimulai sejak dini dilanjutkan dengan pendidikan
dasar untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.
b. Menurut Nelson (1999), kebutuhan anak antara lain:
Keberhasilan atau hygiene dan sanitasi lingkungan. Hygiene
merupakan kebutuhan anak karena bila kebersihan anak kurang,
maka akan mempengaruhi tumbuh kembangnya dan rentan terhadap
penyakit.

7. Konsep Perilaku Anak Usia Sekolah


Menurut Soekidjo Notoatmojo (2003), Usia 6-12 tahun anak sudah
memiliki dunia sekolah yang lebih serius walaupun ia tetap seorang anak
dengan dunia yang khas, masa ini ditandai dengan perubahan dalam
kemampuan dan perilaku. Pertumbuhan dan perkembangan anak
membuatnya lebih siap untuk belajar dibanding sebelumnya, anak jiga
mengembangkan keinginan untuk melakukan berbagai hal dengan baik
bahkan bila mungkin enggan sempurna. Karakteristik anak usia sekolah
jelas berbeda dengan anak prasekolah sehingga orang tua perlu melakukan
pendekatan yang berbeda disbanding sebelumnya ketika anak masih duduk
di Taman Kanak-Kanak. Karena waktu anak sekarang lebih banyak
dilewatkan diluar rumah sehingga orang tua khwatir anak tercemar
pengaruh yang tidak diinginkan. Perkembangan anak sekolah meliputi
perkembangan kognitif dan sosial emosi sebagai berikut :
a. Perkembangan Kognitif
Anak usia 10-12 tahun atau praremaja sudah mulai
menggunakan logikanya Karen amereka sudah mahir berhitung dan
kemampuan ini dapat diterapkan dalam kehidupan setiap hari.
Mereka juga mulai bisa diberi pengertian untuk menghemat dengan
memberitahukan secara garis besar pemasukan dan pengeluaran
keluarga setiap bulan anak juga semakin mamapu merencanakan
perilaku yang terorganisir, temasuk menerima rencana atau tujuan
beraktivitas dan menghubungkan pengetahuan serta tindakan dalam
rencana tesebut. Perkembangan kognitif pada akhir usia sekolah
adalah pencapaian prestasi dan sebagian anak juga memiliki
motivasi yang amat tinggi untuk mencapai sukses dan berusaha
keras untuk mencapainya.
b. Perkembangan Sosial Emosi
Akhir usia sekolah anak sudah memiliki kemampuan untuk
mengontrol dirinya dalam berempati dan merefleksi dirinya
terhadap perilaku dan interaksinya. Menurut piaget anak usia
praremaja mulai belajar melihat dunia luar dari kacamata mereka
sendiri karena masalah yang dihadapi saat anak duduk dikelas 4,5,
dan 6 Sekolah Dasar pada umumnya adalah kesulitan berhubungan
dengan orang dewasa selain anggota keluarganya. Persaingan dapat
memberi pengaruh positif bagi perkembangan sosial ekonomi anak
karena saat anak duduk dikelas 4-6 SD anak telah memandang
kegagalan atau keberhasilannya dengan penuh percaya diri.
c. Keperawatan Kesehatan Sekolah
Keperawatn kesehatan sekolah merupakan salah satu area
dalam keperawatan komunitas yang lebih difokuskan dalam upaya
pencegahan dan penatalaksanaan penyakit menular dengan
menekankan pada upaya preventif dan kuratif. Perspektif
keperawatan sekolah adalah bagaiman mengintegrasikan konsep
kesehatan dalam kurikulum sekolah melalui berbagai usaha dalam
penemuan dini gangguan kesehatan (case finding), upaya
pemeliharaan kesehatan dan lingkungan sekolah. Perawatan
kesehatan sekolah berperan dalam pelaksanaan EPSDT yaitu Early
And Periodic Screening, Diagnosis And Treatment Health
Problem.
Program kesehatan sekolah sangat penting untuk
diaplikasikan karena siswa sekolah sebagai kelompok khusus
membutuhkan perlindungan dari berbagai efek buruk linkungan
sekitar mereka. Siswa sekolah juga membutuhkan kesehatan agar
dapat belajar secara efektif, sehingga menjadi sumber daya yang
bermutu. Tujuan kesehatan sekolah difokuskan pada :
1) Upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
2) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan mencari upaya
pemecahan masalah kesehatan.
3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang pola hidup yang
lebih sehat kepada siswa dan keluarga.
Untuk mencapai upaya tersebut diperlukan program
kesehatan sekolah yang komprehensif, meliputi :
a) Pelayanan kesehatan
b) Pendidikan kesehatan
c) Peningkatan kesehatan lingkungan
d) Aktifitas latihan fisik
e) Pelayanan bimbingan dan konseling psikologis
f) Pelayanan makanan yang sehat untuk civitas sekolah
g) Pelayanan pekerja sosial
h) Tenaga promosi kesehatan
i) Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam peningkatan
kesehatan sekolah.

8. Cara mencapai tugas perkembangan anak usia sekolah


Periode usia antara 6-12 tahun merupakan sama peralihan dari pra
sekolah ke masa sekolah. Pada umumnya setelah mencapai usia 6 tahun
perkembangan jasmani dan rohani anak telah semakin sempurna.
Pertumbuhan fisik berkembang pesat dan kondisi kesehatannya pun
semakin baik, artinya anak menjadi lebih tahan terhadap berbagai situasi
yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mereka. Dengan
mengetahui tugas perkembangan anak sesuai dengan usianya maka sebagai
orangtua dapat memenuhi kebutuhan apa yang diperlukan dalam setiap
perkembangannya agar tidak terjadi penyimpangan perilaku.
Menurut Havighurst tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir dan anak
sekolah (umur 6-12 tahun) yaitu :
- Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan
- Belajar membentuk sikap positif, yang sehat terhadap dirinya sendiri
sebagai makhluk biologis (dapat merawat kebersihan dan kesehatan
diri)
- Belajar bergaul dengan teman sebayanya
- Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
- Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
- Belajar mengembangkan konsep ( agama, ilmu pengetahuan, adat
istiadat) sehari-hari
- Belajar mengembangkan kata hati (pemahaman tentang benar-salah,
baik-buruk)
- Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi (bersikap
mandiri)
- Belajar mengembangkan sikap positif kehidupan sosial
- Mengenal dan mengamalkan ajaran agama sehari-hari

Sedangkan menurut kajian psikologis tugas perkembangan anak usia


sekolah dasar meliputi :
a. Perkembangan kognitif
1) Pengerutan, mampu untuk mengerutan objek menurut ukuran,
bentuk, atau cirri lainnya.
2) Klasifikasi, mampu untuk memberi nama dan mengidentifikasi
benda
3) Decentering, mempertimbangkan beberapa spek untuk
memecahkan masalah
4) Reversibility, memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat
diubah, kemudian kembali ke keadaan awal
5) Konservasi, memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah
benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau
tampilan dari objek atau benda-benda tersebut.
6) Penghilangan sifar egosentrisme kemampuan untuk melihat
sesuatu dari sudut pandang orang lain.

b. Perkembangan moral
1) Usia 6-9 tahun menempati posisi perilaku yang benar
didefenisikan dengan apa yang paling diminatinya. Penalaran
tahap dua kurang menunjukkan perhatian pada kebutuhan orang
lain, hanya sampai tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh
terhadap kebutuhannya sendiri. Semua tindakan dilakukan untuk
melayani kebutuhan diri sendiri saja.
2) Usia 9-12 tahun seseorang memasuki masyarakat yang memiliki
peran sosial. Individu mau menerima persetujuan atat
ketidaksetujuan dari orang-orang lain karena hal tersebut
merefleksikan persetujuan masyarakat terhadap peran yang
dimilikinya. Mereka mencoba menjadi seseorang anak baik untuk
memenuhi harapan tersebut, karena telah mengerahui ada
gunanya melakukan hal tersebut. Penalaran tahap tiga menilai
moralitas dari suatu tindakan dengan megevaluasi
konsekuensinya dalam bentuk hubungan interpersonal, yang
mulai meyertakan hal seperti rasa hormat, rasa terimaksih dan
golden rule.

c. Perkembangan mental emosional dan sosial


1) Melalui interaksi sosial, anak-anak mulai mengembangkan rasa
bangga dalam prestasi dan bangga pada kemampuan mereka.
2) Anak-anak yang didorong dan dipuji oleh orang tua dan guru
mengembangkan perasaan kompetensi dan kepercayaan
keterampilan mereka. Mereka yang menerima sedikit atau tidak
ada dorongan dari orangtua, guru, akan meragukan kemampuan
mereka untuk menjadi sukses.
3) Mereka yang layak menerima dorongan dan penguatan melalui
eksplorasi pribadi akan muncul dari tahap ini dengan perasaan
yang kuat tentang diri dan rasa kemerdekaan dan control. Mereka
yang tetap yakin dengan keyakinan dan keinginan mereka akan
tidak aman dan binggung tentang diri mereka sendiri dan masa
depan.

d. Perkembangan psikomotor
1) Mampu melompat dan menari
2) Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan
3) Dapat menghitung jari-jarinya.
4) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan mampu bercerita
5) Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
6) Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
7) Mampu menbedakan besar dan kecil
8) Ketangkasan meningkat
9) Melompat tali
10) Bermain sepeda
11) Mengetahui kanan dan kiri
12) Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
13) Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar

Kegagalan mencapai tugas-tugas perkembangan ini akan melahirkan


perilaku yang menyimpang (delinquency). Penyimpangan yang terjadi pada
anak yang berusia sekolah dasar anatar lain :
1) Suka membolos dari sekolah
2) Malas belajar
3) Keras kepala.

B. Standar Asuhan Keperawatan Pada Klien Sehat Pertumbuhan Dan


Perkembangan Usia Sekolah (Usia 6-12 Th)
a. Pengertian
Tahap perkembangan anak usia 6-12 tahun dimana pada usia ini anak
akan belajar memiliki kemampuan bekerja dan mendapat ketrampilan
dewasa, belajar menguasai dan menyelesaikan tugasnya, produktif belajar,
kenikmatan dalam berkompetisi kerja dan merasakan bangga dalam
keberhasilan melakukan sesuatu yang baik. Bisa membedakan sesuatu yang
baik/tidak dan dampak melakukan hal yang baik/tidak.

b. Batasan Karakteristik
1. Mampu menyelesaikan tugas dari sekolah/rumah
2. Mempunyai rasa bersaing misalnya ingin lebih pandai dari teman,
meraih juara pertama
3. Terlibat dalam kegiatan kelompok
4. Mulai mengerti nilai mata uang dan satuannya
5. Mampu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sederhana misal
merapikan tempat tidur,menyapu dll
6. Memiliki hobby tertentu, misalnya naik sepeda, membaca buku cerita,
menggambar
7. Memliliki teman akrab untuk bermain
8. Tidak ada tanda bekas luka penganiayaan

c. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, maka perawat
dapat merumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:

Kesiapan peningkatan perkembangan anak usia sekolah

d. Rencana Tindakan Keperawatan


Tujuan (NOC)
1) Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
2) Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
3) Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
4) Mengembangkan kecerdasan
5) Mengembangkan nilai-nilai moral
6) Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan

Tindakan keperawatan (NIC)


1) Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
a. Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
b. Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
c. Kolaborasi pemberihan vitamin dan vaksinasi ulang (booster)
d. Ajarkan kebersihan diri
2) Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
a. Kaji ketrampilan motorik kasar dan halus anak
b. Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik
kasar (kejar-kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola,
tangkap bola, lompat tali)
c. Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik
halus (belajar menggambar / melukis, menulis, mewarnai,
membuat kerajinan tangan seperti vas, kotak pensil, lampion,
dsb)
d. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk
bermain
3) Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
a. Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
b. Sediakan waktu bagi anak untuk bermain keluar rumah bersama
teman kelompoknya
c. Berikan dorongan dan kesempatan ikut berbagai perlombaan
d. Berikan hadiah atas prestasi yang diraih
e. Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa
4) Mengembangkan kecerdasan
a. Kaji perkembangan kecerdasan anak
b. Mendiskusikan kelebihan dan kemampuannya
c. Memberikan pendidikan dan ketrampilan yang baik bagi anak
d. Memberikan bahan bacaan dan pemainan yang meningkatkan
kreatifitas
e. Bimbing anak belajar ketrampilan baru
f. Libatkan anak melakukan pekerjaan rumah sederhana misalnya
masak, membersihkan mobil, menyirami tanaman, menyapu
g. Latih membaca, menggambar dan berhitung
h. Asah dan kembangkan hobby yang dimiliki anak
5) Mengembangkan nilai-nilai moral
a. Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak
b. Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang
positif
c. Ajarkan hubungan sebab akibat suatu tindakan
d. Bimbing anak saat menonton TV dan membaca buku cerita
e. Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak
f. Latih kedisiplinan
6) Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan
a. Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak
b. Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak
c. Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan
keluarga
d. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan bergizi
seimbang
e. Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas perkembangan
normal pada usia sekolah
f. Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan pada usia
sekolah
DAFTAR PUSTAKA

Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification


(NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.

Dermawan, Deden. (2012). Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Gosyen


Publishing

Effendy, Ferry dan Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas-Teori dan


Praktek dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Effendy, Nasrul. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2.


Jakarta : EGC

Johnson,M. dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis : Mosby
Year-Book
ASUHAN KEPERAWATAN KONDISI SEHAT JIWA
PADA KLIEN An. A DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN
USIA SEKOLAH

OLEH :
DELSHIANNE F.N
NIM : 010215A014

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
JL.GEDONG SONGO, CANDI REJO - UNGARAN
TAHUN AJARAN 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai